PILIHAN KATA DIKSI Cholidah Astri Pertiwi cholidahap 2gmail

  • Slides: 11
Download presentation
PILIHAN KATA (DIKSI) Cholidah Astri Pertiwi cholidahap 2@gmail. com 1

PILIHAN KATA (DIKSI) Cholidah Astri Pertiwi cholidahap 2@gmail. com 1

DIKSI / PILIHAN KATA • Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang sangat

DIKSI / PILIHAN KATA • Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang sangat penting. Dalam memilih kata-kata, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Ketepatan: dapat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan; 2. Kesesuaian: kecocokan antara kata-kata dengan kesempatan dan keadaan. 2

I. KATA – KATA YANG MEMILIKI PERSAMAAN DIBEBERAPA BAGIAN v Sinonim : Persamaan arti

I. KATA – KATA YANG MEMILIKI PERSAMAAN DIBEBERAPA BAGIAN v Sinonim : Persamaan arti (Faedah = Manfaat) v Antonim v Homonim : Lawan arti (Datang x Pergi) : Dua istilah/lebih sama ejaan dan lafal, beda makna (Bulan (waktu) = Bulan (nama satelit)) v. Homofon : Sama lafal, beda ejaan dan makna (Masa (waktu) = Massa (berat) v Homograf : Sama ejaan, beda lafal dan makna (Memerah (warna) = Memerah (susu sapi)) v Hiponim : Bentuk yang maknanya terangkum dalam hipernim, memiliki makna umum (Buah) v. Hipernim : Superordinat yang mempunyai makna lebih luas, memiliki makna khusus (Apel, Jeruk, Jambu) 3

II. DENOTASI dan KONOTASI Kalimat konotasi merupakan kalimat yang memiliki makna eksplisit atau bukan

II. DENOTASI dan KONOTASI Kalimat konotasi merupakan kalimat yang memiliki makna eksplisit atau bukan makna yang sebenarnya. Sedangkan kalimat denotasi adalah kebalikan dari kalimat konotasi. Contoh : 1. Ayahnya pekerja di kantor itu. 2. Ayahnya pegawai di kantor itu. 3. Ayahnya buruh di kantor itu. Mana kalimat Konotasi dan Denotasi? 4. Gadis itu bunga di desanya. 5. Penata bunga itu sedang bekerja. 6. Banyak kupu-kupu beterbangan di malam hari diatas kebun bunga nenek. 7. Kupu – kupu malam itu ditangkap petugas trantib. 4

III. ABSTRAK dan KONGKRIT Contoh : 1. Keadaan kesehatan di lingkungan itu sangat memprihatinkan,

III. ABSTRAK dan KONGKRIT Contoh : 1. Keadaan kesehatan di lingkungan itu sangat memprihatinkan, hal ini terlihat dari banyaknya anak yang menderita cacingan dan kudisan. 2. Para mahasiswa mampu menyampaikan inspirasi lewat puisi, prosa, dan kegiatan lain karena adanya kebebasan yang diberikan pihak Universitas. Mana kalimat Abstrak dan Kongkrit? 5

IV. UMUM dan KHUSUS Contoh : 1. Perlengkapan kantor yang baru dibeli itu hilang

IV. UMUM dan KHUSUS Contoh : 1. Perlengkapan kantor yang baru dibeli itu hilang dicuri maling, seperti : komputer, printer, dan pemotong kertas. 2. Penata bunga itu merangkai beraneka bunga seperti : melati, mawar, anyelir dan anggrek di meja panjang itu. 3. Bentuk-bentuk surat dapat dilihat pada buku itu seperti: surat dinas, surat pajak, dan surat pribadi. 6

V. POPULER DAN KAJIAN 1. Bermakna 1. Signifikansi 2. Sejajar 2. Paralel 3. Tahap

V. POPULER DAN KAJIAN 1. Bermakna 1. Signifikansi 2. Sejajar 2. Paralel 3. Tahap 3. Stadium 4. Isi 4. Volume 5. Batasan 5. Definisi 6. Berbahaya 6. Kritis 7. Besar 7. Makro 8. Wajar 8. Natural 9. Tetap 9. Konsisten 10. Arang 10. Karbon 7

VI. KATA DALAM PERCAKAPAN n JARGON: Kata-kata teknik yang dipakai oleh segolongan/ kelompok tertentu

VI. KATA DALAM PERCAKAPAN n JARGON: Kata-kata teknik yang dipakai oleh segolongan/ kelompok tertentu dalam berkomunikasi. Bentuknya bisa seperti sandi, kode rahasia atau morse. Contoh: Prokon (Pro dan Kontra), Sikon (Situasi dan Kondisi), Dok (Dokter), Prik (Suntik), Prof (Profesor). n SLANG: Kata-kata nonbaku yang dibentuk secara khas sebagai cetusan keinginan akan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lain dari yang lain. Bersifat sementara dan segera hilang bila sudah terasa usang. Contoh: Mana tahan, selangit, elu lagi. n PROKEM: Kata-kata yang biasa dipakai para remaja dalam berkomunikasi. Tercipta karena para pemakai ingin berbeda dari orang kebanyakan. Contoh: Rebes, Alig, Kane, Mager, Gabut dll. 8

VII. PERUBAHAN KATA n Meluas : Putra-putri, Bapak, Ibu, dll. n Menyempit : Sarjana,

VII. PERUBAHAN KATA n Meluas : Putra-putri, Bapak, Ibu, dll. n Menyempit : Sarjana, Guru, Madrasah dll. n Sinestesia : Mukanya masam, Panjang tangan, wajahnya manis, suaranya terang. n Amelioratif : Istri – Bini, tuli-tuna rungu, autis-berkebutuhan khusus n Asosiasi tikar, n Peyoratif : Amplop, Sogok. Gulung : Oknum, Gerombolan, Antek. 9

VIII. KESALAHAN PEMBENTUKAN DAN PEMILIHAN KATA 1. Penanggalan Awalan me. Bentuk yang salah a.

VIII. KESALAHAN PEMBENTUKAN DAN PEMILIHAN KATA 1. Penanggalan Awalan me. Bentuk yang salah a. Jaksa Agung periksa mantan Presiden Soeharto. b. Amerika Serikat luncurkan pesawat bolak-balik Columbus. 2. Penanggalan Awalan ber. Bentuk yang salah a. Sampai jumpa lagi b. pendapat saya beda dengan pendapat mu. 2/25/2021 BI/ DIKSI 10

3. Peluluhan bunyi /c/ sering luluh kalau bertemu awalan meseharusnya tidak. 4. Hukum /k/,

3. Peluluhan bunyi /c/ sering luluh kalau bertemu awalan meseharusnya tidak. 4. Hukum /k/, /p/, /t/, /s/ 5. Awalan ke – yang keliru 6. Pemakaian akhiran –ir 2/25/2021 BI/ DIKSI 11