PGRI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN PROFESI DAN KETENAGA KERJAAN
PGRI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN, PROFESI, DAN KETENAGA KERJAAN Fajar Sidiq (201743501559) Ananta Satria Ramadhan (201743501561) Dio Try Rauffan (201743501563)
PGRI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN 1. PGRI merupakan perwujudan wadahbagi para guru untuk selalu berjuang dan berjuang dalam memperoleh, mempertahankan, meningkatkan, dan membela hak azasi guru baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan pemangku profesi keguruan. 2. Semua perjuangan dilakukan melalui berbagai cara dan bentuk yang konstitusional, prosedural, dan konsepsional dalam memperoleh kehidupan guru yang layak dan sejahtera dalam pergaulan bermasyarakat dan bernegara dengan mengedepankan profesionalitas sebagai tenaga profesi bidang pendidikan.
PGRI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN PRINSIP-PRINSIP PERJUANGAN PGRI Segenap pengurus dan anggota PGRI harus memiliki kemurnian perjuangan. Segenap pengurus dan anggota PGRI dalam melakukan perjuangan mengutamakan kepentingan organisasi dan kepentingan anggota sejalan dengan aspirasi, kehendak, tuntutan dan kebutuhan anggota PGRI di atas segala-galanya. Segenap pengurus dan anggota PGRI dalam melakukan perjuangan mengedepankan nilai-nilai solidaritas dan setia kawan serta kekompakan dan keharmonisan. FOKUS PERJUANGAN PGRI GARIS PERJUANGAN PGRI DIFOKUSKAN PADA ASPEK : 1. Peningkatan kinerja organisasi 2. Peningkatan profesionalisme guru 3. Pemberdayaan potensi PGRI 4. Peningkatan kesejahteraan, dan 5. Peningkatan peran serta PGRI terhadap masyarakat
PGRI SEBAGAI ORGANISASI PERJUANGAN STRATEGI PERJUANGAN PGRI 1. Memahami tantangan yang dihadapi dan melakukan kesiapan dengan mencari jawab terhadap tantangan yang dihadapi. 2. Memahami kebutuhan tenaga kependidikan khususnya guru dengan mengakselerasi dan mengembangkan hasil, proses, dan layanan yang lebih baik berupa pelayanan prima. 3. Strategi dasar dalam reformasi organisasi sebagai organisasi perjuangan adalah meningkatkan kualitas komunikasi organisasi dan peningkatan keberdayaan sumber daya manusia organisasi dalam berbagai jenjang.
PGRI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI Guru sebagai sebuah profesi haruslah mempunyai komitmen semakin meningkatkan eksistensi profesi tersebut. Meski secara resmi guru diakui sebagai sebuah profesi pada Tahun 2005 bersamaan dengan diberlakukannya Undang-Undang Guru dan Dosen, namun tentu saja jauh sebelum itu guru sudah eksis bahkan ikut aktif dalam berjuang demi kemerdekaan negri ini.
PGRI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI Fungsi dan Kewenangan PGRI Terhadap Guru Fungsi PGRI dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang juga sejalan dengan amanat UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ( Pasal 41 ayat 2 ), yaitu : o Memajukan profesi. o Meningkatkan kompetensi. o Meningkatkan karier. o Meningkatkan Wawasan Kependidikan. o Memberikan Perlindungan Profesi. o Meningkatkan kesejahteraan. o Melaksanakan pengabdian masyarakat.
PGRI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI KEWENANGAN PGRI Pada Tahun 2004, Presiden RI menyatakan guru sebagai sebuah profesi. Pada Tahun 2005, ditetapkannya Undang-Undang No. 14 tentang guru dan dosen. Sesuai amanat dalam UU tersebut, PGRI sebagai organisasi profesi terhadap guru memiliki kewenangan ( Pasal 42 ), yaitu : o Menetapkan dan menegakkan kode etik guru. o Memberikan bantuan hukum kepada guru. o Memeberikan perlindungan terhadap profesi guru. o Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru. o Memajukan pendidikan nasional.
PGRI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI Tanggung Jawab PGRI Sebagai Profesi Terhadap Guru Tanggung jawab PGRI sebagai organisasi profesi adalah ikut serta secara aktif dan konstruktif dalam melaksanakan tugas keprofesionalan guru sebagai anggota terdepan PGRI yang dapat memahami dan memperjuangkan hak-hak guru. Hak-hak guru sebagaimana yang diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru adalah sebagai berikut : 1. Guru berhak mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. 2. Guru memiliki kebebasan memberikan penilaian hasil belajar kepada peserta didiknya 3. Guru memiliki kebebasan memberikan sanksi kepada peserta didiknya yang melanggar norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, peraturan tertulis maupun tidak tertulisyang ditetapkan guru, peraturan tingkat kesatuan pendidikan, dan peraturan perundang-undangan dalam proses pembelajaran yang berada dibawah kewenangannya. 4. Guru berhak mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk rasa aman dan jaminan keselamatan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, satuan pendidikan, Organisasi Profesi Guru, dan masyarakat sesuai dengan kewenangan masing-masing.
PGRI SEBAGAI ORGANISASI KETENAGA KERJAAN Sebagai organisasi ketenagakerjaan, PGRI merupakan wadah perjuangan tentang hak-hak asasi guru sebagai pekerja, terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan, baik material maupun non material, baik fisik maupun non fisik. Perwujudan kesejahteraan secara utuh ditopang oleh lima pilar, yaitu: i) Pilar imbal jasa dapat berupa materi ataupun non materi sebagai ganjaran atas kinerja guru sesuai dengan tugas dan fungsinya. ii) Rasa aman adalah kondisi lahir dan batin yang dirasakan oleh guru dalam melaksanakan tugas dan dalam menjalani kehidupannya dalam suasana damai, tanpa ancaman dan gangguan dalam menjalankan tugas profesinya sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pengasuh, pembimbing, maupun penilai. iii)Pilar selanjutnya adalah “hubungan antar- pribadi”, baik sesama guru maupun dengan pihak lain. iv)Kondisi kerja adalah keadaan berbagai aspek fisik maupun non fisik, baik kualitas maupun kuantitas yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. v) Pilar yang terakhir adalah kesempatan meningkatkan dan mengembangkan diri.
Thank You
- Slides: 10