Pervasive Developmental Disorder PDD Dr dr Gst Ayu

  • Slides: 26
Download presentation
Pervasive Developmental Disorder (PDD) Dr. dr. Gst. Ayu Maharatih, Sp. K. J. (K), M.

Pervasive Developmental Disorder (PDD) Dr. dr. Gst. Ayu Maharatih, Sp. K. J. (K), M. Kes.

Pendahuluan • PDD muncul dalam ICD-10 dan DSM-IV, sebagai kategori besar untuk mengelompokkan gangguan

Pendahuluan • PDD muncul dalam ICD-10 dan DSM-IV, sebagai kategori besar untuk mengelompokkan gangguan yang luas dari spektrum autistik. • Meliputi 5 gangguan perkembangan yang melibatkan gangguan sosialisasi dan komunikasi. • PDD pertama kali dikemukakan di APA th 1980

Meliputi : • • • Autisme ( paling banyak diketahui ) Sindroma Asperger Sindroma

Meliputi : • • • Autisme ( paling banyak diketahui ) Sindroma Asperger Sindroma Rett PDD Not otherwise spesified ( PDD NOS ) Gangguan Disintegratif masa kanak

Autisme • Ditandai dengan adanya kesulitan dalam melakukan interaksi resiprokal, terbatasnya komunikasi dan pengulangan

Autisme • Ditandai dengan adanya kesulitan dalam melakukan interaksi resiprokal, terbatasnya komunikasi dan pengulangan perilaku dan minat. • Onset awal

Epidemiologi • Epidemiologi menjadi kontroversial sejak muncul isu hubungan antara gangguan autistik dengan pemberian

Epidemiologi • Epidemiologi menjadi kontroversial sejak muncul isu hubungan antara gangguan autistik dengan pemberian vaksin MMR. • Chakrabarti dan Fombonne, 2001 prevalensi autisme cukup tinggi, yaitu 16. 8 per 10. 000; saat ini 1 : 120 kelahiran hidup ( 1% ) • XY : XX = 5 : 1, pada kromosom XX cenderung menderita RM yang lebih berat.

 • Onset awal ; sebelum usia 3 tahun. • Dalam beberapa kasus dapat

• Onset awal ; sebelum usia 3 tahun. • Dalam beberapa kasus dapat muncul dan diketahui pada usia yang lebih besar, terutrama yg tdk spesifik

Etiologi • Genetik : lebih dari 4 gen yg berkontribusi ( kromosom 7, 2,

Etiologi • Genetik : lebih dari 4 gen yg berkontribusi ( kromosom 7, 2, 4, 15 dan 19) • Pengaruh genetik saat ini dipercaya memegang peranan penting terhadap terjadinya gangguan autistik. – Kembar monozigot : 36 -91%, dizigot : 5% – Saudara seayah dan seibu : 2 -6% Terdapat hub genetik dengan kesukaran 2 perkembangan lainnya ( ADHD atau RM )

 • Biologis • 10 -15% berhubungan dengan gangguan medis lain, seperti trisomi 21

• Biologis • 10 -15% berhubungan dengan gangguan medis lain, seperti trisomi 21 dan cerebral palsy. • Juga berhubungan dg RM (70%) • Menunjukkan defisit nyata dl penalaran abstrak, pengertian sosial dan tugas verbal. • 4 -32% menderita kejang grandmal, 20 -25% perluasan ventrikel • 10 -83% menunjukkan ab. N EEG • MRI : hipoplasia lobus vermis cerebelli VI dan VII • Histo. PA : jumlah sel purkinye yang sedikit • PET scan : metabolisme sel yang difus

 • Faktor Imunologis – Adanya inkompatibilitas imunologik – Limfosit beberapa penderita autisme bereaksi

• Faktor Imunologis – Adanya inkompatibilitas imunologik – Limfosit beberapa penderita autisme bereaksi dengan antibodi maternal dan menyebabkan kerusakan neural embrionik atau ekstraembrionik selama masa kehamilan. – Tidak ada bukti bahwa vaksinasi pada bayi – anak menyebabkan gangguan autistik

 • Faktor Perinatal – Anoksia otak kerusakan otak – Lebih banyak pada bayi

• Faktor Perinatal – Anoksia otak kerusakan otak – Lebih banyak pada bayi yang alami komplikasi perinatal.

 • Faktor Neuroanatomis – Belum ada bukti yang mendukung, namun diketahui terdapat pembesaran

• Faktor Neuroanatomis – Belum ada bukti yang mendukung, namun diketahui terdapat pembesaran volume substansia alba. – Gangguan pada lobus temporalis – Penurunan jumlah sel purkinye abnormalitas dalam atensi, arousal dan sensoris.

 • Faktor Biokimia – 1/3 ps memiliki kadar 5 HT plasma yang tinggi

• Faktor Biokimia – 1/3 ps memiliki kadar 5 HT plasma yang tinggi ( hiperserotonemia )

 • Faktor Keluarga dan Psikososial – Tidak ada perbedaan bermakna antara ketrampilan mengasuh

• Faktor Keluarga dan Psikososial – Tidak ada perbedaan bermakna antara ketrampilan mengasuh anak pada orangtua penderita autistik – Dapat mengalami kekambuhan gejala jika mengalami stressor psikososial – Sensitif terhadap perubahan dalam keluarga dan lingkungan hidup

Kriteria Diagnostik • Menggunakan ICD-10 dan DSM-IV • Melibatkan gangguan pada 3 area yaitu

Kriteria Diagnostik • Menggunakan ICD-10 dan DSM-IV • Melibatkan gangguan pada 3 area yaitu hubungan sosial yang resiprokal, komunikasi, dan pengulangan repetitif dari perilaku. • Muncul sebelum usia 36 bulan / 3 tahun

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR A. Total 6 butir dari (1), (2), &(3) dengan sedikitnya 2

Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR A. Total 6 butir dari (1), (2), &(3) dengan sedikitnya 2 dari (1), & masing 2 1 dari (2) dan (3) 1. Hendaya kualitatif dl interaksi sosial, sebagaimana terwujud dl 2 dari berikut : a). Hendaya nyata dl pemakaian perilaku 2 nonverbal, spt tatapan mata ke mata, ekspresi wajah, postur tubuh & gestur u/ regulasi interaksi sosial b). Kegagalan u/ mengembangkan hub sesama yg sesuai dg tk perkembangan c). Kurangnya pencapaian spontan u/ berbagi kenikmatan minat, atau pencapaian dg org lain d). Kurangnya timbal balik sosial atau emosional

(2) Hendaya Kualitatif dl komunikasi sebagaimana terwujud dg sedikitnya 1 dari berikut : (a)

(2) Hendaya Kualitatif dl komunikasi sebagaimana terwujud dg sedikitnya 1 dari berikut : (a) Keterlambatan dalam atau tdk adanya perkembangan bahasa yg diucapkan (tak disertai oleh suatu usaha u/ mengkompensasi melalui cara komunikasi seperti gestur / meniru) (b) Pd anak 2 dg pembicaraan yg adekuat, hendaya nyata dalam kemampuan untuk memulai atau mempertahankan pembicaraan dg org lain. (c) Pemakaian kata atau bahasa idiosinkratik yg stereotipik dan repetitif. (d) Kurangnya make-believe play spontan yang beragam atau social imitative play yg sesuai dg tingkat perkembangan.

(3) Pola 2 perilaku, perhatian dan aktivitas yg terbatas, berulang dan stereotipik, seperti dimanifestasikan

(3) Pola 2 perilaku, perhatian dan aktivitas yg terbatas, berulang dan stereotipik, seperti dimanifestasikan satu dari ciri berikut ini: a. Preokupasi yg meliputi satu / lebih pola perhatian yg terbatas & stereotipik, yg abnormal baik pd fokus maupun intensitasnya. b. Ketaatan yg secara jelas terlihat tidak fleksibel terhadap rutinitas atau ritual non fungsional yg spesifik. c. Manerisme motorik yg stereotipik dan repetitif d. Preokupasi yg menetap thd bagian 2 obyek tertentu.

B. Keterlambatan fungsi abnormal dalam sedikitnya 1 dari area berikut dengan awitan sebelum usia

B. Keterlambatan fungsi abnormal dalam sedikitnya 1 dari area berikut dengan awitan sebelum usia 3 tahun : 1) Interaksi sosial 2) Bahasa sebagaimana dipakai dalam komunikasi sosial 3) Permainan simbolik atau imajinatif c. Gangguan tersebut tdk dapat dimasukkan ke dalam gangguan Rett atau gangguan disintegratif masa kanak

Gambaran Klinis • Ciri-ciri fisik : sekilas tidak ada tanda-tanda fisik. • Defisit dalam

Gambaran Klinis • Ciri-ciri fisik : sekilas tidak ada tanda-tanda fisik. • Defisit dalam hubungan sosial ; kesulitan dalam melakukan interaksi resiprokal dan membentuk hubungan. • Kurangnya respons sosial. • Menunjukkan lebih banyak komunikasi non verbal, jika berbicara terdapat abnormalitas dalam pitch, ritme dan intonasi.

 • Terdapat perilaku dan minat stereotipik, seperti gerakan stereotipik pada tangan dan jemari.

• Terdapat perilaku dan minat stereotipik, seperti gerakan stereotipik pada tangan dan jemari. • Ketidakstabilan mood dan afek • Respons yg berlebih terhadap stimulus • Terdapat gejala perilaku yg terkait (agresi, tantrum, melukai diri, masalah makan, dll)

Perjalanan Penyakit dan Prognosis • Anak yang mengidap autisme mengalami gangguan perkembangan pada 3

Perjalanan Penyakit dan Prognosis • Anak yang mengidap autisme mengalami gangguan perkembangan pada 3 tahun pertama kehidupannya. • ¼ - 1/3 pasien menunjukkan adanya hendaya bahasa yang berarti sampai hilangnya kemampuan berbahasa pada tahun pertama kehidupannya. • Merupakan gangguan seumur hidup • Jika IQ > 70 dan dapat memakai bahasa komunikatif sebelum usia 5 tahun prognosis lbh baik.

Diagnosis Banding • • Skizofrenia dg awitan masa kanak Gangguan berbahasa reseptif-ekspresif Retardasi mental

Diagnosis Banding • • Skizofrenia dg awitan masa kanak Gangguan berbahasa reseptif-ekspresif Retardasi mental dg gejala perilaku Afasia Mutisme selektif Deprivasi Psikososial PDD lainnya ( Rett syndrome, Asperger Syndrome, Gangguan Disintegratif pada anak, autisme atipikal )

Tata Laksana • Tujuan : – Memperbaiki kemampuan integrasi di sekolah – Mengembangkan hubungan

Tata Laksana • Tujuan : – Memperbaiki kemampuan integrasi di sekolah – Mengembangkan hubungan interpersonal yang memiliki arti – Meningkatkan kemungkinan mempertahankan kehidupan yg mandiri – Mengurangi perilaku disruptif – Meningkatkan perilaku yg dpt diterima scr sosial – Menurunkan gejala perilaku yg aneh – Memperbaiki komunikasi verbal dan non verbal

Farmakoterapi • Belum ada obat-obatan yg terbukti efektif mengatasi gejala 2 inti gangguan autistik,

Farmakoterapi • Belum ada obat-obatan yg terbukti efektif mengatasi gejala 2 inti gangguan autistik, namun digunakan untuk mengurangi hiperaktivitas, obsesi dan kompulsi, iritabilitas, agresi dan perilaku melukai diri. • Anti psikotik yg digunakan : haloperidol, risperidone, olanzapine, quetiapine, clozapine dan ziprazidone.

 • Edukasi keluarga meningkatkan dukungan emosional yg adekuat ; orang tua butuh mengetahui

• Edukasi keluarga meningkatkan dukungan emosional yg adekuat ; orang tua butuh mengetahui bagaimana mereka memberi dukungan thd anaknya ( dilakukan dengan terapi kelompok ) • Terapi vokasional untuk dapat menempatkan pasien dalam posisi tertentu.

Terima Kasih…

Terima Kasih…