Perubahan Psikologis Masa Nifas a b c d
Perubahan Psikologis Masa Nifas a. b. c. d. e. Adaptasi Psikologi ( Taking in, taking on, letting go ) Post Partum Blues Kesedihan dan Duka cita Depresi Post Partum Psiko Post- Partum
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengetahui adaptasi psikologis Ibu selama masa Nifas 2. Mengetahui postpartum blues yang terjadi pada Ibu 3. Memahami kesedihan duka cita yang terjadi 4. Mengetahui Depresi post partum 5. Mengetahui Psiko post partum
ADAPTASI PSIKOLOGI Taking in • Fase ini merupakan periode ketergantungan dimana ibu mengharapkan segala kebutuhan tubuhnya terpenuhi orang lain. • Berlangsung selama 1 -2 hari setelah melahirkan, dimana fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. • Beberapa hari setelah melahirkan akan menangguhkan keterlibatannya dalam tanggung jawabnya. • Pada waktu ini, ibu yang baru melahirkan memerlukan perlindungan dan perawatan. • Pada waktu ini, ibu menunjukan kebahagiaan dan sangat senang untuk menceritakan tentang pengalamanya melahirkan. • Fase ini ibu lebih cenderung pasif terhadap lingkungannya dikarenakan kelelahan. • Pada fase ini, perlu diperhatikan pemberian ekstra makanan agar ibu cepat pulih.
Taking hold • Pada fase taking hold, secara bergantian timbul kebutuhan ibu untuk mendapatkan perawatan dan penerimaan dari orang lain dan keinginan untuk bisa melakukan segala sesuatu secara mandiri. • Pase ini berlangsung antara 3 -10 hari setelah melahirkan. • Pada fase ini, ibu sudah mulai menunjukan kepuasan (terfokus pada bayinya). • Ibu mulai terbuka untuk menerima pendidikan bagi dirinya dan juga bayinya. • Ibu mudah didorong untuk melakukan perawatan bayinya. • Pada fase ini, ibu berespon dengan penuh semangat untuk memperoleh kesempatan belajar dan berlatih tetang cara perawatan bayi dan ibu memiliki keinginan untuk merawat bayinya secara langsung. • Fase ini sangat tepat bagi Bidan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang hal yang diperlukan bagi ibu dan bayinya.
Leting go • Fase ini merupakan fase penerima tanggung jawab akan peran barunya, berlangsung setelah hari ke 10 pasca melahirkan. • Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. • Keinginan ibu untuk merawat diri dan bayinya sangat meningkat pada fase ini. • Terjadi penyesuaian dalam hubungan keluarga untuk mengobservasi bayi. • Hubungan antar pasangan memerlukan penyesuaian karena adanya anggota keluarga baru.
Post Partum Blues fenomena psikologis yang dialami oleh wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya terjadi hari ke 3 s/d ke 5 postpartum mulai perasaan sedih, mudah tersinggung, sedih yang tidak jelas, sering menangis.
Upaya mengatasinya kontak dini dan berkelanjutan Lakukan kedekatan fisik berikan pujian kpd ibu dalam merawat bayinya penyuluhan dalam merawat bayi
Kesedihan dan Duka Cita Duka cita adalah : respon fisiologis terhadap kehilangan Kesedihan adalah : reaksi individu terhadap kehilangan sesuatu yang sangat bernilai, tidak hanya ketika orang tua kehilangan bayinya tetapi juga mengalami komplikasi dalam persalinan. Umumnya kesedihan berlangsung selama 1 tahun
Tahapan Respon Berduka Syock Penekanan, Fase Realitas Resolusi, membuat Hubungan baru yang Signifikan
Syock Penolakan, Ketidakpercayaan, Keputusasaan, Marah, Takut, Cemas, Merasa bersalah, Kesepian, Kesedihan, Kepahitan, Frustasi, Kehilangan konsentrasi Manifestasi Fisiknya : Kehilangan berat badan, anoreksia, susah tidur, kurang istirahat, sesak nafas, mengomel, gemetaran, DLL.
Penekanan, Fase Realitas Menyesuaikan dengan lingkungannya Menangis adalah bentuk yang umum Menerima penyesuaian kehilangan, individu menjadi berfungsi kembali Tindakan yang membantu seperti : melihat, menyentuh, memegang bayi yang meninggal sampai menyelesaikan pemakaman si bayi
Tugas Individu yang Berduka Menerima realitas kehilangan Menerima sakitnya rasa duka Menyesuaikan diri dengan lingkungan Melanjutkan kehidupan.
Depresi Post Partum • Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapan pun bahkan sampai 1 tahun kedepan
Penyebab Depresi Postpartum Pitt mengemukakan 4 faktor penyebab : 1. Faktor konstitusional • Gangguan post partum berkaitan dengan status paritas adalah riwayat obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin serta apakah ada komplikasi dari kehamilan dan persalinan sebelumnya dan terjadi lebih banyak pada wanita primipara. • Wanita primipara lebih umum menderita post partum blues, karena setelah melahirkan berada dalam proses adaptasi, kalau dulu hanya memikirkan diri sendiri begitu bayi lahir jika ibu tidak paham perannya ia akan menjadi bingung sementara bayinya harus tetap dirawat
2. Faktor Fisik • Perubahan fisik setelah proses kelahiran dan memuncaknya gangguan mental selama 2 minggu pertama menunjukkan bahwa faktor fisik dihubungkan dengan kelahiran pertama merupakan faktor penting. • Perubahan hormon secara drastis setelah melahirkan dan periode laten selama dua hari diantara kelahiran dan munculnya gejala. • Perubahan ini sangat berpengaruh pada keseimbangan. Kadang progesteron naik dan estrogen yang menurun secara cepat setelah melahirkan merupakan faktor penyebab yang sudah pasti
3. Faktor Psikologi • Peralihan yang cepat dari keadaan “dua dalam satu” pada akhir kehamilan menjadi dua individu yaitu ibu dan anak bergantung pada penyesuaian psikologis individu. • Klaus dan Kennel mengindikasikan pentingnya cinta dalam menanggulangi masa peralihan ini untuk memulai hubungan baik antara ibu dan anak.
4. Faktor sosial dan karateristik ibu Paykel mengemukakan bahwa pemukiman yang tidak memadai lebih sering menimbulkan depresi pada ibu – ibu, selain kurangnya dukungan dalam perkawinan.
Gejala Depresi Postpartum 1. 2. 3. 4. 5. Ling dan Duff mengatakan bahwa gejala depresi post partum yang dialami 60% wanita mempunyai karateristik dan spesifik antara lain: Trauma terhadap intervensi medis yang terjadi Kelelahan dan perubahan mood Gangguan nafsu makan dan gangguan tidur Tidak mau berhubungan dengan orang lain Tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri
Pencegahan dan Penatalaksanaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Beristirahat dengan baik Berolahraga yang ringan Berbagi cerita dengan orang lain Bersikap fleksible Bergabung dengan orang-oarang baru Sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis
Continue… 7. Ada cara-cara menghidari atau mengatasi depresi : a. Batasi pengunjung jika kehadiran mereka ternyata malah mengganggu waktu istirahat anda b. Untuk sementara waktu hindari konsumsi coklat atau gula dalam jumlah yang berlebihan karena dapat menjadi bahan pemicu depresi c. Perbanyak mendengar musik favorit anda agar anda dapat merasa lebih rileks disarankan musik-musik yang menenangkan d. Lakukan olahraga atau latihan ringan, cara ini selain ampuh dalam mengurangi depresi, tapi juga dapat membantu mengembalikan bentuk tubuh e. Sesekali berpergianlah agar anda tak merasa bosan, karena berada di rumah f. Dukungan yang suportif dari suami dan anggota keluarga lainnya sangat berpengaruh bagi keadaan psikis ibu.
Post Partum Psikosa
Kasus depresi berat Postpartum Psychosis ini merupakan keadaan yang paling parah sebagai lanjutan dari depesi post partum, yang merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan waham, halusinasi dan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality)
• Penderita akan bertingkah-laku aneh, melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, dan membahayakan dirinya dan bayinya. • Kondisi ini sangat berbahaya dan akan semakin buruk bila tidak segera dilakukan terapi
• Gangguan jiwa yang serius, yang timbul akibat penyebab organik ataupun emosional (fungsional) Menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereaksi secara emosional, mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai kenyataan itu. Sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat tergantung pada ibu dalam menghadapi keadaan ini
• Gejala yang sering terjadi adalah : 1. 2. 3. 4. Delusi /waham Halusinasi Gangguan saat tidur Obsesi mengenai bayi
Ø Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan mood secara drastis, dari depresi ke kegusaran dan berganti menjadi euforia dalam waktu singkat. Ø Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan dalam beraktifitas, sering menjauhkan diri dari teman atau keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung berdebar-berdebar serta nafas terasa cepat
• Sebagai anggota keluarga hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan keadaan ibu serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan perhatian. • Saran kepada penderita adalah 1. Untuk beristirahat cukup 2. Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang 3. Bergabung dengan orang-orang yang baru 4. Bersikap fleksible 5. Berbagi cerita dengan orang terdekat v Sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis
Continue………….
- Slides: 28