PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS BY FARADILLA SAFITRI S
PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS BY. FARADILLA SAFITRI, S. ST. , M. KES
PENDAHULUAN • Setelah keluarnya plasenta, kadar sirkulasi hormone HCG (human chorionic gonadotropin), human plasenta lactogen, ekstrogen dan progesterone menurun. • human plasenta lactogen dari peredaran darah ibu dalam 2 hari dan HCG dalam 2 minggu setelah melahirkan. • Kadar estrogen dan progesterone hampir sama dengan kadar yang ditemukan pada fase folikuler dari siklus menstruasi berturut sekitas 3 -7 hari.
TANDA-TANDA VITAL TEKANAN DARAH • Segera setelah melahirkan, banyak wanita mengalami peningkatan sementara tekanan darah sistolik dan diastolic, yang akan kembali secara spontan ke tekanan darah sebelum hamil selama beberapa hari.
TANDA-TANDA VITAL SUHU • Suhu tubuh inpartu tidak lebih dari 37, 2 derajat celcius. • Sesudah melahirkan dapat naik kurang lebih 0, 5 derajat celcius dari keadaan normal. • Sesudah dua jam pertama melahirkan umumnya suhu tubuh akan kembali normal. • Bila suhu lebih dari 38 derajat celcius, dicurigai adanya infeksi.
TANDA-TANDA VITAL NADI • Nadi yang meninkat selama persalinan akhir, kembali normal setelah beberapa jam pertama pascapartum. • Hemorargi, demam selama persalinan, dan nyeri akut atau persisten dapat mempengaruhi proses ini. • Apabila denyut nadi diatas 100 selama peurperim, hal tersebut abnormal dan mungkin menunjukkan adanya infeksi atau hemorargi pascapartum.
TANDA-TANDA VITAL PERNAPASAN • Fungsi pernapasan kembali pada rentang normal pada wanita selama jam pertama pascapartum. • Nafas pendik, cepat atau perubahan lain memerlukan evaluasi adanya kondisi-kondisi seperti kelebihan cairan, asma dan embolus paru.
SISTEM KARDIOVASKULAR • Denyut jantung, volume dan curah jantung meningkat segera setelah melahirkan karena terhentinya aliran darah ke plasenta yang mengakibatkan beban jantung meningkat yang dapat diatasi dengan haemokonsentrasi sampai volume darah kembali normal dan pembuluh darah kembali ke ukuran semula.
SISTEM KARDIOVASKULAR VOLUME DARAH • Perubahan volume darah tergantung pada beberapa hal, seperti kehilangan darah selama persalinan, mobilisasi dan pengeluaran cairan ekstravaskular. • Kehilangan darah mengakibatkan perubahan volume darah tetapi hanya terbatas pada volume darah total. • Perubahan cairan tubuh normal mengakibatkan suatu penurunan yang lambat pada volume darah.
SISTEM KARDIOVASKULAR CARDIAC OUTPUT • Cardiac output terus meningkat selama kala I dan kala II persalinan. • Puncaknya selama masa nifas dengan tidak memperhatikan jenis persalinan dan penggunaan anastesi. • Cardiac output tetap tinggi dalam beberapa waktu sampai 48 jam postpartum, umumnya mungkin diikuti dengan peningkatan stroke volume akibat dari peningkatan venosus return. • Cardiac output akan kembali pada keadaan semula seperti sebelum hamil dalam 2 -3 minggu.
SISTEM HAEMATOLOGI • Hari pertama masa nifas kadar fibrinogen dan plasma sedikit menurun, tetapi darah lebih kental dengan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan pembekuan darah. • Pada keadaan tidak ada komplikasi, haematokrit dan haemoglobin akan kembali pada keadaan normal seperti sebelum hamil dalam 4 -5 minggu postpartum. • Faktor pembekuan, yakni suatu aktivitas faktor pembekuan darah terjadi setelah persalinan. Aktivitas ini bersaaan dengan tidak adanya pergerakan, trauma atau sepsis, yang mendorong terjadinya tromboemboli.
SISTEM HAEMATOLOGI • Kaki ibu diperiksa setiap hari untuk mengetahui adanya tanda thrombosis (nyeri, hangat, lemas, vena bengkak kemerahan yang dirasakan keras atau padat ketika disentuh). • Varises pada kaki dan sekitar anus (haemoroid) adalah umum pada kehamilan. • Varises pada vulva umumnya kurang dan akan segera kembali setelah persalinan.
SISTEM REPRODUKSI UTERUS • Setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya. • Uterus secara berangsung-angsur mengecil sehingga kembali seperti sebelum lahir. • Involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram
SISTEM REPRODUKSI UTERUS Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus Setinggi pusat 1000 gram 2 jari bawah pusat 700 gram 1 Minggu Pertengahan pusat simfisis 500 gram 2 Minggu Tidak teraba diatas simfisis 300 gram 6 Minggu Bertambah kecil 40 -60 gram 8 Minggu Sebesar normal 30 gram Bayi lahir Plasenta lahir
SISTEM REPRODUKSI LOCHEA • Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. • Lochea mempunyai bau amis/anyir seperti darah menstruasi, meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. • Lochea yang berbau tidak sedap menandakan adanya infeksi.
LOCHEA Jenis waktu Warna Isi Lochea Rubra 1 -2 hari Merah Darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium Lochea Sanguinolenta 3 -7 hari Merah kecoklatan Darah dan lendir Lochea Serosa 7 -14 hari Kuning kecoklatan Serum, leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta 2 -6 minggu Putih Leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lender serviks, dan selaput jaringan mati Lochea Alba Lochea Purulenta Keluar cairan seperti nanah, berbau busuk, adanya infeksi Locheastasis Lochea tidak lancer keluar
SISTEM REPRODUKSI ENDOMETRIUM • Perubahan pada endometrium adalah timbulnya trombosis, degenerasi, dan nekrosis di tempat implantasi plasenta. • Pada hari pertama tebal endometrium 2, 5 mm, mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua, dan selaput janin.
SISTEM REPRODUKSI SERVIKS • Serviks mengalami involusi bersama-sama dengan uterus. Warna serviks sendiri merah kehitam-hitaman karena pembuluh darah. • Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat laserasi atau perlukaan kecil. Karena robekan kecil yang terjadi selama dilatasi, serviks tidak pernah kembali pada keadaan sebelum hamil. • Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dimasuki 2 -3 jari, pada minggu ke 6 postpartum serviks menutup.
SISTEM REPRODUKSI VULVA DAN VAGINA • Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6 -8 minggu postpartum. • Penurunan hormon estrogen pada masa postpartum berperan dalam penipisan mukosa vagina dan hilangnya rugae. • Rugae akan terlihat kembali pada sekitar minggu ke 4.
SISTEM REPRODUKSI PERINEUM • Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. • Pada postnatal hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum melahirkan.
SISTEM REPRODUKSI PAYUDARA • Selama 9 bulan kehamilan, jaringan payudara tumbuh dan menyiapkan fungsinya untuk menyediakan makanan bagi bayi baru lahir. • Setelah melahirkan, ketika hormon yang dihasilkan plasenta tidak ada lagi untuk menghambatnya kelenjar pituitari akan mengeluarkan prolaktin (hormon laktogenik). • Ketika bayi menghisap puting, refleks saraf merangsang lobus posterior pituitari untuk menyekresi hormon oksitosin.
SISTEM REPRODUKSI PAYUDARA • Oksitosin merangsang refleks let down (mengalirkan), sehingga menyebabkan ejeksi ASI melalui sinus aktiferus payudara ke duktus yang terdapat pada puting. • Ketika ASI dialirkan karena isapan bayi atau dengan dipompa selsel acini terangsang untuk menghasilkan ASI lebih banyak. • Refleks ini dapat berlanjut sampai waktu yang cukup lama.
SISTEM REPRODUKSI PAYUDARA Perubahan pada payudara : • Penurunan kadar progesterone secara tepat dengan peningkatan hormone prolactin setelah persalinan. • Kolosrum sudah ada saat persalinan produksi ASI terjadi pada hari ke-2 atau hari ke 3 setelah persalinan. • Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya proses laktasi.
SISTEM PERKEMIHAN • Buang air kecil sering sulit delama 24 jam pertama. • Kemungkinan terdapat spasine sfingter dan edema leher buli-buli setelah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. • Urine dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 1236 jam setelah melahirkan. • Setelah plasenta lahir, kadar hormone ektrogen yang bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan diuresis.
SISTEM ENDOKRIN • Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada sistem endokrin, terutama pada hormon-hormon yang berperan dalam proses tersebut.
SISTEM ENDOKRIN OKSITOSIN • Oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang. • Selama tahap ketiga persalinan, hormon oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta dan mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah perdarahan. • Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi oksitosin. • Hal tersebut membantu uterus kembali ke bentuk normal
SISTEM ENDOKRIN PROLAKTIN • Menurunnya kadar estrogen menimbulkan terangsangnya kelenjar pituitari bagian belakang untuk mengeluarkan prolaktin. • Hormon ini berperan dalam pembesaran payudara untuk merangsang produksi susu. • Pada wanita yang menyusui bayinya, kadar prolaktin tetap tinggi dan pada permulaan ada rangsangan folikel dalam ovarium yang ditekan.
SISTEM ENDOKRIN HIPOTALAMIK PITUITARY OVARIUM • Untuk wanita yang menyusui dan tidak menyusui akan mempengaruhi lamanya ia mendapatkan menstruasi. • Seringkali menstruasi pertama itu bersifat anovulasi yang dikarenakan rendahnya kadar estrogen dan progesteron.
SISTEM ENDOKRIN ESTROGEN DAN PROGESTERON • Selama hamil volume darah normal meningkat mekanismenya secara penuh belum dimengerti. walaupun • Diperkirakan bahwa tingkat estrogen yang tinggi memperbesar hormon antidiuretik yang meningkatkan volume darah. • Disamping itu, progesteron mempengaruhi otot halus yang mengurangi perangsangan dan peningkatan pembuluh darah. Hal ini sangat mempengaruhi saluran kemih, ginjal, usus, dinding vena, dasar panggul, perineum dan vulva, serta vagina.
SISTEM GASTROINTESTINAL • Biasanya membutuhkan waktu 3 -4 hari sebelum faal usus kembali normal. • Saat kadar progesterone menurun setelah melahirkan, asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang, dan usus bagian bawah sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema.
SISTEM MUSKULOSKELETAL • Ligamen-ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang sewaktu kehamilan dan persalinan berangsur-angsur kembali seperti sediakala. • Tidak jarang ligamen rotundum mengendur, sehingga uterus jatuh ke belakang. • Ambulasi pada umumnya dimulai 4 -8 jam setelah melahirkan. • Ambulasi dini sangat membantu untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses involusi.
SISTEM INTEGUMEN • Penurunan melanin umunya setelah persalinan menyebabkan berkurangnya hyperpigmentasi kulit. • Perubahan pembuluh darah yang tampak pada kulit karena kehamilan dan akan menghilang pada saat estrogen menurun.
SELESAI
- Slides: 32