PERTUSIS Oleh Dr Nugroho Susanto M Kes Epidemiologi
- Slides: 16
PERTUSIS Oleh Dr. Nugroho Susanto, M. Kes
Epidemiologi Penyakit pertusis tersebar di seluruh dunia mudah sekali menular. Manusia satu-satunya sumber Bordetella pertussis, Penyebaran penyakit selalu oleh orang-orang dengan infeksi aktif. Banyak kasus pada anak-anak di bawah 5 tahun, sebagian besar meninggal pada usia 1 tahun.
Manifestasi Klinis masa tunas 7 -14 hari. Stadium penyakit 1. Stadium kataralis ( 1 -2 minggu). Batuk-batuk bertambah berat dan siang dan malam menyerupai infuenza. 2. Stadium spasmodik (2 -4 minggu). terjadi paroksismal berupa batuk-batuk khas. Batuk muka merah dan sianotik. Serangan batuk panjang, tidak ada inspirium diakhiri dengan whoop muntah dan banyak sputum. terberak dan terkencing-kencing, perdarahan subkonjungtiva dan epistaksis 3. Stadium konvalensi(2 minggu) Pada minggu keempat beratnya serangan berkurang, nafsu makan timbul kembali.
PATOGENESE b. pertusis MELEKAT PADA CILIA EPITEL LPT LYMPOCYT PROMOTING FACTOR BRONCHUS BROCHIOLUS MUKOSA : FOKAL NEKROSIS + SEL RADANG LYMPOCYTOSIS EKSUDAT MUCOPURULEN BATUK SUMBATAN JALAN NAFAS 7 -10 DAYS ATELEKTASIS BRONCHIECTASIS PERI BRONCHIALINTERTITIALPNEUMONITIS
PATOGENESE EKSUDAT MUCO PURULENT PERIBRONCHIAL INTERTITIAL PNEUMONITIS BATUK SPASMODIK SUMBATAN JALAN NAFAS ATELEKTASIS BRONCHIECTASIS FRENULUM LIDAH ROBEK HYPOKSIA ASPIRASI PNEUMONI ENSELOPATIA DEHIDRASI HERNIA EFEK FALSAVA
Komplikasi 1. Alat pernafasan Dapat terjadi otitis media (sering pada bayi), bronkitis, bronkopneumonia, atelektasis yang disebabkan sumbatan mukus, emfisema , emsifema mediastinum, leher, kulit pada kasus yang berat), bronkiektasis, tuberkulosis dapat menjadi bertambah berat. 2. Alat pencernaan Muntah-muntah yang berat menimbulkan emasiasi, prolapsus rektum atau hernia , ulkus pada ujung lidah karena lidah tergosok pada gigi atau tergigit waktu serangan batuk, stomatitis. 3. Susunan saraf Kejang karena gangguan keseimbangan elektrolit kongesti dan edema otak, mungkin pula terjadi perdarahan otak.
Penatalaksanaan 1. Antibiotika a. Eritromisin dengan dosis 50 mg/kb bb/ hari dibagi dalam 4 dosis. b. Ampisillin dengan dosis 100 mg/ kg bb/ hari dibagi 4 dosis. c. Lain-lain : rovamisin, kotrimoksazol, kloramfenikol, tetrasiklin 2. Ekspektoransia dan mukolitik 3. Kodein diberikan bila terdapat batuk-batuk yang hebat sekali 4. Luminal sebagai sedativa.
Toxins • • • Pertussis Toxin Adenylate Cyclase Toxin Tracheal cytotoxin Dermonecrotic toxin Heat-labile toxin
ADENYLATE CYCLASE TOXIN • Invasive toxin • Activated by host cell calmodulin • Impairment of immune effector cells
KERENTANAN & KEKEBALAN UPAYA PENCEGAHAN 1. Anak-anak yang tidak 1. penyuluhan kepada diimunisasi umumnya rentan masyarakat, khususnya terhadap infeksi kepada orang tua bayi 2. umumnya menyerang anak 2. Imunisasi dasar untuk anak mencegah infeksi B. pertussis 3. menimbulkan kekebalan dalam direkomendasikan adalah 3 waktu yang lama, dapat terjadi dosis vaksin yang serangan kedua (diantaranya mengandung suspensi bakteri oleh B. parapertussis). yang dimatikan 4. Di Amerika Serikat kasus yang 3. Pada kejadian luar biasa, terjadi remaja atau orang dipertimbangkan memberikan dewasa yang sebelumnya perlindungan kepada petugas sudah diimunisasi disebabkan kesehatan terpajan dengan penurunan imunitas dan kasus pertusis yaitu berperan sumber infeksi bagi memberikan erythromycin anak-anak yang belum selama 14 hari
- Susanto nugroho
- Susanto nugroho
- Jbmarwood.com
- Iyan susanto
- Eko harry susanto
- Halim susanto
- Susanto basu
- Sunar susanto
- Organ pernapasan cacing tanah
- Shinto nugroho
- Fajar agung nugroho
- 1 mencair 2 mengkristal 3 menguap 4 membeku
- Perwujudan nyata dari class
- Konsep dasar ilmu sejarah
- Anto satriyo nugroho
- Susanne k langer membagi sejarah filsafat ke dalam
- Bambang wahyu nugroho