PERTEMUAN18 BIMBINGAN BAB 4 DAN BAB 5 HASIL
PERTEMUAN-18 BIMBINGAN BAB 4 DAN BAB 5
HASIL AKHIR DI BAB 4 BERDASARKAN ANALISIS UJI HOPITESIS
Berikut hasil rekapitulasi hasil uji hipotesis disajikan dalam tabel 4. 2 Tabel 4. 2 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis No Hipotesis thitung ttabel Kesimpulan 1. Pengaruh Modal manusia terhadap Budaya Organisasi 4. 090 1. 96 Hipotesis diterima (Didukung fakta empiris) 2. Pengaruh Kemitraan terhadap Budaya Organisasi 4. 360 1. 96 Hipotesis diterima (Didukung fakta empiris) 3. Pengaruh Langsung modal manusia Terhadap Kualitas Lulusan 0. 960 1. 96 Hipotesis ditolak (Tidak di dukung fakta empiris) 4. Pengaruh Langsung Kemitraan Terhadap Kualitas Lulusan 1. 550 1. 96 Hipotesis ditolak (Tidak di dukung fakta empiris) 5. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Lulusan 2. 410 1. 96 Hipotesis diterima (Didukung fakta empiris) 6. Pengaruh Modal Manusia melalui Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Lulusan 2. 094 1. 96 Hipotesis diterima (Didukung fakta empiris) dan budaya organisasi bersifat full mediator 7. Pengaruh Kemitraan melalui Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Lulusan 2. 138 1. 96 Hipotesis diterima (Didukung fakta empiris) dan budaya organisasi bersifat full mediator
Rekapitulasi hasil uji hipotesis dapat dijelaskan dalam gambar konstruk berikut :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi memberikan pengaruh paling tinggi (60, 8%) terhadap kualitas lulusan SMK di Bandung Raya. Budaya organisasi lebih dominan dipengaruhi oleh kemitraan (30, 4%) dan ditunjang oleh modal manusia (26, 6%). Jadi, dapat dikatakan bahwa kemitraan memiliki peran paling besar dalam meningkatkan budaya organisasi yang berdampak pada kualitas lulusan SMK. 30, 4% perubahan yang terjadi pada kualitas lulusan SMK disebabkan oleh perubahan pada kemitraan yang menyebabkan perubahan pada budaya organisasi. Sementara itu 26, 6% perubahan yang terjadi pada kualitas lulusan SMK disebabkan oleh perubahan pada modal manusia yang menyebabkan perubahan pada budaya organisasi.
BAB 5 Kesimpulan dan saran
5. 1 kesimpulan 1. Simpulkan deskriptif/kwalitatif tanpa angka lihat rekapitulasi 2. Simpulan kwantitatif dilihat dari rekapitulasi hasil uji T dan F dan determinasi (pengaruh) Catatan lihat : 1. Rumusan masalah di bab 1 2. Hipotesis di bab 2 bukan dugaan tetapi sdh ada hasil 3. Hasil uji validitas dan reliabilitas di bab 3
Saran 5. 1 Saran Akademis Beberapa saran untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu manajemen melalui penelitian lebih lanjut sebagai berikut. • Penelitian ini memperlihatkan bahwa modal manusia tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kemitraan, meskipun kedua variabel tersebut secara bersama-sama terbukti berpengaruh signifikan terhadap budaya organisasi. Oleh sebab itu, penelitian lanjutan diperlukan guna memperoleh konsep baru yang mampu menjembatani hubungan antara kedua variabel tersebut. • Pengaruh modal manusia, kemitraan dan budaya organisasi terhadap kualitas lulusan dalam industri pendidikan menjadi isu penelitian ini. Penelitan lanjutan yang melibatkan spesifikasi industri kreatif lainnya perlu mendapatkan perhatian. Hal ini diasumsikan bahwa perbedaan perspektif dan budaya serta karakteristik industri berpengaruh terhadap efektifitas budaya organisasi yang diterapkan. • Indikator-indikator pada variabel modal manusia, kemitraan, budaya organisasi, dan kualitas lulusan, masih perlu dikaji/dianalisis pada penelitian selanjutnya secara akademis dan dikaji lebih lanjut secara praktis.
5. 2 Saran Praktis Saran yang dapat disampaikan kepada institusi SMK Negeri dan Swasta di Wilayah Bandung Raya Provinsi Jawa Barat sebagai berikut. Saran pada perusahaan/umkm/atau objek yang diteliti • Berdasarkan hasil penelitian, salah satu dimensi yang memiliki skor terendah di antara dimensi modal manusia adalah pengetahuan, yakni inisiasi terhadap pemikiran baru dalam proses interaksi di lingkungan sekolah. Isu ini ditengarai oleh belum maksimalnya upaya peningkatan modal intelektual. Hal ini dapat dilakukan melalui adanya tenaga edukatif yang dibekali dengan pengetahuan praktis melalui pemagangan para guru SMK di lingkungan dunia industri yang linear dengan jurusan yang ada. Kemudian dapat pula dilakukan melalui adanya guru tamu secara periodik yang berasal dari dunia praktisi berkaitan dengan jurusan yang ada. Di samping itu, juga dapat dilakukan study tour ke lingkungan industri tersebut. • Program produksi menunjukkan bahwa menjadi vendor dari industri di sekitarnya memiliki skor terendah di antara dimensi lainnya dalam kemitraan. Untuk meningkatkan kualitas program kemitraan dapat dilakukan dengan penggalangan Mo. U dengan dunia industri yang terkait melalui kerjasama dalam kegiatan tertentu. Misalnya pada acara pemagangan guru dan siswa di lingkungan industri terkait, dan adanya event kerjasama yang dilakukan oleh SMK dengan industri teretntu. Sebagian SMK Negeri dan Swasta belum melakukan Teaching Factory dengan pihak industri. Akibatnya, pihak sekolah harus mampu meyakinkan industri di sekitarnya untuk menjadi mitra dalam kegiatan produksi sekaligus menjadi vendor dari industri di sekitarnya agar program produksi berjalan dengan efektif. Sebagai dampaknya, proses pelaksanaan produksi dapat ditangani secara profesional oleh unit pelaksana teknis dan training di bawah bidang kerjasama dan pelayanan Industri di setiap Sekolah Kejuruan (SMK). • SMK Negeri dan Swasta di Wilayah Bandung Raya Provinsi Jawa Barat disarankan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap indikator-indikator yang belum optimal dalam menghasilkan kualitas lulusan yang baik seperti: peningkatan kualitas modal manusia, pembangunan jaringan, serta kerjasama dengan dunia industri dan pemerintah yang lebih spesifik dengan kebutuhan dunia kerja. Kemitraan yang dibangun merupakan kemitraan aktif.
- Slides: 9