Pertemuan12 MOTIVASI PENGERTIAN MOTIVASI Kata motivasi motivation kata

  • Slides: 16
Download presentation
Pertemuan-12 MOTIVASI

Pertemuan-12 MOTIVASI

PENGERTIAN MOTIVASI Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive), yang artinya menggerakkan atau

PENGERTIAN MOTIVASI Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive), yang artinya menggerakkan atau dorongan. Motivasi : Kegiatan yang berkaitan dengan pemberian dorongan untuk melaksanakan suatu pekerja supaya tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut French & Raven: Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu. Motivation is the set of forces that cause people to behave in certain ways.

INDIVIDU INTENSITAS ARAH KETEKUNAN Intensitas → berhubungan dengan seberapa giat/upaya sesorang berusaha untuk mencapai

INDIVIDU INTENSITAS ARAH KETEKUNAN Intensitas → berhubungan dengan seberapa giat/upaya sesorang berusaha untuk mencapai tujuannya. Arah → segala upaya (individu) agar menghasilkan suatu prestasi perlu arahan Ketekunan → merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya. Individu-individu yang termotivasi akan memiliki ketahanan yang tinggi dalam melakukan suatu tugas untuk mencapai tujuannya.

ARAH • INSPIRASI MOTIVASI KETEKUNAN • SPIRIT • RANGSANGA N • AKTIFITAS INTENSITAS •

ARAH • INSPIRASI MOTIVASI KETEKUNAN • SPIRIT • RANGSANGA N • AKTIFITAS INTENSITAS • DORONGAN

Motivasi sebagai Pendorong Individu Kebutuhan atau Kesenjangan Kebutuhan Pencarian Jalan Keluar bagi memenuhi dan

Motivasi sebagai Pendorong Individu Kebutuhan atau Kesenjangan Kebutuhan Pencarian Jalan Keluar bagi memenuhi dan memuaskan kebutuhan Penentuan kebutuhan di masa yang akan datang dan pencarian bagi cara pemenuhannya Pilihan Perilaku untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan Evaluasi atas Pemuasan Kebutuhan

Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi pendekatan tradisional atau dikenal sebagai traditional model of motivation theory,

Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi pendekatan tradisional atau dikenal sebagai traditional model of motivation theory, pendekatan relasi manusia atau human relation model pendekatan sumber daya manusia atau human resources model.

Pendekatan Tradisional Pendekatan Relasi Manusia Pendekatan SDM ASUMSI 1. Pekerjaan pada dasarnya merupakan sesuatu

Pendekatan Tradisional Pendekatan Relasi Manusia Pendekatan SDM ASUMSI 1. Pekerjaan pada dasarnya merupakan sesuatu yang tidak disukai oleh setiap orang karena merupakan sebuah beban. 2. Apa yang seseorang lakukan tidak lebih penting dari apa yang dapat diperoleh seseorang karena melakukan hal tersebut 3. Hanya sedikit orang yang mau dan mampu mengerjakan pekerjaan yang kreatif, inovatif, dan penuh tantangan 1. Pada dasarnya manusia ingin dianggap penting dan berguna 2. Manusia ingin merasa dimiliki dan diakui eksistensinya secara individual dalam lingkungan sosial 3. Perasaan sebagaimana yang disebutkan dalam asumsi 1 dan 2 adalah lebih penting daripada kompensasi berupa uang. 1. Pekerjaan pada dasarnya bukan merupakan sesuatu yang tidak disukai. Para pekerja ingin memberikan kontribusi terhadap suatu tujuan yang memberikan manfaat. 2. Hampir semua orang pada dasarnya dapat melakukan sesuatu yang kreatif, inovatif, dan penuh tantangan daripada sekedar menjalankan tugas yang diperintahkan pada mereka. KEBIJAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN 1. Manajer harus memberi perintah dan mengawasi bawahan dalam setiap pekerjaan 2. Manajer harus menerjemahkan pekerjaan kedalam bentuk perintah yang sederhana, spesifik, dan jelas agar mudah untuk dikerjakan oleh bawahan 3. Manajer harus membuat jadual pekerjaan secara rutin dan rinci dan mengkordinasikannya setiap saat. 1. Manajer bertugas untuk menciptakan suasana dimana para pekerja menganggap dirinya penting dan bermanfaat bagi perusahaan. 2. Manajer perlu untuk selalu mengakomodasi usulan dari bawahan dan memastikan bahwa para pekerja selalu mendapatkan informasi terkini mengenai pekerjaan 3. Manajer perlu memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk melakukan inisiatif dan kemandirian dalam setiap pekerjaan 1. Manajer perlu memastikan bahwa seluruh sumber daya manusia didayagunakan dimanfaatkan secara optimal. 2. Manajer perlu mewujudkan suasana pekerjaan yang dapat mendorong seluruh sumber daya manusia bekerja berdasarkan kemampuannya masing. 3. Manajer perlu mendukung adanya partisipasi dari para pekerja dalam hal bekerja, berinisiatif, dan melakukan pekerjaan secara mandiri. HARAPAN 1. Para pekerja akan melakukan pekerjaan jika upahnya memadai dan manajer bertindak adil 2. Jika pekerjaan yang harus dilakukan jelas dan para pekerja diawasi secara ketat, maka para pekerja akan mampu bekerja sesuai dengan standar 1. Adanya transparansi informasi yang memadai antara atasan dan bawahan serta keterlibatan para pekerja dalam berbagai keputusan akan memuaskan kebutuhan para pekerja untuk diperhatikan dianggap penting serta berguna. 2. Pemuasan terhadap kebutuhan para pekerja untuk dianggap penting dan berguna akan meningkatkan moral dan semangat para pekerja dan pada akhirnya para pekerja akan bersedia untuk bekerja sama 1. Peningkatan keterlibatan pekerja dalam berbagai hal yang terkait dengan pekerjaan akan menyebabkan terjadinya peningkatan kinerja dan efisiensi. 2. Kepuasan kerja akan terwujud melalui berbagai hasil positif yang dapat ditunjukkan oleh para pekerja dalam setiap kesempatan.

PANDANGAN TENTANG MOTIVASI DALAM ORGANISASI 1. Model Tradisional : Manager menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus

PANDANGAN TENTANG MOTIVASI DALAM ORGANISASI 1. Model Tradisional : Manager menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan digunakannya sistem pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja. (Frederick Taylor dan manajemen Ilmiah) 2. Model Hubungan Manusia : Menekankan dan menganggap penting adanya faktor “kontak sosial” yang dialami para karyawan dalam bekerja, daripada faktor imbalan. (Elton Mayo) 3. Model Sumber Daya Manusia : Karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti. (Mc Gregor, Maslow, Argyris, Likert)

Teori motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Teori kepuasan, berkaitan dengan faktor yang

Teori motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Teori kepuasan, berkaitan dengan faktor yang ada dalam diri seseorang yang memotivasinya. 2. Teori proses, berkaitan dengan bagaimana motivasi itu terjadi atau bagaimana perilaku itu digerakkan. Teori Kepuasan (content theories) 1. Teori hirarki kebutuhan (Abraham Maslow). 2. Teori ERG - Existence, Relatedness, and Growth needs (Clayton Elderfer). 3. Teori dua faktor (Frederick Herzberg). Faktor higienis (dissatisfiers) dan faktor motivator (satisfiers). 4. Teori kebutuhan (David Mc. Clelland).

Teori Kepuasan (content theories) 1. Teori Hierarki Kebutuhan, menurut Maslow didalam diri setiap manusia

Teori Kepuasan (content theories) 1. Teori Hierarki Kebutuhan, menurut Maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu: • Faali (fisiologis) • Keamanan, keselamatan dan perlindungan • Sosial, kasih saying, rasa dimiliki • Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi • Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi. Jadi jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut Maslow, pimpinan perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.

Teori Hirarki Kebutuhan (Abraham Maslow). AKTUALI SASI - DIRI PENGHARGAAN SOSIAL KEAMANAN FISIOLOGIS

Teori Hirarki Kebutuhan (Abraham Maslow). AKTUALI SASI - DIRI PENGHARGAAN SOSIAL KEAMANAN FISIOLOGIS

2. Teori ERG Kebutuhan eksistensi, keterikatan dan pertumbuhan, pimpinan harus memahami, bahwa setiap individu

2. Teori ERG Kebutuhan eksistensi, keterikatan dan pertumbuhan, pimpinan harus memahami, bahwa setiap individu memiliki rasa keterikatan (suku, agama, situasi/kondisi - “nasib”) dan setiap individu akan memiliki keinginan untuk tumbuh berkembang (karier, penghasilan dll) serta setiap individu pada dasarnya ingin dihargai/dihormati atas keberadaannya (eksistensi) aspek-aspek itulah yang dapat diangkat menjadi sumber motivasi oleh pimpinan kepada bawahannya.

3. Teori dua faktor ( puas atau tidak puas satisfier - dissatisfier), pimpinan harus

3. Teori dua faktor ( puas atau tidak puas satisfier - dissatisfier), pimpinan harus memahami dalam upaya mencapai kebutuhan setiap individu bawahannya akan ada perbedaan makna/pemahaman apakah hasil yang diperolehnya atas sesuatu yang dibutuhkan itu dapat memuaskan keinginannya atau sebaliknya, untuk itu pemahaman “puas” dan “tidak puas” bagi seorang pimpinan dapat dijadikan alat motivasi untuk memacu kinerja para bawahannya. 4. Teori kebutuhan dari Mc. Clelland, mirip dengan Teori ERG dari Clayton Elderfer, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan ü Prestasi (achievement) ü Kekuasaan (power) ü Afiliasi (pertalian) Titik sentuh pimpinan dalam memotivasi anggota organisasinya difokuskan pada ketiga hal tersebut

Teori Proses (process theories) 1. Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa

Teori Proses (process theories) 1. Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi. 2. Teori Pengharapan – Kurt Levin & Edward Tolman) teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.

3. Teori Penguatan Reinforcement theory, teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses

3. Teori Penguatan Reinforcement theory, teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan datang dalam proses pembelajaran. 4. Teori pencapaian tujuan (Edwin Locke) ada konteks hubungan antara pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan suatu prestasi kerja output (kinerja) diatas rata. Pimpinan dapat memberikan motivasi bagi para anggotanya dengan ukuran standar kerja yang telah dibakukan/disetujui bersama dengan beberapa indikator keberhasilan yang harus dipenuhi KPI (Key performance Indicator)

Jenis-jenis Motivasi positif dan motivasi negatif, motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang

Jenis-jenis Motivasi positif dan motivasi negatif, motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan. Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu bentuk motivasi adalah hasil yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan.