PERTEMUAN VII ETIKA BISNIS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PERTEMUAN VII ETIKA BISNIS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
PENDAHULUAN Pengkajian tentang Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini menjadi bagian yang paling hangat dibicarakan diberbagai tempat, baik ditempat formal dan informal Bahkan PBB dengan global Compactnya terlibat aktif membahas dan mendukung CSR sebagai upaya turut menciptakan kepentingan masyarakat dunia.
Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) • Istilah CSR sendiri diperkenalkan pertama kali dalam tulisan Social Responsibility of the Businessman tahun 1953. CSR digagas Howard Rothmann Browen untuk mengeleminasi keresahan dunia bisnis. • CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka. CSR bisa dikatakan komitmen yang berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk berperilaku secara etis dan memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya. Dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. • CSR adalah suatu moral yang baik dan sangat penting bagi dunia usaha serta baik bagi masyarakat.
Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) • Jika dilihat dari beberapa definisi CSR diatas, tampak bahwa secara umum CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. • Atau corporate social reponsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan.
Perusahaan dan Prinsip CSR • Definisi formal dan tanggung jawab sosial (social responsibility) adalah kewajiban manajemen untuk membuat pilihan dan mengambil tindakan yang berperan dalam mewujudkan kesejahteraan dan masyarakat. • Kewajiban manajemen dapat berbentuk perhatian perusahaan pada masyarakat sekeliling maupun tanggung jawab pada pemerintah dalam bentuk membayar pajak secara jujur dan tepat waktu. • Tanggung jawab perusahaan pada masyarakat saat ini dikenl dengan istilah CSR (corporate social responsibility). • Pembahasan tentang CSR pada era sekarang ini mulai meningkat sehubungan dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat akibat tindakan perusahaan.
Perusahaan dan Prinsip CSR • Dengan perkembangan yang begitu pesat, telah melahirkan 2 metode dalam memperlakukan CSR, yaitu : 1. Metode Cause Branding Adalah pendekatan Top Down, dalam hal ini perusahaan menentkan masalah sosial dan lingkungan seperti apa yang perlu dibenahi. 2. Metode Venture Philanthropy Yang merupakan pendekatan Botton up, di sini perusahaan membantu berbagai pihak non-profit dalam masyarakat sesuai apa yang dikehendaki masyarakat.
Manfaat CSR bagi Perusahaan • Perusahaan lebih mudah mengalokasikan dana yang mengendap melalui kegiatan pemberian kredit bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan ekonomi seperti (KUR) • Dapat meningkatkan penghasilan perusahaan juga sebab apabila taraf hidup masyarakat maju maka daya beli masyarakat juga akan bertambah hal ini yang akan menjadi bertambahnya penghasilan bagi perusahaan. • Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan • Mendapatkan lisensi untuk beroprasi secara sosial • Mereduksi risiko bisnis perusahaan • Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha
Manfaat CSR bagi Perusahaan • • • Membuka peluang pasar yang lebih luas Mereduksi biaya misalnya terkait dampak lingkungan Memperbaiki hubungan dengan stakeholders Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan Peluang mendapatkan penghargaan
INDIKATOR KEBERHASILAN CSR DAN MODEL PENERAPAN DI INDONESIA Untuk mengukur dan melihat keberhasilan penerapn CSR pada suatu perusahaan ada beberapa indikator yang dapat kita jadikan acuan. Menurut Dody Prayoga ada 5 indikator keberhasilan CSR yang dapat dilihat, yaitu: • Secara umum, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian nilai etika yang dikandungnya yaitu turut menegakkan social justice, sustainability dan equity. • Secara social, keberhasilan CSR dapat dinilai dari tinggi rendahnya legitimasi sosial korporasi di hadapan stakeholder sosialnya. • Secara bisnis, keberhasilan CSR dapat dinilai dari meningkatnya nilai saham akibat peningkatan corporate social image. • Secara teknis, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian program hasil evaluasi teknis lapangan.
INDIKATOR KEBERHASILAN CSR DAN MODEL PENERAPAN DI INDONESIA Menurut Saidin dan Abidin sedikitna ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan di Indonesia. a. Keterlibatan langsung b. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan c. Bermitra dengan pihak lain d. Mendukung atau bergabung dalam konsorsium.
CSR DAN PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN • Secara konsep kita bisa menemukan hubungan yang erat antara CSR dengan konsep pembangunan ekonomi berkelanjutan. • Pembangunan ekonomi berkelanjutan merupakan suatu keinginan membangun tatanan ekonomi masyarakat yang bersifat makmur dan sejahtera, aman serta sentosa. Dengan mengedepankan konsep pembangunan ekonomi yang terencana dan konsisten. • CSR jika dikaji memiliki hubungan yang erat dalam mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang sustainable. • Menurut dyah pitaloka bahwa terdapat tiga pilar penting untuk merangsang pertumbuhan CSR yang mampu mendorng pembangunan ekonomi berkelanjutan.
CSR DAN PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN • Secara konsep kita bisa menemukan hubungan yang erat antara CSR dengan konsep pembangunan ekonomi berkelanjutan. • Pembangunan ekonomi berkelanjutan merupakan suatu keinginan membangun tatanan ekonomi masyarakat yang bersifat makmur dan sejahtera, aman serta sentosa. Dengan mengedepankan konsep pembangunan ekonomi yang terencana dan konsisten. • CSR jika dikaji memiliki hubungan yang erat dalam mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang sustainable. • Menurut dyah pitaloka bahwa terdapat tiga pilar penting untuk merangsang pertumbuhan CSR yang mampu mendorng pembangunan ekonomi berkelanjutan: Pertama, mencari bentuk CSR yang efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan memperhatikan unsur lokalitas. Kedua, maengkalkulasi kapasitas sumber daya manusia dan institusi untuk merangsang pelaksanaan CSR. Ketiga, peraturan serta kode etik dalam dunia usaha.
KESIMPULAN CSR merupakan kewajiban mutlak perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan berupa kepedulian dan perhatian pada komunitas sekitarnya. Pandangan perusahaan terhadap kewajiban tersebut berbeda-beda. Mulai dari anggapan sekedar basa-basi atau suatu keterpaksaan, hanya untuk pemenuhan kewajiban, hingga pelaksanaan berdasarkan asas kesukarelaan. Bentuk-bentuk CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan dapat diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan yang penerapannya harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat penerima CSR memberikan manfaat yang sangat besar dalam menyejarterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan sekitarnya, serta bentuk investasi bagi perusahaan pelakunya. Investasi bagi perusahaan dapat berupa jaminan keberlanjutan operasi perusahaan dan pembentukan citra positif perusahaan. Manfaat ini dapat diperoleh apabila perusahaan menerapkan CSR atas dasar kesukarelaan, sehingga akan timbul hubungan timbal balik antara pihak perusahaan dengan masyarakat sekitar. Masyarakat akan secara sukarela membela keberlanjutan perusahaan tersebut dan memberikan persepsi yang baik pada perusahaan. Dengan begitu citra positif perusahaan akan terbentuk dengan sendirinya.
- Slides: 14