Pertemuan Ke Empat 1 PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
Pertemuan Ke – Empat (1) PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA Pengertian Pandangan Hidup bagi Suatu Bangsa. Setiap bangsa mempunyai cita-cita untuk masa depan dan menghadapi masalah bersama dalam mencapai cita-cita bersama.
(2) • Cita-cita kita sebagai bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu mewujudkan suatu tata masyarakat yang adil dan makmur materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila
(3) Seperti halnya keluarga, suatu bangsa yang bertekad mencapai cita-cita bersama memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa pandangan hidup , suatu bangsa akan terombang-ambing. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa dapat secara jelas mengetahui arah yang akan dicapai.
(4) Dengan Pandangan Hidup, suatu bangsa : 1). Akan dengan mudah memandang persoalan yang dihadapi. 2). Akan dengan mudah mencari pemecahan masalah- masalah yang dihadapi. 3). Akan memiliki pedoman dan pegangan.
(5) Dengan uraian tersebut diatas, jelaslah betapa pentingnya suatu pandangan hidup bagi suatu bangsa. Pertanyaan berikut yang secara wajar akan muncul pada diri kita adalah, “ Apakah pandangan hidup itu sesungguhnya ?
(6) Sebagaimana yang dikemukakan oleh Prof. Kansil ( 2011 : 24 ), mengatakan bahwa Pandangan hidup suatu bangsa adalah intisari (kristalisasi) dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu dan yang diyakini kebenarannya, yang berdasarkan pengalaman sejarah dan yang telah menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
(7) Sedangkan menurut Moedijanto ( 1992 : 51 ) dikatakan bahwa pandangan hidup bangsa adalah cara suatu bangsa menghadapi masalah-masalah hidupnya dan menentukan arah serta cara menyelesaikannya.
(8) Oleh karena itu dalam melaksanakan pembangunan misalnya, kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain, tanpa menyesuaikannya dengan pandangan hidup dan kebutuhan-kebutuhan kita sendiri.
(9) Pandangan hidup mengandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan yaitu nilai yang diyakini kebenarannya dan yang menimbulkan tekad untuk mewujudkannya.
(10) Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadiannya sendiri.
(11) Oleh karena itu bangsa Indonesia yang lahir dengan kepribadiannya sendiri, bersamaan dengan lahirnya bangsa dan Negara, kepribadiannya itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar Negara Pancasila.
(12) Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, percaya pada diri sendiri dan ini merupan salah satu ciri kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain , dengan diilhami bangsa kita dan gagasa-gagasan besar bangsa kita sendiri.
(13) Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaran.
(14) Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah Undang - Undang Dasar yaitu UUD 1945; Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia ( 1950 ), Pancasila tetap tercantum di dalamnya.
(15) Pancasila selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita, Pancasila selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita dan merupakan barang bukti sejarah bahwa Pancasila memang selalu dikehendaki sebagai dasar negara.
(16) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa : Manusia Indonesia yang terikat oleh keyakinan kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan kuatnya tradisi sebagai sumber norma dan nilai kehidupan dalam masyarakat adalah tali persamaan pandangan hidup antara berbagai suku di Nusantara ini
(17) Manusia yang diciptakan oleh Tuhan Yang Mahakuasa, dikodratkan hidup secara mengelompok. Kelompok manusia itu akan selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Perkembangan diri manusia yang mengelompok itu sampai pada suatu keadaan dimana mereka terjalin ikatan hubungan yang kuat dan serasi.
(18) Pandangan hidup kita bernegara dan berbangsa tersimpul dalam falsafah (gagasan/pandangan) kita Pancasila memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang Indonesia tentang masa depan yang ditempuhnya. Oleh karena itu sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Kansil ( 2011 : 27 ) bahwa hal inilah yang disebut sebagai pandangan hidup orang Indonesia sebagaimana tertuang dalam kelima sila
(19) • Masalah pokok dalam kehidupan manusia , yang pada kodrat serba terhubung , adalah bagaimana menjalin hubungan antara dirinya denga Tuhan, sesama manusia , masyarakat dengan alam sekitarnya. - Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memberi pedoman untuk menjalin hubungan tersebut dengan serasi dan seimbang.
(20) • Pandangan hidup Pancasila ini mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan bangsa yaitu sebagai panutan tingkah laku dalam segala segi kehidupan. Misal : Orang Indonesia memandang milik pribadi selalu juga dalam segi sosial.
(18) • Pancasila dalam pengertian pandangan hidup bangsa Indonesia sering juga disebut : way of life; pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup dll. • Dalam hal demikian Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari. • Pancasila diamalkan dalam hidup sehari-hari. • Dengan kata lain bahwa Pancasila dipakai sebagai penunjuk arah semua kagiatan atas aktivitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang.
(22) • Hal yang demikian ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakan-tindakan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila Pancasila. • Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dapat dijelaskan bahwa jiwa keagamaan sebagai manifestasi / perwujudan sila Ketuhanan Yangaha Esa.
(23) • Jiwa yang berperikmanusiaan sebagai manifestasi / perwujudan dari sila Kemanusiaan yang adil dan beradap. • Jiwa Kebangsaan sebagai manifestasi / perwujudan dari sila Persatuan Indonesia. • Jiwa Kerakyatan sebagai manifestasi / perwujudan dari sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan. • Jiwa yang menjunjung tinggi keadilan sosial sebagai manifestasi / perwujudan dari sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
(24) • Dilihat dari kedudukannya, Pancasila mempunyai kedudukan yang tinggi, yakni sebagai cita-cita dan pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia. • Dilihat dari fungsinya Pancasila mempunyai fungsi utama sebagai dasar negara Republik Indonesia. • Dilihat dari segi materinya Pancasila digali dari Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
Istilah Penting : Sumber : Pancasila, Buku Panduan Mahasiswa, Tim Penyusun Drs. G. Moerdiyanto Cetakan Kedua Januari 1992, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. - Secara Historis : Menurut kenyataan yang terjadi. - Animisme : Kepercayaan bahwa semua benda mempunyai roh. - Nasionalisme : Paham yang mengajarkan bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan; rasa cinta bangsa dan tanah air. - Bangsa : Kelompok orang dalam jumlah besar yang bersatu dan bertekad mempertahnkan kesatuan karena rasa senasib dan sepenanggu ngan serta kesamaan cita-cita.
- Sosialisme : Paham yang memperjuangkan kesejah – teraan bagi semua orang. - Ideologi : Konsep, gagasan atau gambaran cita – cita hidup yang menyeluruh, mendasar dan tersusun sistematik yang mampu menggerakkan pendukungnya mengejar cita-cita hidup yang digambarkannya. - Sekuler : Bersifat memisahkan soal duniawi dari
- Ekstrim kiri : Sebutan untuk kelompok anti agama yang berjuang untuk mendirikan negara yang atheistik ( komunis ). - Nasakom : Nasionalisme, Agama, Komunisme sebagai satu kesatuan. - Dekrit : Maklumat hukum. - Theokrasi : Negara Agama, Negara berdasarkan hukum Agama. - Imperalisme : Penjajahan untuk mengambil keuntungan dengan campur tangan dalam
- Slides: 27