Pertemuan IV MODULASI 4 1 Keterbatasan Sinyal Analog
Pertemuan IV MODULASI
4. 1. Keterbatasan Sinyal Analog vs Sinyal Digital Sinyal digital memiliki kelemahan dasar yaitu jangkauannya pendek, hal tsb disebabkan krn pengaruh redaman maupun derau yg tdpt pd media transmisinya. Sinyal digital saat ini hanya dpt ditransmisikan maksimum 2 KM dg menggunakan media transmisi kabel (dg peralatan tambahan seperti penguat sinyal / repeater).
Sinyal analog jangkauannya lebih besar dari pada sinyal digital, bahkan dg mudah sinyal analog dpt diperkuat utk mencapai jarak yg tdk terbatas Kelemahan sinyal ini adalah mudah tergangu oleh derau selama perjalanannya. Saat ini sebagian besar jaringan komunikasi yang ada masih menggunakan analog, contohnya adalah jaringan telepon yg dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia.
Sinyal sinusoidal tergantung pada 3 hal : · Amplitudo ( Amplitude ) Adalah besarnya (tinggi rendahnya) tegangan dari sinyal analog. · Frekwensi ( Frequency ) Adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam waktu 1 detik. · Phasa Adalah besarnya sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Agar sinyal digital dpt dikirimkan ke jarak yg jauh, maka diperlukan suatu teknik yg disebut dg teknik modulasi sinyal. Sinyal digital tsb diubah terlebih dahulu menjadi sinyal analog (modulasi), setelah sinyal tsb berubah maka sinyal tsb ditransmisikan melalui media transmisi & setelah sinyal tsb diterima, sinyal tsb diubah kembali menjadi sinyal digital (demodulasi). Alat yg digunakan utk mengubah dr sinyal digital menjadi sinyal analog & sebaliknya DEModulasi). disebut dg “MODEM” (MOdulasi-
4. 2. Jenis-jenis Modulasi Jenis 2 modulasi yg sering digunakan adalah sbb : 1. Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation) Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal analog utk membedakan ke-2 keadaan sinyal digital. Pd modulasi jenis ini, frekuensi & phase dr sinyal analog adalah tetap, yg berubah adalah amplitudo sinyal analognya. Modulasi jenis ini merupakan cara modulsi yang paling mudah, tetapi mudah dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.
2. Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation) Modulasi ini menggunakan frekuensi dr sinyal analog utk membedakan ke 2 keadaan sinyal digital. Pd modulasi jenis ini, amplitudo & phase dr sinyal analog adalah tetap, yg berubah adalah frekuensi sinyal analognya.
3. Modulasi Sudut (Phasa Modulation) Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut (phase) dr sinyal analog utk membedakan ke-2 keadaan sinyal digital. Pada modulasi jenis ini, amplitudo & frekuensi dr sinyal analog adalah tetap, yg berubah adalah phase sinyal analognya. Modulasi jenis ini merupakan cara modulsi yang paling mudah, tetapi mudah dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.
4. 3. Pemilihan MODEM yg digunakan pd saluran telepon disebut dg voice band atau voice grade modem. Modem tsb sering juga disebut dg dial-up modem (modem yg digunakan pd saluran telepon biasa). Saat ini juga beredar MODEM utk jenis Cable MODEM (MODEM utk jaringan TV kabel) & ADSL (Asymmetric Digital Subcribel Line) MODEM (MODEM utk jaringan DSL).
Dalam menentukan MODEM yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Laju transmisi data (kecepatan) Kecepatan rendah ≤ 600 bps, Kecepatan sedang (1. 200 - < 4. 800 atau Kecepatan tinggi (> 4. 800 bps) 2. Metode komunikasi Simple, Half Duflex atau Full Duflex 3. Sinkronisasi Asinkron utk kecepatan rendah & menengah atau Sinkron utk kecepatan tinggi.
4. Teknik modulasi Kecepatan rendah menggunakan modulasi frekuensi (FSK = Frequency Shift Keying) atau kecepatan tinggi modulai sudut (PSK = Phase Shift Keying). 5. Standard Industri Utk negara Amerika Serikat menggunakan Bell System & utk internasional menggunakan CCITT (Comitte Consultative Internationale de Telegraphique et Telephonique).
(Comitee Consultative Internationale de Telegraphique et Telephonique) antara lain : * sampai dengan 300 bps CCITT V. 21 * 600 - 1200 bps CCITT V. 23 * 200 bps CCITT V. 22 * 2400 bps CCITT V. 26, V. 26 bis * 4800 bps CCITT V. 27 bis * 9600 bps CCITT V. 29
THE END
- Slides: 13