PERTEMUAN 7 HIGIENE SANITASI 2 DALAM MIPM PUTRI

  • Slides: 60
Download presentation
PERTEMUAN 7 HIGIENE SANITASI 2 DALAM MIPM PUTRI RONITAWATI, SKM, M. Si PROGRAM STUDI

PERTEMUAN 7 HIGIENE SANITASI 2 DALAM MIPM PUTRI RONITAWATI, SKM, M. Si PROGRAM STUDI GIZI FIKES

PENERAPAN KEAMANAN PANGAN DALAM PENYELENGGARAAN MAKAN DI RUMAH SAKIT

PENERAPAN KEAMANAN PANGAN DALAM PENYELENGGARAAN MAKAN DI RUMAH SAKIT

Keselamatan Pasien Rumah Sakit • Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih

Keselamatan Pasien Rumah Sakit • Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman (PERMENKES No. 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit) • “Patient Safety” meliputi : - assesmen risiko - identifikasi & pengelolaan hal yg berhub dg risiko pasien - pelaporan & analisis insiden - kemampuan belajar dr insiden & tindak lanjutnya - implementasi solusi utk meminimalkan timbulnya risiko Sistem ini diharapkan dpt mencegah terjadinya cedera yg disebabkan oleh “kesalahan” akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

Penyebab Timbulnya “Kesalahan” Masalah komunikasi Arus informasi yang tidak adekuat Masalah SDM Hal-hal yg

Penyebab Timbulnya “Kesalahan” Masalah komunikasi Arus informasi yang tidak adekuat Masalah SDM Hal-hal yg berhubungan dg pasien Transfer pengetahuan di RS Pola SDM/alur kerja Kegagalan 2 teknis Kebijakan/prosedur yg tidak adekuat

Apa yang dimaksud dengan Keamanan Pangan (Food Safety) ? ? Adalah adanya jaminan bahwa

Apa yang dimaksud dengan Keamanan Pangan (Food Safety) ? ? Adalah adanya jaminan bahwa makanan tidak akan mengakibatkan bahaya bagi konsumen ketika dimakan Code x 199 7

Keamanan Pangan (Food Safety) Mendapatkan keamanan pangan hak setiap orang (ICN, Roma, 1992). Undang

Keamanan Pangan (Food Safety) Mendapatkan keamanan pangan hak setiap orang (ICN, Roma, 1992). Undang tentang Pangan RI No. 18 tahun 2012 Keamanan, Mutu & Gizi Pangan , tentang KEPMENKES No. 1204/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS PERMENKES No. 1096/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga

Keamanan Pangan (Food Safety) menurunkan insiden yg membahayakan keselamatan pasien yg berhubungan dengan pelayanan

Keamanan Pangan (Food Safety) menurunkan insiden yg membahayakan keselamatan pasien yg berhubungan dengan pelayanan makanan & minuman meningkatkan akuntabilitas RS thdp pasien & masyarakat

Keamanan Pangan (Food Safety) : Keadaan dimana produk yang dikonsumsi Tidak membahayakan Menyehatkan Tidak

Keamanan Pangan (Food Safety) : Keadaan dimana produk yang dikonsumsi Tidak membahayakan Menyehatkan Tidak menimbulkan penyakit, keracunan, kematian

Quality or Safety ? ? MUTU • Sesuai kualitas/standar • Sesuai kebutuhan gizi &

Quality or Safety ? ? MUTU • Sesuai kualitas/standar • Sesuai kebutuhan gizi & kondisi • Rasa sesuai bahan ke dua nya harus diperhatikan. . !! AMAN • Aman tidak menyebabkan sakit • Bebas kontaminasi • Hak setiap konsumen

Konsep Keamanan Pangan PPEENNG G UUAAT T SUPPORT DASAR FOOD SAFETY PROGRAMS Program-program lain

Konsep Keamanan Pangan PPEENNG G UUAAT T SUPPORT DASAR FOOD SAFETY PROGRAMS Program-program lain (pest control, preventive maintenance) GMP (Good Manufacture Practices) SSOP (Standard Sanitation Operating Proc. )

Keamanan Pangan Rantai keracunan Makanan High risk food Foodsafe breaks the cain here Contaminated

Keamanan Pangan Rantai keracunan Makanan High risk food Foodsafe breaks the cain here Contaminated by pathogens Warmth & time-germs multiply People eat contaminated food Get sick DIE

Bagaimana terjadinya pencemaran terhadap makanan? ? ?

Bagaimana terjadinya pencemaran terhadap makanan? ? ?

Daftar Bahaya yang dapat mengganggu kesehatan Bahaya yang utama dapat berupa biological, chemical atau

Daftar Bahaya yang dapat mengganggu kesehatan Bahaya yang utama dapat berupa biological, chemical atau physicals, seperti : B B Biological Chemicals Listeria Salmonella Campylobacter E. coli Norwalk virus B Pesticides B Toxin (fish) B Mycotoxins B Allergens B Unrecommended Food additives Physicals B Glass B Metal B Stones

Agen penyebab Foodborne Diseases No Sample; 54 Pathogen; 21 Chemical; 13 Undetected, 64 Sumber

Agen penyebab Foodborne Diseases No Sample; 54 Pathogen; 21 Chemical; 13 Undetected, 64 Sumber : Badan POM - 2005

Beberapa jenis bakteri penyebab keracunan makanan Micro organism Bacillus cereus Likely Source Infection Clostridium

Beberapa jenis bakteri penyebab keracunan makanan Micro organism Bacillus cereus Likely Source Infection Clostridium botulinum Intoxication Characteristics of illness Soil Cereal products, soups, custards & sauces, meatloaf, sausage, cooked vegetables, reconstituted dried potatoes, refreid beans Abdominal pain, watery diarrhea. Incubation 8 to 16 hours, (mean 12 hours) Intestinal flora og mammals, fowl & wild birds Raw milk, poultry, beef liver, raw clams, water Diarrhea, severe abdominal pain, fever, anorexia, malaise, headache, vomiting. Incubation 2 to 7 days (mean 3 to 5 days) Spores found in soil, fresh water, mud & animals Canned low acid foods, smoked fish, cooked potatoes, meat loaf, stew left in oven without heat overnight Neurotoxin, GI Symptoms that may precede neurological symptoms including, blurred vision, loss of motor capabilities respiratory paralysis. Fatalities occur. Onset ranges between 2 hours – 8 days 9 mean : 18 – 36 hours) infection Campilobacter. jejuni / coli Examples of foods involved

Beberapa jenis bakteri penyebab keracunan Micro Likely makanan Examples of foods Characteristics of illness

Beberapa jenis bakteri penyebab keracunan Micro Likely makanan Examples of foods Characteristics of illness organism Listeria monocytogenes Source involved Soil, manure & silage Coleslaw, milk, cheese, animal product Low grade fever, flu like illness, stillbirths, meningitis, enchepalitis, sepsis. Fatalities occur. Incubation 3 – 21 days, maybe longer Infected humans & other animals Soft cheese, rare hamburger, water Severe abdominal pain, diarrhea, nausea, vomiting, fever, chills, headache, muscular pain, (bloody urine – haemorragic strains). Incubation 5 – 48 hours (mean 10 – 24 hours). 8 – 44 hours (toxogenic strains) or 8 – 24 (invasive strains) Water Animal faeces Poultry, meat products, egg & dairy product Abdominal pain, diarrhea, chills, fever, nausea, vomiting, malaise. Incubation period from 6 – 72 hours (mean 18 – 36 hours) Infection Pathogenic Esherichia Coli Infection Salmonella sp Infection

Beberapa jenis bakteri penyebab keracunan makanan Micro organism Shigella sp Intoxication Staph. aureus Intoxication

Beberapa jenis bakteri penyebab keracunan makanan Micro organism Shigella sp Intoxication Staph. aureus Intoxication Likely Source Examples of foods involved Characteristics of illness From faeces of infected humans Any contaminated food, frequently salads, water Diarrhea with bloody stools, abdominal cramps & fever. Incubation 24 to 72 hours Hands & nasal passage of people. Cos udders Ham, meat & poultyr products, cream filled pastries, whipped butter, cheese, dry milk, food mixtures, high protein left over foods Nausea, vomiting, diarrhea, abdominal cramps & prostration. Symptoms may be severe. Incubation 1 – 8 hours (mean 2 – 4 hours)

Name of Illness Causatif Agent Food Usually Involved How Introduced into Food Preventive or

Name of Illness Causatif Agent Food Usually Involved How Introduced into Food Preventive or Corrective Procedures Arsenic, fluoride, lead poisoning Insecticides Rodenticides Any food accidentally contaminated Either during • Thoroughly wash all fruits & growing period vegetables when received or accidentally • Store insecticides & pesticides in kitchen away from food • Properly label containers • Follow use instruction • Use carefully • Gusrd food from chemical contamination Copper poisoning Copper-food contact surfaces Acid fodds & carbonated liquids Contact Prevent acid foods or carbonated between metal liquids from coming into contact & acid food or with exposed copper carbonated beverage

Name of Illness Causatif Agent Food Usually Involved How Introduced into Food Preventive or

Name of Illness Causatif Agent Food Usually Involved How Introduced into Food Preventive or Corrective Procedures Cadnium & Zinc poisoning Metal plating of food containers Fruits juices, fruit gelatin, and other acid food stored in metal-plated containers Acid foods dissolve cadnium & zinc from containers in which they are stored Discontinue use of cadniumplated utensils as food containers, prohibit use of zinc-coated utensils for preparation, storage, snd serving of acid fruits & other foods or beverage Cyanide poisoning Silver polish Any foods accidentally contaminated Failure to Discontinue use of cyanide-based wash and rinse silver polish or wash and rinse polished silverware thoroughly

Good manufacturing Practices Cara menerima makanan dng baik Cara menyimpan makanan dng baik Cara

Good manufacturing Practices Cara menerima makanan dng baik Cara menyimpan makanan dng baik Cara memasak makanan dng baik Cara prepare makanan dng baik Cara mengirim makanan dng baik Cara berpakaian dng baik • Pest Control • Preventive maintenance

HACCP Hazard Analysis Critical Control Point (Analisa Bahaya & Pengendalian Titik Kritis) Sistem pencegahan

HACCP Hazard Analysis Critical Control Point (Analisa Bahaya & Pengendalian Titik Kritis) Sistem pencegahan bahaya yang terintegrasi untuk menghasilkan makanan yang aman

The 7 principles of HACCP Melakukan analisis bahaya dan mengidentifikasi tindakan pencegahan 2. Menetapkan

The 7 principles of HACCP Melakukan analisis bahaya dan mengidentifikasi tindakan pencegahan 2. Menetapkan pengendalian titik kritis 3. Menentukan batas kritis (CL) 4. Memonitor setiap CCP (Critical Control Point) 5. Melakukan tindakan koreksi/perbaikan pada setiap penyimpangan yang terjadi pada batas kritis 6. Membuat sistem pencatatan/recording 7. Melakukan pengujian 1.

Definisi Bahaya / Hazard : suatu faktor yg dpt menyebabkan dampak gangguan/kerugian kesehatan shg

Definisi Bahaya / Hazard : suatu faktor yg dpt menyebabkan dampak gangguan/kerugian kesehatan shg mempengaruhi konsumen Critical Control Point : titik, tahapan/prosedur dimana pengendalian dpt dilakukan shg bahaya keamanan makanan dpt dicegah, dihilangkan atau dikurangi hingga mencapai tingkat yg dapat diterima Critical limit (batas kritis) kriteria yg hrs dipenuhi untuk setiap tindakan pencegahan, yg terkait pd setiap titik kendali kritis

1. Pilih proses pemasakan yang aman 2. Masak makanan hingga matang 3. Makan dengan

1. Pilih proses pemasakan yang aman 2. Masak makanan hingga matang 3. Makan dengan segera makanan yang telah dimasak 4. Simpan makanan yg matang secara baik & benar 5. Panaskan/tempatkan makanan matang/hangat pada suhu yg benar 6. Hindari kontak makanan matang dengan makanan mentah 7. Cuci tangan sesering mungkin 8. Jaga kebersihan area dapur secara rutin 9. Jaga makanan dari kontaminasi serangga, dan binatang pengerat 10. Gunakan air yg bersih & aman

Kriteria pemilihan & evaluasi suplier Kriteria harus ditentukan sebelum menunjuk suplier, contoh : ijin

Kriteria pemilihan & evaluasi suplier Kriteria harus ditentukan sebelum menunjuk suplier, contoh : ijin usaha Organisasi & modal yg kuat Kualitas barang yg ditawarkan, harga kompetitif Sarana & prasarana yg dimiliki : armada, lemari pendingin, dsb Penerapan prinsip higiene & sanitasi SOP-SOP yg dimiliki Lokasi yg jauh dari pabrik atau TPA sampah dsb

Kriteria pemilihan & evaluasi suplier Evaluasi contoh : - tepat kuantitas & kualitas sesuai

Kriteria pemilihan & evaluasi suplier Evaluasi contoh : - tepat kuantitas & kualitas sesuai dgn spesifikasi - tepat waktu penerapan prinsip higiene (sarana, personal) penerapan SOP yang dimiliki etika personel yang mengirim

Penerimaan Bahan Pengontrolan terhadap bahan baku meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Penerimaan Bahan Pengontrolan terhadap bahan baku meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tanggal penerimaan Nama suplier dan barang yang disuply (sesuai spesifikasi BM). Temperature makanan pada saat diterima. Expired date. Fifo di tingkat supplier melalui log book Kualitas produk (kemasan, bau, rasa, teksture, warna, dsb) Berat produk Pastikan bahwa seluruh produk yang datang memiliki expired date dan di label sesuai tanggal penerimaan Pastikan bahwa produk chilled dan frozen diterima pada suhu yang ditetapkan , misal frozen food hrs diterima pada suhu -8 o. C dan fresh food pd suhu 8 o. C. Ada berita acara barang yang ditolak & evaluasi suplier

High Risk Food Daging & olahannya Poultry dan olahannya Ikan, seafood dan olahannya Telur

High Risk Food Daging & olahannya Poultry dan olahannya Ikan, seafood dan olahannya Telur & hasil olahannya Susu & olahannya (non UHT) Makanan kaleng/botol/plastik/tetra pack

Pengendalian Microorganisme Cross contamination : Cuci tangan, selama 30’, dan keringkan dengan tisue sekali

Pengendalian Microorganisme Cross contamination : Cuci tangan, selama 30’, dan keringkan dengan tisue sekali pakai - Pisahkan peralatan untuk bhn makanan khususnya cutting board (talenan). - Selalu bersihkan peralatan & cuci tangan, diantara persiapan makanan mentah dan matang mentah & matang,

 • Analisa bahaya yang mungkin timbul saat penyimpanan BM • Tentukan titik kendali

• Analisa bahaya yang mungkin timbul saat penyimpanan BM • Tentukan titik kendali kritisnya, misal suhu refrigerator harus < 4 o C, dan frezeer harus > 18 o. C • Simpan makanan matang dan mentah pada tempat terpisah dalam lemari pendingin untuk mencegah kontaminasi pada makanan matang. • Jika tdk memungkinkan, letakkan BM yg mentah di rak bawah dan yg matang di rak bagian atas, dengan masing 2 pada wadah yg tertutup • Cek temperature refrigerator/frezeer secara rutin (misal tiap 3 jam sekali) dan lakukan tindakan koreksi bila terjadi penyimpangan measurement & observasi PENCATATAN

 Simpan makanan kering pada suhu dan tempat yang benar suhu penyimpanan bahan makanan

Simpan makanan kering pada suhu dan tempat yang benar suhu penyimpanan bahan makanan kering + 25 o. C atau suhu ruang Labeling setiap barang yang datang untuk memudahkan sistem FIFO/FEFO Jangan meletakkan bahan makanan langsung ke lantai.

 Makanan harus disimpan pada rak-rak yang baik, dengan jarak bahan makanan dengan lantai

Makanan harus disimpan pada rak-rak yang baik, dengan jarak bahan makanan dengan lantai 15 cm , jarak bahan makanan dengan dinding 5 cm dan jarak bahan makanan dengan langit-langit 60 cm, untuk menghindari kontaminasi karena genangan air, memudahkan pembersihan, mencegah infeksi serangga dan tidak menghalangi kerja sprinkle bila terjadi bahaya kebakaran Simpan makanan dengan kondisi tertutup dengan baik Bahan pembersih dan bahan 2 kimia lainnya disimpan dalam gudang yg terpisah dengan bahan makanan

 Jaga ruangan agar selalu bersih dan kering Jika dalam masa penyimpanan di gudang,

Jaga ruangan agar selalu bersih dan kering Jika dalam masa penyimpanan di gudang, ada makanan kemasan yang rusak (baik isi maupun kemasannya) maka harus dibuang. Jika ada lubang pada gudang yang terjadi karena pengrusakan oleh binatang pengerat harus segera diperbaiki/ditambal

PERSIAPAN & PEMASAKA N MAKANAN

PERSIAPAN & PEMASAKA N MAKANAN

Sistem Thawing Frozen Foods Prinsip : jangan biarkan frozen foods dlm ”danger zone temperature”

Sistem Thawing Frozen Foods Prinsip : jangan biarkan frozen foods dlm ”danger zone temperature” Jangan pernah melakukan pencairan makanan beku pada suhu ruang Pencairan dilakukan pada refrigerator pada suhu dibawah 5 o C harus ada planning Atau dalam microwave dengan set defrost jika dlm porsi yg kecil dan waktu yg sempit. Di bawah air yg mengalir, dengan air dingin, dan kemasan tertutup rapi perlu dipertimbangkan lebih mendalam, apakah suhu air & ruangan memungkinkan u/ bakteri berkembang biak Jangan pernah melakukan refrozen BM yg telah dilakukan pelunakan/thawing

Persiapan Bahan Makanan Gunakan pisau, chopping board (talenan) dan penjapit makanan yang berbeda untuk

Persiapan Bahan Makanan Gunakan pisau, chopping board (talenan) dan penjapit makanan yang berbeda untuk makanan mentah dan matang (terutama lauk hewani). Pisahkan meja/ruang persiapan sayuran, nabati dengan lauk hewani. Demikian pula dengan persiapan buah Selalu bersihkan peralatan dan cuci tangan diantara pengolahan makanan mentah & matang

Proses Pemasakan Proses pemasakan hrs direncanakan dengan menggunakan standar resep, prosedur, metode yg telah

Proses Pemasakan Proses pemasakan hrs direncanakan dengan menggunakan standar resep, prosedur, metode yg telah ditetapkan Masak makanan hingga suhu > 70 o C, Lama pemasakan harus pula diperhatikan, agar makanan dapat tetap terjaga kualitasnya namun tetap aman untuk dikonsumsi Untuk food test selalu gunakan sendok bersih, bukan jari !!

PENYAJIAN & DISTRIBUSI MAKANAN

PENYAJIAN & DISTRIBUSI MAKANAN

 Simpan makanan matang pada suhu yang benar. Waspada dengan “danger zone temperature” (

Simpan makanan matang pada suhu yang benar. Waspada dengan “danger zone temperature” ( 5 – 60 o. C ) Simpan makanan matang panas / hot foods pada suhu di atas 60 o. C (termometer probe) Simpan makanan matang dingin / cold foods di bawah suhu 4 o C Makanan yang akan disajikan harus diwadahi dan dijamah dengan peralatan yang bersih. Makanan matang tidak boleh terjamah langsung oleh tangan. Harus menggunakan sarung tangan plastik, penjepit makanan, sendok, garpu dan sejenisnya Makanan yang hendak dikirim ditutup dengan penutup saji atau dicover plastik wrap. KEPMENKES 1096/2011 tentang Hiegiene Sanitasi Jasaboja mengharuskan adanya safety sampel makanan 1 x 24 jam dengan suhu 10 o. C dari setiap masakanan untuk disimpan.

 Perhatikan suhu bain marie & trolley. Harus di atas 60 o C Cek

Perhatikan suhu bain marie & trolley. Harus di atas 60 o C Cek rutin temperature bain marie & trolley. Contoh : tiap 3 jam sekali. measurement & obervasi PENCATATAN Lakukan koreksi bila terjadi penyimpangan temperature Makanan didistribusikan ke bangsal perawatan dari dapur dengan trolley bersih, yang hanya digunakan untuk mengantar makanan Sediakan khusus trolley untuk clear up Bersihkan trolley sebelum dan sesudah digunakan.

 Personal Penjamah makanan harus sehat dan diperiksa hygiene kesehatannya secara berkala minimal 2

Personal Penjamah makanan harus sehat dan diperiksa hygiene kesehatannya secara berkala minimal 2 kali setahun/rectal swab Penjamah makanan tidak boleh menderita atau menjadi sumber penular penyakit ( carrier ) Rambut harus bersih dan rapi, rambut panjang lebih dari sebahu harus diikat, kuku harus pendek dan bersih. Semua staff harus menggunakan seragam yang sudah ditentukan. Pakaian seragam harus bersih dan rapi. Sepatu digunakan Jika adayang lukanyaman harus dan aman. Tutup luka ditutup.

 Personal Penjamah makanan harus menggunakan hygiene perlengkapan pelindung, berupa celemek/apron, penutup rambut, serta

Personal Penjamah makanan harus menggunakan hygiene perlengkapan pelindung, berupa celemek/apron, penutup rambut, serta sepatu yang aman digunakan Tidak merokok di area kerja Hairnet, appron harus ditanggalkan bila ke toilet Mencuci tangan sesering mungkin untuk menghindari kontaminasi. Menggunakan sabun dan dikeringkan dengan tisue sekali pakai Penjamah makanan harus sadar akan pentingnya personal hygiene beri edukasi secara rutin

Program Pest Control Ada prosedure pest control dan ada pencatatan Meliputi : serangga, tikus,

Program Pest Control Ada prosedure pest control dan ada pencatatan Meliputi : serangga, tikus, semut, dsb Pasang insect killer di area dapur, jangan terlalu dekat dengan penyimpanan / display makan penyemprotan secara rutin zat kimia yg digunakan, harus dilengkapi dg brosur 2 informasi & MSDS

Program Pest Control Tutup pintu dan jendela setiap saat Cek secara rutin pada gudang

Program Pest Control Tutup pintu dan jendela setiap saat Cek secara rutin pada gudang tempat menyimpan barang 2 yg „slow moving‟ atau barang 2 kemasan dpt menjadi tempat persembunyian pest Perlu dilakukan bongkar besar secara berkala

Pembersihan & Pencucian Prosedur & training untuk kegiatan ini harus disusun & didokumentasikan, meskipun

Pembersihan & Pencucian Prosedur & training untuk kegiatan ini harus disusun & didokumentasikan, meskipun dilaksanakan secara manual 2 pengertian Cleaning and Sanitation Cleaning/Pembersihan Tindakan pembersihan dari lemak & kotoran, biasanya menggunakan air panas dan zat pembersih, seperti detergent dan bisa dikombinasi dengan scrubbing Santation Tindakan mengurangi jumlah microorganisme pada peralatan menggunakan panas, atau zat kimia seperti asam (makanan), chlorine, peroxide, dsb

Pembersihan & Item Pencucian Frekuensi STRUCTURE Lantai End of each day Dinding, Jendela dan

Pembersihan & Item Pencucian Frekuensi STRUCTURE Lantai End of each day Dinding, Jendela dan plafon Setiap minggu FOOD CONTACT SURFACES Meja, cucian piring dan tempat sampah Selesai dipakai EQUIPMENT Peralatan makan, Telenan, pisau dapur, dsb. Selesai dipakai Kulkas, Freezers, area penyimpanan Setiap minggu HAND CONTACT SURFACES Tombol pintu, laci-laci, dsb. Setiap hari

Pembersihan & Pencucian Fasilitas pencucian harus tersedia air panas & air dingin (utk peralatan

Pembersihan & Pencucian Fasilitas pencucian harus tersedia air panas & air dingin (utk peralatan / cuci tangan) peralatan makanan dicuci dengan air panas pada mesin pencuci piring dengan suhu minimum 80 o C cek temperature dengan rutin (measurement & observasi) lakukan koreksi bila ada penyimpangan pencatatan peralatan makan tidak boleh dilap dengan kain. Mesin pencuci piring harus dilengkapi dengan fasilitas pengering. Atau menggunakan alat pengering terpisah. Jika akan dilap harus menggunakan tisue sekali pakai

Pembersihan & Pencucia n Alat pel dan ember khusus untuk membersihkan lantai harus tersedia

Pembersihan & Pencucia n Alat pel dan ember khusus untuk membersihkan lantai harus tersedia khusus. Pencucian alat pel terjadwal secara benar dan teratur Bersihkan area & meja kerja sebelum dan setelah digunakan. Sediakan ”pedal bin”, sehingga tangan tidak perlu menjamah tempat sampah Ada wastafel/tempat cuci tangan dan sabun

 Pembersihan & Pencucia n selalu bersih dan rapi Jaga ruangan Lorong tidak boleh

Pembersihan & Pencucia n selalu bersih dan rapi Jaga ruangan Lorong tidak boleh terhalang oleh barang Saluran air bersih & lancar Pintu harus tertutup Ada policy tentang “pihak luar” yg berkunjung

Preventive Maintenance Kenapa penting ? ? bisa merupakan sumber bahaya bagi makanan (kimia, fisik)

Preventive Maintenance Kenapa penting ? ? bisa merupakan sumber bahaya bagi makanan (kimia, fisik) Ada prosedur dan jadwal untuk peralatan dapur Cek preventive maintenance secara teratur Pencatatan Dilaksanakan secara higiene, dengan bahan yg aman

Pencatatan & Pelaporan Harus dibuat dokumentasi kegiatan keamanan pangan “food safety” Jika ada Insiden

Pencatatan & Pelaporan Harus dibuat dokumentasi kegiatan keamanan pangan “food safety” Jika ada Insiden buat pelaporannya Buat Root Cause Analyze Cari akar masalah 5 M (Man, Method, Machine, material, Measurement)

KESIMPULAN 1. Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien di Rumah Sakit

KESIMPULAN 1. Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien di Rumah Sakit menjadi lebih aman 2. Mendapatkan keamanan pangan hak pasien setiap 3. Penerapan program keamanan pangan yang terintegrasi dapat menurunkan insiden yang dapat membahayakan keselamatan pasien dapat meningkatkan akuntabilitas RS terhadap pasien 4. Pelaksanaan program Keamanan Pangan harus termonitor secara konsisten dan terukur secara berkala

5 Kunci utama Prinsip Keamanan Pangan“Food Safety” (WHO) ! Jagalah kebersihan (cuci tangan, kebersihan

5 Kunci utama Prinsip Keamanan Pangan“Food Safety” (WHO) ! Jagalah kebersihan (cuci tangan, kebersihan dapur, dsb. ) kuman pathogen. ! Simpanlah bahan makanan pada suhu yang benar. Danger zone ( 50 – 60 0 C) dibawah 5 0 C atau diatas 60 0 C, pertumbuhan kuman akan melambat atau terhenti. Gunakan air dan bahan baku makanan yang aman. Jangan gunakan bahan baku yang “expired”. ! !Masaklah dengan benar ( > 70 0 C) membunuh kuman patogen !Pisahkan bahan mentah dan makanan masak (“crossed contamination”).