Pertemuan 7 ASKEP SEHAT BAYI LANSIA DIAH SUKAESTI
Pertemuan : 7 ASKEP SEHAT BAYI_ LANSIA DIAH SUKAESTI KEPERAWATAN &FAKULTAS ILMU KESEHATAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiwa mampu mengenal asuhan keperawatan bayi, todler, pra sekolah, sekolah • Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan tahap perkembangan bayi • Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan tahap perkembangan Todler • Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan tahap perkembangan usia pra sekolah • Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan tahap perkembangan usia sekolah • Mahasiswa mampu memberikan askep pada remaja sehat • Mahasiwa mampu memberikan askep pada dewasa sehat • Mahasiswa mampu memberikan askep pada lansia
Asuhan keperawatan sehat pada bayi • Tumbuh kembang bayi secara garis besar dibagi menjadi 3 yaitu : • 1. tumbuh kembang fisik • 2. Tumbuh kembang intelektual • 3. Tumbuh kembang emosional
Bayi ( usia 0 – 18 bulan ) • Menurut Erikson perkembangan bayi di golongkan pada tahap perkembangan percaya ( Trust) VS tidak percaya ( mistrust) • Kualitas orang tua sangat berperan pada tahap percaya Vs Tidak percaya tersebut.
Peran orang tua dalam meningkatkan kepercayaan bayi • 1. 2. 3. 4. Orang tua Memenuhi kebutuhan : Rasa aman Rasa hangat Rasa cinta Makan dan minum bayi
• Orang tua yang tidak memberikan rasa aman, rasa hangat, rasa cinta dan kebutuhan makanan dan minuman tersebut akan membuat bayi menjadi tidak percaya
Karakteristik perilaku normal pada bayi • • • Menangis ketika di tinggal ibunya Menangis ketika lapar, basah, haus sakit, dingin dan panas Menangis saat di gendong oleh orang yang tidak dikenal Segera terdiam saat di gendok, di peluk atau dibuai Saat menagis mudah di bujuk untuk diam kembali Memyembunyikan wajah dan tidak langsung menangis saat bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya Mendengarkan musik atau bernyanyi dengan senang Menoleh mencari sumber suara saat nama di panggil Saat diajak bermain memperlihatkan wajah senang saat di berikan mainan akan meraih mainan, mendorong dan membanting
Aspek psikologis pada bayi dibagi menjadi • Usia 0 – 3 bulan bayi yang sehat akan memberikan reaksi terhadap suara • Usia 3 – 6 bulan bayi akan menoleh ke arah sumber suara • Usia 6 sampai 9 bulan bayi akan tertawa dan berteriak gembira bila melihat benda yang menarik • Usia 9 – 12 bulan bayi akan mengucapkan perkataan yang terdiri dari dua suku kata • Usia 12 – 18 bulan bayi akan mengucapkan perkataan yang terdiri dari dua suku kata yang sama
Aspek moral dan kepribadian • Bayi dapat menggunakan tangan kanan jika makan atau jika memberi dan menerima sesuatu • Bayi dapat berusaha untuk mendapatkan mainannya • Bayi akan tersenyum dan memperhatikan ibunya ketika ibunya meniru ocehan dan mimik muka anak, mengayun anak dan meninabobokannya • Bayi akan senang melihat dirinya di kaca.
Aspek fisiologis • • Normal BB 5 bulan = 2 kali berat badan lahir Normal BB 1 tahun = 3 kali berat badan lahir Normal BB 2 tahun = 4 kali berat badan lahir Tinggi badan 1 tahun = 1, 5 kali tinggi badan lahir • • • TB 2 -12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77). Lingkar kepala bayi baru lahir = 35 cm. Nadi denyut jantung 80 -130 x/mnt Tekanan darah 74/ 46 mm. Hg – 110/ 72 mm. Hg. Pernapasan 30 – 50 x/mnt
Aspek pengalaman masa lalu yang berpengaruh • Masa pranatal ( kehamilan ) • Masa intranatal ( bounding attachment)
Terapi yang diberikan • • Terapi individu therapeutik Terapi kelompok therapeutik Terapi keluarga Terapi suportif
Asuhan keperawatan pada usia Todler • Todler ( usia 18 sampai 36 bulan) • Tahap perkembangan Kemandirian Vs Ragu-ragu • Usia Toddler merupakan perkembangan psikososial pada usia kanak-kanak usia 18 bulan – 3 tahun, adalah proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian dengan cara memberi kebebasan dan membiarikan anak untuk mempelajari dunianya
Karakteristik Perilaku Kanak-kanak/Todler Perkembangan yang normal: kemandirian Mengenal dan mengakui namanya Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak” Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air, ketinggian, warna atau benda) • Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah, misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri • •
Lanjutan • Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah • Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah • Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya • Hanya sebentar mau berpisah dengan orang tua • Menunjukkan rasa suka dan tidak suka • Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Penyimpangan perkembangan: Ragu-ragu/malu • • Tidak berani melakukan sesuatu/kegiatan Merasa takut melakukan sesuatu Merasa terpaksa dalam melakukan tindakan Melakukan tindakan dengan ragu-ragu
Proses terjadinya masalah • Krisis utama pada tahap ini adalah kebebasan menjalankan kehendak. Si anak ingin berdiri sendiri dan berjalan sendiri. Bila tidak diberi kebebasan, anak tersebut akan melawan dorongannya dan mulai memanipulasi dan diskriminasi • Autonomi yang berkembang merupakan titik tolak pengembangan kemandirian. Konsep dua sisi menjadi titik tolak pengembangan disiplin hierarki dan rasa keadilan. Bila anak tidak difasilitasi untuk kebutuhanya, seperti terlalu dilindungi atau dikendalikan, maka anak akan merasa ragu-ragu, takut, tidak berani dan malu
Faktor predisposisi • Faktor psikologis • Faktor biologis • Faktor sosialbudaya
Faktor biologis • • Latar belakang genetik Status Nutrisi Kondisi kesehan secara umum Imunisasi lengkap Riwayat pranatal, intranatal : baik Menerima ASI (minimal selama 6 bulan) Gizi ibu pada waktu hamil baik
Faktor Psikologis 1. Intelegensi / kemammpuan verbal (Kognitif): 8 – 4 bulan : menyebut nama dan menunjuk kegiatan tubuh dengan benar, 2 – 3 tahun : menyatakan keinginan paling sedikit dengan dua kata 2. Moral 3. emosional 4. Psikososial dan spiritual
Faktor sosial budaya Latar belakang budaya Ras/ suku bangsa Agama Stimulasi keluarga Tidak ada labeling negatif dari keluarga
Tindakan keperawatan Untuk anak Mengembangkan kemandirian anak Latih anak-anak melakukan kegiatan secara mandiri Puji keberhasilan yang dicapai anak Tidak menggunakan kata yang memerintah tetapi memberikan alternatif untuk memilih. Hindari suasana yang membuatnya bersikap negatif (memisahkan dengan orangtuanya, mengambil mainannya, memerintah untuk melakukan sesuatu)
• Tidak menakut-nakuti dengan kata-kata maupun perbuatan. • Berikanan mainan sesuai usianya (boneka, mobil-mobilan, balon, bola, kertas gambar dan pensil warna ) • Saat anak mengamuk (temper tantrum) pastikan ia aman dari bahaya cedera kemudian tinggalkan, awasi dari jauh. • Beritahu tindakan-tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, yang baik dan yang buruk dengan kalimat positip • Libatkan anak dalam kegiaatan-kegiatan keagamaan
Tindakan pada keluarga • Informasikan pada keluarga cara yang dapat dilakukan untuk : • memfasilitasi perkembangan psikososial anaknya. • Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin tahu anak
Asuhan keperawatan sehat pada anak usia pra sekolah ( 3 – 6 tahun ) ( Inisiatif Vs rasa bersalah Adalah tahap perkembangan anak usia 3 – 6 tahun dimana pada usia ini anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan berinisiatif , pengenalan identitas kelamin dan meniru
Batasan karakteristik Anak suka berkhayal dan kreatif Anak punya inisiatif untuk bermain dengan alat-alat di rumah Anak suka bermain dengan teman sebaya Anak mudah berpisah dengan orang tua Anak mengerti mana yang benar dan mana yang salah Anak belajar merangkai kata dan kalimat Anak mengenal berbagai warna. Anak membantu melakukan pekerjaan rumah sederhana Anak mengenal jenis kelaminnya Belajar ketrampilan baru melalui permainan Kosa kata meningkat dan egosentrik
Tindakan keperawatan Anak Meningkatkan inisiatif melalui terapi individu terapeutik dan terapi kelompok terapeutik Tindakan keperawatan pada keluarga Terapi kelompok terapeutik dalam melakukan stimulasi pada anak.
Asuhan keperawatan pada anak usia sekolah Asuhan keperawatan Psikososial pada anak usia sekolah ( 6 – 12 tahun ) Industri Vs harga diri rendah. Perkembangan kemampuan psikososial anak usia sekolah(6 – 12 tahun) adalah kemampuan menghasilkan karya, berinteraksi dan berprestasi dalam belajar berdasarkan kemampuan diri sendiri. Pencapaian kemampuan ini akan membuat anak bangga akan dirinya. Hambatan dan kegagalan pada tahap perkembangan ini akan membuat anak merasa rendah diri pada masa dewasa.
Karakteristik perkembangan normal anak usia sekolah 1. Menyelesaikan tugas sekolah dan rumah yang diberikan 2. Mempunyai rasa bersaing ( kompetisi) 3. Senang berkelompok dengan teman sebaya dan mempunyai sahabat karib 4. Berperan dalam kegiatan kelompok
Karakteristik perkembangan yang menyimpang • • • Tidak mau mengerjakan tugas sekolah Membangkang pada orang tua untuk mengerjakan tugas Tidak ada kemauan untuk bersaing dan terkesan malas Tidak mau terlibat dalam kegiatan kelompok Memisahkan diri dari teman sepermainan dan teman sekolah
Faktor predisposisi Faktor biologis Faktor psikologis Faktor budaya
Faktor presipitasi Faktor biologis Faktor psikologis Faktor sosial budaya
Diagnosa keperawatan Potensial berkarya Kesiapan peningkatan perkembangan anak usia sekolah
Tindakan keperawatan • Pahami dan terima masalah pada pembelajaran anak, bila ia merasa lemah di suatu hal tunjukkanlah hal lain yang merupakan kekuatannya (highligiht strengths) • Tunjukkan kepada anak mekanisme pemecahan masalah • Tunjukkan kepada anak mekanisme perumusan tujuan • Lakukan proses penguatan (reinforcement) rasa tanggung jawab • Lakukan penekanan bahwa kegagalan dan kesalahan adalah hal yang biasa dan bukanlah kekalahan. Hal tersebut penting sebagai titik tolak pembelajaran agar kesalahan yang sama tidak berulang • Ciptakan suatu kondisi ketika anak merasa berharga perihal sesuatu saat ia mampu berprestasi
Tindakan keperawatan pada anak Terapi individu terapeuthik Terapi kelompok terapeutik
Tindakan pada keluarga Terapi kelompok terapeutik dalam menstimulasi perkembangan anak
• Pengertian Askep Sehat Pada Remaja (pembentukan identitas diri VS bingung Peran ] • Istilah Remaja (adolescence) berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh untuk mencapai kematangan (Hurlock, 1999) • . istilah ini mempunyai arti luas yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Periode ini adalah masa transisi perkembangan dari masa anak menuju masa dewasa
• Tahap perkembangan remaja usia 12 -18 tahun dimana pada saat ini remaja harus mampu mencapai identitas diri meliputi peran, tujuan pribadi, keunikan dan ciri khas diri. Bila hal ini tidak tercapai maka remaja akan mengalami kebingungan peran yang berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga akan terjadi gangguan konsep diri
Karakteristik perilaku • Menilai diri secara objektif, kelebihan dan kekurangan diri • Bergaul dengan teman • Memiliki teman curhat • Mengikuti kegiatan rutin (olah raga, seni, pramuka, pengajian, bela diri) • Bertanggung jawab dan mampu mengambil keputusan tanpa tergantung pada orang tua
• Menemukan identitas diri, memiliki tujuan dan cita-cita masa depan. • Tidak menjadi pelaku tindakan antisosial dan asusila • Tidak menuntut orang tua secara paksa untuk memenuhi keinginan yang berlebihan dan negatif. • Berperilaku sopan santun, menghormati orang tua, guru dan bersikap baik kepada teman. • Memiliki prestasi yang berarti dalam hidup
Karakteristik yang menyimpang • Tidak menemukan ciri khas (kelebihan dan kekurangan diri) • Merasa bingung, bimbang • Tidak memiliki rencana masa depan • Tidak mampu berinteraksi secara baik dengan lingkungan, perilaku antisosial • Tidak menyukai dirinya sendiri, tidak mandiri
Karakteristik remaja yang menyimpang • Kesulitan mengambil keputusan • Tidak mempunyai minat terhadap kegiatan yang positif • Menyendiri, tidak suka bergaul dengan teman
Diagnosa keperawatan • Kesiapan peningkatan perkembangan usia remaja
Tindakan keperawatan • Menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang. • Menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal • Melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal.
Lanjutan tindakan keperawatan • Mendiskusikan ciri perkembangan remaja yang normal dan menyimpang. • Mendiskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal: • Anjurkan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain yang membuatnya nyaman mencurahkan perasaan, perhatian dan kekhawatiran.
Askep pada keluarga • Tujuan • Memahami perilaku yang menggambarkan perkembangan remaja yang normal dan menyimpang • Memahami cara menstimulasi perkembangan remaja • Mendemostrasikan tindakan untuk menstimulasi perkembangan remaja • Merencanakan tindakan untuk mengembangkan kemampuan psikososial remaja
Lanjutan tindakan keperawatan • Jelaskan ciri perkembangan remaja yang normal dan menyimpang • Jelaskan cara yang dapat dilakukan untuk menfasilitasi perkembangan yang normal • Fasilitasi remaja untuk berinteraksi dengan kelompok sebaya • Anjurkan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain yang membuatnya nyaman mencurahkan perasaan perhatian dan kekhawatiran.
Lanjutan tindakan keluarga – Anjurkan remaja untuk mengikuti organsasi yang mempunyai kegiatan positif (olah raga, seni, bela diri, pramuka, keagamaan) – Berperan sebagai teman curhat bagi remaja – Berperan sebagai contoh bagi remaja dalam melakukan interaksi sosial yang baik. – Beri lingkungan yang nyaman bagi remaja untuk melakukan aktivitas bersama kelompoknya
• Diskusikan demonstrasikan tindakan untuk membantu remaja memperoleh identitas diri • Diskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk memfasilitasi remaja memperoleh identitas diri.
• Diskusikan demonstrasikan tindakan untuk membantu remaja memperoleh identitas diri • Diskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk memfasilitasi remaja memperoleh identitas diri.
TAHAP DEWASA MUDA (INTIM VS ISOLASI SOSIAL ] Merupakan tahap perkembangan manusia yang berada pada usia 20 – 30 tahun dan pada usia ini individu harus mampu berinteraksi akrab dengan orang lain { Ericson, 1963}
Karakteristik perilaku normal – Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan oranglian – Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertenti (pacar, sahabat) – Membentuk keluarga – Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi – Merasa mampu mandiri karena sudah bekerja
Karakteristik perilaku normal • Mempengaruhi tanggung jawab secara ekonomi sosial dan emosional • Mempunyai konsep diri yang realistis • Menyukai diri dan mempunyai tujuan hidup • Berinteraksi baik dengan keluarga • Mampu mengatasi stres akibat perubahan dirinya. • Menganggap kehidupan sosialnya bermakna • Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupnya.
Karakteristik perilaku yang menyimpang • Tidak mempuyai hubungan akrab • Tidak mandiri dan tidak mempunyai komitmen hidup • Konsep diri tidak realistis • Tidak menyukai diri sendiri • Tidak mengetahui arah hidup • Tidak mampu mengatasi stres
• Hubungan dengan orang tua tidak harmonis • Bertindak semaunya sendiri dan tidak bertanggung jawab • Tidak memiliki nilai dan pedoman hidup yang jelas, mudah terpengaruh • Menjadi pelaku tindakan antisosial {kriminal, narkoba, tindak asusila}
Diagnosa keperawatan • Kesiapan peningkatan perkembangan usia dewasa awal.
Tindakan keperawatan • Tujuan • Individu dewasa muda mampu memahami karakteristik perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang • Individu dewasa muda mampu memahami cara mencapai perkembangan psikososial yang normal : • Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis • Mempunyai pekerjaan • Individu dewasa muda mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang normal
• Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang • Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal : • Menetapkan tujuan hidup • Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis • Berperan serta/ melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat • Memilih calon pasangan hidup
• Menetapkan karier/pekerjaan • Mempunyai pekerjaan • motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya
Tindakan pada keluarga • Tujuan • Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan perkembangan dewasa muda yang normal dan menyimpang • Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan dewasa muda • Keluarga mampu mendemonstrasikan tindakan untuk menstimulasi perkembangan dewasa muda • Keluarga mampu merencanakan cara menstimulasi perkembangan dewasa muda
Tindakan keperawatan • Jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan dewasa muda yang normal dan menyimpang • Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa muda yang normal • Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa muda yang normal
LANSIA SEHAT
- Slides: 62