PERTEMUAN 4 MANAJEMEN AGRIBISNIS MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS OLEH
PERTEMUAN 4 MANAJEMEN AGRIBISNIS MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS OLEH DOSEN: ANDI AMRAN ASRIADI, SP. , M. Pd. , MP. FAKULTAS PERTANIAN AGRIBISNIS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MATERI PEMBELAJARAN A. PERENCANAAN PRODUKSI PERTANIAN 1) Pemilihan Komoditas Pertanian 2) Pemilihan Lokasi Produksi Pertanian dan Penempatan Fasilias Pertanian 3) Skala Usaha Pertanian 4) Perencanaan Proses Produksi Pertanian a. Biaya Produksi Pertanian b. Penjadwalan Proses Produksi Pertanian c. Perencanaan Pola Produksi Pertanian d. Perencanaan dan Sistem Pengadaan Input-Input dan Sarana Produksi Pertaian B. PENGORGANISASIAN PERTANIAN INPUT DAN C. KEGIATAN PRODUKSI PERTANIAN SARANA PRODUKSI
PENDAHULUAN • Produksi agribisnis = seperangkat prosedur & kegiatan yg terjadi dlm penciptaan produk agribisnis (produk usaha pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan hasil olahan produk). • Manajemen produksi agribisnis = sbg perangkat keputusan utk mendukung proses produksi agribisnis, mulai dari keputusan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian hingga evaluasi proses produksi
• Manajemen produksi memiliki dampak menyeluruh & terkait dengan berbagai fungsi, seperti fungsi personalia, keuangan, penelitian & pengembangan, pengadaan & penyimpanan, dll. • Manajemen produksi terutama menyangkut keputusan lokasi, ukuran/volume & tata letak fasilitas, pembelian, persediaan & penjadwalan serta mutu produk, akan menjadi perhatian khusus dari para manajer produksi
A. PERENCANAAN PRODUKSI PERTANIAN Ø Perencanaan upaya penyusunan program, baik program yang sifatnya umum maupun spesifik, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ø Suatu usaha produksi yg baru memerlukan perencanaan yg bersifat umum (pra perencanaan). Pra Perencanaan Produksi • Faktor 2 yang harus diputuskan dalam pra perencanaan dalam agribisnis, khususnya produksi primer/usahatani adalah pemilihan komoditas, lokasi produksi, pertimbangan fasilitas, skala usaha.
Tujuan pembuatan rencana tanam yaitu untuk memenuhi target produksi dengan memperhatikan keadaan pasar, keadaan iklim, keberadaan HPT (Harga Produksi Tahunan) dan lain-lain. Perencanaan tanam ini mempermudah dalam penentuan waktu panen, karena dalam rencana tanam terdapat tanggal pelaksanaan tanam (L tanam), memudahkan dalam menentukan tanaman selanjutnya, karena terdapat bekas tanaman apa pada bedengan yang akan ditanami. Misalnya: Pada tanaman wortel mempunyai rencana tanam di kebun Merak dalam seminggu sebanyak 2 bedengan sehingga membutuhkan 24 bedengan/umur tanaman (3 bulan).
1) Pemilihan Komoditas Pertanian 2) Pemilihan Lokasi Produksi Pertanian dan Penempatan Fasilias Pertanian PERENCANAAN PRODUKSI PERTANIAN 3) Skala Usaha Pertanian 4) Perencanaan Proses Produksi Pertanian a. Biaya Produksi Pertanian b. Penjadwalan Proses Produksi Pertanian c. Perencanaan Pola Produksi Pertanian d. Perencanaan dan Sistem Pengadaan Input-Input dan Sarana Produksi Pertaian
1. Pemilihan Komoditas Pemilihan komoditas yang akan diusahakan memegang peranan penting dalam keberhasilan usaha produksi pertanian. Komoditas yang bernilai ekonomis tinggi akan menjadi prioritas utama, tetapi perlu dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan pemasarannya. Sebab, mungkin terjadi komoditas tersebut ekonomis dalam produksi, tetapi tidak tepat untuk daerah produksi dan wilayah pemasaran yang akan dituju. Komoditas yang telah dipilih selanjutnya ditetapkan jenisnya atau varietasnya sesuai dengan kondisi topografi dan iklim lokasi yang direncanakan.
Komoditas yang bernilai ekonomis tinggi akan menjadi prioritas utama, tetapi perlu dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan pemasarannya. Example : memilih komoditas makanan, misal pizza (kw dr pizza hut), harga 2000 rupiah per potong, dijual setiap pagi hari minggu di CFD Solo (pasar dan harga yang tepat), jika dijual di toko kue harga ditinggikan drpd dijual di CFD krn pertimbangan tempat pemasaran jd 5000 rupiah per potong. Bisa terjadi komoditas bernilai ekonomis dalam produksi, tetapi tidak tepat untuk daerah produksi dan wilayah pemasaran yang akan dituju (orientasi pasar tidak tepat). Ex : Menjual tanaman hias yang bernilai komersil untuk kalangan atas, di masyarakat pedesaan miskin. Komoditas yang telah dipilih selanjutnya ditetapkan jenisnya/varietasnya sesuai dengan kondisi topografi dan iklim lokasi yang direncanakan. Ex: Menanam komoditas Hortikultura di dataran rendah.
2. Pemilihan Lokasi Produksi & Penempatan Fasilitas Ø Untuk usaha agribisnis berskala kecil mungkin pemilihan lokasi produksi tidak menjadi suatu prioritas, karena umumnya produksi dilakukan di daerah domisili para petani Ø Usaha agribisnis yang skala menengah keatas seperti perusahaan perkebunan, peternakan, perikanan, dan dikelola oleh perusahaan dengan modal. Ø Investasi yg berjumlah besar, maka pemilihan lokasi tersebut akan besar pengaruhnya bagi keberhasilan dan kesinambungan usaha. Ø Produk pertanian yg umumnya tidak tahan lama memerlukan penanganan dan pengangkutan yg cepat menuju ke lokasi konsumen. Ø Keberadaan alat telekomunikasi akan menjadi penting untuk transer informasi dari lokasi produksi ke lokasi pasar atau sebaliknya. Ø Pertimbangan lainnya adalah lokasi pemasaran. Sebaliknya lokasi produksi dekat dengan lokasi pemasaran terutama untuk komoditas 2 x yg tdk tahan lama, seperti produk hortikultural
Beberapa faktor yang dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi usaha produksi : n Kedekatan dengan sumber Bahan Baku n Kedekatan dengan Pasar n Kedekatan dengan TK n Ketersediaan Sumberdaya Alam yang mendukung n Lingkungan Masyarakat n Sarana Transportasi n Tanah untuk Perluasan n dsb
3. Skala usaha pertanian v Skala usaha sangat terkait dengan ketersediaan input-input dan pasar. v Skala usaha hendaknya diperhitungkan dengan matang sehingga produksi yang dihasilkan tidak mengalami kelebihan pasokan atau kelebihan permintaan. v Ketersediaan input, seperti modal, tenaga, bibit, peralatan, serta fasilitas produksi dan operasi lainnya harus diperhitungkan. v Skala usaha yang besar, secara teorietis, akan dapat menghasilkan economics of scale yang tinggi. Kadang kala sering kali skala besar menjadi tidak ekonomis yang disebabkan oleh karakteristik produk dan produksi komoditas pertanian yang khas. v Dalam merencanakan usaha produksi pertanian, maka keputusan mengenai skala usaha menjadi sangat penting. v Karakteristik produk dan produksi komoditas pertanian juga menyebabkan skala usaha kecil di bidang agribisnis kebanyakan dapat mencapai skala ekonomis.
Faktor apakah yang menjadi penghambat skala usaha kecil untuk meningkatkan skala usahanya menjadi skala usaha menengah, atau kemudian menjadi skala besar? Bahwa ternyata faktor penghambat dari keberlanjutan sebuah bisnis, atau peningkatan skala usaha bukanlah finansial, tapi sumber daya manusia. Sumber daya manusia diukur dari usia entrepreneurial, pengalaman bekerja di industri yang spesifik, manajerial dan sumber daya manusia (diukur dari ukuran tim). Kualitas sumber daya manusia diukur juga berdasarkan pengalaman bekerja di industri yang spesifik. Bagaimana bisa berdaya saing, jika sebentar-bentar fokus perkembangan agribisnis berubah-ubah tergantung pada siapa yang memegang pemerintahan tinggi maupun tertinggi di negara ini? Perlu adanya suatu perencanaan jangka sangat panjang yang berfokus pada komoditi unggulan negara.
4. Perencanaan Proses Produksi • Hal-hal yang dipertimbangkan : a) Biaya produksi -> Perencanaan biaya produksi sangat terkait dengan kemampuan pembiayaan yang dimiliki oleh perusahaan, baik bersumber dari modal sendiri maupun dari sumber luar, seperti modal ventura (suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan), pembiayaan melalui kredit, penjualan saham, dan sumber-sumber pembiayaan lainnya. Perencanaan biaya tersebut juga terkait dengan skala usaha yang optimal dan ekonomis untuk menghasilkan pendapatan usaha yang layak
BIAYA PRODUKSI USAHATANI A. • • Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya yang dikeluarkan yang tidak habis terpakai dalam satu kali priode produksi (Soekartawi) Biaya yang dikeluarkan yang bisa dipakai berulang-ulang dalam proses produksi (Mubyarto) Biaya yang dikeluarkan yang tidak mempengaruhi besar kecilnya tingkat produksi. Contoh : Cangkul, Parang, Handsprayer, Sewa Lahan, Pajak Lahan, Iuran Air Irigasi. Rumus Penyusutan = Nilai Baru – Nilai Sisa Umur Ekonomis
B. Biaya Variabel atau Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) v Biaya yang dikeluarkan yang habis terpakai dalam satu kali priode produksi. v Biaya yang tidak bisa digunakan berkali-kali dalam proses produksi v Biaya yang dikeluarkan yang mempengaruhi besar kecilnya tingkat produksi v Contohnya : - Bibit - Pupuk - Tenaga Kerja C. Total Cost atau Total Biaya ( BT + BV ) Biaya total/ total cost (TC) yaitu: jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut: TC = FC + VC Keterangan: TC= biaya total (total cost) FC= biaya tetap (fixed cost) VC= biaya variabel (variable cost)
KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN FUNGSI Produksi (product cost) Biaya untuk Memproduksi barang/jasa Bahan Baku langsung (direct material) Tenaga kerja langsung (direct labor) Overhead pabrik(factory/manuf acturing overhead) Periode (period cost) Biaya Untuk Mengelola Perusahaan Dan menjual produk/jasa Administrasi: Gaji staf akuntansi, depresiasi gedung kantor Penjualan: Gaji staf penjualan, iklan, sewa gedung kantor pemasaran
Penjadwalan produksi proses Penjadwalan -> produksi proses b. dibuat mulai dari pembukaan lahan sampai pemanenan dan penanganan pascapanen, terutama untuk komoditas yg memiliki gestation period yg relatif pendek, sperti tanaman hortikultural. Namun, komoditas perkebunan, biasanya penjadwalan secara rinci dilakukan secara bertahap, walaupun tetap ada perencanaan jangka panjang yang menyeluruh. Misalnya penjadwalan pembukaan lahan pembibitan, penanaman, pemeliharaan (pemupukan, penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit dll). Sedangkan untuk pasca panen hendaknya disesuaikan waktu dimana kecenderungan permintaan dan harga komoditas tersebut tinggi, kemudian di hitung mundur
Sambungan ………… c. Perencanaan Pola Produksi Pertanian -> Memegang peranan penting dalam penjadwalan, perencanaan tenaga kerja dan input, pembangunan, proses produksi dan operasional, penanganan pascapanen, serta sistem distribusi dan pemasaran, terutama untuk tanaman hortikultural yg perlu penanganan cepat. Pola produksi pertanian dapat dibagi yaitu: 1. multikomoditas. 2. Sistem produksi yaitu pergiliran tanaman dan produksi massa. d. Perencanaan dan Sistem Pengadaan Input-Input dan Sarana Produksi Pertaian Perencanaan input-input dan sarana produksi mencakup kegiatan mengidentifikasi input 2 dan sarana produksi yg dibutuhkan, baik dari jenis, jumlah, mutu ataupun spesifikasinya. Secara umum, input-input dalam agribisnis adalah bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja, modal. Di lain untuk sarana dan produksi adalah areal tempat produksi, pelengkapan dan peralata, serta bangunan-bangunan pendukung, dan teknologi
• Desain produk mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan : Ø Perencanaan agegat implementasi sangat penting untuk memastikan bahwa rencana investasi yang telah dibuat dapat dijalankan. Rencana agregat implementasi tsb tahap-tahap yang dilalui setelah keputusan investasi diambil sampai saat sebelum mulai produksi. Ø Jadwal produksi menggambarkan kapan suatu tahaan produksi dilaksanakan, berapa kebutuhan baku, berapa hasilnya, berapa lama, berapa tingkat persediaan yg aman dr setiap tahapan produksi Ø Rekayasa & teknologi berhubungan dengan bagaimana desain produk, investasi & penjadwalan dapat disusun.
B. PENGORGANISASIAN INPUT DAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN Ø Berguna bagaimana pencapaian efisiensi & waktu. Ø Pencapaian efektivitas dalam pengorganisasian menekankan pada penempatan fasilitas & input 2 secara tepat dlm rangkaian proses, baik dari segi jumlah maupun mutu & kapasitas. Ø Dilain pihak, pencapaian efisiensi lebih mengarah kpd optimasi penggunan berbagai sumber daya tsb sehingga dapat dihasilkan output maksimum dengan biaya tetap/biaya minimum dengan output tetap. Ø Pencapaian efektivitas & efisiensi sangat menentukan tingkat produktivitas perusahaan.
SARANA PRODUKSI PERTANIAN v Perencanaan persediaan v Pengadaan/Pembelian v Penyimpanan v Pengalokasian v Pemeliharaan
C. KEGIATAN PRODUKSI PERTANIAN Ø Kegiatan Produksi melaksanakan rencana produksi yang telah dibuat & merupakan kegiatan yg mempunyai masa yang cukup lama serta terkait dengan bagaimana mengelola proses produksi berdasarkan masukan, baik yang langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan produk. Ø Proses produksi menentukan keberhasilan usaha efektif & efisien. Ø Efektivitas kegiatan produksi dilihat dari alokasi sumber daya yang benar, perencanaan proses produksi yang benar, pelaksanaan yang benar. Ø Efisiensi produksi dicapai dengan melaksanakan rencana & proses produksi dengan benar, menimalkan pemborosan selama proses produksi berlangsung, baik pemborosan sumber daya, waktu, & tenaga maupun pemborosan karena kehilangan alat serta kehilangan & kerusakan produk.
input seperti modal, tenaga kerja, bibit, peralatan, serta fasilitas produksi dan operasi lainnya harus diperhitungkan.
- Slides: 27