Pertemuan 3 Bahasa Assembly 2 6 BAHASA ASSEMBLY
Pertemuan 3 (Bahasa Assembly) 2. 6 BAHASA ASSEMBLY Group 4 PTIK 09 1
2. 6. 1 ASSEMBLER DIRECTIVE Group 4 PTIK 09 2
2. 6. 2 ASSEMBLY DAN EKSEKUSI PROGRAM Source program yang ditulis dalam bahasa assembly harus diassemblem menjadi object program bahasa mesin sebelum dapat dieksekusi. Hal ini dilakukan oleh program assembler, yang mengganti semua simbol untuk mode operasi dan penggalamatan dengan kode biner yang digunakaa dalam instruksi mesin, dan mengganti semua nama dan label dengan nilai sebenarnya. Group 4 PTIK 09 3
2. 6. 3 NOTAS 1 BILANGAN Group 4 PTIK 09 4
2. 7 OPERASI INPUT/OUTPUT DASAR Group 4 PTIK 09 5
Group 4 PTIK 09 6
2. 8 STACK DAN QUEU Group 4 PTIK 09 7
2. 9 SUBROUTINE Group 4 PTIK 09 8
2. 9. 1 SUBROUTINE NESTING DAN STACK PROSESOR Group 4 PTIK 09 9
2. 9. 2 PARAMETER PASSING Group 4 PTIK 09 10
2. 9. 3 STACK FRAME Group 4 PTIK 09 11
2. 10 INSTRUKSI TAMBAHAN Sejauh ini kita telah memperkenalkan instruksi berikut: Move, Load, Store, Clear, Add, Subtract, Increment, Decrement, Branch, Testbit, Compare, Call, dan Return. 13 Instruksi ini, bersama dengan mode pengalamatan dalam Tabel 2. 1, telah memungkinkan kita untuk menuliskan routine untuk mengilustrasikan operasi memory-mapped I/O dasar. Group 4 PTIK 09 12
2. 10. 1 INSTRUKSI LOGIKA Group 4 PTIK 09 13
2. 10. 1 INSTRUKSI SHIF DAN ROTATE Group 4 PTIK 09 14
2. 10. 3 PERKALIAN DAN PEMBAGIAN Dua integer bertanda dapat dikalikan dibagi oleh instruksi mesin dengan format yang sama denga yang telah kita lihat sebelumnya untuk instruksi Add. Instruksi Multiply Ri, Rj Menjalankan operasi Rj [Ri] x [Rj] Group 4 PTIK 09 15
2. 11 PROGRAM CONTOH Group 4 PTIK 09 16
2. 11. 1 PROGRAM VECTOR DOT PRODUCT Dalam perhitungan yang melibatkan vektor dan matrik, sering diperlukana perhitungan dot product dari dua vektor. Misalkan A dan B adalah dua vektor dengan panjang n. Dot product-nya didefinisikan sebagai berikut Dot Product = Group 4 PTIK 09 17
2. 11. 2 PROGRAM BYTE-SORTING Group 4 PTIK 09 18
2. 11. 3 LINKED LIST Group 4 PTIK 09 19
2. 12 ENCODING INSTRUKSI MESIN Kita telah memperhatikan instruksi yang menjalankan operasi seperti penambahan, pengurangan, pemindahan, pergeseran, rotasi, dan branch. Instruksi ini dapat menggunkana operand dengan ukuran yang berbeda, seperti 32 -bit dan 8 -bit bilangan atau karakter 8 bit ASCII-encoded. Tipe operasi yang dilakukan dan tipe operand yang digunakan dapat ditentukan menggunakan pola biner ter-encode yang disebut sebagai OP code untuk instruksi tertentu. Group 4 PTIK 09 20
- Slides: 20