PERTEMUAN 2 Uang Jenis Uang dan Teori Kuantitas

  • Slides: 19
Download presentation
PERTEMUAN 2 Uang, Jenis Uang dan Teori Kuantitas

PERTEMUAN 2 Uang, Jenis Uang dan Teori Kuantitas

SEJARAH UANG PRA BARTER Kelemahan: Tidak setiap orang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri

SEJARAH UANG PRA BARTER Kelemahan: Tidak setiap orang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri

BARTER Kelemahan: 1. Sulit menemukan orang-orang yang secara langsung saling membutuhkan barang-barang yang dibutuhkan.

BARTER Kelemahan: 1. Sulit menemukan orang-orang yang secara langsung saling membutuhkan barang-barang yang dibutuhkan. 2. Mengalami kesulitan mengukur nilai masing-masing barang yang akan dipertukarkan. 3. Mengalami kesulitan mengukur nilai objektif.

UANG BARANG Kelemahan: Benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai

UANG BARANG Kelemahan: Benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.

UANG LOGAM Kelemahan: kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah

UANG LOGAM Kelemahan: kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar.

UANG KERTAS Kelemahan: Tidak terlalu aman apabila dibawa kemana-mana dalam jumlah yang banyak, mudah

UANG KERTAS Kelemahan: Tidak terlalu aman apabila dibawa kemana-mana dalam jumlah yang banyak, mudah dipalsukan.

UANG GIRAL (Cek, Giro, Kartu Kredit, Transfer Telegrafis) Kelemahan: Tidak semua orang mau menerima

UANG GIRAL (Cek, Giro, Kartu Kredit, Transfer Telegrafis) Kelemahan: Tidak semua orang mau menerima

KEUNTUNGAN UANG KERTAS DAN UANG GIRAL UANG KERTAS UANG GIRAL 1. Penghematan terhadap 1.

KEUNTUNGAN UANG KERTAS DAN UANG GIRAL UANG KERTAS UANG GIRAL 1. Penghematan terhadap 1. Memudahkan pembayaran karena pemakaian logam mulia tidak perlu menghitung uang 2. Ongkos pembuatan relatif 2. Alat pembayaran yang dapat murah dibandingkan dengan diterima untuk jumlah yang tidak ongkos pembuatan uang logam. terbatas, nilainya sesuai dengan yang dibutuhkan (yang ditulis oleh 3. Peredaran uang kertas bersifat pemilik cek/bilyet giro) elastis (karena mudah dicetak dan diperbanyak) sehingga 3. Lebih aman karena risiko uang mudah diseusaikan dengan hilang lebih kecil dan bila hilang kebutuhan akan uang bisa segera dilapokan ke bank yang mengeluarkan cek/bilyet giro 4. Mempermudah pengiriman dengan cara pemblokiran. dalam jumlah besar

SYARAT SUATU BENDA BERFUNGSI SEBAGAI UANG 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)

SYARAT SUATU BENDA BERFUNGSI SEBAGAI UANG 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Disukai oleh umum (acceptability) Mudah di simpan Mudah diangkut dan di bawa Mudah di bagi-bagi (divisibility) Harus bisa mencukupi kebutuhan perekonomian Tidak mudah rusak (durability) Mempunyai kestabilan nilai (stability of value) Harus ada kondinuitas (tidak sering di ganti)

Fungsi Uang Fungsi Asli/Utama: 1. Alat tukar menukar (medium of exchange) 2. Satuan hitung

Fungsi Uang Fungsi Asli/Utama: 1. Alat tukar menukar (medium of exchange) 2. Satuan hitung (unit of account) Fungsi Turunan/Tambahan: 1. Alat pembayaran yang sah 2. Penimbun kekayaan 3. Standard pencicilan utang/Alat pembayaran yang ditangguhkan (standar of demand payment) 4. Uang sebagai alat pemindah kekayaan 5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi

JENIS-JENIS UANG Berdasarkan Bahan 1. Uang Logam 2. Uang Kertas Berdasarkan kebutuhan perdagangan modern

JENIS-JENIS UANG Berdasarkan Bahan 1. Uang Logam 2. Uang Kertas Berdasarkan kebutuhan perdagangan modern 1. Uang giral dan kartal 2. Near Money Berdasarkan Nilai 1. Uang bernlai penuh (Full Bodied Money) 2. Uang Bertanda (Token Money)

NILAI UANG DAN TEORI KUANTITAS Faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang: 1. Penawaran

NILAI UANG DAN TEORI KUANTITAS Faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang: 1. Penawaran uang atau disebut jumlah uang 2. Kecepatan peredaran uang atau disebut permintaan thd uang 3. Jumlah barang yang diperdagangkan

MACAM-MACAM TEORI KUANTITAS 1. Teori Uang Statis a. Teori Metalisme (interinsik) oleh KMAPP Uang

MACAM-MACAM TEORI KUANTITAS 1. Teori Uang Statis a. Teori Metalisme (interinsik) oleh KMAPP Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak. b. Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran c. Teori Nominalisme Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya d. Teori Negara Asal mula uang karena negara, apabila Negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan

2. Teori Uang Dinamis a. Teori Kuantitas dari David Ricardo Teori ini menyatakan bahwa

2. Teori Uang Dinamis a. Teori Kuantitas dari David Ricardo Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah darisemula, dan juga sebaliknya. b. Teori Kuantitas dari Irving Fisher Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang. 3. Teori Persediaan Kas Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang. 4. Teori Ongkos Produksi Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Kelemahan Teori Kuantitas (Klasik) a. Dalam kenyataannya, perubahan jumlah uang yang beredar, tidak selalu

Kelemahan Teori Kuantitas (Klasik) a. Dalam kenyataannya, perubahan jumlah uang yang beredar, tidak selalu langsung berakibat pada perubahan penggunaan uang tersebut b. Teori ini telah mengabaikan pengaruh tingkat bunga terhadap perubahan permintaan uang. Teori ini mengangap bahwa permintaan leih disebabkan karena pendapatan, karena motivasinya adalah untuk transaksi, jadi tidak ada hubungannya dengan tngkat bunga. c. Dalam masyarakat modern, velocity uang tidaklah stabil, karena ada banyak alternatif yang bisa masyarakat pilih dari kelebihan uang yang dia miliki. Alternatifalternatif tersebut diantaranya adalah: – Untuk menambah kas – Untuk menambah tabungannya – Untuk menambah pembelian barang dan jasa – Untuk menambah pembelian surat-surat berharga

Kesimpulan teori kuantitas klasik a. Tambahan Jumlah Uang yang Beredar akan dibelanjakan seluruhnya tanpa

Kesimpulan teori kuantitas klasik a. Tambahan Jumlah Uang yang Beredar akan dibelanjakan seluruhnya tanpa terpikir untuk ditabung sebagian b. Velocity dan Jumlah komoditi dianggap tetap dan perubahannya hanya dipengaruhi oleh faktor di luar moneter c. Jumlah Uang yang Beredar tidak akan mempengaruhi sektor riil, sektor ini hanya dipengaruhui oleh teknologi dan sumber daya Manusia d. Tingkat harga akan selalu berubah secara proporsional mengikuti perubahan Jumlah Uang yang beredar

Teori Kuantitas Modern Teori ini dipopulerkan dikembangkan oleh Milton Friedman, dengan mengatakan bahwa permintaan

Teori Kuantitas Modern Teori ini dipopulerkan dikembangkan oleh Milton Friedman, dengan mengatakan bahwa permintaan uang itu sejalan dan identik dengan permintaan untuk komoditi tahan lama. M = k. Y = (1/v). Y Dimana : M = Jumlah Uang yang Beredar k = Besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian dari pendapatan/kekayaannya dalam bentuk kas Y = Pendapatan nasional V = Velocity

Perbedaannya dengan teori kuantitas klasik a. Pada persamaan klasik yang dimaksud Y adalah current

Perbedaannya dengan teori kuantitas klasik a. Pada persamaan klasik yang dimaksud Y adalah current income, sementara menurut Friedman Y adalah Permanent Income, yakni pendapatan rata-rata yang diharapkan masyarakat selama periode tertentu b. Menurut teori klasik, yang dimaksud M adalah M 1, sementara menurut Friedman adalah M 2, dimana M 2 = M 1 + Time Deposit c. Dalam teori klasik, nilai v aalah konstan, namun dalam persamaan Friedman nilai v berfluktuasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : – Inflasi – Tingkat harga umum – Penghasilan dari saham – Penghasilan dari obligasi, dll

Kesimpulan Teori Kuantitas Modern 1. JUB (Jumlah Uang Beredar) masih merupakan variabel kunci dalam

Kesimpulan Teori Kuantitas Modern 1. JUB (Jumlah Uang Beredar) masih merupakan variabel kunci dalam penentuan kebijakan untuk mengendalikan tingkat harga dan pendapatan 2. Inflasi dan deflasi dapat diatasi apabila perubahan JUB per unit output dapat dijaga kenaikan atau penurunnya 3. Velocity JUB relatif masih stabil 4. Efektifitas kebijakan fiskal, dalam hal ini defisit APBN, masih dapat diatasi bila dibiayai dengan pinjaman masyarakat, dan bukan dari penambahan pencetakan uang.