Pertemuan 2 DIET KETOGENIK Anugrah Novianti SGz M

  • Slides: 17
Download presentation
Pertemuan 2 DIET KETOGENIK Anugrah Novianti, SGz, M. Gizi Mertien Sa’pang, SGz, M. Si

Pertemuan 2 DIET KETOGENIK Anugrah Novianti, SGz, M. Gizi Mertien Sa’pang, SGz, M. Si PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Pendahuluan • Penyakit Epilepsi adalah penyakit kambuhan yang merupakan manifestasi klinis dari lepasnya muatan

Pendahuluan • Penyakit Epilepsi adalah penyakit kambuhan yang merupakan manifestasi klinis dari lepasnya muatan listrik yang berlebihan sebagai akibat dari gangguan fungsi neuron. • Gangguan ini dapat berupa gangguan fisiologis, biokimia, anatomis ataupun gabungan dari faktor tersebut. • Gangguan juga dapat terjadi berupa gangguan lokal maupun umum yang dapat mengakibatkan kejangan atau serangan epilepsi. Faktor pencetusnya bisa berupa : stress, demam, lapar, hipoglikemia, gangguan emosional, trauma dll

PREVALENSI Prevalensi penderita epilepsi di Indonesia berkisar antara 0, 5 – 4 % 65

PREVALENSI Prevalensi penderita epilepsi di Indonesia berkisar antara 0, 5 – 4 % 65 % pasien epilepsi, dimulai pada masa kanak- kanak Kejang merupakan kelainan neurologi yang paling sering terjadi pada anak, dimana ditemukan 4 – 10 %

DEFINISI DIET KETOGENIK • Diet ketogenik merupakan terapi non farmakologi, terdiri dari diet tinggi

DEFINISI DIET KETOGENIK • Diet ketogenik merupakan terapi non farmakologi, terdiri dari diet tinggi lemak, cukup protein, dan rendah karbohidrat • Digunakan untuk tatalaksana epilepsi terutama pada anak • Diet ketogenik antikonvulsan, antiepileptogenik dan mempunyai efek neuroprotektif, sehingga diharapkan pemberiannya dapat mengurangi atau mengeliminasi kejang. • Keton menjadi bahan bakar utama untuk otak menggantikan glukosa

PATOLOGI • Dalam keadaan normal, lalu-lintas impuls antar neuron berlangsung dengan baik dan lancar.

PATOLOGI • Dalam keadaan normal, lalu-lintas impuls antar neuron berlangsung dengan baik dan lancar. Apabila mekanisme yang mengatur lalu-lintas antar neuron menjadi kacau dikarenakan breaking system pada otak terganggu maka neuron- neuron akan bereaksi secara abnormal. • Kejang adalah manifestasi paroksismal dari sifat listrik di bagian korteks otak. Kejang terjadi saat adanya ketidakseimbangan antara kekuatan eksikatori/ pemicuan dan inhibisi/ penghambatan dalam jaringan neuron kortikal

Ketidakseimbangan antara eksikatori dan inhibitori tersebut terjadi secara tiba-tiba pada keadaan berikut : 1.

Ketidakseimbangan antara eksikatori dan inhibitori tersebut terjadi secara tiba-tiba pada keadaan berikut : 1. Keadaan dimana fungsi neuron penghambat (inhibitorik) kerjanya kurang optimal sehingga terjadi pelepasan impuls epileptik secara berlebihan, disebabkan konsentrasi GABA yang kurang. Pada penderita epilepsi ternyata memang mengandung konsentrasi Gamma Amino Butyric Acid (GABA) yang rendah di otaknya 2. Keadaan dimana fungsi neuron eksitatorik berlebihan sehingga terjadi pelepasan impuls epileptik yang berlebihan. Keadaan ini ditimbulkan oleh meningkatnya konsentrasi glutamat di otak. Pada penderita epilepsi didapatkan peningkatan kadar glutamat pada berbagai tempat di otak.

KLASIFIKASI DIET KETOGENIK MAKRONUTRIEN ( % kalori total harian ) Lemak Protein Karbohidrat Keterangan

KLASIFIKASI DIET KETOGENIK MAKRONUTRIEN ( % kalori total harian ) Lemak Protein Karbohidrat Keterangan Diet ketogenik klasik Diet MCT LCT 85 - 90 6 -8 2. - 4 a. Rasio 4; 1 atau 3; 1 (lemak non lemak)Kepatuhan rendah (rasa tidak enak) b. Efek gastrointestinal : kontstipasi MCT 71 10 19 a. Rasio 3; 1 (lemak non lemak) b. Penyajian lebih mudah c. Lebih flexible (protein dan KH lebih tinggi) d. Efek gastrointestinal : mual, muntah, diare ( 50% pasien) Diet modifikasi atkins 60 -70 20 -30 5 Low GI treatment diet 60 -70 20 -30 10 a. b. c. a. Tidak puasa Tidak ada restrikasi kalori Dukungan dietisan rendah Diperbolehkan hanya karbohidrat indeks glikemik rendah

PENATALAKSANAAN GIZI Tujuan Diet Memberikan makanan tinggi lemak secara bertahap sampai terjadi kondisi ketosis

PENATALAKSANAAN GIZI Tujuan Diet Memberikan makanan tinggi lemak secara bertahap sampai terjadi kondisi ketosis untuk mengurangi kejang. Syarat Diet • Kebutuhan energy sesuai berat badan ideal berdasarkan usia-tinggi badan. • Protein diberikan 10 -15% dari total energy. • Kebutuhan lemak dinaikkan secara bertahap sehingga perbandingan lemak dengan protein dan karbohidrat mencapai tahap yang diinginkan. • Diberikan suplemen vitamin : B 6, asam folat, B 12, kalsium, dan Besi

THE RULES Diet ketogenik ini biasanya diberikan pada penderita epilepsi dimaksudkan untuk mengontrol kejang

THE RULES Diet ketogenik ini biasanya diberikan pada penderita epilepsi dimaksudkan untuk mengontrol kejang dengan pemberian obat minimal. Berikut ini beberapa resiko penggunaan diet ketogenik dan pencegahannya : • Diet ketogenik bukanlah pengaturan zat gizi yang dapat dilakukan sendiri. Diet ketogenik adalah terapi yang membutuhkan pengawasan medis • Diet ketogenik terlihat seperti cara yang lebih “alami” untuk mengontrol serangan epilepsi dibandingkan dengan obat-obatan • Anak di bawah umur harus dicegah menelan secara tidak disengaja gula yang terkandung dalam obatan yang mudah dibeli bebas, pasta gigi, obat kumur, atau produk serupa lainnya. • Tidak semua pasien dapat merespons diet ketogenik

Tahapan Diet Ketogenik Diet ketogenik klasik : Rasio Lemak Protein + KH Jumlah energy

Tahapan Diet Ketogenik Diet ketogenik klasik : Rasio Lemak Protein + KH Jumlah energy per unit diet (kkal) 2 : 1 2 g x 9 kkal/g = 18 g 1 g x 4 kkal/g = 4 g 18 + 4 = 22 3 : 1 3 g x 9 kkal/g = 27 g 1 g x 4 kkal/g = 4 g 27 + 4 = 31 3, 5 : 1 3, 5 g x 9 kkal/g = 31, 5 g 4 : 1 4 g x 9 kkal/g = 36 g 1 g x 4 kkal/g = 4 g 31, 5 + 4 = 35, 5 36 + 4 = 40

Perbandingan Persentase Lemak Terhadap Kalori Total Pada Diet Ketogenik Klasik dan Diet Ketogenik Modifikasi

Perbandingan Persentase Lemak Terhadap Kalori Total Pada Diet Ketogenik Klasik dan Diet Ketogenik Modifikasi Tahapan Diet Persentase Lemak terhadap Kalori Total Ketogenik Klasik Ketogenik Modifikasi Tahap I 82 67 Tahap II 87 75 Tahap III 89 78 Tahap IV 90 80

Masalah yang sering muncul pada penatalaksanaan diet ketogenik • Pelaksanaan diet ketogenik sulit /

Masalah yang sering muncul pada penatalaksanaan diet ketogenik • Pelaksanaan diet ketogenik sulit / kompleks diterapkan • Efek samping yang kerap terjadi diantaranya mual, muntah, diare, penurunan berat badan, gangguan iritabilitas dan fungsi neurotrophil abnormal