PERTEMUAN 10 PR DAN OPINI PUBLIK Fungsi utama
PERTEMUAN 10 PR DAN OPINI PUBLIK
Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga atau organisasi. Pembahasan masalah opini publik adalah hal yang sangat mendasar bagi pekerjaan seorang praktisi PR. Bahkan hubungan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi manapun di dunia ini tidak lepas dari munculnya opini di dalam masyarakat.
Memahami opini seseorang, apalagi opini publik, bukanlah sesuatu yang sederhana. Seorang praktisi PR hendaknya dapat memahami secara berkala opini yang tengah beredar dalam segmen publiknya. Salah satu tujuan PR adalah memperoleh opini publik yang favourabel. Dalam usaha mencapai hasil yang memuaskan kita harus mengetahui segi-segi fisiologis mengenai hubungan dengan publik khususnya.
Opini Publik (Public Opinion) adalah suatu ungkapan keyakinan yang menjadi pegangan bersama di antara para anggota kelompok atau publik, mengenai suatu masalah kontroversial yang menyangkut kepentingan umum. William Albig menyatakan bahwa “Public Opinion (OP) result from the interaction of person upon one onother in any type of groups”. Ini berarti OP timbul karena adanya interaksi antara individu yang menyatakan pendapatnya. Selanjutnya Albig mengemukakan bahwa OP itu baru menjadi opini publik itu jika telah dinyatakan.
Menurut Cultip dan Center, Broom : Opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda. Dimana opini tersebut berasal dari opini-opini individual yang diungkapkan oleh para anggota sebuah kelompok yang pandangannya bergantung pada pengaruh-pengaruh yang dilancarkan kelompok itu. Opini-opini individual tersebut kemudian dikenal dengan istilah opini publik. Karena Opini Publik terbentuk dari intregasi “personal opinion” banyak orang, maka Opini Publik cenderung telah bermukim pada suatu masyarakat yang melembaga, yang telah lengkap dengan mekanisme kepemimpinan maupun pengawasan komunikasi.
Karakteristik Opini Publik Opini publik memiliki karakteristik sebagai berikut : Dibuat berdasarkan fakta, bukan kata-kata Dapat merupakan reaksi terhadap masalah tertentu, dan reaksi itu diungkapkan Masalah tersebut disepakati untuk dipecahkan Dapat dikombinasikan dengan kepentingan pribadi Yang menjadi opini publik hanya pendapat dari mayoritas anggota masyarakat Opini publik membuka kemungkinan adanya tanggapan Partisipasi anggota masyarakat sebatas kepentingan mereka, terutama yang terancam. Memungkinkan adanya kontra-opini.
Proses Pembentukan Opini Publik Proses terbentuknya opini publik melalui beberapa tahapan yang menurut Cutlip dan Center ada empat tahap, yaitu : 1) 2) 3) 4) Ada masalah yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternatif pemecahan. Munculnya beberapa alternatif memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternatif Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran kelompok. Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.
Proses pembentukan Opini Publik Budaya yang melatarbelakangi Realitas/aktualitas yang melatarbelakangi publik Pemberitaan umum & Opini Publik Penerangan Pimpinan (pemerintah) ‘NORMA-NORMA YG BERUBAH’ Pimpinan (opinion leader)
PR & Opini Publik Bagi PR opini publik mempunyai makna berikut : 1. Merupakan suatu konfirmasi; 2. Merupakan suatu pernyataan terhadap suatu keinginan, kebutuhan yang diungkapkan lewat ide/pendapat, usulan, kritik, keluhan, tulisan/gambar dan lain sebagainya. Untuk organisasi, opini publik sangat penting bagi organisasi yang bersangkutan untuk mengadakan perbaikan, mengadakan perubahan, mengadakan perkembangan, menjadikan unggulan, dan menjadikan mampu bersaing.
Adanya saling percaya dan keterbukaan dan sangat penting bagi terciptanya opini publik yang benar-benar berkualitas. Jadi, jika menginginkan adanya opini publik yang benar berkualitas, tanamkan dulu kepercayaan pada publik yang kuat dan bersikaplah terbuka untuk menerima segala masukan. 1) Berkaitan dengan hal di atas, menurut Noelle B. Neuman & Stapper (1983), hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : Pembentukan atau perubahan opini memerlukan keterbukaan yang akan mempermudah dan menguatkan opini publik tersebut.
- Slides: 10