Pertemuan 10 MODEL KEBIJAKAN MONETER ISLAMI AGENDA Kajian
Pertemuan 10 MODEL KEBIJAKAN MONETER ISLAMI
AGENDA � Kajian Instrumen Bunga Dalam Perekonomian � Tinjauan Uang Dalam Perspektif Islam � Instrumen Moneter Konvensional � Instrumen Moneter Islam
KAJIAN INSTRUMEN BUNGA DALAM PEREKONOMIAN
SISTIM BUNGA DALAM PEREKONOMIAN KONTEMPORER. . 1 4 � Dewasa ini riba dimanisfestasikan dengan Interest Rate yang merupakan urat nadi perekonomian kapitalisme. � Menurut Aliran Klasik, Interest Rate merupakan kompensasi atas saving yang masyarakat lakukan. � Keynes berkesimpulan bahwa tingkat investasi yang dilakukan berbanding terbalik dengan Interest rate. Jika Interest Rate tinggi maka investasi akan berkurang dan sebaliknya. 11/24/2020
SISTIM BUNGA DALAM PEREKONOMIAN KONTEMPORER… 2 5 � Interest merupakan kompensasi atas kekhawatiran bagi orang yang meminjamkan. � Pada prinsipnya, tingkat bunga merupakan penjumlahan biaya dana + biaya intermediasi + biaya penghapusan atas pinjaman yang tidak tertagih. � Biaya dana digunakan untuk menutupi biaya alternatif modal sendiri dan biaya modal yang dimobilisasi dari pihak ketiga. 11/24/2020
SISTIM BUNGA DALAM PEREKONOMIAN KONTEMPORER… 3 6 � Biaya intermediasi digunakan untuk membiayai overhead (bank) sehari-hari � Selain itu, (bank) harus menyisihkan biaya penghapusan pinjaman yang macet sebagai tindakan antisipasi resiko kredit macet. 11/24/2020
INTEREST RATE DALAM PEREKONOMIAN ISLAM… 1 7 � Suku bunga ribawi juga berpengaruh terhadap ketidakstabilan ekonomi dunia. � Menurut Umar Chapra; Tingginya volatisitas dari suku bunga menga-kibatkan tingginya tingkat ketidakpastian (uncertanty) dalam financial market sehingga investor tidak berani melakukan investasi jangka panjang. � Akibat ketidakpastian ini membawa borrower maupun lender lebih mempertimbangkan pinjaman dan investasi jangka pendek. 11/24/2020
INTEREST RATE DALAM PEREKONOMIAN ISLAM… 2 8 � Pada akhirnya investasi jangka pendek yang berkaitan erat dengan spekulasi lebih menarik, sehingga masyarakat lebih senang mengambil keuntungan pada pasar komoditas, saham, valas dan keuangan � Keadaan ini menjadikan pasar-pasar tersebut semakin ramai dan merupakan salah satu penyebab ketidakstabilan ekonomi � Sebaliknya, sistem keuangan dan ekonomi yang meninggalkan riba dengan menghindari penggunaan suku bunga (Interest Rate) 11/24/2020
INTEREST RATE DALAM PEREKONOMIAN ISLAM… 3 9 � Menerapkan prinsip profit and loss sharing (bagi hasil) pada financial intermediation yang lebih adil dapat menciptakan perekonomian yang lebih stabil dan efisien yang mengeliminir dan melarang kegiatan-kegiatan yang non produktif, berbahaya, haram dan spekulatif sehingga efisiensi dan pemerataan pemanfaatan resources dapat meningkat, mengurangi tekanan inflasi, menanggulangi krisis ekonomi. 11/24/2020
PANDANGAN TAREK…… 1 � Penggunaan konsep bunga dalam proses pembiayaan suatu industri dapat mendorong pola berpikir jangka pendek, polusi serta kerusakan sumber-sumber alam lainnya.
PANDANGAN TAREK……. 2 � Tarek El-Diwany dalam bukunya The Problem With Interest menyamakan bahaya sistem bunga dengan entropi dalam fisika. Entropi adalah sebuah kata yang digunakan untuk menggambarkan tingkat ketidakteraturan dalam suatu sistem fisika. Bahkan beberapa pakar ekonomi mengatakan bahwa riba (bunga bank) merupakan penyakit AIDS dalam kehidupan dunia ekonomi yang bisa merontokkan kekebalan dan mengancamnya dengan kemusnahan serta keruntuhan.
KONSEP RIBA DARI PERSPEKTIF ISLAM 12 � Dalam Islam, memungut riba atau mendapatkan keuntungan berupa riba pinjaman adalah haram. Ini dipertegas dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 275 : . . . padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. . 11/24/2020
KONSEP RIBA DARI PERSPEKTIF YAHUDI …. 1 13 � � � Agama Yahudi melarang praktek pengambilan bunga. Pelarangan ini banyak terdapat dalam kitab suci agama Yahudi, baik dalam Perjanjian Lama maupun undang-undang Talmud. Kitab Keluaran 22: 25 menyatakan: “Jika engkau meminjamkan uang kapada salah seorang ummatku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih hutang terhadap dia, janganlah engkau bebankan bunga terhadapnya. ” Kitab Ulangan 23: 19 menyatakan: “Janganlah engkau membungakan kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan, atau apa pun yang dapat dibungakan. ” Kitab Imamat 35: 7 menyatakan: “Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba darinya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudara-mu bisa hidup di antaramu. Janganlah engkau memberi uang-mu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kau berikan dengan meminta riba. 11/24/2020
KONSEP RIBA DARI PERSPEKTIF YAHUDI …. 2 14 PERJANJIAN LAMA TALMUD � � bagian utama pertama dalam Alkitab, biasanya dibagi kepada kategori hukum, sejarah, puisi dan nubuat. Semua buku-buku atau kitab-kitab tersebut ditulis sebelum kelahiran Yesus. Perjanjian Lama terkadang disebut Kitab-Kitab Ibrani, karena 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani. Talmud (bahasa Ibrani: ( תלמוד adalah catatan tentang diskusi para rabi yang berkaitan dengan hukum Yahudi, etika, kebiasaan dan sejarah. Talmud mempunyai dua komponen: Mishnah, yang merupakan kumpulan Hukum Lisan Yudaisme pertama yang ditulis; dan Gemara, diskusi mengenai Mishnah dan tulisan-tulisan yang terkait dengan Tannaim yang sering membahas topik lain dan secara luas menguraikan Tanakh. Istilah Talmud dan Gemara seringkali digunakan bergantian. Gemara adalah dasar dari semua aturan dari hukum rabinik dan banyak dikutip dalam literatur rabinik yang lain. Keseluruhan Talmud biasanya juga dirujuk sebagai (singkatan bahasa Ibrani untuk shishah sedarim, atau "enam tatanan" Mishnah). 11/24/2020
KONSEP RIBA DARI PERSPEKTIF YAHUDI …. 3 15 KITAB KELUARAN KITAB ULANGAN � � buku kedua kitab Taurat Musa dan jadi Perjanjian Lama atau Tanakh. Dalam bahasa Ibrani kitab ini disebut Shemoth dari kata-kata pertama Ve-eleh shemoth. Sedangkan dalam beberapa bahasa Eropa, disebut dengan nama Exodus. Kata ini diambil dari terjemahan bahasa Latin Santo Hieronimus yang mengambilnya dari Septuaginta, terjemahan bahasa Yunani. Ini artinya adalah "keluaran", dan terutama "keluaran" bangsa Yahudi dari tanah Mesir, di mana mereka diperbudak. � � kitab kelima daripada tanakh dan juga kitab Taurat. Dalam bahasa Ibrani, disebut sebagai Devarim ("kata-kata"), dari kalimat permulaan "Eleh ha-devarim. " Dalam beberapa bahasa di Eropa, kitab ini disebut Deuteronomium, dari bahasa Latin yang mengambilnya dari septuaginta dalam bahasa Yunani: Δευτερουόμιου. Sebenarnya hal ini merupakan kesalahan alihbahasa dari aslinya dalam bahasa Ibrani dari pasal 17: 18; “Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi. ” Oleh penulis septuaginta hal ini diterjemahkan menjadi: “menulis untuk dirinya salinan hukum ini”. Tetapi kesalahan ini tidak terlalu parah. Kitab Ulangan terdiri dari serangkaian khotbah yang diucapkan Musa di depan bangsa Israel waktu mereka berada di negeri Moab. Mereka berhenti di situ sesudah mengakhiri perjalanan panjang lewat padang gurun dan sebelum masuk ke Kanaan untuk menduduki negeri itu. 11/24/2020
KONSEP RIBA DARI PERSPEKTIF YAHUDI …. 4 16 � � KITAB IMAMAT adalah kitab ketiga tanakh dan juga kitab Taurat. Dalam beberapa bahasa Eropa, kitab ini disebut Leviticus, yang diambil dari bahasa Latin: Liber Leviticus dari bahasa Yunani: (το) Λευιτικόν. Dalam bahasa Ibrani, kitab ini disebut wayyikra yang artinya adalah: “Maka dipanggil-Nya”, kata-kata pertama kitab ini. Kitab ini berisi peraturan-peraturan untuk ibadat dan upacara agama bangsa Israel di zaman dahulu. Juga untuk para imam (kaum Lewi) yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Yang menjadi pokok dalam buku ini ialah kesucian Tuhan, dan bagaimana manusia harus hidup dan beribadat supaya tetap mempunyai hubungan baik dengan Yahwe, Tuhan Israel. Petikan yang paling terkenal dari buku ini ialah yang oleh Yesus disebut perintah utama yang kedua, "Cintailah sesamamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri" (19: 18). 11/24/2020
KONSEP BUNGA DIKALANGAN KRISTEN. . 1 17 � Kitab Perjanjian Baru tidak menyebutkan permasalahan ini secara jelas. Namun, sebagian kalangan Kristiani menganggap bahwa ayat yang terdapat dalam Lukas 6: 34 -5 sebagai ayat yang mengecam praktek pengambilan bunga. Ayat tersebut menyatakan : “Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu daripadanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Tuhan Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat. ” Ketidaktegasan ayat tersebut mengakibatkan munculnya berbagai tanggapan dan tafsiran dari para pemuka agama Kristen tentang boleh atau tidaknya orang Kristen mempraktekkan pengambilan bunga. Berbagai pandangan di kalangan pemuka agama Kristen dapat dikelompokkan menjadi tiga periode utama, yaitu pandangan para pendeta awal Kristen (abad I hingga XII) yang mengharamkan bunga, pandangan para sarjana Kristen (abad XII - XVI) yang berkeinginan agar bunga diperbolehkan, dan pandangan para reformis Kristen (abad XVI - tahun 1836) yang menyebabkan agama Kristen menghalalkan bunga. 11/24/2020
KONSEP BUNGA DIKALANGAN KRISTEN. . 2 18 � Lukas atau kadang kala juga disebut Lukas sang Penginjil (Ibrani: ; לוקא Yunani: Λουκάς Loukás) adalah seorang pemimpin pertama umat Kristiani yang oleh tradisi dipercaya sebagai penulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul -- buku ketiga dan kelima dari Kitab Perjanjian Baru. 11/24/2020
KONSEP BUNGA DIKALANGAN KRISTEN. . 3 19 � Pada masa ini, umumnya pengambilan bunga dilarang. Mereka merujuk masalah pengambilan bunga kepada Kitab Perjanjian Lama yang juga diimani oleh orang Kristen. St. Basil (329 - 379) menganggap mereka yang memakan bunga sebagai orang yang tidak berperi-kemanusiaan. Baginya, mengambil bunga adalah mengambil keuntungan dari orang yang memerlukan. Demikian juga mengumpulkan emas dan kekayaan dari air mata dan kesusahan orang miskin. 11/24/2020
KONSEP BUNGA DIKALANGAN KRISTEN. . 4 20 � St. Gregory dari Nyssa (335 - 395) mengutuk praktek bunga karena menurutnya pertolongan melalui pinjaman adalah palsu. Pada awal kontrak seperti membantu tetapi pada saat menagih dan meminta imbalan bunga bertindak sangat kejam. St. John Chrysostom (344 - 407) berpendapat bahwa larangan yang terdapat dalam Perjanjian Lama yang ditujukan bagi orang-orang Yahudi juga berlaku bagi penganut Perjanjian Baru. St. Ambrose mengecam pemakan bunga sebagai penipu dan pembelit (rentenir). St. Augustine berpendapat pemberlakuan bunga pada orang miskin lebih kejam dibandingkan dengan perampok yang merampok orang kaya. Karena duaduanya sama-sama merampok, satu terhadap orang kaya dan lainnya terhadap orang miskin. 11/24/2020
KONSEP BUNGA DIKALANGAN KRISTEN. . 5 21 � St. Anselm dari Centerbury (1033 - 1109) menganggap bunga sama dengan perampokan. Larangan praktek bunga juga dikeluarkan oleh gereja dalam bentuk undang-undang (Canon): Council of Elvira (Spanyol tahun 306) mengeluarkan Canon 20 yang melarang para pekerja gereja mempraktekkan pengambilan bunga. Barangsiapa yang melanggar, maka pangkatnya akan diturunkan. Council of Arles (tahun 314) mengeluarkan Canon 44 yang juga melarang para pekerja gereja mempraktekkan pengambilan bunga. First Council of Nicaea (tahun 325) mengeluarkan Canon 17 yang mengancam akan memecat para pekerja gereja yang mempraktekkan bunga. Larangan pemberlakuan bunga untuk umum baru dikeluarkan pada Council of Vienne (tahun 1311) yang menyatakan barangsiapa menganggap bahwa bunga itu adalah sesuatu yang tidak berdosa maka ia telah keluar dari Kristen (murtad). 11/24/2020
22 Riba Fadl Upaya mengambil keuntungan dari pertukaran barang sejenis yang berbeda kuantitasnya atau tidak spot penyerahan barangnya. Contoh barang tersebut : q Emas q Perak q Gandum baik q Gandum Buruk q Kurma q Garam 11/24/2020
Riba Fadl Timbul akibat pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria: Ø sama kuantitasnya (mistlan bi mistlin/sawa-an bi sawa-in), Ø sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin). 11/24/2020 23
Riba Nasi’ah disebut juga Riba Abbas yaitu upaya mengambil keuntungan (tambahan), karena penundaan dalam hutang-piutang. 11/24/2020 24
RIBA NASI’AH 25 � Riba Nasi’ah dapat juga dikatakan sebagai upaya mengambil keuntungan dari percampuran sumberdaya (kerjasama bisnis) yang tidak memenuhi prinsip: q untung muncul bersama resiko (al ghunmu bil ghurmi) q hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi dhaman) atau risk & return relationship 11/24/2020
Riba Nasi’ah Business / Investment Possible Outcomes : Enforced outcome : Ø Profit Ø No profit Ø Loss Kerjasama bisnis meminta keuntungan pasti 11/24/2020 26
27 Riba Nasi’ah Jenis Riba ini juga sering terjadi karena adanya perubahan dari natural uncertainty contract menjadi natural certainty contract. Natural Certainty Contract Natural Uncertainty Contract Riba Nasia’ah 11/24/2020
28 Riba Jahiliyah adalah upaya mengambil keuntungan dari akad yang bersifat non-profit. Riba Jahiliyah dilarang karena terjadi pelanggaran kaedah. “Kullu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa Riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba). Memberi pinjaman adalah transaksi kebaikan (tabarru’), sedangkan meminta kompensasi adalah transaksi bisnis (tijarah). Jadi, transaksi yang dari semula diniatkan sebagai transaksi kebaikan tidak boleh dirubah menjadi transaksi yang bermotif bisnis. Yang termasuk akad non-profit : q meminjamkan harta q meminjamkan tenaga q memberi harta 11/24/2020
29 Riba Qardh adalah upaya mengambil keuntungan dari pinjaman yang bersifat non-profit. Riba Qardh dilarang karena terjadi pelanggaran kaedah. “Kullu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa Riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba). Memberi pinjaman adalah transaksi kebaikan (tabarru’), sedangkan meminta kompensasi adalah transaksi bisnis (tijarah). Jadi, transaksi yang dari semula diniatkan sebagai transaksi kebaikan tidak boleh dirubah menjadi transaksi yang bermotif bisnis. Yang termasuk akad non-profit : q meminjamkan harta q meminjamkan tenaga q memberi harta 11/24/2020
Riba Jahiliyah 30 Tabbaru’ Contract Riba Jahiliyah Keuntungan Tijarah Contract Keuntungan OK Dilarang karena merubah kontrak tabarru menjadi kontrak tijarah Diperbolehkan karena hakekat dari kontrak tijarah adalah memperoleh keuntungan 11/24/2020
Riba Jahiliyah Meminjamkan harta Possible Outcomes : Manipulated outcome : ØNo profit (no loss) Ø Profit Ø Loss Meminjamkan onta umur 1 tahun selama 4 bulan. Ketika jatuh tempo, memberi tambahan waktu 4 bulan lagi dengan kembalian onta umur 2 tahun. 11/24/2020 31
Rangkuman 32 Riba Tipe Cara Menghilangkan Faktor Penyebab Kedua belah pihak harus memastikan faktor- -faktor berikut ini: Riba Fadl Gharar (uncertain to parties) both Riba Nasi’ah Al ghunmu bi la ghurmi, al kharaj bi la dhaman (return muncul bersama resiko, Pendapatan muncul bersama biaya) Riba Jahiliyah Kullu qardin jarra manfa’ah fahuwa riba (memberi pinjaman sukarela secara komersil, karena setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba) 1. 2. 3. 4. Kuantitas Kualitas Harga Waktu Penyerahan Kedua belah pihak membuat kontrak yang merinci hak dan kewajiban masing -masing untuk menjamin tidak adanya pihak manapun yang mendapatkan return tanpa menanggung resiko, atau menikmati pendapatan tanpa menanggung biaya. 1. Jangan mengambil manfaat apapun dari akad/transaksi kebaikan (tabarru); 2. Kalaupun ingin mengambil manfaat, maka gunakanlah akad bisnis ( tijarah ), bukan akad kebaikan (tabarru ). 11/24/2020
PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL 33 SUKU BUNGA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penentuan bunga dibuat sebelum nya (pada waktu akad) tanpa berpedoman pada untung ugi Besarnya persentase (bunga) ditentukan sebelumnya berdasar kan jumlah uang yang dipinjamkan Jumlah pembayaran bunga tidak mening kat sekalipun jumlah keuntungan meningkat Jika terjadi kerugian, ditanggung si Peminjam saja, berdasarkan pemba yaran bunga tetap yang dijanjikan Besarnya bunga yang harus dibayar si peminjam pasti diterima bank Umumnya Agama (terutama Islam) Mengecamnya Berlawanan dgn Surah Luqman : 34 BAGI HASIL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad dgn berpedoman pada untung rugi Besarnya bagi hasil berdasarkan keuntungan, sesuai dgn rasio yang disepakati Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan pendapatan Jika terjadi kerugian ditanggung kedua belah pihak Keberhasilan usaha menjadi perhatian bersama Tidak ada yang Meragukan Sistem Bagi Hasil Melaksanakan Surah Luqman : 34 11/24/2020
PERBEDAAN BUNGA DAN MARGIN KEUNTUNGAN MURABAHAH 34 BUNGA 1. 2. 3. 4. 5. Uang sebagai Objek dan komoditas Bunga bisa berubah secara sepihak Tidak dikaitkan dengan sektor riel (sektor riel dan moneter terpisah ﺍﻟﺮﺑﺎ ﺣﺮﻡ ﻭ Bila macet, bunga berbunga MARGIN 1. 2. 3. 4. 5. Barang sebagai Objek Harga yang telah disepakati tidak bisa berubah Sektor Moneter dan Riel terkait kuat, sehingga mendorong percepatan arus barang dan produksi ﺍﻟﺒﻴﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺤﻞ ﻭ Margin dan harga tidak berubah 11/24/2020
TINJAUAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM
UANG……………. . 1 � � Pertukaran / barter mensyaratkan adanya keinginan yang sama pada waktu yang bersamaan (double coincidence of wants) dari pihak-pihak yang melakukan pertukaran ini. semakin beragam dan kompleks kebutuhan manusia, semakin sulit menciptakan situasi double coincidence of wants ini. Misalnya, pada satu ketika seseorang yang memiliki beras membutuhkan garam. Namun saat yang bersamaan, pemilik garam sedang tidak membutuhkan beras melainkan membutuhkan daging, sehingga syarat terjadinya barter antara beras dengan garam tidak terpenuhi 36
UANG……………. . 2 � � Keadaan demikian tentu akan mempersulit muamalah antar manusia. Itulah sebabnya diperlukan suatu alat tukar yang dapat diterima oleh semua pihak. Alat tukar demikian kemudian disebut uang. Pertama kali, uang dikenal dalam peradaban Sumeria dan Babylonia. Uang kemudian berkembang dan berevolusi mengikuti perjalanan sejarah. Dari perkembangan inilah, uang kemudian bisa dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu uang barang, uang kertas dan uang giral atau uang kredit. 37
UANG BARANG (COMMODITY MONEY). . 1 � Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai uang. Namun tidak semua barang bisa menjadi uang, diperlukan tiga kondisi utama, agar suatu barang bisa dijadikan uang, antara lain: 38
UANG BARANG (COMMODITY MONEY). . 2 � Kelangkaan (scarcity), yaitu persediaan barang itu harus terbatas. � Daya tahan (durability), barang tersebut harus tahan lama. � Nilai tinggi, maksudnya barang yang dijadikan uang harus bernilai tinggi, sehingga tidak memerlukan jumlah yang banyak dalam melakukan transaksi. 39
UANG BARANG (COMMODITY MONEY). . 3 � Dalam sejarah, pemakaian uang barang juga pernah disyaratkan barang yang digunakan sebagai barang kebutuhan sehari-hari seperti garam. Namun kemudian uang komoditas atau uang barang ini dianggap mempunyai banyak kelemahan. Di antaranya, uang barang tidak memiliki pecahan, sulit untuk disimpan dan sulit untuk diangkut. 40
UANG BARANG (COMMODITY MONEY). . 3 � � Kemudian pilihan terhadap barang yang bisa digunakan sebagai uang, jatuh pada logam-logam mulia, seperti emas dan perak. Ada sejumlah alasan mengapa emas dan perak dipilih sebagai uang. Kedua logam tersebut memiliki nilai tinggi, langka dan dapat diterima secara umum sebagai alat tukar. Kelebihan lainnya, emas dan perak dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang kecil dengan tetap mempunyai nilai yang utuh. Selain itu logam mulia ini juga tidak mudah susut atau rusak 41
UANG TANDA/KERTAS (TOKEN MONEY). . . 1 � Ketika uang logam masih digunakan sebagai uang resmi dunia, ada beberapa pihak yang melihat peluang meraih keuntungan dari kepemilikan mereka atas emas dan perak. Pihak-pihak ini adalah bank, orang yang meminjamkan uang dan pandai emas (goldsmith) atau toko-toko perhiasan. Mereka melihat bukti peminjaman, penyimpanan atau penitipan emas dan perak di tempat mereka juga bisa diterima di pasar. 42
UANG TANDA/KERTAS (TOKEN MONEY). . . 2 � � Ada beberapa keuntungan penggunaan uang kertas, di antaranya biaya pembuatan rendah, pengirimannya mudah, penambahan dan pengurangan lebih mudah dan cepat, serta dapat dipecah-pecahkan dalam jumlah berapapun. Namun kekurangan uang kertas juga cukup signifikan, antara lain uang kertas ini tidak bisa dibawa dalam jumlah yang besar dan karena dibuat dari kertas, sangat mudah rusak. 43
UANG GIRAL (DEPOSIT MONEY). . . 1 � � Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank komersial melalui pengeluaran cek dan alat pembayaran giro lainnya. Uang giral ini merupakan simpanan nasabah di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain untuk melakukan pembayaran. Artinya cek dan giro yang dikeluarkan oleh bank manapun bisa digunakan sebagai alat pembayaran barang, jasa dan utang. Kelebihan uang giral sebagai alat pembayar adalah: 44
UANG GIRAL (DEPOSIT MONEY). . . 2 � Kalau hilang dapat dilacak kembali sehingga tidak bisa diuangkan oleh yang tidak berhak. � Dapat dipindahtangankan dengan cepat dan ongkos yang rendah. � Tidak diperlukan uang kembali sebab cek dapat ditulis sesuai dengan nilai transaksi. 45
UANG GIRAL (DEPOSIT MONEY). . . 3 � Namun di balik kelebihan sistem ini, sesungguhnya tersimpan bahaya besar. Kemudahan perbankan menciptakan uang giral – ditambah dengan instrumen bunga bank -- membuka peluang terjadinya uang beredar yang lebih besar daripada transaksi riilnya. Inilah yang kemudian menjadi pertumbuhan ekonomi yang semu (bubble economy). 46
FUNGSI UANG DALAM SISTEM EKONOMI… 1 � Dalam system perekonomian manapun, fungsi utama uang adalah sebagai alat tukar (medium of exchange). Ini adalah fungsi utama uang. Dari fungsi utama ini, diturunkan fungsi-fungsi yang lain seperti uang sebagai standard of value (pembakuan nilai), store of value (penyimpan kekayan), unit of account (satuan penghitungan) dan standard of defferred payment(pembakuan pembayaran tangguh). Mata uang manapun niscaya akan berfungsi seperti ini. 47
FUNGSI UANG DALAM SISTEM EKONOMI… 2 � � Namun ada satu hal yang sangat berbeda dalam memandang uang, antara sistem kapitalis dengan sistem Islam. Dalam sistem perekonomian kapitalis, uang tidak hanya sebagai alat tukar yang sah (legal tender) melainkan juga sebagai komoditas. Menurut sistem kapitalis, uang juga dapat diperjualbelikan dengan kelebihan baik on the spot maupun secara tangguh. Lebih jauh, dengan cara pandang demikian, maka uang juga dapat disewakan (leasing). 48
FUNGSI UANG DALAM SISTEM EKONOMI… 3 � Dalam Islam, apapun yang berfungsi sebagai uang, maka fungsinya hanyalah sebagai medium of exchange. Ia bukan suatu komoditas yang bisa dijualbelikan dengan kelebihan baik secara on the spot maupun bukan. 49
FUNGSI UANG DALAM SISTEM EKONOMI… 4 � � Satu fenomena penting dari karakteristik uang adalah bahwa ia tidak diperlukan untuk dikonsumsi, ia tidak diperlukan untuk dirinya sendiri, melainkan diperlukan untuk membeli barang yang lain sehingga kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Inilah yang dijelaskan oleh Imam Ghazali bahwa emas dan perak hanyalah logam yang di dalam substansinya (zatnya itu sendiri) tidak ada manfaatnya atau tujuan -tujuaannya. Menurut beliau, “ kedua-duanya tidak memiliki apaapa tetapi keduanya berarti segala-galanya”. Keduanya ibarat cermin, ia tidak memiliki warna namun ia bisa mencerminkan semua warna 50
FUNGSI UANG DALAM SISTEM EKONOMI… 5 � � � Ketika uang diperlakukan sebagai komoditas oleh sistem kapitalis, berkembanglah apa yang disebut pasar uang. Terbentuknya pasar uang ini menghasilkan dinamika yang khas dalam perekonomian konvensional, terutama pada sektor moneternya. Pasar uang ini kemudian berkembang dengan munculnya pasar derivatif, yang merupakan turunan dari pasar uang. Pasar derivatif ini menggunakan instrumen bunga sebagai harga dari produknya 51
FUNGSI UANG DALAM SISTEM EKONOMI… 6 � � Pada umumnya para ulama dan ilmuwan sosial Islam menyepakati fungsi uang sebagai alat tukar saja. Deretan ulama ternama seperti Imam Ghazali, Ibnu Taymiyyah, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, Ar. Raghib al-Ashbahani, Ibnu Khaldun, al-Al-Maqrizi dan Ibnu Abidin dengan jelas menandaskan fungsi pokok uang sebagai alat tukar. Bahkan Ibnul Qayyim mengecam sistem ekonomi yang menjadikan fulus (mata uang logam dari kuningan atau tembaga) sebagai komoditas biasa yang bisa diperjualbelikan dengan kelebihan untuk mendapatkan keuntungan. Seharusnya mata uang itu bersifat tetap, nilainya tidak naik dan turun. 52
FUNGSI UANG DALAM SISTEM EKONOMI… 7 � � Sekalipun jumhur ulama sepakat untuk tidak membolehkan uang sebagai komoditas, ada juga pendapat minor yang memandang mata uang sebagai komoditas. Mereka ini tidak mewakili pandangan yang paling kuat dari madzhabnya masing-masing Misalnya, dalam kitab Syarhul Muntaha dalam fikih Hambali dikatakan bahwa tidak ada riba pada fulus yang dijualbelikan satu per satu meskipun hal itu dipergunakan secara luas karena telah keluar dari illatnya yaitu takaran dan timbangan. Demikian pula Syeikh Hasyim al-Ghouti al-Madani dari madzhab Syafi’I, Syeikh Ilisy al-Maliki dari madzhab Maliki dan Syeikh Syamsuddin Sarakhsi dalam kitabnya al-Mabsut. Semuanya menyatakan tidak berlaku riba pada fulus meskipun secara luas dipakai sebagai alat tukar 53
UANG KERTAS DALAM PANDANGAN ISLAM. . 1 � � Uang kertas yang berlaku pada zaman sekarang disebut fiat money. Dinamakan demikian karena kemampuan uang untuk berfungsi sebagai alat tukar dan memiliki daya beli tidak disebabkan karena uang tersebut dilatarbelakangi oleh emas. Dulu ketika dunia masih mengikuti standar emas (gold standard) memang benar uang dilatarbelakangi oleh emas. Namun rezim ini telah lama ditinggalkan oleh perekonomian dunia pada pertengahan dasa warsa 1930 -an ( Inggris meninggalkannya pada tahun 1931 dan seluruh dunia telah meninggalkannya pada tahun 1976). 54
UANG KERTAS DALAM PANDANGAN ISLAM. . 2 � Kini uang kertas yang beredar dalam kehidupan kita sehari-hari menjadi alat tukar karena pemerintah menetapkannya sebagai alat tukar. Sekiranya pemerintah mencabut keputusannya dan menggunakan uang dari jenis lain, niscaya uang kertas tersebut tidak akan memiliki bobot sama sekali 55
UANG KERTAS DALAM PANDANGAN ISLAM. . 3 � Lalu bagaimana hukum uang kertas ditinjau dari sisi syariah. Ada yang berpendapat bahwa uang kertas tidak berlaku riba sehingga kalau ada orang berhutang Rp. 100. 000 kemudian mengembalikan kepada pemberi hutang sebanyak Rp. 120. 000 dalam tempo 3 bulan tidak termasuk riba. Mereka beranggapan bahwa yang berlaku pada zaman Nabi SAW adalah uang emas dan perak dan yang diharamkan tukar-menukar dengan kelebihan adalah emas dan perak, karena itu uang kertas tidak berlaku hukum riba padanya. 56
TEORI PERMINTAAN UANG MENURUT MAZHAB IQTISHODUNA q Menurut mazhab ini, permintaan uang hanya ditujukan untuk transaksi dan berjaga-jaga atau untuk investasi. q Permintaan uang untuk transaksi merupakan fungsi dari tingkat pendapatan yang dimiliki oleh seseorang (berhubungan positif) 57
PERMINTAAN UANG MENURUT MAZHAB MAINSTREAM. . 1 q Menurut Metwally permintaan uang dikategorikan untuk transaksi dan berjaga-jaga q Landasan filosofis dari teori dasar permintaan uang untuk berjaga-jaga, bahwa Islam mengarahkan sumber daya yang ada untuk alokasi secara maksimum dan efisien. Pelarangan penimbunan Uang atau Hoarding money merupakan kejahatan penggunaan uang yang harus diperangi. 58
PERMINTAAN UANG MENURUT MAZHAB MAINSTREAM. . 2 � Pengenaan pajak terhadap aset produktif yang menganggur merupakan strategi utama yang digunakan mazhab ini. 59
PERMINTAAN UANG MENURUT MAZHAB MAINSTREAM. . 3 Md = Md trans + Md Prec Md = f (Y/μ) Dimana : Md = Permintaan Uang dalam masyarakat Islam Y = Pendapatan μ = tingkat biaya karena menyimpan uang dalam bentuk kas 60
PERMINTAAN UANG MENURUT MAZHAB ALTERNATIF. . 1 q Menurut Choudhury, (1997), permintaan uang adalah representasi dari keseluruhan kebutuhan transaksi dalam sektor riil. Semakin tinggi kapasitas dan volume sektor riil meningkat, maka permintaan uang akan meningkat 61
PERMINTAAN UANG MENURUT MAZHAB ALTERNATIF. . 2 Md = f (rb, y, p, S, X, Y)[θ] + + - + + + Dimana : rb = rasio bagi hasil antara shahibul maal dan mudaharib dalam bank atau lembaga keuangan S = Total pengeluaran nasional y = Pendapatan riel P = tingkat harga atau inflasi X = Variabel sosio ekonomi Y = Kebijakan pemerintah 62
INSTRUMEN MONETER KONVENSIONAL
Goods and of Financial Market : The ISLM Model q The Goods Market and The IS Relation Y = C (Y-T) + I + G Investment, Sales, and The Interest Rate I = I (Y, i) (+, -) Where : Y = Production i = Interest rate 64
The IS Curve Y = C (Y-T) + I (Y, i) + G The supply of goods (the left side) must be equal to the demand for goods (the right side) 65
The Effects of an Increase in The Interest rate on Output ZZ Demand, z For interest rate, i A ZZ’ For interest rate I’>i A’ Y’ Y Output, Y 66
The Derivation of the IS Curve ZZ ZZ’ A A’ Interest rate, i Y’ Y Output, Y A’ i’ A i IS curve Y’ Y 67 Output, Y
The Shifts in the IS Curve Interest rate, i i IS ( For taxes T) IS ( for T’>T) Y’ Y 68 Output, Y
q. Financial Markets and The LM Relation MS = M d M = $ YL (i) Variable M on The left side is the nominal money stock M/P = Y L (i) …………. . LM Relation 69
The effects of an increase in Income on the interest rate Interest rate, i i’ A’ i A M d’ (for Y’> Y) M d (for Income Y) M/P Real Money, M/P) 70
The Derivation of The LM Curve Interest rate, i LM I’ A’ A’ I’ M d’ (for Y’> Y) i A M d (for Income Y) Y M/P (Real Money, M/P) 71 Y’ Income, Y
Shifts in The LM Curve LM (for M/P) Interest rate, i LM ‘ (for M’/P > M/P) i An Increase in Money i’ Y Income, Y 72
The IS-LM Model : Exercises IS Relation Y = C(Y-T)+I(Y, i) + G LM Relation M/P = Y L( i ) 73
The IS-LM Model Interest rate, i Equilibrium in Financial Market (LM) i Equilibrium in Goods Market (IS) Income, Y Y 74
Fiscal Policy, Activity, and The Interest Rates Decrease in G-T Fiscal contraction/ Fiscal Consolidation Increase in G-T Fiscal Expansion 75
In answering this or any question about the effects of Changes in policy, always follow these three steps : 1. Ask how this change affects good and financial market equilibrium relations , how its shifts the IS or/and the LM Curve 2. Characterize the effects of these shifts on the equilibrium 3. Describe the effects in the words 76
How The Increase in Taxes q The Increase in taxes affects equilibrium in the goods market (IS) q The increase in taxes affects decreases consumption ( because people have less disposable income ) and through the multiplier, decreases output q What Happens to the LM Curve ? nothing 77
The effects of an Increase in Taxes Interest rate, i LM i An Increase in taxes shifts the IS curve to the left, and leads to a decrease in equilibrium output and the equilibrium interest rate i’ IS (for T) IS’ (for T’> T) Y’ Y Output, Y 78
Monetary Policy, Activity, and The Interest Rates Increase in Money (M) Monetary expansion Decrease in Money (M) Monetary Contraction/ Monetary Tightening 79
How The Central Bank Increases Nominal Money, through open market operation (Price level is fixed) q The Increase in Nominal money affects equilibrium in the Financial market (LM) q An increase in money shifts the LM down q What Happens to the IS Curve ? Nothing 80 18
The effects of a monetary Expansion Interest rate, i LM (for M/P) LM’ (for M’/P) > M/P) A monetary expansion leads to higher output and a lower interest rate i I’ IS Y Y’ Output, Y 81
The Effects of Fiscal and Monetary Policy Shifts in IS LM Movement in Output Movement in Interest Rate Increase in Taxes Left None down Decrease in taxes Right None Up Up Increase in Spending Right None Up Up Decrease in Spending Left None down Increase in money None down Up down Decrease in money None Up down Up 82
q Using a Policy Mix o Some times monetary and fiscal policies is used to offset the adverse on the demand for goods of fiscal contraction o Some times the monetary-fiscal mix emerges from tensions or even disagreements between the government (which is in charge of fiscal policy) and the central bank (which is in charge of monetary policy) 83
Table : Selected Macro Variables for USA, 1991 -1998 Budget Surplus (% of GDP) (minus sign : deficit) GDP Growth (%) Interest Rate (%) 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 -3. 3 -4. 5 -3. 85 -2. 7 -2. 4 -1. 04 -0. 3 0. 8 -0. 9 2. 7 2. 3 3. 4 2 2. 7 3. 9 3. 7 7. 3 5. 5 3. 7 3. 3 5 5. 6 5. 2 4. 8 Source : Bureau of economic Analysis 84
Deficit Reduction and Monetary Expansion LM Interest rate, i LM’ The Right Combination of deficit reduction and monetary expansion can achieve a reduction in the deficit without adverse effects on output A i B A’ I’ IS IS’ Y Output, Y 85
q Adding Dynamics v. Source of dynamics in goods market : a)Production adjusts slowly to demand b)Demand (consumption and investment) adjusts slowly to income (production) v. Slow adjustment of Y in goods market v. Fast adjustment of i in financial market 86
Goods Market Financial Market Interest rate, i LM’ LM Output decreases slowly i. B i. A B IS i. A A IS’ YB YA YA Output, Y Output Increases slowly 87 Interest rate Adjust Instantaneously Output, Y
The Dynamic effects of a Monetary contraction Interest rate, i LM’ i’ LM A’’ A monetary contraction leads To an increase in the interest Rate. The Increase in the Interest rate leads, over time To decline in output A’ A i IS Y’ Y Output, Y 88
Monetary and Fiscal Policy : an Example Consider the following IS-LM Model : C = 200 + 0. 25 YD I = 150 + 0. 25 Y – 1000 I G = 250 T = 200 (M/P) d = 2 Y- 8000 i M/P = 1, 600 89
1. Derive the equation for the IS curve 2. Derive the equation for LM curve 3. Solve for equilibrium real output 4. Solve equilibrium interest rate 5. Solve for equilibrium values of C and I 6. Now Suppose that the money supply increases to M/P = 1840. Solve Y, i, C and explain in words the effects of expansionary monetary policy 7. Set M/P equal its initial value of 1600, Now suppose that government spending increase to G = 400. Summarize the effects of expansionary fiscal policy on Y, i and C. and why if government spending decrease to G = 100 90
INSTRUMEN MONETER ISLAM
PENDAHULUAN…. . 1 �Apabila tingkat bunga merupakan sesuatu instrumen yang dilarang, maka bagaimana kondisi perekonomian yang terjadi khususnya di pasar barang? �Dalam islam, suku bunga diganti dengan ekonomi bagi hasil, sehingga insentif dalam melakukan investasi adalah besaran bagi hasil. Besaran bagi hasil yang menjadi daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi adalah share dari keuntungan yang dibagi kepada investor dan kepada pengelola
PENDAHULUAN…. . 2 �Semakin besar bagian bagi hasil yang akan diterima oleh investor, idealnya akan meningkatkan motivasi bagi investor untuk semakin banyak melakukan investasi. Demikian juga halnya dengan return, semakin besar profit dalam suatu investasi, maka tingkat bagi hasil akan semakin tinggi.
PENDAHULUAN…. . 3 �Permintaan investasi secara agregat akan sangat dipengaruhi oleh permintaan investasi di tingkat mikro. Dimana besaran investasi di tingkat mikro ini akan sangat dipengaruhi oleh ekspektasi keuntungan dan bagi hasil yang diklaim oleh pemilik dana.
Gambar 1 Hubungan antara Total Expected profits (P) Level of investment B A Po Qo Io Level of investment
HUBUNGAN ANTARA TOTAL EXPECTED PROFITS (P) LEVEL OF INVESTMENT � Kurva A menunjukkan tingkat ekspektasi keuntungan yang diharapkan dari kegiatan entrepreneurship. Nilai ini meningkat sejalan dengan peningkatan nilai investasi, dan peningkatan ini terjadi sampai pada satu titik dimana investasi menghasilkan keuntungan yang semakin menurun. Sedangkan kurva B, dilihat dari perspektif pemilik dana, dimana jika semakin besar tingkat investasi maka akan semakin besar tingkat profit yang diharapkan
HUBUNGAN ANTARA TOTAL EXPECTED PROFITS (P) LEVEL OF INVESTMENT. . 1 � Berdasarkan Gambar 1. di atas, maka semakin besar investasi, maka secara umum akan semakin besar juga tingkat keuntungan yang diharapkan. Demikian seterusnya sampai pada satu titik, dimana pada tingkat tertentu, keuntungan yang diharapkan akan semakin menurun (Kondisi ini digambarkan oleh kurva A). Sedangkan dari sisi pemilik dana, dengan semakin besar investasi, maka harapannya akan semakin besar pula tingkat keuntungan yang diharapkan. (Kurva B).
HUBUNGAN ANTARA TOTAL EXPECTED PROFITS (P) LEVEL OF INVESTMENT … 2 � Dari gambar di atas, selanjutnya dapat diturunkan suatu nilai bagi hasil, yang dilambangkan dengan ‘a’. Nilai ‘a’ ini merupakan rasio dari bagian keuntungan untuk pemilik dana dengan total keuntungan investasi. Nilai a, yang disebut juga sebagai besaran bagi hasil (profit sharing) dari investasi, dan nilai ini akan memainkan peran penting dalam keseimbangan di pasar uang maupun di pasar barang.
HUBUNGAN ANTARA TOTAL EXPECTED PROFITS (P) LEVEL OF INVESTMENT � Besaran nilai ‘a’ diantara 0 dan 1. Nilai ini dimungkinkan sama dengan 0, atau sama dengan 1. [1] � [1] Nilainya akan sama dengan 0 jika semua keuntungan menjadi milik pengusaha. Hal ini terjadi karena beberapa hal. � Pertama, Profit yang diharapkan terlalu rendah dan risikonya terlalu tinggi sehingga dikompensasi dengan nilai keuntungan yang didapat. � Kedua, Dana yang disediakan sifatnya qardhul hasan sehingga murni untuk menolong para wiraswastawan miskin dan ketiga, untuk menghindari zakat. �Sedangkan nilai a sama dengan 1 dimungkinkan jika pemilik dana mengambil semua bagian keuntungan. Hal ini dimungkinkan terjadi jika pemilik dana merasa tingkat keuntungan yang ada tidak rasional.
HUBUNGAN ANTARA TOTAL EXPECTED PROFITS (P) LEVEL OF INVESTMENT …. 3 �Investasi, selain dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat juga dipengaruhi oleh besarnya rasio profit sharing. � Logikanya, semakin besar rasio profit sharing akan mencerminkan semakin besar bagian yang diklaim oleh pemilik modal. �Karenanya, semakin besar nilai ‘a’ maka permintaan investasi akan semakin menurun. Secara matematis, fungsi investasi dijabarkan sebagai berikut:
HUBUNGAN ANTARA TOTAL EXPECTED PROFITS (P) LEVEL OF INVESTMENT …. 4 I = io – ia � Jika G di asumsikan exogenous given, maka substitusi dari kedua persamaan di atas, dalam persamaan Y (pendapatan nasional) menjadi: � Y = C + I + G Y = bo + b (1 -t) Y + io – ia + G Y – b (1 -t) Y = bo + io + G – ia [1 - b (1 -t) ]Y = bo + io + G – ia Y = bo + io + G- ia / [1 - b (1 -t) ] Jika persamaan (i) bo + io + G / [1 - b (1 -t) ] = Ao dan � (ii) ia / [1 - b (1 -t) ] = A 1 � maka persamaan menjadi: � Y = Ao –A 1 a � Persamaan di atas menunjukkan hubungan negatif antara ’a’ dan Y. �
GAMBAR 2 HUBUNGAN ANTARA A DAN Y DI PASAR BARANG DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM a Y 10 2
HUBUNGAN ANTARA TOTAL EXPECTED PROFITS (P) LEVEL OF INVESTMENT …. 5 �Singkatnya, hubungan yang terjadi antara rasio profit sharing dengan Y menggambarkan keseimbangan di pasar barang dalam ekonomi islam, disebut juga IS. Hubungan ini bersifat negatif, karena naiknya nilai a berarti meningkatnya share atau bagian keuntungan bagi pemilik dana sehingga hal ini menurunkan motivasi untuk berinvestasi. �Karenanya jika a meningkat, maka investasi akan turun dan turunnya investasi secara agregat ini akan berdampak kepada turunnya output nasional.
PERMINTAAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM … 1 �Bahwa permintaan uang seorang muslim dipengaruhi oleh pendapatannya, maka Fahim Khan membuat hubungan ini secara matematis, yaitu: L = b. Y . . . . (1) �Selain dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya, permintaan uang dalam sistem ekonomi Islam juga tergantung kepada ekspektasi return dari financial aset. � Ekspektasi return yang tinggi dari financial aset menyebabkan uang menjadi kurang bermanfaat jika uang hanya dipegang dan tidak diinvestasikan. 10 4
PERMINTAAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM …. 2 � Meski demikian, adanya rasa tanggung jawab seorang muslim dalam membantu sesama muslim lainnya, maka motif memegang uang seringkali dilandasi sikap untuk dapat memberikan pinjaman qardhul hasan kepada orang lain sebagai upaya untuk membantu mereka yang membutuhkan dana pinjaman jangka pendek. � Besaran dana yang dipegang untuk motif ini, besarnya akan tergantung dari konsekuensi biaya yang ditanggung akibat memegang uang tunai, dan juga return dari aset-aset finansial yang dimiliki seorang muslim.
PERMINTAAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM … 3 � Rendahnya biaya dalam memegang uang tunai dan juga rendahnya return dari aset-aset finansial akan mengakibatkan keinginan untuk memegang uang dalam jumlah tunai menjadi lebih besar. � Dengan jumlah uang tunai yang lebih banyak, maka seorang muslim idealnya akan dapat memberikan lebih banyak pinjaman kebaikan kepada sesamanya. � Inilah yang disebut oleh Fahim Khan, sebagai motif spekulatif terselubung permintaan akan uang dalam sistem ekonomi Islam. Permintaan uang yang didedikasikan untuk pinjaman kebaikan ini selanjutnya disebut dengan motif altruistic
PERMINTAAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM … 4 � Keinginan dasar untuk memegang uang pada saat return rendah dan dorongan untuk melakukan investasi pada saat return yang tinggi. � Dengan kondisi ini, maka motif memegang uang untuk tujuan altruistic akan lebih besar pada saat return investasi dari aset finansial rendah daripada saat ekspektasi return investasi tinggi. � Fahim Khan menambahkan bahwa dalam Islam terdapat suatu institusi pengendali dari permintaan uang yang speculative yaitu zakat. Dengan adanya zakat, maka akan memperkuat motif memegang untuk motif altruistic.
PERMINTAAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM. . 5 � Pertimbangan altruistic akan mempunyai hubungan positif pada Y dan sebaliknya mempunyai hubungan negatif dengan Q. Secara matematis, hubungan antara permintaan uang dengan sikap altruistic oleh Fahim Khan, dirumuskan sebagai berikut : A = A 2 y – h. Q. . . (2) Gabungkan dengan persamaan (1). . L = b Y � LA = ky – h. Q
PERMINTAAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM. . 6 �Sebagaimana uraian di atas bahwa permintaan uang real dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan real dan penurunan tingkat ekspektasi return dari financial aset. Maka persamaan fungsi permintaan uang secara matematis dinyatakan sbb: �LA = k. Y - h. Q dimana k > 0; h>0 �L = permintaan akan uang �Q = ekspektasi profit pada financial aset untu pemilik aset �Diketahui bahwa Q = a R dan R adalah eksogen �Maka diperoleh persamaan: �LA = k. Y- ha. R � atau LA = k. Y – h’a, dimana h’ = h. R
PERMINTAAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM. . 7 �Dari persamaan ini terlihat munculnya komponen a atau rasio profit sharing. Munculnya rasio profit sharing ini berasal dari return investasi dalam bentuk aset finansial, dimana return adalah sama dengan bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemilik dana, atau secara matematis ini dituliskan dengan persamaan, Q = a R. �Dari sejumlah persamaan diatas maka keseimbangan di pasar uang adalah sebagai berikut: �k. Y – h’a = M/P
PERMINTAAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM. . 8 �Keseimbangan di pasar uang ini dibangun berdasarkan asumsi jumlah uang beredar dan tingkat harga yang tetap, sehingga jumlah uang riil yang beredar pun tetap. Selanjutnya, berdasarkan persamaan di atas, dengan analisis matematis secara sederhana dapat diturunkan hubungan antara a dan Y, yaitu:
PERMINTAAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM. . 9
PERMINTAAN UANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM. . 10 �Berdasarkan hubungan ini terlihat bahwa antara a atau bagi hasil dengan tingkat pendapatan terdapat suatu hubungan yang positif. Secara grafis, hubungan positif antara a dan Y ini akan digambarkan dalam suatu kurva yang disebut dengan kurva LAM, sebagaimana berikut:
GAMBAR HUBUNGAN ANTARA A DAN Y DI PASAR UANG DALAM SISTEM EKONOMI ISLAM a LAM Y 11 4
- Slides: 114