PERSONALITY KEPRIBADIAN Pengukurannya Oleh Sulis Mariyanti Kuliah 11
PERSONALITY (KEPRIBADIAN) & Pengukurannya Oleh : Sulis Mariyanti Kuliah 11 & 12
DEFINISI KEPRIBADIAN q Banyak & Belum ada definisi yang dapat diterima secara mutlak q TETAPI, hampir semua pakar setuju bahwa kepribadian antara lain terdiri dari : – A. Ciri-ciri (pola tingkah laku) – B. Kualitas dalam diri individu (inner qualities) q DEFINISI yang terkenal dari GORDON ALLPORT (1937) lebih menekankan pada “inner qualities” “Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment to his enviroment” (Kepribadian adalah organisasi dalam diri individu yang bersifat dinamis, tentang sistem psikofisikal yang membentuk penyesuaian diri yang unik dari invidu)
q DEFINISI terbaru dari WALTER MISCHEL (1976) lebih menekankan pada “pola tingkah laku” “Personality consist of distinctive patterns of behavior including thoughts & emotions that characterize each individual’s adaptation to the situation of his/her life” (kepribadian terdiri dari pola-pola tingkah laku yang berbeda-beda termasuk berpikir & emosi yang menjadi karakteristik adaptasi individu pada situasi yang dialaminya dalam hidup)
PENDEKATAN TEORI KEPRIBADIAN I). TYPE & TRAIT APPROACHES Fokus : Karakteristik individu & bagaimana karakter tsb terorganisir pada suatu sistem II). DYNAMIC APPROACHES Fokus : interaksi yang terus menerus antara motive, impuls & proses-proses psikologis lainnya
III). LEARNING & BEHAVIORAL APPROACHES Fokus : bagaimana habits/ kebiasaan 2 terbentuk melalui proses belajar & conditioning IV). HUMANISTIC APPROACHES Fokus : self & pentingnya pandangan individual yang subyektif
I. TYPE & TRAIT APPROACHES q TIPOLOGI : Mengklasifikasikan manusia ke dalam tipe, seba-gai suatu cara untuk memahami T. L orang lain & mengantisipasi bagaimana mereka akan berespon di kemudian hari q TIPE APAKAH ANDA ? HIPOCRATES menggolongkan 4 tipe temperamen : 1. SANGUINE : penggembira, aktif, optimis 2. MELANKOLIK : murung, penyedih, depresif 3. CHOLERIK : cepat marah, cepat tersinggung 4. PLEGMATIK : lamban, tenang, tidak mudah terangsang oleh situasi luar
q Grouping (pengelompokan) tipe-tipe disebut TIPOLOGI q TIPE : suatu kelas individu yang mempunyai karakteristik serupa / sama. Tipologi tidak berfungsi baik, ditinjau secara ilmiah. Dimensi kepribadian menyebar seperti “Curva Normal”. (lihat gbr !) q TRAIT : adalah istilah diskriptif yang menggambarkan karakteristik yang mengarahkan individu bertingkah laku unik & konsisten di berbagai situasi. Misal : moody, impulsif, flexible, rigid
q Menurut ALLPORT (trait ganda/multiple traits) : “Bahwa keunikan setiap individu dapat digambarkan sebagai trait individual (disposisi personal)” q 3 Tahap Individual trait (personal disposition) 1. CARDINAL TRAIT (sifat pokok) Yaitu sifat pokok yang sangat mudah terlihat pada diri seseorang, bahkan hampir pada semua perilakunya. Sifatnya meluas dan menutupi trait-trait lain pada individu Contoh : Nixonian, Kennedyesque 2. CENTRAL TRAIT (sifat central) Yaitu sifat yang menandai perilaku seseorang, adanya ciri tertentu / khas dari orang tsb. Contoh : pemarah, kaku, tegas, bertanggung jawab
3. SECONDARY TRAIT Yaitu trait yang berpengaruh hanya pada situasi tertentu (terbatas) dan kurang mendiskripsikan kepribadian Contoh : suka coklat, suka pink, suka mutiara q 2 PENDEKATAN untuk menggambarkan “KEUNIKAN” seseorang menurut ALLPORT 1. Pendekatan IDIOGRAFIS (INDIVIDUAL) Usaha untuk mengerti, menjelaskan tingkah laku berdasarkan prinsip 2 “individualitas” - konsistensi t. l individu dalam situasi yang bervariasi 2. Pendekatan NOMOTHETIC (UNIVERSAL) Usaha menemukan prinsip 2 kepribadian yang bersifat umum/universal
II. DYNAMIC APPROACHES A. TEORI PSIKOANALISA INDIVIDUAL q Tokoh: ALFRED ADLER q Menurut A. ADLER ada perbedaan pokok/utama dengan teori-teori aliran FREUD yakni : 1). Bahwa manusia selalu bergumul dengan perasaan INFERIORITY & selalu berusaha untuk mengatasi perasaan tsb.
2). Pergumulan dari perasaan-perasaan tsb merupakan BASIC LIFE URGE untuk menjadi SUPERIORITY dan menguasai dunia luar /lingkungannya 3). Kegagalan yang berulang dalam mengatasi perasaan inferiority akan menimbulkan INFERIORITY COMPLEX dan untuk mengatasi keadaan inferiority complex, individu akan melakukan COMPENSATION atau OVERCOMPENSATION.
4). Setiap individu menciptakan pendekatan yang unik untuk hidup. 5). Adanya perasaan inferior complex, individu akan menggunakan strategi tertentu untuk mengatasinya dan dengan keadaan tsb individu akan mengembangkan metode “coping with life” yang unik dan relatif bertahan. 6). Ada pengaruh urutan kelahiran pada terbentuknya PERSONALITY. Misal : Anak sulung (+) responsible, parentlike ( -) feel cheated, unruly, misfit (merasa ditipu, sulit diatur, ketidakcocokan)
B. TEORI PSIKOANALISA INTERPERSONAL q Tokoh : K. HORNEY q Mengkritik teori Freud tentang “penis envy” yang dianggapnya sebagai perkembangan normal individu. K. Horney menyebutnya sebagai perkembangan yang patologis. q Menurut K. Horney, 2 komponen utama yg memberikan sumbangan pada personality individu, yaitu :
I. BASIC ANXIETY Telah timbul pada masa kanak-kanak. Saat kanak-kanak, anak merasa tidak berdaya di dunia (helplesness), dunia dirasakan penuh ancaman. Anak belajar, bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, dan butuh tempat bergantung. Selanjutnya bagaimana orang tua memperlakukan anak : penuh Love rasa aman sebaliknya bila acuh /rejected meningkatkan “helplesness” II. BASIC HOSTILTY Basic Hostility selalu menyertai Basic Anxiety. Orang tua yang rejected anak menyebabkan Anxiety. Selanjutnya perasaan anxiety juga menimbulkan Hostile.
Perasaan Hostility anak tidak dapat langsung diarahkan ke orang tua tetapi di”repress” anxiety anak meningkat. q Dari keadaan tsb akan terbentuk model T. L sosial yang akan dilakukan : 1. Moving toward others 2. Moving againts others 3. Moving away from others/withdrawal q Individu yang NORMAL/ADJUSTED Individu mampu mengembangkan ke-3 model tsb dalam interaksi sosial. Relatif seimbang digunakan & fleksibel
q Individu yang NEUROTIK/ABNORMAL Hanya 1 approach model yang mendominasi interaksi sosial. Interaksi kaku/rigid sehingga menjadi gangguan. C. TEORI PSIKODINAMIKA /PSIKOANALISA q Tokoh : SIGMUND FREUD q Mempelajari arti KEPRIBADIAN scr lebih dalam, yaitu termasuk mempelajari proses needs, motives, impuls yang saling berinteraksi yang semuanya mempengaruhi T. L
q Teori Psikodinamik banyak dikritik dan dinilai cenderung “over interpretasi” dan seringkali tanpa bukti ilmiah yang kuat. Walaupun demikian teori Freud sangat berpengaruh pada bidang Psikologi, Sosiologi, Antropologi, dll q Psikoterapi lebih banyak mengacu & menggunakan teori FREUD daripada teori lain. q Kesimpulan Teori Freud berasal dari usahanya memahami “SIMPTOM” & sumber simptom (gejala), terutama di ingatan/memory yang terdalam. Prosesnya adalah ‘menggali’ data dengan REKONSTRUKSI dan ‘menghidupkan masa lalu’ antara lain melalui HIPNOSE, FREE ASSOCIATION, DREAM ANALYSIS
q. Dari proses tsb, Freud menemukan 3 bagian utama 1. STRUKTUR KEPRIBADIAN : ID, Ego, Super Ego 2. DINAMIKA KEPRIBADIAN : Motive Concious >< unconcious 3. Fase Perkembangan PSIKOSEKSUAL Oral, Anal, Phalic, Latent, Genital
q 1. STRUKTUR KEPRIBADIAN I). ID ü Paling primitif yang isinya dorongan-dorongan biologis, sifatnya instingtif, energi seksual/ libido mendasari T. L ü Dasar kerjanya “Pleasure Principle”, yakni dorongan dasar yang menuntut untuk dipenuhi LANGSUNG & REFLEKTIF, begitu muncul tanpa peduli aturan, kenyataan lingkungan, nilai moral, dll II). EGO ü Berfungsi sebagai pelaksana T. L ü Mengatur pemuasan ID dengan bentuk-bentuk T. L yang lebih diterima secara sosial, cara yang elaborative dalam berpikir & bertingkah laku. Tension antara ID – EGO akan mengembangkan ketrampilan BERPIKIR ü Dasar kerjanya “Reality testing/principles”
ü ü III. SUPEREGO Sering disebut sebagai “kata hati” (hati nurani) Berisi larangan/aturan-aturan yang telah dipelajari dari ortu (figur otoritas), lingkungan, masyarakat Memberikan tolok ukur (baik-buruk, pahala-dosa, halalharam) pada EGO Juga berisi tentang EGO IDEAL yang berupa nilai-nilai positif & “moral ideal” yang diinginkan karena diyakini sebagai sesuatu yang baik/berharga q 2. DINAMIKA KEPRIBADIAN Struktur kepribadian tidak terkotak-kotak tetapi “interplay” antara ID, EGO dan SUPEREGO
• EGO sebagai “mediator”, tempat proses berpikir “thought processes”, EGO bertugas memuaskan ID & Super. EGO • Contoh : mencuri rasa bersalah • Teori ini tidak dapat kita pungkiri, tetapi teori FREUD yang membahas & menekankan pada dorongan primitif yaitu dorongan sexual sangat kontroversial. q DERAJAT KESADARAN 3 Level Kesadaran: A. Concious : Kesadaran akan hal-hal di sekitar kita maupun pikiran tertentu B. Preconcious Ingatan/Pikiran-pikiran yang mudah untuk ditemukan dalam khasanah ingatan kita dalam seketika.
C. Unconcious Ingatan 2, pikiran 2 & motiv 2 yang tidak mudah kita temukan begitu, harus dengan metode tertentu untuk menelusurinya. q Mengapa IDE (perasaan) menjadi UNCONCIOUS ? Ada REPRESSION otomatis terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan - ANXIETY q Hal-hal yang di. REPRES adalah sesuatu yang bertentangan & menyakiti standard etik/norma atau “SELF IMAGE” Contoh Kasus : Maria lumpuh, karena jatuh cinta pada suami kakaknya. Kakaknya sakit keras & telah lama dirawat. Saat berjalan bersama iparnya- kaki menjadi lumpuh
q REPRESI, berubah menjadi NEUROSIS, dimana T. L terganggu melibatkan ANXIETY atau “DEFENCE” untuk mengatasi Anxiety. q SIMPTOM NEUROTIK - simbolis, artinya menunjukkan secara simbolis sebab 2 adanya gangguan q Bentuk 2 UNCONCIOUS PROSES yang muncul ke permukaan dalam bentuk “simbol” : 1. MIMPI 2. SLIP OF THE PEN 3. SLIP OF THE TONGUE q 3. TAHAP PSIKOSEKSUAL ü Perkembangan Psikoseksual didasarkan pada “erogenous zone” PLEASURE SEEKING melalui stimulasi fisik, terutama bag. badan yang sensitif terhadap
Sentuhan, antara lain Mulut, Anus, Organ Seksual. ü Di Zone manakah yang mengalami UNSATISFIED / OVER SATISFIED FIXATION akibatnya pola T. L & problem 2 individu terus menetap pada tahap fiksasi sampai DEWASA q TAHAPAN PSIKOSEKSUAL 1. TAHAP ORAL (oral stage) ü Lahir s/d 1 tahun ü Fokus kenikmatan mulut (suckling-bitting = meraih, menarik, menelan asi - menggigit) ü Oral Fixation Oral Behavior (cerewet, merokok, alkoholik dll) KETERGANTUNGAN 2. TAHAP ANAL (anal stage) ü Usia 1 s/d 3 tahun
ü Mulai melatih “toilet training” (membuang produksi badan yang baik) ü Fokus Kenikmatan ANUS; saat holding on (kenikmatan menahan) ; saat letting go (kenikmatan membuang) ü Otoritas pertama dalam hidup manusia (KONTROL ID) ü Fiksasi pada saat menahan : T. L messiness (tl kacau) & disorder ü Fiksasi pada saat membuang: T. L eksesif kompulsif, over konformitas, exaggeratedself control (kontrol berlebihan). 3. TAHAP PHALIC (Phalic Stage) ü Usia 3 s/d 5 tahun ü Mulai mengembangkan perasaan 2 “sensual” pada orang tua dari sex yang berlawanan ü Perasaan & pikiran sensual oleh FREUD disebut : @ OEDIPUS COMPLEX (pada laki-laki) Asosiasi penis dng “attachment pada ibu” fearfull
Ayah takut dikastrasi anxiety berat diatasi dengan DEFENCE MECH yaitu IDENTIFIKASI pd ayah @ELECTRA COMPLEX (pada perempuan) Fokus erotik adalah ayah penis envy takut dikastrasi ibu IDENTIFIKASI pada ibu (karena ibu mempunyai hubungan Romantis dengan Ayah) ü Freud yakin pada fase phalic ini kekuatan SUPEREGO terbentuk 4. TAHAP LATENT (Latency Stage) ü Usia 6 s/d 6 pubertas ü Oleh Freud dianggap masa yang kurang penting dalam perkembangan kepribadian ü Seksualitas sebagian besar di”repres” & EGO diperluas
5. TAHAP GENITAL (Genital Stage) ü Usia Pubertas s/d Dewasa ü Diawali pd masa pubertas, dimana minat heterosexual yang mature mulai muncul ü 3 sumber rangsangan sexual pada tahap tsb – Ingatan & sensasi periode kanak 2 – Manipulasi fisik organ 2 sex & zone erogenous – Sekresi hormonal D. TEORI PSIKOANALISA JUNG ü Tokoh : Carl Gustav Jung ü Perbedaan Freud & Jung 1. FREUD : penekanan pada impuls 2 sex dan agresif yang mempengaruhi T. L sesuatu yg nature & unconcious
2. JUNG : penekanan pada orientasi masa depan (goal oriented) sesuatu yg nature & unconcious Bagi JUNG dorongan 2 yg ada pada LIBIDO (freud) sebagai dorongan hidup yang berkesinambungan yakni usaha untuk hidup & survival dari species tertentu. Ide-idenya sulit dibuktikan secara experimental, karena sangat kompleks & cenderung “mystical”. q STRUKTUR KEPRIBADIAN JUNG 1. Collective Unconcious ”Archetypes” o Dibawa dari keturunan/heritage o Lebih merupakan reaksi subyektif yg bersumber pada pengalaman. Contoh : Amir suka meledak-ledak? 2. Personal Unconcious o Hal-hal yg dikembangkan individu melalui
q Individu yang sehat psikologis kontak dengan unconcious merupakan bagian dari kepribadiannya. q Tipologi Kepribadian JUNG § Extrovert – Introvert § Sensing – Intuiting § Thinking – Feeling § Judging - Perceiving
q. DEFENCE MECHANISM § Fungsi Def. Mech mereduksi ketegangan sehingga dapat melakukan hal lain. § Merupakan hal yang NORMAL sebagai “coping pattern”, asal tidak terpaku pada Def. Mech tertentu serta tidak merugikan org lain & digunakan secukupnya. § Apabila selalu tergantung pada Def. Mech dlm penyelesaian masalah MAL ADJUSTED, karena tidak menyelesaikan masalah tetapi hanya menurunkan anxiety § Semakin kita mampu mengenali DEF. MECH yg kita gunakan kita semakin mengerti T. L kita secara rational & kita dapat mengerti bagian diri kita yang tdk kita kenali Contoh : Metode Pengenalan Diri JOHARI WINDOW
q Jenis-jenis DEFENCE. MECHANISM 1. REPRESSION : Adalah bentuk pertahanan diri dengan cara menekan (repress) sesuatu hal yang pernah dialami dan menimbulkan ancaman bagi Ego ke dalam ketidaksadaran agar tidak mengganggu ego lagi Contoh : seorang wanita bertemu dengan mantan kekasih yang dulu pernah menyakitinya, namun saat disapa wanita tsb tidak mengenali pria (mantan kekasihnya) tsb. 2. REACTION FORMATION Adalah bentuk pertahanan diri dengan cara bereaksi berlawanan dari yang dikehendakinya, demi tidak melanggar norma-norma dari superego
III. LEARNING THEORY q Dasar : Teori Psikologi Belajar/Learning q Asumsi para ahli teori ini : 1. T. L yg membentuk kepribadian melalui proses learning/conditioned, antara lain pada masa kanak-kanak 2. Kondisi lingkungan saat ini (pengalaman), membantu individu “mempertahankan” T. L tsb JADI para pakar dari teori ini, mencoba memahami T. L manusia dgn mempelajari “sejarah proses belajar” dan/atau “lingkungan saat ini” q PAKAR TEORI BELAJAR v Dollard & Miller (paling awal) - Menjelaskan T. L individu & T. L sosial melalui prinsip Learning /belajar
- Menurut Dollard & Miller : munculnya T. L neurotik, karena adanya situasi konflik (approach-avoidance conflict) - Berbeda dengan Freud : munculnya T. L neurotik karena adanya konflik tuntutan ID dan kekangan Super Ego v B. F. Skinner (behaviorisme radikal) - Dasar : Instrumental/Operant Conditioning - Bahwa T. L merupakan fungsi dari Reward & Punishment, artinya T. L akan cenderung diulangi/berhenti, apabila ada reward/ punishment (reinforcement) yang menyertai munculnya T. L tsb - PERSONALITY adalah sejumlah respon-respon yang “di reinforced”
v Bandura & Walters (akhir) - Dasar teori berbeda dari tokoh-tokoh sebelumnya - Penekanannya : Observable learning/ Imitation learning - Proses Belajarnaya : Vicarious Reinforcement - Caranya : 1. Umumnya dalam situasi sosial. Ada MODEL & ada IMITATOR 2. Imitator mengobservasi T. L. Model. Dengan demikian ia mengalami T. L & reinforcement model secara tidak disadari (vicarious)
IV. HUMANISTIK THEORY q KEPRIBADIAN sebagai SELF q SELF: “set of feeling & attitude & a certain sense of who we are” q SELF memiliki 2 arti yang berbeda : 1. Sikap tentang diri sendiri Yaitu gambaran tentang caranya bertindak & memandang sesuatu, perceived, traits, abilities, kelemahan 2 “self concept” atau “self Image” (sikap, perasaan, persepsi & evaluasi tentang diri/ self) 2. Fungsi Eksekutif Proses dimana individu mengatur, menghadapi (cope), berpikir, mengingat, mempersepsi & merencanakan
q CARL. ROGERS (self theory) ü Penekanan pada keseluruhan pengalaman 2 di lapangan fenomenal ü Pengalaman di lapangan merupakan “kerangka acuan” subyektif individu yg mungkin berhubungan /tidak berhubungan dengan realitas ü Self atau konsep diri berangsur-angsur berkembang dari lapangan fenomenal. Ada 2 self yaitu REAL SELF (present self/saat sekarang) & IDEAL SELF (self yang diinginkan) ü Masalah terjadi, bila “incongruences” /ketidaksesuaian antara real & ideal self
q A. MASLOW (Aktualisasi diri self) q Pandangan A. Maslow: ü Bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan berkembang ke arah lebih tinggi/maju, namun kebutuhan yang lebih rendah (primitive needs) harus terpenuhi terlebih dulu ü Kebutuhan untuk berkembang membuat individu menjadi diri yang “unik” (self yang unik)
- Slides: 37