PERSIAPAN UTS Silakan dipelajari JANGAN BIARKAN DIRI ANDA
PERSIAPAN UTS Silakan dipelajari JANGAN BIARKAN DIRI ANDA MENJADI PRIBADI YANG LEMAH, PESIMIS, DAN TIDAK SPORTIF Apabila melakukan kecurangan (nyontek) saat ujian akan dikenai sanksi nilai
PENGERTIAN DAN IDENTIFIKASI CITIZEN JOURNALISM • Menurut The National Association Citizen Journalists (NACJ) yang berada di Amerika (dalam Banda, 2010): Citizen journalism adalah bentuk jurnalistik di mana warga negara berinisiatif untuk melaporkan berita atau mengekspresikan pandangan tentang kejadian dalam komunitas mereka. Citizen journalisme adalah berita dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Citizen journalists are independent, freelancing citizen reporters. • Citizen journalism adalah praktik jurnalistik yang dilakukan oleh orang biasa, bukan wartawan profesional yang bekerja di sebuah media. Kehadiran blog dan media sosial bisa menjadikan setiap orang menjadi wartawan dalam pengertian juru warta atau menyebarkan sendiri kepada publik (Romli, 2014 : 22)
Ron Ross & Susan Carson Cormier (Handbook for Citizen Journalists, 2010 : 57) : • Journalism is reporting, writing, editing and disseminating (to publish) the news in an unbiased manner to inform the public. It’s that simple. While the general public has relied on trained, professional journalists for most of their news, citizen journalists are arriving on the scene to fill a void now being left by mainstream media. • Jurnalisme melaporkan, menulis, mengedit dan menyebarluaskan berita kepada masyarakat. Masyarakat umum mengandalkan wartawan yang telah terlatih dan profesional untuk menyiarkan sebagian besar berita. Sedangkan jurnalis warga (citizen journalists) tampil mengisi kekosongan informasi/berita yang tidak disiarkan/ditinggalkan oleh media utama.
• Jurnalis warga tidak dibatasi oleh proses jurnalistik konvensional atau metodologi, dan mereka biasanya berfungsi tanpa pengawasan editorial. Jurnalis warga memproses, menganalisis dan menerbitkan berita dan informasi, dan yang paling sering dilakukan dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang kemudian disampaikan melalui internet (Ross & Cormier 2010: 66). • Jurnalisme warga berpusat pada orang, sebagian besar menggunakan media online, dan gerakan yang disebut “We the media” (Gillmor 2006). • Citizen journalism dikidentifikasi sebagai warga biasa yang tidak terlatih sebagai wartawan profesional tetapi dengan peralatan teknologi informasi yang dimilikinya bisa menjadi saksi mata atas suatu peristiwa yang terjadi disekitarnya, meliput, mencatat, mengumpulkan, menulis, dan menyiarkannya di media online karena memiliki semangat berbagi dengan pembaca (Nugraha, 2012, 19)
Antara Citizen Journalism dan Citizen Reportage • Namun menurut NACJ, hanya karena seseorang menggunakan kamera ponsel untuk memotret insiden dan kemudian upload ke Flickr atau Facebook, tidak berarti orang itu sebagai seorang jurnalis warga (citizen journalist). Hanya karena seseorang memiliki tentang sesuatu atau subjek favoritnya, tidak boleh disalahartikan dia seorang jurnalis warga. • Kata “journalist” merujuk pada journalism yang berarti kewartawanan. Wartawan terikat dengan code of conduct dari manajemen perusahaan. Kata “reporter” merujuk pada reportage yang berarti peliputan atau pelaporan. Kurang tepat jika seseorang dikatakan sebagai journalist (wartawan) hanya karena ia telah menulis suatu berita yang dibuatnya di internet (Nugraha, 2012 : 2). • Faktanya, istilah citizen journalism lebih dahulu dikenal dan tetap dikenal secara umum hingga kini daripada citizen reportage
PENYEBAB LAIN MUNCULNYA FENOMENA CITIZEN JOURNALISM (Ross & Cormier, 2010 : 10 -13): • Important hyperlocal news events can be covered These important and many not-so-important hyperlocal news events can be covered – not by professional journalists, but by citizen journalists who live, work, play, worship and have coffee with the folks (peoples/family) in their own town. • There is a tremendous amount of news to cover. • Each community has an almost innumerable number of important businesses, governing agencies, notable institutions and interesting people. Take a close look. You’ll find boards, commissions, libraries, schools, churches, colleges, associations, youth organizations, sports leagues, clubs, unions and political parties. Then take a close look at the fascinating (exciting) variety of folks (peoples) in your town. You’ll find the famous and infamous, rich and poor, weird and normal, lawbreakers and law abiders. And each one has a story.
• An uncountable number of stories need to be told • Believe it when we tell you that on the afternoon the hometown high school girls’ volleyball team won the state tournament, it was bigger news in that town than what happened at the state Capitol, in the halls of Congress or inside the largest sports arena in the land. Someone needs to talk to the girls, interview the coaches and get a quote from the proud parents. Someone needs to tell the story, publish a photo and give the girls their moment in the sun. • Newspapers would love to cover all this news but cannot Traditionally, this kind of news coverage and watchdogging was done by local newspapers. But in reality, newspapers could never afford to send a reporter to follow every high school sports team or attend every meeting of every board and commission. • Their ability to fully cover the news within a community is diminishing (minus). Many newspapers have to cover several or more towns and cities in their circulation area, and it’s not physically or financially possible for them to cover all of the news. They need citizen journalists to attend meetings, do research, check facts, ask questions and write news. (12)
• Citizen journalism’s growing influence • Tens of thousands of citizen journalists around the world are discovering and developing a wide variety of ways to get the news out • They are using all the latest tools of technology to write all kinds of news. With these new tools, they watchdog government, enlighten citizens, photograph and video events, tip news agencies, create graphs, charts and cartoons, use their expertise, and tell stories. • This grassroots journalism movement is worldwide and gains in popularity and influence with every new website that goes online, every blog that is created and with each digital photo or video that is uploaded. • Citizen journalists are doing this for two reasons: because they care and because they can.
MUNCULNYA CITIZEN JOURNALISM Diantara penyebab munculnya citizen journalism menurut Fackson Banda (2010); 1. Tidak Demokratisnya Jurnalisme Tradisional (Mainstream) • Jurnalisme tradisional (konvensional/mainstreram) dipandang 'tidak demokratis'. Jurnalisme tradisional terkait dengan berita dan sumber berita cenderung sumber 'resmi‘ seperti politisi, pengusaha, LSM, dan sejenisnya. Semuanya adalah sumber elit informasi. Mereka memiliki akses lebih besar terhadap media. • Orang-orang biasa tidak memiliki akses untuk media mainstream. Meskipun masalah yang dihadapi mereka penting, namun masalah tersebut terpinggirkan dari banyak agenda berita media mainstream. Hal ini menjadi salah satu indikator tentang elitisme dan tidak demokratisnya media tradisional. • Sumber-sumber berita elit menekankan sebagai orang penting, kejadiannya bisa bersifat kontroversi, konflik, tidak biasa, dan sejenisnya (Galtung & Ruge 1969). Sedangkan, jika sesuatu terjadi pada orang-orang biasa, selama tidak ada orang penting untuk mengemukakannya, tidak layak diberitakan terutama dalam contoh ini terjadi di Afrika (Banda, : 27) •
2. Lanskap Media Massa Lanskap (peta kepemilikan/kehadiran) media komunikasi telah berubah yang memungkinkan partisipasi warga lebih terlibat dalam kegiatan jurnalistik. Kemungkinan ini dapat dilihat dari aspek: • globalisasi demokratisasi; • deregulasi lanskap/peta kepemilikan media; • komersialisasi media pemerintah; • agenda komunitarian untuk demokratisasi komunikasi jurnalistik; • munculnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara cepat. • • Globalisasi demokratisasi. Globalisasi demokrasi berimplikasi pada partisipasi warga dalam pekerjaan jurnalistik: Deregulasi lanskap (peta kepemilikan) media. Deregulasi (kbbi: kegiatan atau proses menghapuskan pembatasan atau peraturan). Munculnya berbagai macam media (siaran dan cetak komersial) milik pribadi/swasta menyebabkan terjadinya gelombang deregulasi, yang menekankan keunggulan modal pribadi. Sedangkan implikasi jurnalisme warga bisa disimpulkan sebagai berikut:
Sedangkan implikasi jurnalisme warga bisa disimpulkan sebagai berikut: – Sejumlah platform (kbbi: rencana kerja, program) media, memberikan kesempatan bagi warga untuk bereksperimen dengan komunikasi – jurnalisme warga. – Banyak kompetisi pada sumber informasi yang beragam atau bervariasi, menunjukkan bahwa jurnalisme konvensional (mainstream/konvensional) akan bergantung pada jurnalis warga untuk beberapa produksinya. – Ada peluang yang lebih besar bagi warga negara untuk memiliki media mereka sendiri sebagai dampak dari konsentrasi yang tidak sehat dari kepemilikan media. – Dengan adanya media baru yang didirikan di daerah-daerah terpencil, seperti stasiun radio komunitas, memungkinkan terbangunnya minat jurnalisme warga pada warga sekitar (Banda, : 8) • Komersialisasi media pemerintah. Komersialisasi media milik pemerintah muncul sebagai bagian dalam menghadapi privatisasi industri media. Media pemerintah tidak lagi dijadikan sekadar corong bagi kekuasaan pemerintah, tetapi juga harus membuka arus komunikasi dari masyarakat dan menjadikan media ini sebagai saluran komunikasinya dalam menyampaikan beragam informasi.
• Agenda komunitarian untuk demokratisasi komunikasi jurnalistik; Media membangun rasa 'masyarakat' di antara warga negara juga mempengaruhi agenda berita-media, terutama bagi media komunitas. Beberapa implikasi paling penting dari bentuk komunitarian komunikasi jurnalistik bagi warga negara meliputi: – Akses yang lebih besar bagi warga negara untuk lebih berpartisipasi. – Lebih pada penggunaan suara masyarakat dalam berita. – Kemungkinan bagi warga untuk memiliki dan mengoperasikan platform media. – Persaingan untuk elitisme media pemerintah dan komersial. – Kesempatan lebih besar untuk bereksperimen dengan pendekatan yang lebih partisipatif untuk produksi jurnalistik. (Banda, : 9)
• • Munculnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara cepat. Perkembangan TIK yang semakin pesat dan tingginya interaksi masyarakat dengan TIK mendukung terjadinya jurnalistik warga yang mewarnai informasi di berbagai media (Banda, : 10). Peran media massa sebagai “komunikator publik” membutuhkan tingkat netralitas tinggi dan tidak terpengaruh (independen). Tetapi ketika peran media berada dalam kepentingan politik, atau kepentingan kelompok tertentu, misalnya, peran media dipertanyakan (Banda, : 19). Jadi, munculnya jurnalisme warga secara konseptual terkait dengan perdebatan tentang sifat normatif jurnalisme. Jadi bukan semata-mata kerena munculnya teknologi media baru (internet, web di seluruh dunia [www], ponsel , dll) yang meledak secara global. (Banda, : 24) Fenomena jurnalisme warga telah didorong oleh meningkatnya ketersediaan platform baru. Beberapa teknologi yang telah menjadi ciri jurnalisme warga yang menurut Dan Gillmor (2006: 27 -41) sebagai berikut: – Mail list dan forum, diciptakan oleh beragam komunitas. – Weblog. – Wiki, program server yang memungkinkan pengguna untuk berkolaborasi dalam membentuk isi dari situs Web;
• Fenomena jurnalisme warga telah didorong oleh meningkatnya ketersediaan platform baru. Beberapa teknologi yang telah menjadi ciri jurnalisme warga yang menurut Dan Gillmor (2006: 27 -41) sebagai berikut: – Mail list dan forum, diciptakan oleh beragam komunitas. – Weblog. – Wiki, program server yang memungkinkan pengguna untuk berkolaborasi dalam membentuk isi dari situs Web; – SMS, layanan yang ditawarkan oleh penyedia jaringan yang memungkinkan pelanggan untuk mengirim pesan teks melalui ponsel; – Mobile-connected cameras, yang meliputi kamera setiap hari digital yang memungkinkan pengguna untuk men-download, menyimpan, mengedit, dan mengirimkan gambar kapan saja, di mana saja; – Internet ‘broadcasting’, dimana orang-orang biasa dapat merekam dan meng-upload sesuatu ke Internet, serta mendistribusikannya; – Peer-to-peer (P 2 P) berbagi file; – RSS (Really Simple Syndication), yang memudahkan kita untuk mendapat informasi dari web atau blog tersebut. Cukup dengan berlangganan RSS ini maka ada informasi terbaru langsung bisa anda dapatkan. (Banda, : 25)
• • • Dengan kemajuan teknologi saat ini, gerakan jurnalistik warga telah menemukan "kehidupan baru". Masyarakat biasa (bukan wartawan) dapat membuat berita dan mendistribusikannya secara global. Kini setiap individu dapat berkomunikasi dengan individu lain dan jutaan orang di seluruh dunia. (Romli, 2014 : 24) Citizen journalism telah melahirkan sejumlah "media indi" (indy media), yaitu media alternatif dan berusaha memfasilitasi masyarakat untuk dapat mempublikasikan informasi yang mereka miliki. Jurnalistik "oleh rakyat" (by the people) ini terus berkembang berkat fasilitas media sosial yarrg bermunculan, seperti weblog, ruang chatting (chat room), wiki, dan mobile computing. Ttren terbaru dalam citizen journalism telah memunculkan apa yang diistilahkan blogger Jeff Javris sebagai hyperlocal journalsm, yaitu situs berita online yang mengundang kontributor dari warga lokal untuk melaporkan topik yang cenderung diabaikan oleh media konvensional atau media massa mainstream. Media demikian tidak lagi memerlukan "gatekeeper" (editor) yang menyeleksi dan menentukan apa yang penting diberitakan atau penentu sebuah berita dipublikasikan atau tidak. (Romli, 2014 : 25).
• Di Korea Selatan muncul situs Ohmy. News yang sangat populer berkat motonya: "setiap warga adalah reporter" (Every Citizen is a Reporter). Surat kabar online ini didirikan tahun 2000 sebagai media online pertama tempat publik dapat mengirimkan, mengedit, dan mempublikasikan sendiri tulisannya. Hanya sekitar 20% konten situs tersebut ditulis oleh 55 orang staf Seb agian besar artikel ditulis oleh kontributor lepas yang kebanyakan warga biasa. Ohmy. News sekarang memiliki sekitar 50. 000 kontributor. • Citizen journalism kian mendapat tempat ketika situs berita ternama seperti Cyber Kompas dan Detikcom menyediakan fasilitas blog bagi pembacanya –kompasiana dan blogdetik. (Romli, 2014 : 24)
Puluhan ribu jurnalis warga di seluruh dunia menemukan dan mengembangkan berbagai cara untuk mendapatkan berita. Mereka menggunakan semua teknologis terbaru untuk menulis semua jenis berita. Dengan alat baru ini, mereka mengawasi pemerintah, memberikan pencerahkan bagi warga, berbagi foto dan video suatu kegiatan/ acara, membuat grafik, diagram dan kartun, menggunakan keahlian mereka, dan bercerita. Gerakan jurnalisme akar rumput di seluruh dunia mewujud dalam bentuk beragam informasi melalui tulisan dan gambar secara online. Jurnalis warga melakukan ini karena dua alasan: 1. karena mereka peduli dengan apa yang terjadi. 2. karena mereka dapat melakukannya (Ross & Cormier (2010 : 117)
Perbedaan Wartawan Warga dengan Wartawan Profesional Fackson Banda (2010), Dalam membedakan wartawan warga dengan wartawan profesional, menurut Facksan Banda dapart dipahami dari: 1. Peraturan: Media massa dengan jurnalisme konvensionalnya dikenai berbagai peraturan. Jurnalisme warga tidak seperti itu sehingga ia berada di sisi lain jurnalisme mainstream. 2. Kolektivisme: Media massa bekerja berdasarkan spesialis secara kolektif. Aktivitas media, termasuk jurnalisme konvensional mengatur individu dalam kerja sama tim untuk menghasilkan kesatuan output. Berbeda dengan jurnalisme warga yang tidak mengacu pada kolektivisme tersebut sehingga ada yang mengklaimnya sebagai sesuatu yang revolusioner. ercaya sehingga menimbulkan “konflik”
3. Pekerjaan: Jurnalisme warga menjadi suatu bidang kegiatan atau pekerjaan tersendiri tetapi berbeda dengan wartawan resmi pada suatu media yang harus menuntutnya bekerja secara profesional. 4. Nilai. Bekerja di media massa sering didukung oleh nilai-nilai bersama yang diterjemahkan ke dalam satu set etika, direpresentasikan dalam kode prinsip-prinsip etika. Bagi wartawan profesional mereka dituntut untuk memahami dan menerapkan prinsip ini. Tidak demikian dengan wartawan warga yang tidak ada aturan khusus yang mengatur mereka.
The Similarities and Differences Between Citizen Journalists and Professional Journalists (Handbook for Citizen Journalists, 2010 : 51 -55) : The Differences: Numbers • No one knows the number of citizen journalists around the world, however, it is believed they significantly outnumber professional journalists. There are so many bloggers, citizen-operated news websites, photobucket photographers, Twitter reporters and You. Tube videographers that no one can count them. Training • Although numbers may result in a large quantity of news, it does not insure a good quality – training does. • Professional journalists are trained in a variety of disciplines (research, interviewing, news writing, sourcing, etc. ). Most major universities offer degrees in journalism that are earned by four or more years of study. You can earn a bachelor’s, master’s and doctorate degrees in
• Most citizen journalists are self-taught in the skills necessary to be effective news writers. Some take a few courses in a community college where they learn the fundamentals of journalism and then just start writing. Editorial oversight • Professional journalists do their work under the supervision of editors who decide what stories to run and art to use. They edit the copy of their reporters and determine the importance and placement of each story in the newspaper or on the broadcast. • Most citizen journalists work without any editor telling them which story to pursue, which photo to use, which person to talk to, which facts are relevant, which quote to employ or which words are appropriate. Remuneration • While the pay for professional journalists isn’t that great, the pay for citizen journalists is even less – often nil. Citizen journalists are, in most cases, unpaid volunteers who do the hard work no one else will do. • Some citizen journalists have found ways to monetize their work, but that effort in and of itself, is a distraction from what they really want to do – find the news, write the truth and inform the public.
The similarities Driving forces • There should be no difference in the driving forces motivating a professional or citizen journalist: truth matters; information is important; freedom is essential. Common values • Citizen journalists should own the long-accepted values of good journalism. Just as a high school football team must abide by the nearly identical rules as a professional football team, so must a citizen journalist abide by the rules of good journalism. The integrity of the game is at stake at all levels. Importance of the task • The free flow of information must not be inhibited because of laws, economic conditions, changing technologies or failing systems. Yet they are all happening at the same time. • Laws are being proposed to restrict free speech, economic conditions have caused cutbacks in news media budgets and have resulted in the closing of some great newspapers, and changing technologies have altered the way the news is produced and delivered. As old business models fail, creative
KATEGORI CITIZEN JOURNALISTS NACJ membedakan citizen journalists, dengan accidental journalists dan advocacy citizen journalists. • accidental journalists adalah orang-orang yang kebetulan berada dalam suatu peristiwa. Ia mengambil gambarnya dan meng-upload ke salah situs jejaring sosial seperti Facebook, My. Space atau Twitter, atau situs-situs berita seperti CNN i. Report atau Fox News 'u. Report (Ross & Cormier 2010: 58). • jurnalisme advokasi (advokasi journalisme) adalah genre jurnalisme yang mengadopsi sudut pandang demi advokasi atas nama sosial, politik, bisnis atau tujuan agama. Ini adalah jurnalisme dengan bias yang disengaja dan transparan, dan harus dibedakan dari pelaporan propagandatistic (Ross & Cormier 2010: 60). (Banda, : 26) •
KATEGORI MEDIA CITIZEN JOURNALISM (BERBASIS INTERNET) Media citizen journalism bermacam-macam, mulai dari kolom komentar di situs berita hingga blog pribadi. J. D. Lasica, dalam online journalism review (2003), mengategorikan media citizen journalism ke dalam enam tipe: 1. Audience participation: seperti komentar user yang di-attach pada berita, blog-blog pribadi, foto, atau video footage yang diambil dari handycam pribadi, atau berita lokal yang ditulis oleh anggota komunitas. 2. Independent news and information website: situs web berita atau informasi independen seperti consumer reports, Drudge Report yang terkenal dengan "Monica gate"-nya.
4. Full-fledged participatory news sites: situs berita partisipatoris murni atau situs kumpulan berita yang murni dibuat dan dipublikasikan sendiri oleh warga seperti Ohmy. News, Now. Public, dan Ground. Report. 5. Collaborative and contributory media sites: situs media kolaboratif seperti Slashdot, Kuro 5 hin, dan Newsvine. MARI KITA BUKA SITUSNYA 6. Other kinds of "thin media": bentuk lain dari media "tipis" seperti mailing list dan newsletter e-mail. 7. Personal broadcasting sites: situs penyiaran pribadi seperti Ken. Radio. (Romli, 2014 : 22)
Tantangan Jurnalis Warga Ron Ross & Susan Carson Cormier (2010); Handbook for Citizen Journalists Citizen journalists have several significant challenges and negative perceptions to overcome as they begin their quest to inform their communities. Let’s take a look at some of the biggest obstacles many face: • Junk journalism Citizen journalists are often criticized by professional journalist for what some call “junk journalism. ” Sampah jurnalisme dapat dihindari ketika wartawan mengandalkan riset yang baik, sumber terpercaya, hati-hati pemeriksaan fakta, dan menghindari mempromosikan orang, produk atau jasa. • Kualitas tulisan yang buruk • Banyak wartawan mainstream mengkritisi karya journalists warga. Wartawan warga harus banyak berlatih menulis dan memahami
Tantangan Jurnalis Warga • Masalah kredibilitas Hal ini dapat illustrasikan dengan dua pertanyaan yang sering ditanyakan kepada wartawan warga: "Mengapa saya harus berbicara dengan Anda? " Dan, "Mengapa saya harus membaca apa yang Anda tulis? " • Jurnalis warga yang efektif memiliki kredibilitas yang dapat diidentifikasi. Mereka membawa beberapa bentuk identifikasi yang memisahkan mereka dari seseorang mencari klip untuk mengirim ke Funniest Home Videos Amerika, misalnya, atau untuk mengedit dan meng-upload ke You. Tube untuk hiburan mereka sendiri.
• Salah satu cara untuk mendapatkan kredibilitas mereka bisa membuat website berita mereka sendiri dengan biaya hanya beberapa dolar, misalnya menggunakan www. godaddy. com dan layanan Web. Site gratis atau mereka dapat membuat blog gratis dengan menggunakan berbagai blog hosting gratis, seperti www. blogger. com, www. vox. com dan banyak lainnya. Gunakan nama yang dirasa penting untuk situs Anda. • National Association of Citizen Jurnalis di AS menawarkan anggotanya cara untuk mendapatkan pers ID lencana. The NACJ juga menawarkan anggotanya berbagai teleseminar, acara Internet conferencing. Acara DIISI wartawan professional, editor, konsultan, ahli Web, blogger, writers, fotografer, videografer dan banyak lagi. Setiap acara ini dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan dan memperluas cakrawala jurnalis warg
Enam Pertanyaan untuk Menentukan apakah Anda memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi sukses Citizen Journalist (Ron Ross & Susan Carson Cormier (2010); Handbook for Citizen Journalists): # 1 Apakah Anda tahu apa yang terjadi di komunitas Anda? • Jurnalis warga yang sukses sangat menyadari apa yang terjadi di komunitas mereka. Beberapa juga terhubung karena pekerjaan mereka, waktu mereka di masyarakat atau minat mereka dalam penyebab atau subjek tertentu. • Anda dapat menemukan jalan sekitar Anda? Apakah Anda cukup berani meminta informasi yang Anda butuhkan? Anda dapat menemui orang asing dan meminta untuk wawancara? Jika Anda bisa, Anda bisa menjadi journalist warga negara yang sukses. • Jurnalis warga adalah orang-orang yang ingin tahu. Mereka suka untuk mengajukan pertanyaan dan mencari tahu siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana.
# 2 Dapatkah Anda menghadiri pertemuan dan melakukan penelitian? • Jurnalis warga bisa belajar banyak tentang komunitas mereka dengan menghadiri pertemuan yang tekadang. Berita dapat terjadi pada audiensi publik, rapat komunitas sipil, pertemuan sosial, acara olahraga, festival lingkungan, bisnis kumpul-kumpul, kegiatan sekolah, dan segala macam kelompok jaringan. • Penelitian juga merupakan aspek yang paling penting dari sebuah karya jurnalis warga. Beberapa item berita memerlukan penelitian besar untuk memverifikasi fakta dan untuk mendapatkan informasi latar belakang sehingga sebuah artikel yang berimbang dan lengkap dapat ditulis. Ini mungkin berarti mencari informasi di internet atau menggunakan metode yang lebih tradisional lainnya penelitian, seperti perpustakaan, arsip news¬paper, panggilan telepon dan wawancara dengan para ahli. • Penelitian yang baik akan meningkatkan kelangsungan hidup Anda sebagai jurnalis warga. Bila Anda memiliki fakta-fakta dan Anda memiliki mereka, Anda akan menjadi sumber berita terpercaya. Semakin banyak informasi Anda, semakin menginformasikan kualitas Anda
# 3 Dapatkah Anda menyisihkan prasangka Anda dalam mengejar kebenaran? • Siapa pun anda dan apapapun profesi Anda tidak harus membuat laporan berita Anda menjadi tidak adil dan tidak obyektif. • Jurnalis warga harus mampu memisahkan prasangka mereka dari laporan mereka. Mereka harus menghindari biasnya suatu informasi dengan seadil dan seakurasi mungkin. • Wartawan yang baik mengetahui informasi yang bias sehingga mengereka dapat mengupayakan laporan berita jujur, berita adil yang menceritakan kisah lengkap.
# 4 Dapatkah Anda menulis kalimat deklaratif sederhana? • Jurnalis warga harus memiliki kemampuan untuk menceritakan sebuah cerita. Bercerita membutuhkan kemampuan untuk membentuk kalimat deklaratif sederhana. • Katakanlah Anda menghadiri pertandingan basket putri antara sekolah A dan sekolah B. Anda menyaksikan sekolah B mengalahkan A, sehingga kalimatnya menjadi “Tim basket sekolah B tim baskes sekilah B dengan skor 55 -47. . . “ Jika Anda dapat menulis kalimat deklaratif sederhana, Anda bisa menjadi jurnalis warga successful.
# 5 Apakah Anda memiliki keterampilan komputer dasar? Dalam dunia digital saat ini, Anda tidak bisa jauh dari keterampilan komputer. Keterampilan komputer dasar yang Anda butuhkan adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan untuk membuat dokumen Word, menulis dan mengirim email dan melampirkan dokumen ke email. 2. Kemampuan untuk membuat, membuka, mengakses website online dan posting cerita Anda dan / atau foto. • Setelah Anda belajar keterampilan dasar dan melakukan aktivitas jurnalistik warta, dalam perjalanannya mungkin Anda akan dukenal suatu komunitas dan mungkin pula mendapat uang saku dari hasil kerja anda. .
# 6 Apakah Anda cukup peduli untuk melakukan sesuatu? • Pada akhirnya, menjadi seorang jurnalis warga yang signifikan akan tergantung pada gairah pribadi Anda sendiri. Apakah Anda cukup peduli tentang apa yang terjadi di komunitas Anda untuk melakukan sesuatu tentang hal itu? • Peduli untuk dapat mencari informasi atau mengetahui • Peduli untuk menindaklanjutinya dengan memperdalam informasi • Peduli agar informasi akurat, berimbang, dan adil • Peduli untuk menyiarkannya dengan fasilitas terbaik yang mungkin bisa dilakukan
- Slides: 34