PERSEDIAAN ASET BIOLOGIS NILAI WAJAR Agenda Persediaan Aset
PERSEDIAAN, ASET BIOLOGIS & NILAI WAJAR
Agenda Persediaan Aset Biologis Nilai Wajar Diskusi 2
PSAK 14
Tujuan PSAK PERLAKUAN AKUNTANSI • penentuan jumlah biaya yang diakui sebagai aset • perlakuan akuntansi selanjutnya atas aset tersebut sampai pendapatan terkait diakui. PENURUNAN NILAI REALISASI NETO • Pernyataan ini menyediakan panduan dalam menentukan biaya dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan nilai realisasi neto. RUMUS BIAYA • Pernyataan ini juga memberikan panduan rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan. 4
Persediaan PSAK 14 • Persediaan adalah aktiva : – Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal – Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan – Dalam bentuk bahan atau perlengkapan / supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa • Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah (the lower of the cost and net realizable value)
PSAK 14 Persediaan • Biaya persediaan meliputi : – Biaya pembelian – Biaya konversi – Biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yagn siap untuk dijual atau dipakai (present location and condition) • Biaya pembelian meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak lainnya kecuali yang dapat ditagih kembali kepada kantor pajak. • Biaya konversi meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit yang diproduksi dan biaya overhead produksi tetap dan variable yang dialokasikan secara sistematis.
Persediaan • Biaya yang dikeluarkan dari persediaan : – Jumlah pemborosan yang tidak normal – Biaya penyimpanan kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses produksi sebelum tahap produksi berikutnya – Biaya administrasi dan umum – Biaya penjualan • Teknik pengukuran biaya persediaan Metode biaya standar, Metode eceran (retail) dapat digunakan bila hasilnya mendekati biaya historis • Persediaan yang dibeli dengan pembayaran ditunda tidak boleh memasukkan unsur bunga.
Rumus Biaya • Untuk barang yang tidak dapat diganti dengan barang lain (not interchangeable) serta jasa yang dihasilkan dipisahkan untuk proyek khusus identifikasi khusus terhadap biaya masing-masing. • Untuk barang lain dihitung dengan menggunakan rumus biaya : – Masuk pertama keluar pertama / FIFO – Rata-rata / Weighted Average • Entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. • Untuk persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang berbeda, rumusan biaya yang berbeda diperkenankan.
Nilai Realisasi neto • Konsisten dengan pendapat: aktiva seharusnya tidak dinyatakan melebihi jumlah yang mungkin dapat direalisasi • Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Nilai Realisasi neto • Estimasi nilai realisasi bersih : – Berdasarkan bukti yang paling andal yang tersedia – Mempertimbangkan fluktuasi harga atau biaya yang langsung terkait – Mempertimbangkan tujuan persediaan • Nilai realisasi bersih : – Biaya ganti / replacement cost – Harga jual dikurangi dengan biaya untuk melakukan penjualan
Teknik Pengukuran Biaya • Teknik pengukuran biaya standar, eceran, laba kotor • Dapat digunakan jika hasilnya mendekati biaya. • Biaya standar harus direview • Metode eceran industri eceran jumlah besar item yang berubah dengan cepat, dan memiliki marjin yang sama di mana tidak praktis untuk menggunakan metode lainnya.
Penurunan ke Nilai Realisasi Bersih • Penurunan dapat dilakukan item per item atau group. • Penurunan yang terjadi langsung dibebankan beban periode berjalan / menambah beban persedian. • Pemulihan nilai akan diakui sebagai pengurang jumlah beban persediaan • Nilai realisasi bersih yang telah ditentukan harus ditinjau kembali pada setiap periode berikutnya.
Pengakuan sebagai Beban • Jika persediaan dijual, maka nilai tercatat persediaan tersebut harus diakui sebagai beban pada periode diakuinya pendapatan. • Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. • Setiap pemulihan kembali diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
Pengungkapan • Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan, termasuk rumus biaya yang digunakan; • Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai tercatat menurut klasifikasi yang sesuai bagi entitas; • Jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual; • Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan; • Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan; • Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui • Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan; dan • Nilai tercatat persediaan yang diperuntukkan sebagai jaminan kewajiban.
Ilustrasi – Arus Biaya PT. Mekar melaporkan transaksi berikut pada 2004: Tanggal Pembelian Biaya beli 12 Mei 100 unit 1. 000 14 Aug 200 unit 2. 200 18 Sep 120 unit 1. 800 420 unit 5. 000 Pada 31 Des, perusahaan memiliki 20 unit di tangan dan menggunakan sistem persediaan periodik. Berapa nilai HPP dan persediaan akhir?
Metode Average (Weighted) Data tersedia: Tanggal Mei 12 Aug 14 Sep 18 Pembelian 100 unit 200 unit 120 unit 420 unit Biaya 1. 000 2. 200 1. 800 5. 000 Langkah: 1. Hitung biaya rata-rata per unit : 5. 000/420 = 11. 905 2. Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang terjual untuk memperoleh HPP: (420 -20) x 11. 905 = 4. 762 3. Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang tersisa di persediaan untuk menentukan Persediaan Akhir: 20 x 11, 91 = 238
Metode FIFO Data diberikan: Tanggal Pembelian Mei 12 100 unit @ 10 Aug 14 200 unit @ 11 Sep 18 120 unit @ 15 420 Biaya 1. 000 2. 200 1. 800 5. 000 HPP (FIFO) 1. 000 (100 terjual) 2. 200 (200 terjual) 1. 500 (100 terjual; 20 sisa) 4. 700 Biaya Barang Siap Jual HPP 4. 700 5, 000 Persediaan Akhir 20 * $15 = 300
Penilaian Persediaan Biaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil Persediaan Kuantitas Biaya NRV Total Biaya Total NRV Lebih Kecil A 400 50 60 20. 000 24. 000 20. 000 B 200 120 100 24. 000 20. 000 C 500 70 60 35. 000 30. 000 D 300 220 60. 000 66. 000 60. 000 139. 000 134. 000 130. 000 TOTAL NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual. Penurunan dihitung secara total = 139. 000 – 134. 000 = 5. 000 Penurunan dihitung tiap produk = 139. 000 – 130. 000 = 9. 000 Jurnal COGS* 9. 000 Penyisihan penurunan nilai persediaan 9. 000 Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan tidak rutin dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi) 18
Koreksi Kesalahan Persediaan • Koreksi kesalahan atas persediaan akan disajikan sesuai ketentuan PSAK 25. • Jika koreksi tersebut terjadi di tahun berjalan akan dilakukan pembetulan mengoreksi persediaan dan/atau COGS. • Jika koreksi terjadi pada tahun sebelumnya maka akan dilakukan penyesuaian atas nilai sebelumnya dan diperhitungkan dampaknya terhadap saldo laba jika berpengaruh pada nilai COGS periode sebelumnya. 19
AGRIKULTUR PSAK 69
Agenda Agrikultur Konsep Akuntansi Agrikultur Ilustrasi 21
Akuntansi Agrikultur SE Bapepam No. SE-02/PM/2002 PSAK 69 NILAI WAJAR VS BIAYA PEROLEHAN PSAK 32 Kehutanan 22
Latar Belakang Agrikultur memiliki sifat yang spesifik. Cost model (historical cost) sulit diterapkan karena perkembangan dan pertumbuhan (growth and regeneration) tidak diketahui • Karakteristik unik: • Kenaikan aset melalui proses pertumbuhan • Pendapatan dikaitkan dengan pertumbuhan aset atau pada saat penjualan. • Laporan keuangan perusahaan agrikultur dengan cost model : • Tidak dapat memperlihatkan nilai yang sesungguhnya karena aset dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan. • Nilai tercatat aset tidak mencerminkan kualitas ternak. • Alokasi biaya yang arbriter • proses amortisasi atas biaya yang diakumulasikan. • Alokasi antara produk yang terjual dan produk belum terjual • Aset dapat berupa aset berumur panjang seperti pohon atau berumur sangat singkat seperti ayam, padi. • PSAK 69 menggunakan konsep nilai wajar • • 23
Latar Belakang • • IAS 41 dikeluarkan Februari 2001 IAS 41 terakhir telah disesuaikan dengan standar lain yang dikeluarkan sempai dengan tahun 2009. Beberapa negara keberatan dengan standar ini – Malaysia terkait akuntansi atas bearer aset IAS 41 diamandemen (tanaman produktif sebagai aset tetap), keluar tahun 2014 dan efektif berlaku 1 Januari 2016. Indonesia terlambat mengadopsi IAS 41 karena menunggu amandemen IAS 41 terkait bearer asset. ED PSAK 69 Agrikultur dikeluarkan pada pertengahan tahun 2015 dan disahkan pada Desember 2015. PSAK 69 efektif 1 Januari 2018. 24
PSAK 69 AGRIKULTUR Aktivitas Agrikultur Transformasi biologis • • Proses pertumbuhan menjadi lebih besar Proses penambahan berkembang biak Proses menghasilkan produk Proses pertumbuhan sampai pada titik tertentu kemudian menghasilkan 25
Konsep Umum Agrikultur • Mengatur tentang aset biologis dan produk agrikultur. • Aset biologis: • Menghasilkan produk agrikultur : sapi susu • Menjadi produk agrikultur : sapi daging • Menghasilkan aset biologis sbg produk : sapi anak sapi • Aset biologis tanaman dan hewan selama hidup • Produk agrikultur hasil panen dari aset biologis, PSAK 69 hanya mengatur pengukuran pada saat titik pemanenan. • Panen / Harvest adalah pemisahan produksi dari aset biologis atau penghentian proses kehidupan suatu aset biologis. 26
Bearer & Consumables • Sistem produksi • Consumable: hewan dan tumbuhan itu sendiri yang dipanen • Bearer / menghasilkan: Tanaman atuu hewan yang menghasilkan produksi pada saat panen. 27
Consumables & Bearer • Aset biologis akan menjadi produk agricuture setelah melewati suatu periode tertentu. • • Ayam potong Sapi potong Ikan ? ? Ikan hias, kuda, burung • Aset biologis akan menghasilkan produk agricuture namun bisa dijual • • Ayam petelur Sapi perah • Aset biologis akan menjadi produk agricuture berbentuk aset biologis lain. • Sapi untuk menghasilkan anak sapi 28
Konsep Umum PSAK 69 • Aset biologis dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan • Produk agrikultur dinilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama. • Perubahan nilai diakui sebagai pendapatan utama dalam laba rugi periode berjalan. • Pengungkapan yang disyaratkan lebih banyak pertumbuhan / perubahan asset biologis 29
Tujuan Mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan yang terkait dengan aktivitas agrikultur. • Penerapan kebijakan dan mengikuti PSAK 25 • Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material. 30
Tujuan dan ruang Lingkup • Ruang Lingkup mencakup: a. b. c. Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants); Produk agrikultur pada titik panen; dan Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35. • Tidak diterapkan a. b. Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur, tetapi tetap berlaku untuk produk dari tanaman produktif. c. hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif d. aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah PSAK 14 Persediaan 31
Contoh Aset biologis Produk agrikultur Hasil Pemroses ansetelah Panen Domba Wol Benang karpet Pohon dalam hutan kayu Pohon tebangan Kayu gelondongan, potongan kayu Sapi perah Susu Keju Babi Daging potong Sosis, ham (daging asap) Tanaman kapas Kapas panen Benang, pakaian Tebu panen Gula Tanaman tembaka Daun tembakau Tanaman teh Daun teh Tanaman Anggur Buah anggur Minuman anggur (wine) Tanaman buah-buahan Buah petikan Buah olahan Pojon kelapa sawit Tandan buah segar Minyak kelapa sawit Pohon karet Getah karet Produk olahan karet Beberapa tanaman, sebagai contoh, tanaman teh, tanaman anggur, pohon kelapa sawit, dan pohon karet, memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plants) dan termasuk dalam ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Namun, produk yang tumbuh (produce growing) pada tanaman produktif (bearer plants), sebagai contoh, daun teh, buah anggur, tandan buah segar kelapa sawit, dan getah karet, termasuk dalam ruang lingkup PSAK 69: Agrikultur. 32
PSAK 69 Aset biologis Produk Agrikultur 33
Definisi • Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan. • Aset biologis (biologiscal asset) adalah hewan atau tanaman hidup. • Biaya untuk menjual (cost to sell) adalah biaya inkremental yang diatribusikan secara langsung untuk pelepasan aset, tidak termasuk beban pembiayaan dan pajak penghasilan. • Kelompok aset biologis (group of biologiscal asset) adalah penggabungan dari hewan atau tanaman hidup yang serupa. 34
Definisi • Panen (harvest) adalah pelepasan produk dari aset biologis atau pemberhentian proses kehidupan aset biologis. • Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas. • Tanaman produktif (bearer plant) adalah tanaman hidup yang: • digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur; • diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu periode; dan • memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental (incidental scrap). • Transformasi biologis (biologiscal transformation) terdiri dari proses pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasi yang mengakibatkan perubahan kualitatif atau kuantitatif aset biologis. 35
Tanaman Produktif • Berikut ini bukan merupakan tanaman produktif (bearer plants): a. tanaman yang dibudidayakan untuk dipanen sebagai produk agrikultur – pohon untuk diambil kayunya. b. tanaman yang dibudidayakan untuk menghasilkan produk agrikultur dan juga akan memanen dan menjual tanaman tersebut sebagai produk agrikultur. contoh, pohon yang dibudidayakan baik untuk buahnya maupun potongan kayu); dan c. tanaman semusim (annual crops) (sebagai contoh, jagung dan gandum). • Penjualan sisa tidak akan mengubah tanaman sebagai bearer plant. • Produk yang tumbuh pada tanaman produktif merupakan aset biologis. • Aktivitas agrikultur mencakup berbagai aktivitas; sebagai contoh, peternakan, kehutanan, tanaman semusim (annual) atau tahunan (perennial), budidaya kebun dan perkebunan, budidaya bunga, dan budidaya perikanan (termasuk peternakan ikan). 36
Aktivitas Agrikulutur • Terdapat karakteristik umum tertentu dalam keanekaragaman ini: a. Kemampuan untuk berubah. b. Manajemen perubahan. Manajemen yang mendukung transformasi biologis dengan meningkatkan, atau setidaknya menstabilkan, kondisi yang diperlukan agar proses tersebut dapat terjadi. Perlu dibebankan aktivitas agrikultur dari aktivitas lain. seperti penangkapan ikan laut dan penebangan hutan) bukan merupakan aktivitas agrikultur; dan c. Pengukuran perubahan. Perubahan: a. Kualitas (keunggulan genetik, kepadatan, kematangan, kadar lemak, kadar protein, dan kekuatan serat) atau b. Kuantitas (keturunan, berat, meter kubik, panjang atau diameter serat, dan jumlah tunas) yang dihasilkan oleh transformasi biologis atau panen diukur dan dipantau sebagai fungsi manajemen yang rutin. 37
Hasil Transformasi biologis Perubahan aset melalui • pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau perbaikan kualitas hewan atau tanaman), • degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan kualitas hewan atau tanaman), atau • prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman hidup tambahan); atau Produksi produk pertanian seperti getah karet, daun teh, wol, dan susu. 38
Pengakuan Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur, jika dan hanya jika entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan aset biologis tersebut akan mengalir ke entitas; dan nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal. 39
Pengukuran Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, Kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal. Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal tersebut ketika menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain yang berlaku. 40
Keuntungan dan Kerugian Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat pengakuan awal aset biologis pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis laba rugi pada periode dimana keuntungan atau kerugian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian yang timbul pada saat pengakuan awal produk agrikultur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual 41
Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal – Par 30 • Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara andal. • Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal aset biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat diandalkan. • Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. • Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal, entitas mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual. • Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki untuk dijual, maka diasumsikan bahwa nilai wajar dapat diukur secara andal. 42
Pengungkapan Ketentuan umum (40 -41) Pengungkapan jika tidak diungkapkan di bagian lain (48) Pengungkapan kondisi umum: keberadaan jumlah komitmen dan strategi manajemen risiko keuangan (49) Rekonsiliasi perubahan aset biologis (50) Pengungkapan tambahan aset biologis yang nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal (54 -56) 43
Pengungkapan Umum (40) Entitas mengungkapan keuntungan dan kerugian gabungan yang timbul selama periode berjalan pada saat pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis Entitas mendiskripsikan setiap kelompok aset biologis 44
Pengungkapan jika tidak diungkapkan bagian lain (Par 46) sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset biologis; dan ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik: • setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir periode; dan • keluaran produk agrikultur selama periode tersebut. 45
Pengungkapan (49) keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset biologis yang dijaminkan untuk liabilitas; jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi aset biologis; dan strategi manajemen risiko keuangan yang terkait dengan aktivitas agrikultur. 46
Pengungkapan Rekonsiliasi (50) Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat aset biologis antara awal dan akhir periode berjalan. • keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual; • kenaikan karena pembelian; • penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58; • penurunan karena panen; • kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis; • selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan • perubahan lain. 47
Pengungkapan Tambahan Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal (54 -55) deskripsi dari aset biologis tersebut; penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat diukur secara andal; jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar kemungkinan besar berada; metode penyusutan yang digunakan; umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan dengan akumulasi kerugian penurunan nilai) pada awal dan akhir periode. 48
Pengungkapan Tambahan Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal (55) Jika pada periode berjalan, entitas mengukur menggunakan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset biologis tersebut dan rekonsiliasi mengungkapkan aset biologis secara terpisah. Rekonsiliasi tersebut mengungkapkan jumlah berikut dalam laba rugi terkait dengan aset biologis tersebut: • kerugian penurunan nilai; • pembalikan rugi penurunan nilai; dan • penyusutan. 49
Pengungkapan Tambahan Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal 56 Ketika nilai wajar menjadi dapat diukur secara andal selama periode berjalan, maka entitas mengungkapkan: • deskripsi dari aset biologis tersebut; • penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara andal; dan • dampak dari perubahan tersebut. 50
Definisi - Hibah • Hibah pemerintah (government grants) adalah sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah. • Jumlah tercatat (carrying amount) adalah jumlah dimana aset diakui dalam laporan posisi keuangan. • Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar). 51
Definisi Hibah – PSAK 61 • Hibah pemerintah bantuan oleh pemerintah dalam bentuk pemindahan sumber daya kepada entitas sebagai imbalan atas kepatuhan entitas di masa lalu atau masa depan sesuai dengan kondisi tertentu yang berkaitan dengan kegiatan operasi entitas tersebut, • tidak termasuk jenis bantuan pemerintah yang tidak memiliki nilai yang memadai bagi entitas dan • transaksi dengan pemerintah yang tidak dapat dibedakan dari transaksi perdagangan normal 52
Hibah Pemerintah Hibah pemerintah tanpa syarat yang terkait dengan aset biologis yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual diakui dalam laba rugi ketika, dan hanya ketika, hibah pemerintah tersebut menjadi piutang. Jika hibah pemerintah terkait aset biologis yang diukur nilai wajar dikurangi biaya untuk mnjual adalah bersyarat, termasuk ketika hibah pemerintah mensyaratkan entitas untuk tidak terlibat dalam aktivitas agrikultur tertentu, maka entitas mengakui hibah pemerintah dalam laba rugi ketika, dan hanya ketika, kondisi yang melekat pada hibah pemerintah tersebut telah terpenuhi. 53
Pengungkapan – Hibah Pemerintah sifat dan cakupan hibah pemerintah yang diakui dalam laporan keuangan; kondisi yang belum terpenuhi dan kontinjensi lain yang melekat pada hibah pemerintah; dan penurunan signifikan yang diperkirakan dalam jumlah hibah pemerintah. 54
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi • Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. • Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut. • Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu. Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. 55
Laporan Posisi Keuangan Neraca Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang Persediaan Aset biologis Total aset lancar 31 Des 2011 US$ 31 Des 2010 US$ 10. 000 88. 000 60. 950 22. 000 180. 950 10. 000 65. 000 50. 650 20. 000 145. 650 Aset tidak lancar Ternak sapi perah - belum menghasilkan 1) 52. 060 47. 730 Ternak Sapi ternak Susu - menghasilkan 1) 252. 990 311. 840 Sub-total aset biologis 305. 050 359. 570 Tanaman Produktif 120. 000 100. 000 Properti, pabrik, dan peralatan 1. 462. 650 1. 409. 800 Total aset tidak lancar 1. 887. 700 1. 869. 370 Total aset 2. 068. 650 2. 015. 020 [1] Sebuah entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran yang dapat dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologis, membedakan antara aset biologis yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologis yang menghasilkan dan belum menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan dasar untuk membuat setiap perbedaan tersebut. 56
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Penjualan Nilai wajar produk yang dihasilkan Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar 468. 240 50. 000 39. 930 558. 170 Persediaan yang digunakan Biaya pegawai Beban penyusutan Beban operasi lainnya (137. 523) (127. 283) (15. 250) (197. 092) (477. 148) 81. 022 Laba operasi Pajak penghasilan Laba komprehensif tahun berjalan (43. 194) 37. 828 57
Laporan Arus Kas Arus kas dari aktivitas Operasi • Penerimaan kas dari penjualan susu • Penerimaan kas dari penjualan ternak sapi perah • Pembayaran kas untuk perlengkapan dan karyawan • Pembayaran kas untuk pembelian sapi perah 498. 027 97. 913 (460. 831) (23. 815) 111. 294 58
Pengungkapan Operasi dan kegiatan utama Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada tanggal 31 Desember 20 X 1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan (immature assets). Perusahaan menghasilkan 157. 584 kg susu dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar 518. 240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 20 X 1. 59
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi Hewan ternak dan susu Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan). 60
Pengungkapan Aset biologis Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah 20 X 1 Jumlah tercatat per 1 Januari 20 X 1 459. 570 Kenaikan karena pembelian 26. 250 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a) 15. 350 Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a) Penurunan karena penjualan (100. 700) Jumlah tercatat per 31 Desember 20 X 1 425. 050 24. 580 (a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini. 61
Pengungkapan Strategi manajemen risiko keuangan • Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan manajemen risiko keuangan yang aktif. 62
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga Pemisahan perubahan fisik dan harga Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20 X 1. Satu hewan dianjurkan tetapi tidak diharuskan dalam berusia 2, 5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20 X 1 senilai 108, dan satu hewan lahir pada tanggal 1 Juli 20 X 1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama periode tersebut. PSAK 69 dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan adalah sebagai berikut: Nilai wajar setelah Hewan yang berumur 2 tahun pada 1 Januari 20 X 1 Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20 X 1 100 70 Hewan yang berumur 2, 5 tahun pada 1 Juli 20 X 1 108 Hewan yang baru lahir pada 31 December 20 X 1 72 Hewan yang berumur 0, 5 tahun pada 31 December 20 X 1 80 Hewan yang berumur 2 tahun pada 31 December 20 X 1 105 Hewan yang berumur 2, 5 tahun pada 31 December 20 X 1 111 Hewan yang berumur 3 tahun pada 31 December 20 X 1 120 63
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga) Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10 x 100) 1000 Pembelian pada 1 July 20 X 1 (1 x 108) 108 Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan harga: 10 × (105 – 100) 50 1 × (111 – 108) 3 1 × (72 – 70) 2 55 Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat perubahan fisik: 10 × (120 – 105) 150 1 × (120 – 111) 9 1 × (80 – 72) 8 1 × 70 70 237 Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011 11 × 120 1 × 80 1320 80 1400 64
Ilustrasi • Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007. Pada 1 Juli 2007, hewan berumur 4, 5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan: • Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007 • Hewan yang berumur 4, 5 tahun pada 1 Juli 2007 • Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007 200 212 230 • Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari hewan-hewan tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut: • • Pada 1 Januari 2007 (5 x CU 200) 1, 000 Pembelian 212 Perubahan nilai wajar (the balancing figure) Pada 31 Desember 2007 (6 x CU 230) 1, 380 168 65
Ilustrasi Jurnal 1 Keterangan Debit Kredit Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan penanaman padi sebesar 60. 000 Beban operasi 60. 000 Kas 60. 000 Entitas menjual padi dengan harga 120. 000 Kas 120. 000 Penjualan 120. 000 Pada 31 Desember ada padi yang belum di panen di sawah dinilai sebesar 30. 000 Aset biologis* Pendapatan* 30. 000 Untuk mempermudah pencatatan jurnal ini akan dibalik di awal periode sehingga entitas dapat konsisten mencatat pendapatan pada saat penjualan. Tapi karena ada pendapatan debit 30. 000 maka pengakuan pendapatan tetap sesuai PSAK 66
Ilustrasi Jurnal 2 a Keterangan Debit Kredit Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100. 000 Aset biologis 100. 000 Kas 100. 000 Pada 31 Desember nilai aset biologis 130. 000 Aset biologis 30. 000 Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 30. 000 Pada Jan – Feb Maret 20 X 2 biaya yang dikeluarkan 40. 000 Aset biologis Kas 40. 000 67
Ilustrasi Jurnal 2 a Keterangan Debit Kredit Pada 1 Maret 20 X 2 aset biologis dijual dengan harga 200. 000 Kas 200. 000 Penjualan 200. 000 Mencatat harga pokok penjualan 130. 000 + 40. 000 = 170. 000 Harga pokok penjualan 170. 000 Aset biologis 170. 000 Mencatat biya penjualan sebesar 10. 000 Beban penjualan 10. 000 Kas 10. 000 Laba pada 20 X 2 sebesar 20. 000 = 200. 000 – 170. 000 -10. 000 68
Ilustrasi Jurnal 2 b Keterangan Debit Kredit Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100. 000 Beban operasi 100. 000 Kas 100. 000 Pada 31 Desember nilai aset biologis 130. 000 Aset biologis 130. 000 Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 130. 000 Pada Jan – Feb Maret 20 X 2 biaya yang dikeluarkan 40. 000 Beban operasi 40. 000 Kas Untuk menjaga konsistensi mencatat jurnal pada 31 Desember dibalik 40. 000
Ilustrasi Jurnal 2 b Keterangan Debit Kredit Pada Jan – Feb Maret 20 X 2 biaya yang dikeluarkan 40. 000 Beban operasi 40. 000 Kas 40. 000 Pada 1 Maret 20 X 2 aset biologis dijual dengan harga 200. 000 Kas 200. 000 Pendapatan 200. 000 Mencatat biaya penjualan sebesar 10. 000 Beban penjualan Kas 10. 000 Laba pada 20 X 2 sebesar 200. 000 – jurnal balik 130. 000 = 70. 000 Dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi 20 X 2= 40. 000 + 10. 000 =50. 000 Laba operasi 70. 000 – 50. 000 = 20. 000 70
Ilustrasi Jurnal 3 Keterangan Debit Kredit Entitas pada 31 Desember 20 X 1 memiliki aset biologis berupa buah yang belum dipanen yang menempel pada tanaman produktif senilai 50. 000 Aset biologis* 50. 000 Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis ) 50. 000 Untuk mempermudah pencatatan dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20 X 2 Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis) 50. 000 Aset biologis 50. 000 Entitas mengeluarkan biaya untuk melanjutkan pemeliharan tanaman produktif senilai 70. 000 selama Jan-Feb 20 X 2 Biaya operasi Kas 70. 000 71
Ilustrasi Jurnal 2 Keterangan Debit Kredit Entitas pada 2 Maret 20 X 2 menjual produk agriculture dengan harga 100. 000, Kas 150. 000 Pendapatan 150. 000 Biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar 10. 000 Beban penjualan Kas 10. 000 Walaupun diakui penjualan sebesar 150. 000 namun karena telah dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20 X 2, maka penghasilan yang diperoleh pada 20 X 2 adalah 150. 000 – 50. 000 = 100. 000 Dikurangi biaya operasi dan pemasaran 70. 000 + 10. 000 Sehingga laba operasi sebesar 20. 000 72
Ilustrasi • Entitas melakukan pembelian dan pengeluaran biaya untuk kegiatan penamanan dan pemeliharaan padi dan jagung: Beban operasi 500. 000 Kas 500. 000 • Entitas menjual produk Kas • • 1. 000 Penjualan 1. 000 Pada tanggal pelaporan terdapat tanaman yang belum dipanen Aset biologis 300. 000 Pendapatan dari kenaikan nilai 300. 000 Jurnal balik Pendapatan dari kenaikan nilai 300. 000 Aset biologis 300. 000 Pada tahun berikutnya tanaman yang masih ada di 31 Desember dijual : Kas 800. 000 Penjualan 800. 000 Pendapatan di tahun ini hanya 500. 000 karena yagn 300. 000 telah diakui pada tahun sebelumnya. 73
LK ASTRA AGRO LESTARI 74
LK ASTRA AGRO LESTARI 75
LK ASTRA AGRO LESTARI 76
LK ASTRA AGRO LESTARI
LK ASTRA AGRO LESTARI 78
NILAI WAJAR MENURUT PSAK 68 DAN PENERAPANNYA DALAM PSAK
NILAI WAJAR DALAM LAPORAN KEUANGAN
Fair Value – Financial Statment CM or RM PUC p n assets l ess lan ob l i g a arbitr t ary ru ion & les r © IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC 4 M 6 XH | UK. www. ifrs. org M i Fa FV Biological assets lue Fair va to sts less co sell e lu a v or st Lo we r so of m C e or FV N M RV Co FV pl an PUC p assets le ss lan & arb obligation itrary rules FV pl a Financial C Defined Benefit Inv Property M us FV rio us rio or Etc Va Assets st Inventory Intangible CM PP&E Nil Co Va Cost Nil Am M R CM or 81
Nilai Wajar – PSAK lama Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan. ENTRY PRICE 82
Definisi Lama Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) ? Kelemahan Tidak spesifik apakan entitas menjual atau membeli aset Tidak jelas tentang diselesaikan, karena tidak menunjukkan kreditor Tidak jelas tentang pengertian nilai wajar Tidak menjelaskan kapan transaksi terjadi 83
Hirarki Penentuan Nilai Wajar – PSAK LAMA • Kuotasi harga di pasar aktif; • Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang meliputi: – penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia; – referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; – analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan – model penetapan harga opsi (option pricing model) 84
Penggunaan Nilai wajar PSAK 14 Persediaan PENGGUNAAN NILAI WAJAR Nilai persediaan akhir – pada pelaporan MODEL Lower cost or net realizable value PSAK 16 Aset tetap Pilihan kebijakan penilaian revaluation model setelah tanggal perolehan PSAK 19 Aset tak Berwujud Penurunan nilai PSAK 13 Properti investasi Pemilihan kebijakan pengukuran setelah tanggal perolehan Fair value PSAK 58 Aset lancar dimiliki untuk dijual: mana yang lebih rendah harga perolehan atau nilai wajar dikurangi biaya penjualan Lower cost or fair value less costs to sell PENURUNAN NILAI Penilaian mana yang lebih kecil harga perolehan atau nilai realisasi bersih Nilai yang dapat diperoleh kembali: nilai yang lebih tinggi pakai dan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan 85
Penggunaan Nilai wajar PSAK PENGGUNAAN NILAI WAJAR MODEL PSAK 69 Pengukuran asset biologis tanggal perolehan dan pelaporan: Nilai wajar dikurang biaya pelepasan Pengukuran produk agrikultur saat panen: Nilai wajar dikurang biaya pelepasan Fair value less costs to sell PSAK 71 Fair value Penggunaan bunga Fair value PENURUNAN NILAI 86
Penilaian Wajar - Dampak terhadap Bisnis • Pengungkapan informasi nilai wajar dan asumsi yang mendasarinya • Peran penilai menjadi penting • Entitas menentukan: – – – Aset atau liabilitas yang diukur dengan nilai wajar Untuk aset non keuangan, menentukan asumsi penilaian Pasar utama atau pasar paling menguntungkan Teknik penilaian yang tepat Input dalam teknik penilaian berdasarkan asumsi pelaku pasar • Konvergensi US GAAP dengan IFRS karena menggunakan konsep yang sama 87
NILAI WAJAR PSAK 68
PSAK 68 Pendahuluan Pengukuran Pengungkapan Lampiran A: Definisi Istilah Lampiran B: Pedoman Penerapan Lampiran C: Tanggal Efektif dan Transisi Lampiran D: Amandemen terhadap PSAK Dihapuskan setelah PSAK penyesuaian Contoh Ilustrasi 89
Konsep Nilai Wajar PSAK 68 Tujuan : • mendefinisikan nilai wajar (fair value); • menetapkan dalam suatu Pernyataan, kerangka pengukuran nilai wajar; dan • mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. 90
Ruang Lingkup • Pernyataan ini diterapkan ketika Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran atau pengungkapan mengenai nilai wajar (dan pengukuran, seperti nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual (fair value less costs to sell), berdasarkan nilai wajar atau pengungkapan mengenai pengukuran tersebut), kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 06 dan 07. 91
Ruang Lingkup – Pengecualian (06&07) • Pengukuran dan pengungkapan – transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham; – transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 73: Sewa; dan – pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realisable value) dalam PSAK 14: Persediaan atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset. • Pengungkapan – aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 24: – investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 18 – aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya pelepasan sesuai dengan PSAK 48 92
Definisi Nilai Wajar • nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. • “. . . the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. ” IFRS 13 para 9 EXIT PRICE 93
Aset dan Liabilitas • Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu. • Ketika mengukur nilai wajar, entitas memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. • Karakteristik tersebut misalnya : – kondisi dan lokasi aset; dan – pembatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset. • Aset atau liabilitas diukur pada nilai wajar dapat terdiri dari aset atau liabilitas yang berdiri sendiri atau sekelompok aset atau liabilitas. 94
Transaksi • Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini. • Nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: – di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut; atau – jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan (most advantegous market) untuk aset atau liabilitas tersebut. 95
Transaksi • Transaksi teratur: transaksi yang mengasumsikan eksposure ke pasar untuk periode sebelum tanggal pengukuran untuk memungkinkan kegiatan perusahaan yang lazim dan umum untuk transaksi yang melibatkan aset atau liabilitas; trasaksi tersebut bukan merupaan transaksi yang dipaksakan (contoh likudasi dipaksakan atau penjualan karena keterpaksaan) • Pasar utama (principles market) pasar dengan volume dan tingkat aktivitas terbesar untuk aset atau liabilitas. • Pasar yang paling menguntungkan (most advantantageous market) “pasar yang memaksimalkan jumlah yang akan diterima untuk menjual ast atau meminimalkan jumlah yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas setelah memperhitungkan biaya transaksi dan biaya transport. 96
Pelaku Pasar • Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya. • Entitas mengidentifikasi pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan faktor yang spesifik untuk: – Aset dan liabilitas – Pasar utama – Pelaku pasar yang akan melakukan transasi 97
Pelaku Pasar • Pelaku pasar pembeli dan penjual di pasar utama (paling menguntungkan) untuk aset atau liabilitas yang memiliki seluruh karakteristik sebagai berikut: – Pembeli dan penjual independen satu sama lain, yaitu bukan pihak berelasi sesuai PSAK 7 walaupun harga dalam transaski dengan pihak berelasi dapat digunakan sebagai input yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar jika entitas memiliki bukti bahwa transaksi dilakukan menggunakan persyaratan pasar. – Pembeli dan penjualan memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai aset atau liabilitas dan transaksi menggunakna suluruh informasi yang dapat diperoleh melalui upaya uji tuntas yang lazim dan umum. – Pembeli dan penjual dapat melakukan transaksi atas aset atau liabilitas. – Pembeli dan penjual bersedia untuk melakukan transaksi atas aset atau liabilitas yaitu mereka termotivasi namun tidak terpaksa atau dipaksa melakukan hal tersebut. 98
Pedoman penerapan • Saat mengukur nilai wajar menggunakan asumsi artinya pihak yang berpartisipasi dalam pasar menentukan harga aset atau liablitas berdasarkan kondisi pasar saat itu, termasuk asumsi tentang risiko. • Karakteristik atas aset dan liablitas khusus yang dipertimbangkan pihak berpartisipasi dalam pasar saat menentukan harga pada tanggal pengukuran, termasuk • Umur, kondisi dan lokasi aset • Ristriksi atas penjualan atau penggunaan 99
Harga • Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluaran) terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. 100
Penerapan Aset non Keuangan Penggunaan Tertinggi dan Terbaik - (Highest and best Used) • Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya (highest and best use) atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Penggunaan tertinggi dan terbaik memperhitungkan: • Penggunaan yang secara fisik dimungkinkan (physically possible) memperhitungkan karakteristik fisik aset • Penggunaan yang secara hukum diizinkan (legally permissible) memperhitungkan adanya pembatasan hukum atas penggunaan aset. • Pengunaan yang layak secara keuangan (financially feasible) 101
Premis Penilaian Aset non Keuangan Penggunaan tertinggi dan terbaik aset nonkeuangan dapat memberikan nilai maksimum dengan melalui • penggunaan kombinasi dengan aset atau liabilitas maka nilai wajar adalah didasarkan asumsi aset tersebut digunakan bersama aset atau liablitas lain: – Kombinasi – Aset pelengkap – Relevan dari kelompok aset • melalui penggunaan aset secara terpisah, nilai wajar adalah harga diterima dalam transaksi menjual aset kepada pelaku pasar yang akan menggunakan secara terpisah. 102
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri • Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa liabilitas keuangan atau, liabilitas non keuangan atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri dialihkan kepada pelaku pasar pada tanggal pengukuran. • Pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri mengasumsikan: – Liabilitas akan tetap terutang dan pelaku pasar yang menerima pengalihan (transferee) disyaratkan untuk memenuhi kewajiban tersebut. Liabilitas tidak akan diselesaikan dengan pihak lawan atau diakhiri pada tanggal pengukuran. – Instrumen ekuitas milik entitas sendiri akan tetap beredar dan pelaku pasar yang menerima pengalihan akan mengambil alih hak dan tanggung jawab yang terkait dengan instrumen tersebut. Instrumen tersebut tidak akan dibatalkan atau diakhiri pada tanggal pengukuran. • Ketika harga kuotasian (quoted price) untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memiliki item yang identik sebagai aset pada tanggal pengukuran. 103
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri Entitas mengukur liabilitas dan ekuitas dengan: a. menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (active market) untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, jika harga tersebut tersedia. b. jika harga tersebut tidak tersedia, menggunakan input lain yang dapat diobservasi, seperti harga kuotasian di pasar yang tidak aktif untuk item yang identik yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset. c. jika harga yang dapat diobservasi dalam (a) dan (b) tidak tersedia, maka menggunakan teknik penilaian lain, seperti: i. ii. pendekatan penghasilan (income approach) (contohnya teknik nilai kini yang memperhitungkan nilai arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima pelaku pasar dari kepemilikannya atas liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai aset; pendekatan pasar (market approach) (contohnya menggunakan harga kuotasian untuk liabilitas atau instrumen ekuitas yang serupa yang dimiliki oleh pihak lain sebagai aset; 104
Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki Pihak Lain Sebagai Aset • Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan item yang identik tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai asset – entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas menggunakan teknik penilaian dari perspektif pelaku pasar yang memiliki liabilitas atau telah menerbitkan klaim atas ekuitas. 105
Risiko Wanprestasi • Nilai wajar liabilitas mencerminkan dampak risiko wanprestasi (non-performance risk). • Risiko wanprestasi mencakup, namun tidak terbatas pada, risiko kredit entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan). • Risiko wanprestasi diasumsikan sama sebelum dan sesudah pengalihan liabilitas. 106
Pembatasan yang Mencegah Pengalihan Liabilitas atau Instrumen Ekuitas Milik Entitas Sendiri • Dampak pembatasan yang mencegah pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri baik secara implisit atau eksplisit tercakup dalam input lain terhadap pengukuran nilai wajar. 107
Liabilitas Keuangan dengan Fitur dapat Ditarik Kembali Sewaktu-waktu • Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (demand feature) (contohnya giro) adalah tidak kurang dari jumlah yang terutang pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat disyaratkan untuk dibayar. 108
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan • Jika entitas mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut berdasarkan eksposur netonya terhadap risiko pasar atau risiko kredit, entitas diizinkan untuk menerapkan pengecualian terhadap Pernyataan ini untuk mengukur nilai wajar. (Par 48). • Entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara konsisten dengan bagaimana pelaku pasar menetapkan harga eksposure risiko neto pada tanggal pengukuran. 109
Penerapan pada Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan dengan Posisi Saling Hapus dalam Risiko Pasar atau Risiko Kredit Pihak Lawan Entitas diizinkan untuk menggunakan pengecualian jika entitas melakukan seluruh hal sebagai berikut: a. Mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan eksposur neto entitas terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko kredit dari pihak lawan tertentu sesuai dengan risiko manajemen atau strategi investasi entitas yang terdokumentasi; b. Menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: c. Disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada setiap akhir periode pelaporan. Pengecualian par 48 hanya berlaku untuk aset keuangan dan liabilitas keuagnan dalam ruang lingkup PSAK 55. 110
Eksposure terhadap nilai pasar a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas menerapkan bid ask spread yang mempresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut pada exposure neto entitas terhadap risiko pasar. b. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memastikan bahwa risiko pasar dalam kelompok aset dan liabilitas keuangan tersebut secara substansial sama c. Durasi eksposure entitas terhadap risiko pasr secara substansial sama 111
Eksposure terhadap risiko pihak lawan tertentu a. Ketika menggunakan pengecualian par 48, entitas memperhitungkan dampak eksposure neto terhadap kredit entitas dalam pengukuran nilai wajar ketika pelaku pasar memperhitungkan perjanjian apapun yang ada saat ini yang mengurangi eksposure risiko kredit jika gagal bayar. b. Pengukuran nilai wajar mencerminkan harapan pelaku pasar mengenai kemungkinan bahwa perjanjian tersebut akan memiliki kekuatan hukum jika terjadi gagal bayar. 112
Nilai wajar pada saat pengakuan awal a. Harga transaksi adalah harga yang dibayar untuk mempeoleh aset atau harga yagn diterima untuk mengambil alih liabilitas (harga masuk / entry price). b. Nilai wajar aset atau liabilitas adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas (harga keluar). c. Dalam banyak kasus harga transaksi akan sama dengan nilai wajar, contohnya kasus tersebut terjadi pada tanggal transaksi terjadi transaksi untuk membeli aset di pasar di mana aset tersebut akan dijual. d. Jika harga transaksi berbeda dengan nilai wajar, maka entitas mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi, kecuali dinyatakan lain dalam pernyataan tersebut. 113
Teknik Penilaian • Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. • Tujuan teknik penilaian untuk mengestimasi harga di mana transaksi teratur untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi antara pelaku pasar pada tanggal transaksi • Tiga teknik penilaian yang digunakan secara luas adalah pendekatan pasar, pendekatan biaya (cost approach) dan pendekatan penghasilan. • Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar diterapkan secara konsisten. • Penggunaan teknik tunggal atau beberapa teknik penilaian dimungkinkan. • Pengukuran nilai wajar adalah titik dalam rentang tersebut yang paling mewakili nilai wajar dalam keadaan tersebut. 114
Prinsip Umum Teknik Penilaian • Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. • Entitas memilih input yang konsisten dengan karakteristik aset atau liabilitas yang akan diperhitungkan pelaku pasar dalam transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut 115
Input Berdasarkan Harga Bid and Ask • Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga bid dan harga ask (contohnya input dari pasar dealer), harga dalam bid– ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut digunakan untuk mengukur nilai wajar terlepas dari dimana input tersebut dikategorikan dalam hirarki nilai wajar (yaitu Level 1, 2, atau 3). • Penggunaan bid ask spread untuk posisi aset dan liabilitas diizinkan tetapi tidak disyaratkan. • Pernyataan ini tidak menghalangi penggunaan harga nilai tengah pasar (mid market pricing) atau konvensi penentuan harga lain yang digunakan pelaku pasar sebagai panduan praktis untuk mengukur nlai wajar dalam bid ask spread. 116
Hirarki Nilai Wajar Yes 117 Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Level 1) Apakah ada input selain harga kuotasioan yang dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar pengukuran dengan Level 1 Harus digunakan tanpa penyesuaian * Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya ‡ Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda No No Yes Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung, pengukuan ‡ Level 2 Gunakan input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi. Level 3 117
Input Level 1 • Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran. • Harga kuotasian di pasar aktif menyediakan bukti yang paling andal dari nilai wajar dan digunakan tanpa penyesuaian. • Penekanan pada Level 1 adalah untuk menentukan kedua hal sebagai berikut: a. pasar utama untuk aset atau liabilitas atau, jika tidak terdapat pasar utama, pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut; dan b. apakah entitas dapat melakukan transaksi untuk aset atau liabilitas tersebut pada harga di pasar tersebut pada tanggal pengukuran. • Entitas tidak membuat penyesuaian terhadap input Level 1 kecuali dalam beberapa keadaan sebagai berikut: a. tidak dapat diakses untuk setiap aset atau liabilitas tersebut secara individual b. harga kuotasian di pasar aktif tidak merepresentasikan nilai wajar pada tanggal pengukuran. c. aset di pasar aktif dan harga tersebut perlu untuk disesuaikan untuk faktor yang spesifik terhadap item atau aset tersebut 118
Input Level 2 • Input Level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung. • Jika aset atau liabilitas memiliki persyaratan (kontraktual) yang spesifik, input Level 2 harus dapat diobservasi untuk keseluruhan jangka waktu yang substansial dari aset atau liabilitas tersebut. a. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang serupa di pasar aktif. b. harga kuotasian untuk aset atau liabilitas yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif. c. input selain dari harga kuotasian yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, sebagai contoh: i. suku bunga dan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi pada interval kuotasi yang umum; ii. volatilitas yang tersirat; dan iii. credit spreads. d. input yang diperkuat pasar (market-corroborated inputs). • Penyesuaian terhadap input Level 2 akan beragam, tergantung pada faktor yang spesifik atas aset atau liabilitas. Faktor tersebut termasuk hal sebagai berikut: a. kondisi atau lokasi aset; b. tingkat dimana input terkait dengan item yang sebanding dengan aset atau liabilitas c. volume atau level aktivitas di pasar dimana input dapat diamati. 119
Input Level 3 • Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. • Input yang tidak dapat diobservasi digunakan untuk mengukur nilai wajar sejauh input yang dapat diobservasi yang relevan tidak tersedia, • Asumsi mengenai risiko termasuk risiko yang inheren dalam teknik penilaian tertentu yang digunakan untuk mengukur nilai wajar (seperti model penentuan harga) dan risiko yang inheren dalam input untuk teknik penilaian. • Entitas dapat mengembangkan input yang tidak dapat diobservasi menggunakan informasi terbaik yang tersedia 120
Pengungkapan • Entitas mengungkapkan informasi yang membantu pengguna laporan keuangannya untuk menilai kedua hal sebagai berikut: a. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang (recurring) atau tidak berulang (non-recurring) dalam laporan posisi keuangan setelah pengakuan awal, teknik penilaian dan input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran tersebut. b. untuk pengukuran nilai wajar yang berulang yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan (Level 3), dampak dari pengukuran terhadap laba rugi atau penghasilan komprehensif lain untuk periode tersebut. 121
Pengungkapan Untuk memenuhi tujuan pengungkapan, entitas empertimbangkan seluruh hal sebagai berikut: a. level detil yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pengungkapan; b. berapa banyak penekanan yang ditetapkan pada setiap persyaratan; c. berapa banyak penggabungan atau pemisahan yang perlu dilaksanakan; dan d. apakah pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi tambahan untuk mengevaluasi informasi kuantitatif yang diungkapkan. 122
Pengungkapan Untuk memenuhi tujuan pengungkapan entitas mengungkapakan informasi berikut: a. Alasan pengkuruan nilai wajar berulang dan tidak berulang b. Level hirarki nilai wajar c. Jumlah perpindahan antar hirarki nilai wajar 1 dan 2, alasan dan kebijakan akuntansinya. d. Untuk level 2 dan 3, deskripsi teknik penilaian dan input dalam pengukuran. e. Level 3, rekonsiliasi saldo awal dan akhir, perubahan selama periode, keuntungan kerugian yagn direalisasi dan belum direalisasi. f. Jika penggunaan teringgi dan terbaik aset non keuangan berbeda dari penggunaannya, fakta tersebut harus diungkapkan. 123
Pedoman Penerapan a. b. c. d. Pendekatan pengukuran nilai wajar Premis penilaian untuk aset non keuangan Nilai wajar pada saat pengakuan awal Teknik penlaian i. Pendekatan pasar ii. Pendekatan biaya iii. Pendekatan penghasilan iv. Teknik nilai kini Komponen penilaian nilai kini (prinsip umum, risiko dan ketidakpastian, teknik penyesuaian tingkat diskonto, teknik nilai kini yang diharapkan) e. Penerapan teknik nilai kini pada liabilitas dan instrument ekuitas milik entitas sendiri yang tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset f. Pengukuran nlai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas menurun secara signifikan i. identifikasi transaksi tidak teratur ii. penggunaan harga kuotasian yang disediakan pihak ketiga) 124
Amandemen terhadap PSAK a. Bagian ini hanya ada di PSAK 68 revisi 2013 namun untuk PSAK penyesuan tahun 2015 sudah tidak ada, karena sudah disesuaikan. b. PSAK yang disesuaikan antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. PSAK 1 PSAK 3 PSAK 8 PSAK 10 PSAK 13 PSAK 14 PSAK 15 PSAK 16 9. PSAK 19 10. PSAK 22 11. PSAK 24 12. PSAK 30 13. PSAK 48 14. PSAK 50 15. PSAK 53 16. PSAK 55 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. PSAK 56 PSAK 60 PSAK 53 ISAK 8 ISAK 10 ISAK 11 ISAK 28 PSAK 57 125
Contoh Ilustrasi a. Penggunaan tertinggi dan terbaik dan premis penilaian (1. kelompok aset; 2. tanah; 3. Proyek penelitian dan pengembangan) b. Penggunaan beberapa teknik penilaian (4. mesin yang dimiliki dan digunakan; 5. perangkat lunak) c. Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan (6. pasar utama level 1) d. Harga transaksi dan nilai wajar pada saat pengakuan awal (7. swap suku bunga pada saat pengakuan awal) e. Aset yang dibatasi (8. pembatasn pada penjualan instrument ekuitas; 9. pembatasan pada penggunaan aset) f. Pengukuran liabilitas (10. structured notes; 11. liabilitas aktivitas purna operasi; 12. kewajian utang: harga kuotasian; 13. kewajiban utang: teknik nilai kini) g. Pengukuran nilai wajar ketika volume atau tingkat aktivitas aset atau liabilitas menurun secara signifikan (14. estimasti tingkat imbal hasil ketika volume atau tingkat aktivitas aset menurun secara signifikan) h. Pengungkapan (15. Aset yagn diukur pada nilai wajar; 16. Rekonsilisasi pengukuran nilai wajar level 3; 17. Teknik penilaian dan input; 18. Proses penilaian; 19. Informasi sensitivitas terhadap perubahan dalam input tidak dapat diobservasi yang signifikan. 126
Pengukuran Aset Non Keuangan • Entitas mengakuisisi aset dan mengambil alih liabilitas dalam suatu kombinasi bisnis: a. Aset A, b. Aset B dan c. Aset C. • Aset C : perangkat lunak penagihan (billing) yang takterpisahkan dari bisnis yang dikembangkan oleh entitas yang diakuisisi untuk penggunaannya sendiri, bersama dengan aset. A dan B (yaitu aset yang terkait). Diketahui: • Nilai wajar setiap dapat aset diukur secara terpisah • setiap aset akan memberikan nilai maksimum kepada pelaku pasar utamanya melalui penggunaannya dalam kombinasi dengan aset lain atau dengan aset dan liabilitas lain • Tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan saat ini aset tersebut bukanlah penggunaan tertinggi dan terbaiknya. 127
Pengukuran Aset Non Keuangan Kelompok Aset Pembeli Finansial • Entitas menentukan bahwa pembeli finansial tidak memiliki aset yang terkait atau aset pengganti yang akan meningkatkan nilai kelompok dimana aset tersebut akan digunakan. • Karena pembeli finansial tidak memiliki aset pengganti, maka Aset C (yaitu perangkat lunak penagihan) akan digunakan selama umur ekonomiknya • Nilai wajar Aset: a. Aset A: Rp 300 b. Aset B: Rp 200 c. Aset C: Rp 100 128
Pengukuran Aset Non Keuangan Kelompok Aset Pembeli Strategis • Entitas menentukan bahwa pembeli strategis memiliki aset terkait yang akan meningkatkan nilai kelompok dimana aset tersebut akan digunakan (yaitu sinergi pelaku pasar). • Aset tersebut mencakup aset pengganti untuk Aset C (perangkat lunak penagihan), yang hanya akan digunakan untuk periode transaksi terbatas dan tidak dapat dijual secara tersendiri pada akhir periode tersebut. • Karena pembeli strategik memiliki aset pengganti, maka Aset C tidak akan digunakan selama umur ekonomiknya. • Nilai wajar Aset: a. b. c. Aset A: Rp 360 Aset B: Rp 260 Aset C: Rp 30 • Nilai wajar indikasian aset sebagai suatu kelompok dalam kelompok aset pembeli strategis adalah Rp 650. • Nilai wajar Aset A, B dan C akan ditentukan berdasarkan penggunaan aset tersebut sebagai suatu kelompok dalam kelompok pembeli strategis (Rp 360 Rp 260 dan Rp 30) • Walaupun penggunaan aset dalam kelompok pembeli strategis tidak memaksimalkan nilai wajar dari setiap aset secara tersendiri, penggunaan aset tersebut akan memaksimalkan nilai wajar aset sebagai suatu kelompok (Rp 650). 129
TERIMA KASIH Dwi Martani - 081318227080 martani@ui. ac. id atau dwimartani@yahoo. com http: //staff. blog. ui. ac. id/martani/ 130
- Slides: 130