Persebaran Flora dan Fauna 1 Sebaran Flora di
Persebaran Flora dan Fauna
1. Sebaran Flora di Indonesia Flora adalah dunia tumbuh-tumbuhan. Jenis tumbuh-tumbuhan yang ada pada suatu wilayah belum tentu terdapat pada wilayah lain. Menurut UU Pokok Kehutanan Nomor 5 Tahun 1967, hutan adalah suatu wilayah pertumbuhan pepohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam lingkungan, dan ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan. Secara umum, hutan adalah areal lahan yang luas yang ditumbuhi oleh pepohonan, baik yang sengaja maupun tidak (tumbuhan liar). Jenis flora dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: 1) Hutan hujan tropis adalah hutan yang terdapat di daerah tropis, ditandai dengan curah hujan tinggi dan berdaun lebat. Ciri-ciri hutan ini adalah: a) tumbuhannya heterogen b) daunnya lebar c) terdapat tumbuhan merambat d) udara lembap Hutan jenis ini banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
2) Hutan musim adalah hutan yang musim hujan tampak hijau, tetapi pada musim kemarau daunnya meranggas. Ciri jenis hutan ini adalah: a) tumbuhannya homogen b) sengaja ditanam manusia 3) Hutan bakau, artinya hutan khas yang terdapat di daerah pantai. Cirinya, tanamannya memiliki akar napas yang bergantung pada batang. Contohnya, hutan bakau di Sumatra Timur. 4) Stepa dan sabana Stepa adalah padang rumput yang kering yang tidak diseling oleh pepohonan lain atau semak-semak. Sabana, yaitu padang rumput kering, tetapi masih terdapat pepohonan lain sebagai pembatasnya. Stepa dan sabana banyak terdapat di Nusa Tenggara.
Sebaran Fauna
Secara garis besar, persebaran fauna di Indonesia dapat dibedakan menjadi fauna Indonesia bagian Barat, fauna Indonesia bagian tengah, dan fauna Indonesia bagian Timur. Wilayah barat dengan tengah dipisahkan oleh garis Wallacea, wilayah timur dengan tengah dibatasi oleh garis Weber.
Persebaran Jenis Tanah dan Pemanfaatannya di Indonesia Tanah adalah lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan yang dalam proses terjadinya telah bercampur dengan bermacam-macam bahan organis. Berdasarkan prosesnya, pelapukan batuan induk menjadi tanah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu ; 1. Pelapukan fisik terjadi karena aktivitas tenaga-tenaga eksogen, seperti perbedaan suhu udara, terpaan angin, tenaga arus air atau gelombang serta gletser yang terjal secara terus menerus pada batuan. 2. Pelapukan biologi terjadi karena adanya aktivitas makhluk hidup, baik hewan atau tumbuhan, di dalam tanah yang menyebabkan lapuk dan pecahnya lapisan batuan menjadi massa batuan yang lebih kecil hingga menjadi tanah. 3. Pelapukan kimia terjadi karena adanya proses kimia yang terjadi dan mengubah susunan kimia batuan sehingga batuan lebih mudah lapuk dan pecah menjadi massa batuan yang lebih kecil hingga menjadi tanah.
Berikut ini adalah jenis tanah di Indonesia Secara garis besar, profil tanah terdiri atas empat lapisan, yaitu : 1) Lapisan tanah atas disebut juga topsoil, merupakan bentuk lapisan tanah yang paling subur, berwarna cokelat kehitam-hitaman, gembur, dan memilikiketebalan hingga 30 cm. 2) Lapisan tanah bawah disebut juga subsoil, merupakan lapisan tanah yang berada tepat di bawah lapisan topsoil. Lapisan ini memiliki sifat kurang subur. berwarna kemerahan atau lebih terang. 3) Lapisan bahan induk tanah disebut juga regolith, merupakan asal atau induk dari lapisan tanah bawah. lapisan ini berwarna kelabu keputih-putihan 4) Lapisan batuan induk disebut juga bedrock, merupakan bentuk batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan.
Tanah gambut (organosol) Tanah latosol Tanah regosol Tanah aluvial Jenis Tanah litosol Tanah grumusol Tanah andosol Tanah podzolik merah-kuning Tanah rendzina
- Slides: 8