PERMINTAAN TOTAL DI PASAR BARANG DAN PASAR UANG
PERMINTAAN TOTAL DI PASAR BARANG DAN PASAR UANG SETIJO WARDAYATI, SPd NIM. 137925409 PPs - PE UNESA
� Pasar barang adalah suatu pasar dimana barang dan jasa diperdagangkan serta tingkat output ekuilibrium agregat ditentukan. � Pasar uang adalah suatu pasar dimana instrumen keuangan diperdagangkan serta tingkat bunga ekuilibrium agregat ditentukan.
Pasar barang dan pasar uang tidak beroperasi secara independen (sendiri-sendiri) � Kejadian di pasar BARANG mempengaruhi apa yang terjadi di pasar UANG � Kejadian di pasar UANG mempengaruhi apa yang terjadi di pasar BARANG
KAITAN ANTARA PASAR BARANG DAN PASAR UANG Tingkat out put (pendapatan) agregat (Y) yang ditentukan di pasar barang, menentukan volume transaksi tiap periode sehingga mempengaruhi permintaan uang di pasar uang � Tingkat bunga (r) yang ditentukan di pasar uang, mempengaruhi tingkat belanja investasi yang direncanakan di pasar barang �
1. INVESTASI, TINGKAT BUNGA DAN PASAR BARANG � Terdapat hubungan negatif antara investasi ( I ) yang direncanakan dengan tingkat bunga ( r ), karena tingkat bunga menentukan biaya proyek investasi r ↓ I ↑ r ↑ I ↓
Tingkat bunga (dalam %) 15 10 investasi 0 20 40 Ketika tingkat bunga naik, maka investasi yang direncanakan turun � Ketika tingkat bungaturun, maka investasi yang direncanakan naik �
PENGELUARAN AGREGAT YANG DIRENCANAKAN DAN TINGKAT BUNGA � Ketika tingkat bunga (r) berubah, tingkat investasi (I) yang direncanakan juga akan berubah, hal ini menyebabkan perubahan pada belanja total (pengeluaran total/ aggregate expenditure/AE) yang direncanakan dan akan membawa dampak pada out put/pendapatan ekuilibrium (Y)
AE = C + I + G r ↑ → I ↓ → AE ↓ → Y ↓ r ↓ → I ↑ → AE ↑ → Y ↑ Ketika tingkat bunga (r) naik maka tingkat investasi (I) yang direncanakan turun, hal ini menyebabkan belanja total (AE) yang direncanakan turun juga dan membawa dampak turunnya out put / pendapatan ekuilibrium (Y). � Ketika tingkat bunga (r) turun maka tingkat investasi (I) yang direncanakan naik, hal ini menyebabkan belanja total (AE) yang direncanakan naik juga dan membawa dampak naiknya out put/pendapatan ekuilibrium (Y). �
Gambar efek kenaikan tingkat bunga atas pengeluaran agregat yang direncanakan An increase in the interest rate from 3 percent to 6 percent lowers planned aggregate 9 of expenditure and thus reduces equilibrium income from Y 0 to Y 1. 57
2. PERMINTAAAN UANG, OUT PUT (PENDAPATAN) AGREGAT DAN PASAR UANG Untuk kuantitas penawaran uang tertentu, tingkat bunga tergantung pada permintaan uang. � Permintaan uang tergantung pada tingkat output (pendapatan) dalam perekonomian. � Dengan penawaran uang tertentu, peningkatan atau penurunan Y (pendapatan) akan mempengaruhi permintaan uang, yang akan mempengaruhi tingkat bunga ekuilibrium �
Keseimbangan di pasar barang dan pasar uang Kita dapat melihat kaitan antara pasar barang dengan pasar uang disini. � Kenaikan tingkat bunga (r) dipasar uang menurunkan output (Y) di pasar barang karena kenaikan tingkat bunga akan menurunkan investasi yang direncanakan � Perubahan output (pendapatan) agregat (Y) yang terjadi dipasar barang, menggeser kurva permintaan uang dan menyebabkan perubahan dalam tingkat bunga �
� Dengan kuantitas uang yang ditawarkan pada tingkat tertentu, tingkat Y yang lebih tinggi akan menyebabkan tingkat ekuilibrium r yang lebih tinggi. Tingkat Y yang lebih rendah akan menyebabkan tingkat ekuilibrium r yang lebih rendah pula.
Kaitan antara pasar barang dan pasar uang
Efek kebijakan di pasar barang dan pasar uang Kebijakan Ekspansif adalah kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan output (pendapatan) agregat ( Y ). 1. Kebijakan fiskal ekspansif 2. Kebijakan moneter ekspansif � Kebijakan Kontraktif Adalah kebijakan yang ditujukan untuk mengurangi output (pendapatan) agregat ( Y ). 1. Kebijakan fiskal kontraktif 2. Kebijakan moneter kontraktif �
1. Kebijakan fiskal ekspansif Cara yang dilakukan dalam kebijakan ini yaitu peningkatan belanja pemerintah ( G ) atau pengurangan pajak neto ( T ). Kebijakan ini mempunyai efek penurunan investasi swasta (Crowding-out effect) karena kecenderungan peningkatan belanja pemerintah Efek kebijakan ini dapat digambarkan sebagai berikut : G↑→Y↑→ Md↑→ r↑→ → Y meningkat lebih sedikit daripada jika r tidak naik
Expansionary Policy Effects Expansionary Fiscal Policy: An Increase in Government Purchases (G) or a Decrease in Net Taxes (T) �FIGURE 27. 4 The Crowding. Out Effect 16 of 57
2. Kebijakan Moneter ekspansif Dilakukan dengan cara menaikkan kuantitas uang yang ditawarkan. Peningkatan penawaran uang menyebabkan tingkat bunga yang lebih rendah, investasi yang direncanakan lebih tinggi, pengeluaran agregat yang direncanakan lebih tinggi dan akhirnya tingkat ekuilibrium output (pendapatan) agregat ( Y ) yang lebih tinggi. Efek kebijakan ini dapat digambarkan sebagai berikut : Ms ↑ → r ↓→ I ↑→ Y↑→ Md↑ → r turun lebih kecil daripada jika M d tidak naik
3. Kebijakan fiskal kontraktif Kebijakan ini dijalankan dengan cara penurunan belanja pemerintah (G) atau peningkatan pajak neto (T) Efek kebijakan ini dapat digambarkan sebagai berikut : G↓ atau T ↑ → Y↓→ Md↓→ r↓→ I ↑ Y turun lebih sedikit dibandingkan jika r tidak turun
4. Kebijakan moneter kontraktif Kebijakan yang ditujukan untuk mengurangi output (pendapatan) agregat ( Y ). Kebijakan ini dijalankan dengan cara penurunan penawaran uang Efek kebijakan ini dapat digambarkan sebagai berikut : Ms↓→ r↑ → I↓ → Y↓ → Md ↓ r naik lebih sedikit daripada jika Md tidak turun
BAURAN KEBIJAKAN Adalah kombinasi kebijakan fiskal dan moneter yang digunakan pada saat tertentu � Tidak ada aturan tentang apa yang membentuk bauran kebijakan terbaik atau komposisi output terbaik. � Salah satu contoh bauran kebijakan adalah bauran antara kebijakan fiskal ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif. Pada bauran ini lebih mengutamakan belanja pemerintah daripada belanja investasi ( kebijakan seperti ini memiliki efek belanja pemerintah yang meningkat dan mengurangi penawaran uang. �
KURVA PERMINTAAN AGREGAT ( aggregate demand (AD) curve ) � � � Permintaan agregat adalah permintaan total barang dan jasa dalam perekonomian. Kurva AD bukan kurva permintaan pasar dan juga bukan merupakan jumlah semua kurva permintaan pasar dalam perekonomian Kurva AD mengilustrasikan hubungan negatif antara output (pendapatan) agregat dan tingkat harga. Kurva permintaan agregat diturunkan dengan mengasumsikan bahwa variabel-variabel kebijakan fiskal ( pembelian pemerintah (G) dan pajak neto (T) serta variabel kebijakan moneter (Ms) tetap tidak berubah Untuk memahami kurva ini kita harus memahami interaksi antara pasar barang dan pasar uang.
The Aggregate Demand (AD) Curve �FIGURE 27. 5 The Impact of an Increase in the Price Level on the Economy—Assuming No Changes in G, T, and Ms
The Aggregate Demand (AD) Curve - Setiap titik pada kurva permintaan agregat, kuantitas agregat yang diminta dalam perekonomian sama dengan pengeluaran agregat yang direncanakan - Masing-masing pasangan nilai P dan Y pada kurva berhubungan dengan titik dimana pasar barang maupun pasar uang berada dalam ekuilibrium
Pergeseran kurva permintaan agregat
Peningkatan kuantitas uang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser ke kanan. Ms↑→r↓→I↑→AE↑→Y↑ Sebaliknya, kurva AD akan bergeser ke kiri jika Ms ↓ 25 of 57
Peningkatan belanja pemerintah (G) atau penurunan pajak neto (T) menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser ke kanan Kenaikan G meningkatkan pengeluaran agregat yang direncanakan (AE), yang menyebabkan peningkatan output pada tiap tingkat harga yang mungkin. Penurunan T menyebabkan konsumsi naik, konsumsi yang lebih tinggi meningkatkan AE ( pengeluaran agregat yang direncanakan, yang menyebabkan peningkatan output pada tiap tingkat harga yang mungkin
- Slides: 26