PERMASALAHAN HADITS SHOHIH DAN HASAN FIFIN PERMATASARI SEPTI PRIHANDINI
SYARAT-SYARAT HADITS SHAHIH • Sanadnya bersambung • Hadits itu tidak ber’illat/cacat • Tidak janggal/syadz • Rawinya bersifat adil • Sempurna ingatannya
PEMBAGIAN HADIS SHAHIH: Hadis Shahih li dzatihi (shahih dengan sendirinya) Hadis Shahih li ghayrihi (shahih karena lainnya)
HADITS HASAN l TA’RIF Hasan= baik ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻃﺮﻗﺎ ﻭﻏﺪﺕ ﺭﺟﺎﻟﻪ ﻻ ﻛﺎﻟﺼﺤﻴﺢ ﺍﺷﺘﻬﺮﺕ l “Hadits yang bersambung sanadnya dari riwayat seorang perawi yang adil, yang dlobitnya lebih rendah (dari perawi hadits shahih) sampai akhir sanadnya, dan tidak terdapat dalam hadits tersebut syudzudz ataupun ‘illat”.
PEMBAGIAN HADIS HASAN: l Hadis Hasan li dzatihi (hasan dengan sendirinya) l Hadis Hasan li ghayrihi (hasan karena lainnya)
KEDUDUKAN HADITS SHAHIH DAN HASAN DALAM BERHUJJAH Kebanyakan ulama ahli ilmu dan fuqaha, bersepakat menggunakan hadits shahih dan hasan sebagai hujjah. Pada prinsipnya kedua-duanya mempunyai sifat yang dapat diterima (makbul).