Permasalahan Bayi Berat lahir Rendah Pelatihan Penatalaksanaan BBLR
Permasalahan Bayi Berat lahir Rendah Pelatihan Penatalaksanaan BBLR untuk Yankes Level I-II Perinasia - 2011 PERINASIA – 2011
Mengapa BBLR Bermasalah? Bayi “Normal“: Kelompok bayi baru lahir yang terbukti paling sedikit mempunyai morbiditas, mortalitas dan kemudiannya tumbuh kembang baik. Ciri Bayi Baru Lahir “Normal“ adalah: 1. Gestasi 37 s. d. 41 minggu (penuh) 2. Berat lahir > 2. 500 s. d. 4. 000 gram PERINASIA – 2011
Mengapa BBLR Bermasalah? Bayi-bayi yang bukan kelompok bayi “normal” mempunyai kemungkinan morbiditas dan mortalitas lebih besar. WHO: Dari kematian periode neonatal, 70% terjadi pada BBLR Sampai umur 1 tahun, kematian BBLR adalah 20 x bayi “normal” PERINASIA – 2011
Bayi yang termasuk dalam kategori BBLR Kriteria BBLR tanpa memandang usia gestasi BBLR : berat lahir kurang 2. 500 g BBLSR : berat lahir 1. 000 – 1. 500 g BBLASR : berat lahir < 1. 000 g Bila usia gestasi dipertimbangkan, BBLR terdiri dari 1. BBLR dengan usia gestasi < 37 minggu (NKB) 2. BBLR dengan usia gestasi > 37 minggu (KMK) PERINASIA – 2011
Perbedaan BBLR dengan gestasi > 37 minggu Bayi BBLR simetris Kekurangan nutrisi awal hamil genetik, cacat bawaan, TORCH Bayi BBLR tidak simetris Kekurangan nutrisi trimester Gangguan vaskularisasi ibu, peny jantung, sosioekonomi, ibu muda, pendek, perokok, dsb PERINASIA – 2011
Penentuan status BBLR dalam kurva pertumbuhan Kurva pertumbuhan janin Lubchenko, 1966 Pediatrix, 2001 Patokan BB yang seharusnya pada umur kehamilan tertentu Kriteria BMK, SMK, KMK BB < presentil ke 10 Kecil Masa kehamilan (KMK)/ Pertumbuhan Janin Terhambat PERINASIA – 2011
BBLR < 37 minggu dan > 37 minggu PERINASIA – 2011
Penyebab BBLR < 37 minggu BBLR > 37 minggu § 30 -40% penyebabnya (? ) 1. Variasi Normal 10% § 70% berkaitan dg KPD 2. Kelainan kromosom § Kondisi ibu : 10% - kelainan bentuk uterus 3. Infeksi - kelainan plasenta: letak 5% rendah 4. Kelainan uterus - penyakit kronik: anemi, DM 1% - infeksi : ISK, HIV 5. Defek plasenta/tali pst - terpapar pada rokok, zat 2% addiktif 6. Penyakit vaskular ibu PERINASIA § Kondisi janin : kembar dll – 2011 3 %
Masalah pada BBLR < 37 minggu § § § Asfiksi Gangguan Pernafasan Thermoregulasi Sistem Syaraf Nutrisi, Metabolisme Ginjal, Darah, Kekebalan BBLR > 37 minggu § § § Asfiksi Gangguan Pernafasan Thermoregulasi Polisitemi Nutrisi, Metabolisme Kekebalan PERINASIA – 2011
Asfiks i BBLR < 37 minggu : Otot pernafasan lemah, tarikan nafas kurang kuat dada sukar mengembang VTP BBLR > 37 minggu Hipoksi intrauterin, apnu, hipotoni VTP PERINASIA – 2011
Gangguan Pernapasan BBLR < 37 minggu: Surfaktan << alveoli “lekat”, O 2 headbox, CPAP, ventilator BBLR > 37 minggu: Aspirasi mekonium, PPHN, Pneumonia O 2 headbox, CPAP, ventilator PERINASIA – 2011
Thermoregulasi SEMUA BBLR Permukaan tubuh besar, lemak coklat sedikit, lemak subkutan tipis Infant warmer Inkubator Metode kangguru PERINASIA – 2011
Nutrisi BBLR < 37 minggu: Defisiensi enzym, motilitas usus << , refleks isap << BBLR > 37 minggu: Hipoksi sal. cerna, motilitas usus <<, keperluan kalori >> ASI eksklusif Monitor motilitas usus Waspada EKN PERINASIA – 2011
Metabolis me SEMUA BBLR Hipoglikemi, hipokalsemi Hiperbilirubinemi Monitor, koreksi bila perlu fototherapi PERINASIA – 2011
Polisitemi Hipoksi kronik produksi eritrosit ↑↑ Microthrombi cedera cerebral Monitor, cairan, obat 2 an, ”partial exchange” PERINASIA – 2011
Kekebal an Akibat malnutrisi & infeksi intrauterin Imunoglobulin <<, neutropeni Infeksi nosokomial PERINASIA – 2011
Masalah lain Neurologi : apnu, perdarahan intrakranial, ROP Ginjal : edema, gangguan elektrolit Jantung : PDA Hematologi : Anemia, gangguan pembekuan Kekebalan : rentan pada infeksi Psikologis : karena ortu sangat melindungi, menjadi anak yang kurang mandiri Inteligensia? PERINASIA – 2011
Bagaimana penanganan BBLR agar effektif dan bermakna secara nasional? Konsep Pelayanan Perinatologi: Koordinasi antar pelaksana pelayanan perinatologi supaya mencapai hasil yang maksimal PERINASIA – 2011
Konsep Pelayanan Perinatologi Agar pelayanan berkualitas tinggi, diperlukan organisasi yang secara komprehensif melibatkan seluruh pendukung dan profesional dibidang kesehatan. Regionalisasi: semua RS, Puskesmas, dokter, bidan yang memberikan asuhan perinatal ibu & bayi dalam suatu wilayah (region) sebaiknya mengkoordinasikan pelayanannya berdasarkan kebutuhan masyarakat dan sarana yang ada di wilayah tersebut. PERINASIA – 2011
Konsep Pelayanan Perinatologi Siapa yang menjadi Koordinator? Din. Kes? Dep. Kes? IDAI? POGI? IBI? Suatu unit yang memberikan pelayanan Perinatologi ditentukan tingkat pelayanannya Bila pasien memerlukan tingkat pelayanan lebih tinggi harus segera dirujuk ke unit yang sesuai. Setelah melalui masa kritis, dikembalikan ke unit pengirim PERINASIA – 2011
Rawat gabung untuk bayi sehat Pelayanan Rawat Gabung bayi dirawat bersama ibu, selama 24 jam perawatan ibu: dokter kebidanan/bidan/DUM perawatan bayi: dokter anak/Bidan/Perawat/DUM Kriteria bayi dirawat gabung 1. cara lahir: spontan, SC, VE, Su 2. nilai apgar: > 7, menit ke 5 (bayi bugar) 3. berat badan lahir 2. 500 – 4. 000 gr 4. masa gestasi 37 - 41 minggu PERINASIA – 2011 5. ibu sehat
PERINASIA – 2011
Cegah infeksi Nosokomial dg hygiene tangan PERINASIA – 2011
Tingkat pelayanan perawatan Neonatus Tingkat I Semua kondisi yg perlu pengawasan sementara (< 24 jam) SC, VE, SU Pasca asfiksi ringan NKB 36 - 37 mg dg suhu stabil, latihan menyusu/ metode kanguru Fototherapi bayi sehat Sebelum pulang Sarana SDM : DUM, Bidan, Perawat (1: 6 -8 by) Ahli manajemen laktasi Box bayi Lampu pemanas Suction portabel Fototherapi Bila mungkin ada ruang khusus bayi prematur PERINASIA – 2011
Tingkat pelayanan perawatan Neonatus Tingkat II A NKB 34 – 36 mg stabil, baru belajar minum : menyusu/ sonde/sendok Bayi sering muntah Penyakit kronik (CLD) Fototherapi dg masalah lain (dehidrasi, minum per sonde) Kelainan kongenital ringan: T 21, celah bibir Sarana SDM : Sp. A, DUM, Perawat/ perawat perina 1: 4 bayi Ahli manajemen laktasi Inkubator Tabung O 2 Oxymeter Fototherapi Sarana pemberian IV (infusion pump/syringe pump) PERINASIA – 2011
Tingkat pelayanan perawatan Neonatus Tingkat II B Sarana Baru keluar dari NICU, SDM: siap 24 jam msh Sp. A perinatologi/Sp. A Perawat /Perinatologi 1: 3 perlu monitor/obsevasi bayi Memerlukan O 2< 60%, CPAP Ahli manajemen laktasi Asfiksi sedang, bayi ibu Inkubator lengkap dengan DM, serangan apnu, O 2, suction, monitor kejang resp/cv Hipothermi, GED, Sepsis CPAP NKB 32 – 35 mg yang Infusion/syringe pump stabil/ BBL > 1. 500 g Lab: AGD, dx, darah rutin, PERINASIA – 2011 Bayi-bayi yg elektrolit, transfusi,
Perawatan TK II B Perawatan Tk II A PERINASIA – 2011
Tingkat pelayanan perawatan Neonatus Tingkat III Sarana Perawatan intensif SDM: siap 24 jam Neonatus (NICU), semua Sp. AK/Spa Perinatologi, bayi yang Perawat Perina/ NICU 1: perlu monitor/obsevasi 1 -2 bayi Residen, Ahli ketat laktasi Memerlukan O 2 > 60% Inkubator lengkap dg O 2, CPAP, Ventilator suction, monitor resp/cv NKB < 32 mg, berat < CPAP/Ventilator 1500 g Infusion/syringe pump Asfiksi berat, syok, sering Lab: AGD, dx, darah rutin, apnu/kejang, gangguan elektrolit, transfusi, PERINASIA – 2011 pendarahan radiologi/USG tersedia 24
PERINASIA – 2011
Pertemuan mingguan untuk membicarakan masalah/kasus sukar PERINASIA – 2011
Kesimpulan Bayi-bayi BBLR memerlukan penanganan yang terencana dan tepat Tahap perawatannya disesuaikan dengan standar internasional (RG, Tk I, IIA, IIB, III) Bila fasilitas tidak memungkinkan merawat pada tahap tertentu, rujuklah sebelum bayi lahir (in utero) bersama ibunya Setelah masalah diatasi sebaiknya bayi dikirim kembali ke unit semula PERINASIA – 2011
Terimakasih, ada pertanyaan? PERINASIA – 2011
- Slides: 32