Perkembangan ternak kambing dan domba Perkembangan Kambing di
Perkembangan ternak kambing dan domba
Perkembangan Kambing di Indonesia
Sejarah perkembangan di dunia v Kambing (Capra hircus aegagrus) merupakan hewan yang pertama didomestifikasi oleh manusia, hidup didaerah sulit dan berbatu. Domestikasi : abad ke-7 sampai ke - 9 SM v Diduga berasal dari Asia. v v Tidak kurang dari 300 bangsa dan tipe kambing sudah teridentifikasi, sebagian besar hidup di daerah tropis dan sub-tropis
Sejarah perkembangan di Indonesia Impor kambing dimulai abad 19 saat penjajahan Belanda v Tahun 1925: Impor Etawah v Disilangkan dengan kambing Kacang sehingga terbentuk PE v Program ini berhasil, didukung dengan program : Pundhutan v Populasi meningkat dari 130. 000 (thn 1858) menjadi 7 juta (thn 1940) v Penjajahan Jepang (1942 -1945): populasi kambing turun drastis, karena: v Program pundhutan dihentikan v Kambing banyak dipotong paksa v
“Domba & Kambing? . . . . ………. . Ternak Kecil, . . …. …Skala Kecil, . . . ……Untung Kecil”
Problem pengembangan v (The role o small ruminants in the rural areas in Indonesia has remained more or less the same, although the small ruminant production systems have changed considerably) Motivasi usaha: v Tabungan: v Dijual saat butuh v Menghindari peminjaman v Kestabilan ekonomi rumah tangga peternak v Asuransi: v Investasi untuk kebutuhan masa depan v Identik dengan premi asuransi Daging, bibit, v Pupuk, melalui integrasi dengan tanaman pertanian v Nilai prestige, sosial dan rekreasional/klangenan v Pemanfaatan limbah pertanian v
Lanjutan……… v Persepsi v Identik masyarakat: dengan kemiskinan v Dipelihara oleh orang desa, tua dan berlatar pendidikan rendah v Tidak mempunyai masa depan v Daging dengan resiko tinggi? ?
Lanjutan…… v Sumber v Lahan daya: penggembalaan terbatas v Skala kepemilikan kecil v Kurangnya informasi pasar v Rantai pemasaran panjang v Harga, supply dan demand, sangat fluktuatif v Akses terhadap pengetahuan, perguruan tinggi? ?
Lanjutan……. (Farmers require a basket of choices of technologies and practices to suit their farming systems and strategy; policymakers think they can assist farmers with a standard package to improve their livelihood) v Kebijakan: Alat untuk pengentasan kemiskinan: v Sasaran tidak jelas v Evaluasi tidak pernah dilakukan v Cenderung berpihak pada ruminansia besar v Pemuliabiakan: v Tidak ada arah yang jelas v Crossing, hasil yang instan v Tidak dilakukan evaluasi hasil crossing v Erosi genetik plasma nutfah v Orientasi ekspor? ? v
Kambing Kacang v Kambing asli Indonesia v Profil muka cenderung cekung v Telinga kecil, kaku dan berdiri tegak v v Badan kecil dengan berat berkisar 15 – 25 kg Fertilitas tinggi v MBR tinggi, cocok untuk tipe pedaging
Bligon v v v Sebutan untuk kambing di Gunungkidul Termasuk kambing PE, tetapi bentuknya cenderung kambing kacang Silangan dari kambing Kacang dan PE Tersebar di Pantai Utara Jawa dan DIY Telinga agak terkulai, profil muka agak cembung, terdapat sedikit surai tubuh padat dan produksi daging tinggi Warna coklat atau merah, putih, hitam, dan kombinasi ketiga warna
Upgrading kambing… v Pemerintah Belanda memasukkan Ettawah breed (Jamnapari) v Ciri: profil muka cembung, telinga panjang menggantung, terdapat surai di pangkal paha, BB 68 – 91 kg v Tipe perah dan daging (dual function) v Ettawa X Kacang = PE (Jawarandu) v PE X Kacang = Bligon
Kambing PE Kaligesing : Keunggulan : Postur tubuh : besar, tegap dan kokoh. Type : Dwi guna, Prod. Susu 2 - 3 liter/hr/ek dan daging. Berat badan : jt. 70 kg bt. 50 kg Tinggi : jt. 110 cm bt. 80 cm. Kaki belakang (Jt / Bt) berbulu lebat dan panjang (gembo) Lokasi : Kec. Kaligesing dan Bruno Kab. Purworejo. Kec. Watumalang dan Kaliwiro Kab. Wonosobo.
v Kambing Gembrong : v Terdapat di Bali v Warna putih keemasan, mengkilat v Diduga Angora v Bulu jantan panjang+Lebat v Bulu : umpan pancing, bulu pada BARONG
Kambing Kejobong Keunggulan ; § § § § Warna bulu : hitam atau hitam kecoklatan Berat badan dws : jt. 35 kg bt 25 kg. Produksi anak : kembar (Prolifik). Daging : Kualitas baik. Ambing : bulat seperti mangkok. Tanduk : Jantan & betina Lokasi : Kec. Kejobong Kab. Purbalingga. Pejantan Induk Variasi bentuk tanduk
Kambing Samosir Kambing “Putih” atau kambing “Batak” v Diduga telah dipelihara sejak jaman dahulu, sebelum abad ke-18 v Acara keagamaan salah satu aliran kepercayaan aninisme (Parmalim) v Hampir sama besarn dengan kambing Kacang v
Kambing Kosta v v v v Provinsi Banten, tersebar di kabupaten Serang, Pandeglang dan disekitarnya, Tangerang, DKI Jakarta Diduga berasal dari Iran Populasi saat ini : sekitar 500 -700 ekor Ciri khas : terdapat motif garis yang sejajar pada bagian kiri dan kanan muka, bulu rewos di bagian kaki belakang Tubuh besar ke bagian belakang, cocok dan potensial untuk dijadikan tipe pedaging. Tubuh sedang, hidung rata dan kadang melengkung, tanduk pendek, bulu pendek Pola warna tubuh hitam dan putih
Kambing Marica Terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Maros, Jeneponto, Sopeng dan daerah Makassar) v Termasuk kategori langka dan hampir punah v Mampu beradaptasi dengan baik di daerah agro-ekosistem lahan kering tahan hidup pada musim kemarau walau hanya memakan rumput-rumput kering di daerah tanah berbatu-batu. v Telinganya tegak dan relatif kecil/pendek dibandingkan dengan telinga kambing kacang v Tanduk pendek dan kecil serta kelihatan lincah dan agresif v
Kambing Boer v v v Asli Afrika Berkembang di Australia Ada tiga tipe kambing Boer: v Boer dengan ukuran tubuh sedang, berambut pendek dengan pola warna dasar putih dan biasanya dengan kombinasi warna coklat atau merah bata pada bagian leher dan kepalanya; v Boer dengan ukuran tubuh lebih besar, berambut panjang tetapi lambat dewasa kelamin; v Boer yang memiliki konformasi tubuh seperti kambing perah. Berat Badan : v Betina : 70 -100 kg v Jantan 100 -150 kg v Disilangkan dengan PE = Boerawa Tanduk melengkung ke atas dan ke belakang, telinga lebar dan menggantung, hidung cembung.
Persilangan Boer dan Kacang 4 ♂ KACANG 50♀ 100 ♀ KACANG ♀ ♀ ♂ 100% K 100 % K 5 ♂ BOER 14 ♀ ♂ ♀ 100% B 0, 5 B ; 0, 5 K ♀ ♂ ♀ ♂ 0, 25 B; 0, 75 K 0, 5 B ; 0, 5 K 0, 75 B ; 0, 25 K 100 % B
Perbandingan Kinerja Parameter Kacang Etawah Boer PE B. Lahir 1, 64 2, 20 3, 21 2, 5 2, 87 2, 1 B. Sapih 6, 12 12, 93 16, 81 12 -16 14, 28 7, 7 ADG pre 49, 8 140, 4 80 94, 75 61, 8 Litter Size 1, 31 1, 47 1, 56 1, 71 1, 2 Single 15, 3 25 40, 8 Kembar 2 63, 4 60 55, 7 Kembar 3 21, 3 15 3, 5 1, 57 Boerawa Boerka
Kambing Saanen - Kambing asli Swiss, diimpor ke Inggris abad ke 19, British Saanen lebih berat - Produksi susu tinggi - Warna bulu putih/cream - Berat sedang, sekitar 145 lbs/65 kg - Sangat sensitif terhadap panas ekstrem, - Tumbuh bagus di daerah dingin - Telinga tegak/berdiri, bulu pendek, halus - Profil kepala lurus dan datar
Kambing Anglo Nubian Produksi susu = 4 -5 kg/hari v Susu=4, 8% lemak dan 3, 8% protein v Tidak bertanduk v Telinga panjang menggantung v Salah satu kambing tertinggi dan terberat BB jantan= 140 kg, betina= 110 kg v Prolifik, kelahiran kembar 2; 3 dan 4 v Adaptasi terhadap iklim panas yang ekstrem v Digunakan untuk perbaikan genetik v
Perkembangan Domba di Indonesia
v v v v v Domba asli Indonesia adalah domba ekor tipis Tahun 1731; 1754; 1779, pemerintah impor DEG Kirmani dari Persia Tahun 1802: Domba Cape (Afrikaander) Tahun 1860: Impor Merino dari Australia, lanjut 1897; 1903; 1906 Tahun 1912 dan 1914 : Impor domba Romney Cape dan Merino disilangkan dengan Domba Lokal/Garut Di daerah Garut dan sekitarnya terdapat bangsa domba khas : Domba Priangan (Garut) yang merupakan persilangan domba Cape (Africa Selatan) dengan domba lokal. Digunakan sebagai ternak aduan Pada abad ke-19, pedagang Arab dari barat daya Asia membawa domba ekor gemuk ke Indonesia. Berkembang baik di Madura dan menyebar ke seluruh Jawa Timur. Disebut juga Domba Jawa Timur. Tahun 1915: Penjajah Belanda mengimpor domba Texel
Domba Merino Ada bermacam-macam Merino, sesuai dengan tempat hidupnya v Perumput dan produksi wool yang sangat baik v Ukuran tubuh sedang v Kekuatan dan naluri bergerombol tinggi v Bulu putih, jantan bertanduk melingkar, betina tanpa tanduk v
Domba Dorset v v v Ada yang bertanduk ada yang tidak (polled) Warna putih, domba ukuran sedang, produksi karkas yang baik Produksi wool bagus, kuat dan bebas dari warna hitam, produksi sekali cukur 2. 25 -4 kg Salah satu domba yang tidak mengenal breeding season Motherting ability baik, produksi susu tinggi dan litter size tinggi dapat memproduksi 4 -5 anak per tahun , kelahiran 2 kali per tahun.
Domba Suffolk Crossing jantan Shoutdown dengan Norfolk Horned v Domba besar, jantan 113 -159 kg dan betina 81 - 113 kg v Tanpa tanduk, kaki dan kepala hitam, tulang kecil dan leher kecil panjang v Produksi daging dan kualitas wool v
Domba Texel v v v v Asal Belanda Domba ekor pendek Kepala putih, kaki dan kepala tanpa tumbuh wool Kepala lebar, hidung hitam, telinga pendekhorizontal. Kuku/teracak berwarna hitam Perkembangan otot dan daging cepat, kemampuan mengkonversi pakan sangat baik Kandungan total lemak karkas sedikit Fungsi telah bergeser, dari penghasil wool menjadi penghasil daging
Domba Ekor Tipis v v v Asal usul tidak diketahui dengan jelas, namun kemungkinan berasal dari India atau Bangladesh Persilangan antara domba Australia dengan domba Asia Tengah dan Arab Suka berkelompok, memiliki bulu atau wool yang tebal, penampang tanduk berbentuk segitiga, membelit atau bertanduk spiral pada yang jantan dan yang betina tidak bertanduk Domba golongan kecil dengan berat sekitar 20 sampai 30 kg Ciri khas : lingkar mata hitam
Domba Ekor Gemuk (DEG) v v v Dibawa ke Indonesia oleh pedagang Arab pada abad ke 19 Jantan memiliki tanduk dan betina tidak bertanduk Ekor besar, lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor membesar merupakan timbunan lemak Ujung ekornya kecil tidak terdapat timbunan lemak
Domba Texel Wonosobo (Dombos Texel) Keunggulan : - Postur tubuh Besar tegap dan kokoh - Type : Dwi guna(Produksi daging, woll dan kulit). - Tinggi dewasa : Jt. 80 cm bt. 65 cm - Berat badan : jt. 100 kg bt. 70 kg - Lokasi penyebaran : Kec. Klowoh Kab. Wonosobo.
Domba Batur Keunggulan : Ø Jantan dan betina tidak memiliki tanduk Ø Warna bulu dominan putih dan menutupi seluruh tubuhnya hingga bagian muka Ø Postur tubuh besar dan panjang Ø kaki kuat dan cenderung pendek Ø Persdilangan dari DET vs Suffolk vs Texel Tinggi : jt. 75 cm bt. 60 cm Berat badan : jt. 110 kg bt. 70 kg. Lokasi pengembangan Kec. Batur, Kec. Dieng Kabupaten Banjarnegara.
Domba Garut v v v Hasil silangan 3 bangsa domba: Merino - Australia, Kaapstad- Afrika dan Ekor Gemuk-Indonesia Jantan bertanduk, berleher besar dan kuat, dengan corak warna putih, hitam, cokelat atau campuran ketiganya. Betina adalah dominan tidak bertanduk, kalaupun bertanduk namun kecil Berat jantan sekitar 60 – 80 kg, betina 30 – 50 kg Digunakan untuk adu ketangkasan domba Adu ketangkasan saat ini lebih menjadi arena seni dan budaya ( silaturahmi antar peternak, penghobi, show room, transaksi bibit domba berkualitas serta objek wisata)
Apa perbedaan ternak kambing dan domba? ? ? Kambing: v Ekor tegak, ke arah atas v Mempunyai kelenjar bau pada jantan v Suka memanjat v Pakan lebih suka ramban / daun pohon v Lebih suka menyendiri (tidak bergerombol) Domba : v Ekor menggantung v Tidak mempunyai kelenjar bau v Tidak suka memanjat v Pakan lebih suka rumput lapangan v Bergerombol v Di daerah temperate, mengenal breeding season
- Slides: 35