Perkembangan Peserta Didik Roni Rodiyana A Ma M
Perkembangan Peserta Didik Roni Rodiyana, A. Ma. M. Pd.
Perkembangan Intelektual Perkembangan intelektual menurut Jean Piaget berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu intellect, yang berarti akal budi yang diartikan sama dengan kecerdasan, yaitu seluruh kemampuan berfikir dan bertindak secara adaptif, termasuk kemampuan mental yang kompleks seperti berfikir, mempertimbangkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan menyelesaikan persoalan-persoalan. Jean Piaget membagi perkembangan intelek/kognitif menjadi 4 tahapan: Page � 2
a. Tahap sensori-motoris Tahap ini dialami pada usia 0 -2 tahun. Sensori-motoris itu sendiri adalah saraf-saraf yang terdapat pada setiap manusia. Bayi yang baru lahir sangat bergantung kepada orang dewasa disekitarnya. b. Tahap Praoperasional Tahap ini berlangsung pada usia 2 -7 tahun, semua perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pemikiran tetapi oleh unsur perasaan, kecenderungan alamiah, sikap-sikap yang diperoleh dari orang-orang bermakna, dan lingkungan sekitarnya. Page � 3
c. Tahap Operasional Konkret Tahap ini berlangsung antara usia 7 -11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya. d. Tahap Operasional Formal Tahap ini dialami oleh anak usia 11 tahun keatas. Pada masa ini, anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya yang merupakan hasil dari berfikir logis. Page � 4
Perkembangan Bahasa Dilihat dari perkembangan umur kronologis yang dikaitkan dengan perkembangan kemampuan berbahasa individu, tahapan perkembangan bahasa dapat di bedakan dalam tahap-tahap sebagai berikut: (Ali dan Asrori, 2009: 124 -125). 1. Tahap pralinguistik (0, 3 -1, 0 tahun) Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif. Pada umur ini anak mengeluarkan berbagai bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain yang ada di sekitarnya sebagai upaya mencari kontak sosial. 2. Tahap kalimat satu kata (1, 0 -1, 8 tahun) Pada usia sekitar 1 tahun anak mulai mengucapkan kata-kata. Satu kata yang diucapkan oleh anak-anak harus dipandang sebagai satu kalimat penuh mencangkup aspek intelektual maupun emosional sebagai cara untuk menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu. Page � 5
3. Tahap kalimat dua kata (1, 6 -2, 0 tahun) Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk menyatakan kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat sederhana yang disebut dengan istilah “kaliamat dua kata” yang dirangkai secara tepat. 4. Tahap perkembangan tata bahasa awal (2, 0 -5, 0 tahun) Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahsa, panjang kalimat mulai bertambah, ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin komplek, dan mulai menggunakan kata jamak. Penambahan dan pengayaan terhadap sejumlah dan tipe kata secara berangsur-angsur meningkat sejalan dengan kemajuan dalam kematangan perkembangan anak. Page � 6
5. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5, 0 -10, 0 tahun) Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan gabungan kalimat-kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan konjungsi. Perbaikan dan penghalusan yang dilakukan pada periode ini mencangkup belajar mengenai berbagai kekecualian dari keteraturan taat bahsa dan fonologis dalam bahasa terkait. 6. Tahap kompetensi lengkap (11, 0 tahun-dewasa) pada akhir masa kanak-kanak, perbendaharaan kita terus meningkat, gaya bahsa mengalami perubahan, dan semakin lancar serta pasih dalam berkomunikasi. Keterampilan performansi tata bahasa terus berkembang kearah tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap sebagai perwujudan dari kompetensi komuni kasi Page � 7
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Sikap anak-anak terhadap orang lain dan pengalaman sosial dan seberapa baik mereka dapat bergaul dengan orang lain sebagian besar akan tergantung pada pengalaman belajar selama tahun-tahun awal kehidupan yang merupakan masa pembentukan. Hal ini tergantung pada empat faktor yaitu : 1. Kesempatan yang penuh untuk sosialisasi adalah penting karena anak-anak tidak dapat belajar hidup bermasyarakat dengan orang lain jika sebagian besar waktu mereka dipergunakan seorang diri. 2. Dalam keadaan bersama-sama anak-anak tidak hanya harus mampu berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat dimengerti orang lain, tetapi juga harus mampu berbicara tentang topik yang dapat dipahami dan menarik bagi orang lain. 3. Anak akan belajar sosialisasi hanya apabila mereka mempunyai motivasi untuk melakukannya 4. Metode belajar yang efektif dengan bimbingan adalah penting. Page � 8
Perkembangan Emosi Dalam World Book Dictionary (1994: 690) emosi didefinisikan sebagai "berbagai perasaan yang kuat". Perasaan benci, takut, marah, cinta, senang, dan kesedihan. Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya: 1. Anak memperbaiki ekspresi emosinya agar dapat diterima di lingkungan masyarakatnya. 2. Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan. 3. Tingkah laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapat menjadi satu kebiasaan. 4. Ketegangan emosi yang dimiliki anak dapat menghambat atau mengganggu aktivitas motorik dan mental anak. Page � 9
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia 1. Faktor Hereditas (keturunan atau bawaan) adalah proses penurunan sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang ada pada orang tua atau dari keturunan kerabat-kerabat terdekat. Dimana sifat bawaan ini sulit untuk dirubah kerena udah menjadi kebiasaan atau keturunan dari sifat orang tuanya. Pada dasarnya yang diturunkan oleh orang tua merupakan bentuk atau struktur tubuh pada anak-anak tersebut yang merupakan hasil dari percampuran gen-gen dari orang tua yang pada umumnya mencakup sifat, ciri-ciri atau sifat dari orang tua yang di peroleh dari lingkungan atau dari hasil belajar didalam lingkungan tersebut. Page � 10
2. Faktor atau kondisi lingkungan (environment) Yang dimaksud dengan faktor lingkungan disini adalah lingkungan keluarga. Dimana lingkungan keluarga ini sangat mempengaruhi perkembangan manusia. Keluarga merupakan lingkungan atau kelompok yang pertama yang menjadi pusat identifikasi anak dan kelompok atau lingkungan yang pertama mengenalkan nilai-nilai kehidupan kepada anak, anak menghabiskan masa kanak-kanaknya itu didalam lingkungan keluarga. Page � 11
3. Faktor Maturation (kematangan). Pembawaan dan lingkungan adalah faktor-faktor yang sangat penting bagi perkembangan individu. Interaksi antara faktor-faktor tersebut tidak terjadi sekehendak hati, tapi dipengaruhi oleh faktor yang ketiga ini yaitu faktor kematangan (maturation) atau waktu (time). Jadi faktor Maturation (kematangan) merupakan foktor dimana semua organ tubuh siap menjalankan fungsinya masing-masing. Page � 12
Kecerdasan Menurut Howard Gardner (Teori Multiple Intelegences tahun 1983) 1. Kecerdasan Bahasa atau linguistik: terdiri dari kemampuan untuk berfikir dalam kata-kata, dan meggunakan bahasa untuk mengungkapkan dan mengapresiasi makna yang komplek. Pekerjaan yang sesuai bidang ini: penulis, penyair, jurnalis, pembicara, penyiar warta berita dll. 2. Kecerdasan Logika Matematika: kemampuan untuk menghitung, mengukur, mempertimbangkan dalil atau rumus, hipotesis dan menyelesaikan operasi matematik yang kompleks. Ilmuan, ahli matematika, akuntan, ahli mesin dan programmer computer, semua menunjukkan kecerdasan matematik yang kuat. 3. Kecerdasan Intrapersonal: merujuk pada kemampuan untuk membangun anggapan yang tepat pada seseorang dan untuk menggunakan sejenis pengetahuan dalam merencakan dan mengarahkan hidup seseorang. Beberapa orang yang menunjukkan kecerdasan ini adalah teolog, psikolog, filsuf. Page � 13
4. Kecerdasan interpersonal: kemampuan untuk memahami orang dan membina hubungan yang efektif dengan orang lain. Kecerdasan ini ditunjukkan oleh guru, para pekerja sosial, actor, atau politisi. 5. Kecerdasan Musik atau musikal: kepekaan terhadap titik nada, melodi, irama dan nada. Orang yang menunjukan kecerdasan ini adalah komposer, dirigen, musisi, krtikus, pengarang musik, bahkan pendengar musik. 6. Kecerdasan Visual dan Kecerdasan Spasial: kemampuan untuk mengindera dunia secara akurat dan menciptakan kembali atau mengubah aspek-aspek dunia tersebut. Kecerdasan ini seperti yang tampak pada keahlian pelaut, pilot, pemahat, pelukis dan arsitek. Page � 14
7. Kecerdasan kinestetik: kemampuan untuk menggunakan tubuh dengan trampil dan memegang objek dengan cakap. Kecerdasan ini ditunjukkan oleh para atlet, penari, ahli bedah, masyarakat pengrajin. 8. Kecerdasan Alam atau Kecerdasan Naturalis: kemampuan untuk mengenali dan mengklasifikasi aneka spesies, tumbuhan atau flora dan hewan fauna, dalam lingkungan. Ahli Biologi, pecinta alam, penjelajah alam. dll. Page � 15
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN INDIVIDU n Faktor Genetis 1. Phenilketonuria(PKU) adalah suatu kelainan genetik yang menyebabkan individu tidak dapat secara sempurna memetabolismekan protein. PKU dewasa ini mudah dideteksi, tetapi kalau tetap tidak tersembuhkan, dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan hiperaktif. 2. Down syndrome, merupakan bentuk keterbelakangan mental yang secara genetis paling umum diturunkan, disebabkan oleh kromosom tambahan (ke 47). Page � 16
3. Anemia sel sabit merupakan kelainan genetis yang mempengaruhi sel darah merah. 4. Klifelter syndrome, kelainan genetis di mana laki-laki memiliki kromosom X ekstra atau tambahan, yang menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XXY. 5. Turner syndrome, ialah suatu kelainan genetis di mana perempuan kehilangan satu kromosom X, yang menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XO. Perempuan ini pada umumnya pendek dan kekar. Mereka mengalami keterbelakangan mental dan tidak berkembang secara seksual. Page � 17
§ Faktor Lingkungan 1. Penyakit dan kondisi ibu. Penyakit dan infeksi dapat kerusakan selama proses kelahiran itu sendiri. Rubella adalah suatu penyakit ibu yang dapat merusak perkembangan prakelahiran. Mengakibatkan keterbelakangan mental, kebutaan, ketulian, dan kelainan jantung. 2. Keadaan dan Ketegangan emosional. Ketika seorang perempuan hamil mengalami ketakutan, kecemasan, dan emosi lain yang mendalam, terjadi perubahan psikologis antara lain meningkatnya pernafasan dan sekresi oleh kelenjar. 3. Obat-obatan. Sejumlah bayi lahir cacat karena obat yang dikonsumsi ibunya merusak janin yang sedang berkembang. 4. Bahaya linkungan. Radiasi, zat kimia, dan resiko-resiko lain dalam dunia industri modern kita dapat membahayakan janin. Page � 18
- Slides: 18