PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOVEMBER 2012
RPJMN 2010 -2014 Prioritas: Metodologi Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test), namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia melalui penyesuaian sistem Ujian Akhir Nasional pada 2011 dan penyempurnaan kurikulum sekolah dasar dan menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014; 13/11/2012 DRAFT 2
RPJMN 2010 -2014 Prioritas: Kurikulum Penataan ulang kurikulum sekolah yang dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan nasional dan daerah dengan memasukkan pendidikan kewirausahaan (diantaranya dengan mengembangkan model link and match). 13/11/2012 DRAFT 3
Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1945 1955 13/11/2012 1965 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1985 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi 1994 (KBK) 2013 Kurikulum 1994 Kurikulum 2013 1995 2005 1984 Kurikulum 1984 DRAFT 1997 Revisi Kurikulum 1994 2015 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 4
Konstelasi Kurikulum Sejak 2006 13/11/2012 DRAFT 5
Permasalahan Kurikulum 2006 (1) • Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak. • Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. • Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. • Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum. 13/11/2012 DRAFT 6
Permasalahan Kurikulum 2006 (2) • Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. • Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. • Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala. • Kemampuan guru belum disiapkan secara matang sehingga kebanyakan hanya copy-paste kurikulum sekolah lain. • Dsb dsb… 13/11/2012 DRAFT 7
Pengelolaan Kurikulum 13/11/2012 DRAFT 8
KURIKULUM TINGKAT NASIONAL KURIKULUM TINGKAT DAERAH KURIKULUM TINGKAT SEKOLAH Pendidikan Agama Beban Belajar Kalender Akademik 13/11/2012 A PKN PPKn Bahasa Indonesia Matematika Bahasa Inggris Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Visi B 2. Misi 3. Strategi 4. Tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Seni dan Budaya PEDOMAN PENGEMBANGAN D a s a r I. Mata Pelajaran KOMPETENSI K e r a n g k a Struktur Kurikulum [distribusi jam min/maks] Koordinasi dan Supervisi Pendidikan Jasmani/Olahraga KTSP 5. Struktur & RPP dan Muatan Kegiatan Kurikulum: Pembelajaran [Jam [Intra dan Ekstra pelajaran Kurikuler] “real”] Keterampilan/Kejuruan 6. Waktu & Beban Belajar 7. Kalender Akademik Penyesuaian Event Daerah DRAFT 9
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD Struktur Kurikulum Sekarang No Komponen I II IV V IV A Matapelajaran 1 Pend. Agama 3 3 3 2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 5 5 5 4 Matematika 5 5 IPA 4 4 4 6 IPS 3 3 3 7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 B Muatan Lokal 2 2 2 C Pengembangan Diri 2 2 2 Jumlah 13/11/2012 26 27 28 32 32 32 Usulan Struktur Kurikulum Baru Alternatif - 1 No Komponen A Kelompok A 1 Pend. Agama 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika B Kelompok B 1 Seni Budaya & Prakarya 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. Jumlah Alternatif - 2 No Komponen A Kelompok A 1 Pend. Agama 2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 IPA 6 IPS B Kelompok B 1 Seni Budaya & Prakarya 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. Jumlah DRAFT I II IV V IV Tematik 4 5 8 5 4 4 4 6 6 6 8 10 10 6 6 6 4 6 10 6 4 4 4 6 6 6 4 4 4 30 32 34 36 36 36 I II IV 4 5 8 5 - 4 6 8 6 - 4 4 6 6 10 10 6 6 - V IV 3 4 5 6 4 4 Tematik 4 4 4 6 6 6 4 4 4 30 32 34 36 1036 36
PENATAAN STRUKTUR KURIKULUM SMP Usulan Struktur Kurikulum Baru Struktur Kurikulum Sekarang KOMPONEN ALOKASI WAKTU MINIMAL PER MINGGU [JP] MATA PELAJARAN VIII IX 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 10 Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi 2 2 2 B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 2 2* 32 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5 Ilmu Pengetahuan Alam 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7 Bahasa Inggris 8 Seni Budaya 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 13/11/2012 Kelompok A 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Bahasa Inggris Kelompok B 1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3. Prakarya (termasuk muatan lokal) Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu DRAFT ALOKASI WAKTU PER MINGGU [JP] VIII IX 3 3 5 5 4 4 4 3 3 3 4 38 11
Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran • Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran • Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran • Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat 13/11/2012 DRAFT 12
Total number of intended instruction hours in public institutions between the ages of 7 and 14 10 000 Ages 7 to 8 Ages 9 to 11 Ages 12 to 14 9 000 8 000 7 000 = 15% 6 000 5 000 4 000 3 000 2 000 1 000 Chile Australia Israel Belgium (Fr. )3 Netherlands Italy Spain Mexico France Canada Ireland Luxembourg Portugal England Iceland Belgium (Fl. ) Turkey OECD average Austria Denmark Japan Slovak Republic Germany Greece Norway Poland Hungary Indonesia Sweden 2 Korea Czech Republic 1 Slovenia Russian Federation Finland Estonia 0 1. Minimum number of hours per year. 2. Estimated because breakdown by age is not available. 3. "Ages 12 -14" covers ages 12 -13 only. 13/11/2012 DRAFT Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours. Source: OECD. Table D 1. 1. See Annex 3 for notes (www. oecd. org/edu/eag 2012). 13
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA No Alternatif Kelebihan Kekurangan 1 Penjurusan Mulai Kelas X • Ada pengurangan pelajaran di Kelas X yang dianggap memberatkan • Implementasi mudah karena tidak banyak berbeda dengan yang ada • Peserta didik dapat berkonsentrasi penuh mempelajari bidang tertentu • Peminatan ditetapkan berdasarkan hasil belajar sebelumnya (Rapor/UN SMP, Tes Penempatan/ Tes Bakat) • Menimbulkan stigma jurusan tertentu lebih unggul • Masih ada Penjurusan yang sudah tidak ada padanannya di dunia 2 Berdasarkan • Pemilihan mata pelajaran • Perlunya membedakan mata Minat pada berdasarkan minat ke pendidikan pelajaran untuk persiapan ke Pendidikan lanjutan perguruan tnggi dan untuk Lanjutan • Memungkinkan untuk memilih mata memenuhi rasa ingin tahu saja pelajaran pada bidang yang berbeda • Memerlukan administrasi akademik • Tidak harus mengambil mata yang baik pelajaran yang tidak disukai • Proses bimbingan harus efektif. • Sistem UN harus diubah 3 Non penjurusan (SKS) 13/11/2012 • Siswa belajar mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya • Tersedia pilihan mata pelajaran untuk melanjutkan ke perguruan DRAFT tinggi atau untuk sekedar ingin tahu • Idem diatas [tetapi lebih kompleks lagi] 14
Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMK • Ujian nasional sebaiknya tahun ke XI sehingga tahun ke XII konsentrasi ke ujian sertifikasi keahlian • Bidang keahlian yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan global • Penambahan life and career skills [bukan sebagai mata pelajaran] • Perlunya melibatkan pengguna [industri terkait] dalam penyusunan kurikulum • Pembelajaran SMK berbasis proyek dan sekolah terbuka bagi siswa untuk waktu yang lebih lama dari jam pelajaran. • Kesimbangan hard skill/competence dan soft skill/competence • Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif. 15
Elemen Perubahan Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Elemen Perubahan Standar Isi 13/11/2012 Standar Penilaian DRAFT 16
Elemen Perubahan Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Kompetensi Lulusan • Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan Kedudukan mata pelajaran (ISI) • Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi. Pendekatan (ISI) Kompetensi dikembangkan melalui: 13/11/2012 • Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran • Mata pelajaran DRAFT • Mata pelajaran • Vokasinal 17
Elemen Perubahan Elemen Struktur Kurikulum (Matapelajaran dan alokasi waktu) (ISI) Deskripsi SD SMP SMA • Holistik berbasis • TIK menjadi media • Perubahan sains (alam, sosial, semua sistem: ada dan budaya) matapelajaran wajib dan ada • Jumlah • Pengembangan diri matapelajaran dari terintegrasi pada pilihan 10 menjadi 6 setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler • Terjadi • Jumlah jam pengurangan • Muatan lokal bertambah 4 terintegrasi dalam matapelajaran JP/minggu akibat matapelajaran Seni yang harus perubahan Budaya, Penjasorkes, diikuti siswa pendekatan dan Prakarya pembelajaran • Jumlah jam • Jumlah bertambah 1 matapelajaran dari JP/minggu 12 menjadi 10 akibat • Jumlah jam perubahan bertambah 6 pendekatan JP/minggu akibat pembelajaran perubahan pendekatan SMK • Penambahan jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan (6 program keahlian, 40 bidang keahlian, 121 kompetensi keahlian) • Pengurangan adaptif dan normatif, penambahan produktif • produktif disesuaikan dengan trend perkembangan di Industri 18
Elemen Perubahan Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK • Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat • Guru bukan satu-satunya sumber belajar. • Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan Proses pembelajaran • Tematik dan terpadu 13/11/2012 • IPA dan IPS masing diajarkan secara terpadu DRAFT • Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya • Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri 19
Elemen Perubahan Deskripsi Elemen Penilaian hasil belajar Ekstrakuri-kuler 13/11/2012 SD SMP SMA SMK • Penilaian berbasis kompetensi • Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil] • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) • Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian • • Pramuka (wajib) UKS PMR Bahasa Inggris • • • Pramuka (wajib) OSIS UKS PMR Dll DRAFT • • • Pramuka (wajib) OSIS UKS PMR Dll 20
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) DOMAIN SD SMP SMA-SMK Menerima + Menanggapi + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta KETERAMPILAN PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi PENGETAHUAN PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA YANG BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN SIKAP DIKDAS: SD MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM DI SEKITAR RUMAH, SEKOLAH, DAN TEMPAT BERMAIN 13/11/2012 DIKDAS: SMP MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM DALAM JANGKAUAN PERGAULAN DAN KEBERADAANNYA DRAFT DIKMEN: SMA/K MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM SERTA DALAM MENEMPATKAN DIRINYA SEBAGAI CERMINAN BANGSA DALAM PERGAULAN DUNIA 22
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN KETERAMPILAN SD SMP SMA/K MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET SESUAI DENGAN YANG DITUGASKAN KEPADANYA. MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET SESUAI DENGAN YANG DIPELAJARI DI SEKOLAH MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN DARI YANG DIPELAJARINYA DI SEKOLAH SECARA MANDIRI 13/11/2012 DRAFT 23
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN PENGETAHUAN SD MEMILIKI PENGETAHUAN FAKTUAL DAN KONSEPTUAL DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA, HUMANIORA, DENGAN WAWASAN KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT FENOMENA DAN KEJADIAN DI LINGKUNGAN RUMAH, SEKOLAH, DAN TEMPAT BERMAIN 13/11/2012 SMP MEMILIKI PENGETAHUAN FAKTUAL, KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA, HUMANIORA, DENGAN WAWASAN KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT FENOMENA DAN KEJADIAN YANG TAMPAK MATA DRAFT SMA/K MEMILIKI PENGETAHUAN PROSEDURAL DAN METAKOGNITIF DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA, HUMANIORA, DENGAN WAWASAN KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN TERKAIT PENYEBAB FENOMENA DAN KEJADIAN 24
Kerangka Implementasi Kurikulum Penataan Kurikulum Perangkat Kurikulum Implementasi Terbatas Perangkat Pembelajaran dan Buku Teks Uji Publik dan Sosialisasi Reflective Evaluation (Validitas Isi, Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) melalui: diskusi internal Tim Inti, Tim Internal, Tim Pakar Des 2012 • • • Kerangka Dasar Struktur Kurikulum dan Beban Belajar Kompetensi (SKL, KI, SKMP/K, KDMP) 13/11/2012 Mar 2013 • • Implementasi Meluas pelatihan guru dan tenaga kependidikan Formative Evaluation Juni 2013 Implementasi Terbatas Summative Evaluation Juni 2016 Penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan kurikulum baru secara nasional Buku Babon Guru (Silabus, Panduan Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran) Alternatif : 1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh sekolah Buku Teks 2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa sekolah Pelajaran DRAFT 25
- Slides: 25