PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK UNTUK ANAK USIA DINI CHANDRA

PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK UNTUK ANAK USIA DINI CHANDRA ASRI WINDARSIH, S. H. , M. Pd.

MOTORIK Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.

Perkembangan motorik anak terbagi 2 bagian A. Motorik Kasar B. Motorik Halus Unsur-unsur yang menentukan 1. Otot, 2. Saraf, dan 3. Otak.

Menurut Beaty kemampuan motorik kasar seyogianya dimiliki oleh seorang anak usia dini yang berada rentang usia 4 -6 tahun, kompetensi tersebut terbagi menjadi 4 aspek yaitu, (1) berjalan (2) berlari (3) melompat (4) memanjat

Perkembangan motorik halus pada anak mencakup kemampuan anak dalam menunjukkan dan menguasai gerakan otot indah dalam bentuk koordinasi, ketangkasan dan kecekatan dalam menggunakan tangan dan jari jemari

Menurut HURLOCK perkembangan fisik anak usia dini mencakup empat aspek System syaraf, yang sangat berkaitan erat dengan perkembangan kecerdasan dan emosi, Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik Kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya pola tingkah laku baru Struktur tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi tubuh.

Perkembangan fisik merupakan hal yang mendasar bagi kemajuan perkembagan berikutnya. Ketika fisik berkembang dengan baik memungkinkan anak untuk dapat lebih mengembangkan ketrampilan fisiknya, dan ekplorasi lingkungannya dengan tanpa bantuan orang lain

Keadaan Berat Dan Tinggi Badan Pada anak usia ini pertumbuhan badan bagian atas berkembang lebih lambat dari pada bagian bawah. Anggota-anggota badan reatif masih pendek, kepala dan perut relatif masih besar. Selama masa akhir anak-anak, tinggi bertambah sekitar 10 % setiap tahun. Pada usia anak 6 tahun rata-rata mempunyai tinggi 46 inci dengan berat 22, 5 kg. (Mussen, Conger & Kagen, 1969)

Tiga tahap perkembangan keterampilan motorik anak usia dini 1. TAHAP KOGNITIF anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Pada tahap ini, dengan kesadaran mentalnya anak berusaha mengembangkan strategi tertentu untuk mengingat gerakan serupa yang pernah dilakukan pada masa yang lalu.

2. TAHAP ASOSIATIF Anak banyak belajar dengan cara coba- coba kemudian meralat ( trial and error ) olahan pada penampilan atau gerakan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali di masa mendatang. Tahap ini adalah perubahan strategi dari tahapan sebelumnya, yaitu dari apa yang harus dilakukan menjadi bagaimana melakukannya.

3. TAHAP AUTONOMOUS Gerakan yang ditampilkan anak merupakan respons yang lebih efesien dengan sedikit kesalahan. Anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis.

PRINSIP PERKEMBANGAN MOTORIK koordinasi gerakan motorik baik motorik kasar maupun motorik halus. Ada beberapa prinsip utama perkembangan motorik menurut Malina & Bouchard (1991) a. Kematangan Syaraf b. Urutan c. Motivasi d. Pengalaman e. Praktek

Tiga unsur yang menentukan dalam perkembangan motorik otak, saraf dan otot.

INDIKATOR PENCAPAIAN TAHAP PERKEMBANGAN FISIK/MOTORIK ANAK USIA DINI Dave (1970) mengklasifikasikan domain psikomotorik ke dalam lima kategori 1. Imitation (peniruan) Yaitu suatu keterampilan untuk menirukan suatu gerakan yang telah dilihat, didengar atau dialaminya

2. Manipulation (penggunaan konsep) Yaitu suatu keterampilan untuk menggunakan konsep dalam melakukan kegiatan (gerakan). 3. Presition (ketelitian) Yaitu suatu keterampilan yang berhubungan dengan kegiatan melakukan gerakan secara teliti dan benar

4. Ariculation (perangkaian) Yaitu suatu keterampilan untuk merangkaikan bermacam-macam gerakan secara perkembangan. Gerakan artikulasi ini menekankan pada koordinasi suatu rangkaian gerakan 5. Naturalization (kewajaran pengalamiahan) Yaitu suatu keterampilan untuk melakukan gerakan secara wajar. Menurut tingkah laku yang ditampilkan gerakan ini paling sedikit mengeluarkan energi baik fisik maupun psikis.


Keterampilan motorik kasar merupakan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot yang besar. Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap, serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar

Keterampilan motorik halus merupakan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata-tangan Ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya.

Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik anak adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak.

ketika bayi di motivasi untuk melakukan sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru tersebut merupakan hasil dari banyak factor, yaitu perkembangan system syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk system syaraf, bergerak, keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak, dan keinginan anak lingkungan yang mendukung pemerolehan kemampuan motorik

Tujuan perkembangan motorik Penguasaan keterampilan yang tergambar dalam kemampuanmenyelesaikan tugas motorik tertentu. (Yudha M Saputra dan Rudyanto, 2005)

Tujuan program pengembangan ketrampilan motorik anak usia dini 1. Program pengembangan keterampilan motorik kasar a) Agar anak mampu meningkatkan keterampilangerak b) Agar anak mampu memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani c) Agar anak mampu menanamkan sikap percaya diri d) Agar anak mampu bekerjasama dengan baik e) Agar anak mampu berperilaku disiplin, jujur, dansportif

2. Program pengembangan keterampilan motorik halus a) Agar anak mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan b) Agar anak mampu mengkoordinasikankecepatan tangan dengan mata c) Agar anak mampu mengendalikan emosi

Tujuan pengembangan motorik halus usia 4 -6 tahun 1. Agar anak mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan seperti meronce, menganyam, bertepuk tangan. 2. Agar anak mampu mengkoordinasikan indera mata dan aktivitas tangan. 3. Anak mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerakan jemari: seperti kesiapan menulis, menggambar dan memanipulasi benda-benda. 4. Agar anak mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus.

FUNGSI KETERAMPILAN MOTORIK ANAK USIA DINI menurut HURLOCK • 1. Keterampilan bantu diri (self-help) Keterampilan motorik harus dipelajari agar mendukung anak supaya mandiri atau mampu melakukan sesuatu untuk diri sendiri sehingga anak menjadi lebih percaya diri. • 2. Keterampilan bermain harus dipelajari dan dikuasai agar anak dapat bermain dengan teman-teman sebayasehingga anak dapat diterima oleh teman-temannya atauuntuk menghibur diri di luar teman sebaya.

3. Keterampilan bantu sosial (social-help) Anak harus memiliki suatu keterampilan agar dapat diterima di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keterampilan motorik dibutuhkan untuk membantu pekerjaan rumah di dalam keluarga, membantu pekerjaan sekolah ketika di lingkungan sekolah, maupun di masyarakat.

4. Keterampilan sekolah. Pada awal memasuki dunia sekolah, anak banyak diberikan kegiatan yang melibatkan keterampilan motorik seperti melukis, menulis, menggambar, menari, dll. Semakin banyak dan semakin baik keterampilan yang dimiliki, semakin baik pula penyesuaian sosial yang dilakukan dan semakin baik prestasisekolahnya, baik dalam prestasi akademis maupun dalam prestasiyang bukan akademis.

Fungsi program pengembangan keterampilan motorik anak usia dini Menurut Sumantri(2005) 1. Fungsi model program pengembangan keterampilan motorik kasar a) pemacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani, dankesehatan untuk anak usia dini. b) membentuk, membangun, memperkuat tubuh anak c) melatih keterampilan dan ketangkasan gerak juga daya pikir anak usia dini.

d) berperan meningkatkan perkembangan emosional. f) e) berperan sbg alat untuk meningkatkan perkembangan social menumbuhkan perasaan senang danmemahami manfaat kesehatan pribadi.

2. Fungsi model program pengembangan keterampilan motorik halus a) Keterampilan motorik halus berperan sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan. b) Keterampilan motorik halus berperan sebagai alat untukmengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengangerakan mata. c) Sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi.

FUNGSI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS menurut MUDJITO 1. Anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. 2. Anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya padabulan-bulan pertama kehidupannya melaluiketerampilan motorik. 3. Keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikandirinya dengan lingkungan sekolah denganketerampilan motorik.

Saat ideal HURLOCK untuk mempelajari motorik HURLOCK adalah pada masa kanak-kanak dengan alasan 1. Karena tubuh anak lebih lentur dibandingkan dengan tubuh remaja atau orang dewasa sehingga anak lebih mudah mempelajari keterampilan.

2. Anak lebih mudah dan cepat belajar karena keterampilanyang dimiliki masih sedikit sehingga keterampilan yang barudikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada. 3. Anak bersifat pemberani sehingga ketika belajar anak tidak terhambat oleh rasa takut akan sakit atau diejek teman.

4. Berbeda dengan remaja dan orang dewasa, anak suka melakukan kegiatan yang berulang-ulang, sehingga dengan mengulang-ulang kegiatan otot menjadi terlatih untuk melakukannya secara efektif. 5. Anak belum memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang banyak sehingga memiliki waktu yang lebih banyak untuk belajar menguasai keterampilan dibandingkan dengan remaja atau orang dewasa.

Perkembangan motorik akan berbeda tingkatannya pada setiap individu. Anak tertentu mungkin akan bisa melompat dan menangkap bola dengan mudah sementara yang lainnya mungkin hanya bisa menangkap bola yang besar atau berguling.

orang tua dan orang dewasa di sekitar anak harus mengamati tingkat perkembangan anak-anak dan merencanakan berbagai kegiatan yang bisa menstimulainya.

Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Perkembangan fisik motorik yang sehat dan optimal akan membuat anak menjadi lebih percaya diri dan berani tampil di depan umum. Hal ini akan tercermin dari pola penyesuaian diri si anak secara general.

TERIMA KASIH
- Slides: 39