PERKEMBANGAN ASPEK EMOSI wienpgsdperk PERAN EMOSI DLM PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN ASPEK EMOSI wien/pgsd_perk
PERAN EMOSI DLM PERKEMBANGAN INDIVIDU • Merupakan bentuk komunikasi • Ketegangan emosi mengganggu ketrampilan motorik & aktivitas mental • Emosi mempengaruhi interaksi sosial. Reaksi emosi yg ditampilkan merupakan sumber penilaian lingkungan thd individu & penilaian individu thd dirinya sendiri. • Pengulangan reaksi emosi akan berkembang menjadi kebiasaan. wien/pgsd_perk
PERAN ‘MATURATION’ & ‘LEARNING’ MATURATION • Berhubungan dg kelenjar adrenal (hormon adrenalin) – Fungsinya : mempersiapkan tubuh thd stress. • Berhubungan juga dg kemampuan kognisi. LEARNING • Berhubungan dg cara belajar / latihan dlm menampilkan reaksi emosi. wien/pgsd_perk
CIRI EMOSI ANAK • Reaksinya sangat kuat. • Muncul dg cara yg diinginkan anak. • Mudah berubah dari satu reaksi ke reaksi lainnya. • Bersifat individualitas. • Keadaan emosi dapat dikenali melalui gejala T. L anak. wien/pgsd_perk
POLA EMOSI ANAK • Pada dasarnya sama dg orang dewasa. – Bedanya : pd penyebab & cara menampilkan emosi. • Pola emosi secara umum : – – – – TAKUT MALU, CANGGUNG, KHAWATIR, CEMAS. SEDIH MARAH SENANG KASIH SAYANG (AFEKSI) CEMBURU (gabungan marah & takut) CURIOSITY (rasa ingin tahu) wien/pgsd_perk
EMOSI TAKUT Periode Stimulus Penyebab Reaksi Bayi § Suara keras § Ditinggal sendiri § Tempat / orang / obyek asing § Binatang • Stimulus tiba 2 shg anak belum cepat menyesuaikan diri • menangis Pra-sekolah • Benda 2 yg ditemui yg kita katakan ‘berbahaya’ • Mengenal bahaya • Belum mampu mengenal bahwa bukan dirinya yg terancam. • Dg aktivitas motorik. Misal : lari menghindar Usia Sekolah • Fantasinya sendiri • Kemampuan berfikir anak • Terancam harga semakin meningkat. diri oleh dirinya sendiri (takut gagal, beda dg orang lain, dll) wien/pgsd_perk • Langsung : lari, tutup muka, dll • Tdk langsung : sakit perut, mual. • School phobia.
Variasi rasa takut • Shyness (rasa malu) Segan bila bertemu orang yg belum dikenal & takut pd reaksi orang lain. Reaksinya : – Pra-sekolah berputar mengelilingi orang yg dikenal. – Usia Sekolah segan berbicara • Embarrasment (rasa canggung) – Khawatir yg menyangkut kesadaran diri (self conscious distress) takut penilaian. – Relatif belum ada pd anak usia 5 – 6 tahun. – Muncul pd anak Usia Sekolah kognisi lebih berkembang, sudah tahu tentang penilaian diri. wien/pgsd_perk
• Worry (rasa khawatir) – ‘khayalan ketakutan’ tentang hal 2 tertentu – Hasil dari pikiran sendiri – Dimulai sekitar usia 3 tahun normal pd masa anak. Misal : • Di rumah takut melakukan kesalahan, takut dimarahi ibu, dll. • Di sekolah takut terlambat • Dg teman takut dimusuhi • Anxiety (rasa cemas) – Rasa takut yg tdk jelas obyeknya & hanya dirasakan oleh anak itu sendiri. – Keadaan mental yg tdk enak meningkat menjadi free floating anxiety mengalami kondisi takut yg ringan setiap menghadapi situasi yg dianggap sbg ancaman yg potensial. wien/pgsd_perk
EMOSI MARAH • Banyak ditampilkan anak banyak rangsangan yg menimbulkan reaksi marah (misal : larangan 2) • Dianggap anak sebagai cara termudah menarik perhatian. – Pra-sekolah • Hak milik diambil orang lain • Keinginan yg tidak terlaksana – Usia sekolah • Timbul karena harga diri • Gagal mencapai tujuan • Perlakuan orang lain yg dirasa tidak adil • Reaksi marah biasanya berupa Impulsive response & inhibitat response / negativistic. wien/pgsd_perk
EMOSI SEDIH • Keadaan emosional yg disebabkan oleh hilangnya sesuatu yg dicintai • Sedih biasanya jarang terjadi pd anak, krn : – Orang tua berusaha melindungi anak dari rasa sedih – Anak mudah mengalihkan rasa sedih ke hal 2 yg membuatnya senang. – Tersedianya pengganti utk sesuatu yg telah hilang. • Reaksinya – Langsung (tampak) menangis. – Tdk langsung (tdk tampak / ditekan) keadaan apatis yg umum yg ditandai oleh : • Kehilangan minat terhadap lingkungan. • Kehilangan selera makan • Sulit tidur / cenderung mimpi buruk • Menolak untuk bermain wien/pgsd_perk
EMOSI CEMBURU • Gabungan antara MARAH & TAKUT • Reaksi normal thd kehilangan kasih sayang yg nyata, dibayangkan atau ancaman kehilangan kasih sayang. • Situasi yg menimbulkan cemburu selalu situasi sosial. • Ada 3 situasi sosial : – Di rumah sibling rivalry, takut sayang sama yg lain / tdk disayang, punya adik baru, dll. – Di sekolah takut kehilangan perhatian dari guru / teman. – Material iri hati • Frekuensi kecemburuan yg tinggi sekitar usia 3 tahun, dan usia menjelang remaja (10 -11 th) wien/pgsd_perk
• Reaksi cemburu : – Langsung • Perlawanan agresif mengggigit, menendang, memukul, mendorong, mencakar, dll. • Yg relatif diterima sosial berbohong, mencuri, mengeluh, mencela, meremehkan, dll. – Tidak Langsung • Regresi mundur ke bentuk perilaku infantil (kekanakan) misal : mengompol, mengisap jempol, dll. • Berusaha mendapatkan perhatian dlm bentuk ketakutan baru. • Masalah / gangguan makan. • Kenakalan umum • Perilaku merusak • Ekspresi berupa kata-kata wien/pgsd_perk
EMOSI SENANG • Karena mendapatkan apa yg dinginkan – Pra-sekolah : timbul dari aktivitas yg melibatkan anak lain – terutama teman sebaya. Rasa senang sangat kuat jika bisa melebihi prestasi temannya. Usia Sekolah : keberhasilan mencapai tujuan yg telah ditetapkan sendiri untuk dirinya. • Reaksinya – Berkisar dari diam, tenang, puas diri, sampai meletup-letup dlm kegembiraan yg besar. – Tertawa mulai usia pra-sekolah (4 th lebih) – Usia meningkat, anak belajar mengekspresikan kegembiraan dlm pola yg diterima secara sosial. • Emosi gembira selalu disertai dg senyuman, tawa & relaksasi tubuh (bersorak, memeluk, tertawa, dll). wien/pgsd_perk
EMOSI AFEKSI • Reaksi emosional thd seseorang, binatang atau kepada benda 2 yg dimiliki berupa kasih sayang. • Pada orang yg menyayangi, memperhatikan, tdk pernah memarahi, tdk acuh tak acuh, dll. • Pada binatang / benda hanya sebagai pengganti bagi obyek kasih sayang thd manusia. • Reaksinya : – Pra-sekolah ingin terus berada bersama orang lain yg – dicintai & mencoba membantunya. Usia sekolah memuji, mengekspresikan afeksi dg kata 2. wien/pgsd_perk
EMOSI CURIOSITY (RASA INGIN TAHU) • Timbul karena anak berminat terhadap lingkungan atau dirinya sendiri. • Reaksinya : – Pra sekolah bertanya – Usia sekolah membaca, eksperimen (mencoba-coba). wien/pgsd_perk
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM PERKEMBANGAN EMOSI • Emotional Dominant Dominasi emosi berpengaruh terhadap kepribadian anak. • Emotional Balance Perlunya keseimbangan emosi. Emosi yg satu dilawan dg emosi sebaliknya sampai batas tertentu. • Emotional Control Kemampuan untuk mengontrol / mengendalikan emosi. Perlunya latihan & proses belajar. • Emotional Chatarsis Pembersihan sistem energi yg terkurung wien/pgsd_perk
KERAWANAN DLM PERKEMBANGAN EMOSI • Deprivasi emosi • Terlalu banyak afeksi • Dominasi emosi yg tidak menyenangkan • Peningkatan emosi di luar batas normal • Kegagalan belajar mengendalikan emosi • Gagal mentoleransi emosi yg tidak menyenangkan • Hambatan dalam katarsis emosi wien/pgsd_perk
3 hal penting untuk perkembangan emosi yg positif • Kontrol emosi • Toleransi emosi • Katarsis emosi wien/pgsd_perk
- Slides: 18