PERILAKU ORGANISASI BISNIS PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI KUSTIADI
PERILAKU ORGANISASI BISNIS : PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI KUSTIADI BASUKI OKTOBR, 2017
Pengertian Kelompok • Karena adanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan, kedekatan tempat keja, sering berjumpa, dan kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain dan mereka mulai berkelompok, serta akhirnya membentuk kelompok sebagai suatu komunitas dalam organisasi tertentu. • Oleh karena itu kelompok dapat didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Robbins, 2008).
Teori Pembentukan Kelompok 1. Teori Kedekatan (Propinquity Theory) Teori ini menyatakan bahwa seseorang behubungan dengan orang lain dikarenakan adanya kedekatan ruang dan daerahnya (Spatial and Geographical Proximity). Misal dalam suatu kantor, pegawai-pegawai yang bekerja dalam ruangan yang sama (berdekatan) akan mudah bergabung dan membuat hubungan-hubungan yang menimbulkan adanya kelompok, dibandingkan dengan pegawai yang secara fisik terpisah satu sama lain 2. Teori Komprehensif (Comprehensive Theory) Menurut teori ini terbentuknya kelompok didasarkan pada aktivitas, interaksi-inter aksi, dan sintimen (perasaan/emosi) yang satu sama lain berhubungan secara langsung
• Penjelasan : 1. Semakin banyak aktivitas seseorang yang dilakukan dengan orang lain (shared), maka semakin beraneka interaksinya dan semakin kuat timbulnya sentimen mere ka. 2. Semkin banyak interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemung kinan aktivitas dan sentimen yang ditularkan (shared) pada orang lain 3. Semakin banyak aktivitas dan sentimen ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak sentimen seseorang dipahami orang lain , maka semakin banyak kemung kinan ditularkannya aktivitas dan interaksi. 3. Teori Keseimbangan (A Balance Theory) Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik pada orang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap dalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain.
4. Teori Didasarkan Atas Alasan Praktis (Practicalities of Group Formation) Teori ini menyatakan bahwa suatu organisasi dapat mengelompok dikarenakan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan-alasan sosial lainnya yang bersifat praktis. Teori ini mempunyai karakteristik sebagai berikut : • Adanya dua orang atau labih • Berinteraksi satu sama lainnya • Saling membagi beberapa tujuan sama • Dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok
Bentuk Kelompok 1. Kelompok Primer (Primery Group) a. Kelompok yang disifati dengan adanya keakraban, kerjasama, dan hubungan tatap muka yang merupakan dasar dalam pembentukan sifat sosial dan cita-cita individu. b. harus mempunyai suatu perasaan keakraban, kebersamaan, loyalitas, dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-nilai dari para anggotanya. Semua kelompok primer adalah kelompok yang kecil ukurannya, tetapi tidak semua kelompok kecil adalah primer (contoh : keluarga dan kelompok kolega)
2. Kelompok Formal dan Informal a. Kelompok Formal, adalah kelompok yang sengaja dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu yang anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh : komite (panitia), unit-unit kerja (bagian, laboratorium, R & D, tim manajer, dan sebagainya. b. Kelompok Informal, adalah kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan seseorang yang anggotanya tidak diatur dan diangkat, tetapi ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok, timbul dan berkembang dalam kelompok formal. Karena ada beberapa anggota tertentu mempunyai kesamaan nilai yang perlu ditularkan (shared) kesesama anggota dan kadangkala kelompok informal berkembang atau keluar dari organisasi formal.
Tipe Kelompok Informal : 1). Klik Mendatar (Horizontal Clique), adalah suatu kelompok yang anggotanya hanya terbatas pada derajat dan bidang kerja yang sama 2). Klik Menegak (Vertical Clique), adalah suatu kelompok yang anggotanya berasal dari tingkatan hirarki yang berbeda dalam organisasi atau departemen organisasi tersebut. Kelompok ini berkembang karena adanya kebutuhan keamanan atas pencapaian sesuatu hasil yang perlu dibagi ratakan (shared), atau karena adanya kesamaan untuk mengatasi jarak sosial antar atasan dan bawahan. 3). Klik Acak (Random Clique), adalah suatu kelompok yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai derajat, tingkatan, bagian, dan lokasi.
3. Kelompok Terbuka dan Tertutup a. Kelompok Terbuka, adalah suatu kelompok yang konsisten dalam merespon akan adanya perubahan dan pembaharuan b. Kelompok Tertutup, adalah suatu kelompok yang kurang konsisten dalam menerima perubahan dan pembaharuan, dan mempunyai kecenderungan tetap menjaga kestabilan. Perbedaan Kelompok Terbuka dan Kelompok Tertutup Ada 4 dimensi untuk mengetahui perberdaannya : 1). Perubahan Keanggotaan Kelompok • Kelompok Terbuka, konsisten dalam menerima dan melepas anggo tanya, anggota baru mempunyai kekuasaan yang luwes, hubungan status dan kekuasaan kurang mapan • Kelompok Tertutup dalam menjaga kestabilan anggota kecil kemungkinannya untuk menambah dan mengurangi anggotaanggo tanya setiap saat, hubungan status dan kekuasaan biasanya lebih mapan.
2). Kerangka Referensi • Kelompok Terbuka, khususnya anggota baru membawa suatu perpsektif dan ide-ide baru untuk meningkatkan kegiatan dan memechkan persoalan • Kelompok Tertutup, kerangka referensinya sempit, anggotanya terutama yang baru kurang terangsang memberikan ide-ide baru untuk perubahan dan pembaharuan 3). Perspektif Waktu • Kelompok Terbuka, perspektif waktu lebih berpikir masa sekarang dan masa depan yang dekat (near future), keanggotaannya tidak stabil dan cenderung secara tetap menerima perubahan dan pembaharuan serta berpikir jangka pendek sudah merupakan cirri khasnya. • Kelompok Tertutup anggotanya mampu memelihara waktu dalam perspektif jangka panjang dan menimbang sejarah masa lalu untuk dilanjutkan ke masa depan dengn perencanaan jangka panjang (orientasi masa lalu dikaitkan dengan sejarah masa lalu). “The Past is but a prologue to the future” (Tiada arti masa lalu kecuali ia sebagai suatu pendahuluan masa yang akan datang).
4). Keseimbangan • Keseimbangan adalah keadaan adanya suatu sistem yang menjaga kestabilan setelah adanya keadaan yang memporakporandakan • Untuk kelompok terbuka lebih mengarah kurang adanya keseimbangan, oleh karena mempunyai mobilitas yang tinggi terhadap penerimaan anggota baru yang membawa ide-ide baru sehingga suatu sistem yang belum berjalan ada kemungkinan berubah dengan cepat 4. Kelompok Referensi Kelompok referensi adalah seseorang dalam kelompok melakukan referensi atas dirinya sendiri, dan menggunakan kelompoknya sebagai ukuran (standar) untuk evaluasi dirinya atau sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya. Kelompok ini memberikan dua fungsi bagi seseorang untuk evaluasi diri : a. Fungsi Perbandingan Sosial (Social Comparation Function) Dalam fungsi ini seseorang menilai dirinya membandingkannya dengan diri orang lain, untuk mengetahui dirinya apakah sudah bekerja dengan baik atau belum, apakah perilakunya sesuai dengan pendapat umum, dan sebagainya •
b. Fungsi Pengesahan Sosial (Social Validation Function) Seseorang akan mempergunakan kelompoknya sebagai suatu ukuran untuk menilai sikap, kepercayaan dan nilai-nilainya (perbuatan atau sikapnya baik, apabila kelompok menganggapnya baik). 5. Kelompok Komando (Command Group) Merupakan kelompok yang terdiri atas individu-individu yang melapor secara lang sung kepada seorang manajer 6. Kelompok Tugas (Task Group) Merupakan kelompok yang ditentukan secara organisasional mewakili mereka yang bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan 7. Kelompok Kepentingan (Interest Group) Merupakan para karyawan yang berkumpul yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan dengan kepentingan masing-masing 8. Kelompok Persahabatan (Friendship Group) Merupakan mereka yang berkumpul bersama karena mereka memiliki satu atau lebih persamaan karakteristik
Mengapa Orang-orang Bergabung Dalam Suatu Kelompok (Dasar-dasar Daya Ta rik Antar Orang) ? /Alasan Terbentuknya Kelompok 1. Kesempatan Untuk Berinteraksi Adanya kesempatan untuk berinteraksi merupakan dasar pokok dari daya tarik antar individu dan pembentukan kelompok selain faktor lingkungan. Kesempatan berinteraksi dan hubungannya dengan faktor lingkungan dapat dibeda kan atas : a. Hal-hal yang berhubungan dengan jarak fisik b. Jarak psikologis dan arsitektur 2. Rasa Aman Dengan bergabung dalam suatu kelompok, individu dapat mengurangi rasa tidak aman karena berdiri sendiri 3. Status merupakan salah satu faktor yang menentukan pula dalam daya tarik antar individu sehingga dapat terjalin hubungan kelompok 4. Harga Diri Kelompok-kelompok dapat memberi perasaan harga diri kepada orang, yaitu selain menyampaikan status terhadap mereka yang berada di luar kelompok, keanggotaan juga dapat memberi peningkatan perasaan harga diri kepada anggota kelompok itu sendiri 5. Afiliasi Kelompok-kelompok dapat memenuhi kebutuhan sosial. Orang-orang menikmati in teraksi teratur yang diberikan oleh keanggotaan kelompok
6. Kekuatan yang tidak dapat dicapai individu seringkali menjadi mungkin melalui tindakan kelompok (terdapat kekuatan dalam jumlah) 7. Pencapaian Tujuan Terdapat saat-saat dimana membutuhkan lebih dari satu orang untuk mencapai suatu tugas, terdapat sebuah kebutuhan terhadap kelompok bakat, pengetahuan, atau kekua tan dengan tujuan menyelesaikan sebuah pekerjaan. 8. Kesamaan Latar Belakang Latar belakang yang sama dapat merupakan salah satu faktor penentu dari proses daya tarik individu untuk berinteraksi satu sama lain, kemudian terjadi hubungan kelompok 9. Kesamaan Sikap Kesamaan sikap merupakan pengembangan dari kesamaan latar belakang yang lebih mudah untuk berinteraksi dan membentuk kelompok
Panitia Dalam Organisasi Dinamika lain selain kelompok dalam hubungannya dengan perilaku organisasi adalah perilaku panitia. Panitia adalah tipe formal yang sangat penting dan banyak dijumpai dalam organisasi dewasa ini serta mempunyai pengertian sebagai berikut : 1. Panitia adalah suatu kelompok orang-orang yang mempunyai fungsi kolektif 2. Panitia adalah suatu kelompok dimana semua persoalan dipecahkan bersama-sama sebagai suatu kelompok Adakalanya beberapa panitia dibentuk berdasarkan tugas khusus dan sementara (ad hoc) untuk memecahkan persoalan-persoalan khusus dan kemudian setelah selesai bubar. Adakalanya pula panitia lebih condong sebagai tim, komisi, dewan, atau kelom pok gugus tugas yang sifatnya agak panjang usianya tidak seperti ad hoc.
Setiap panitia melaksanakan fungsi yang berbeda, ada yang melaksanakan fungsi pelayanan, penasihatan, koordinasi, pemberian informasi; ada pula yang berfungsi sebagai pembuatan keputusan akhir. Dalam fungsinya sebagai pembuat keputusan, panitia lebih menunjukkan kemampuannya sebagai kelompok pimpinan yang menjalankan fungsi lini. Karena dengan cara kerja panitia ini, maka akan diperoleh lebih banyak keluasan kerja dan keluasan infomasi. Kebaikan dan Kelemahan dari Panitia 1. Kabaikan dari Panitia a. Adanya usaha bersama dengan pertimbangan yang menyatu diantara orang-orang yang bekerja di dalamnya b. Sebagai sarana untuk mengurangi konflik dan meningkatkan koordinasi diantara bagian-bagian dalam suatu organisasi c. Meningkatkan motivasi dan keterikatan yang dipancarkan dari partisipasi d. Dapat dipergunakan sebagai sarana untuk pengembangan dan pertumbuhan seseorang.
2. Kelemahan dari Panitia a. Seringkali menunda-nunda pekerjaan, kurang bertanggung jawab, dan mengham burkan waktu b. Seringkali mengeluarkan banyak biaya dan paling tepat untuk pegawai yang mempunyai kualitas jelek c. Adanya hak yang sama untuk berbicara atau mengemukakan pendapat sehingga dimanfaatkan oleh orang-orang yang suka berbicara untuk menghabiskan waktu d. Sebagai sekumpulan orang, tetapi tidak ada pertanggungjawaban perseorangan e. Keputusan yang dibuat acapkali berdasarkan kompromi, dengan dominasi perse orangan atau dominasi minoritas Tahap Perkembangan Kelompok berkembang melalui sebuah urutan terstandar dalam evolusinya yang disebut Model Lima Tahap Perkembangan Kelompok (five-stage groupdevelopment model), menyebutkan karakteristik perkembangan kelompok dalam lima tahap yang ber beda : pembentukan, timbulnya konflik, normalisasi, berkinerja, dan pembubaran.
Tahap I : Tahap Pembentukan (forming) Merupakan tahap pertama dalam perkembangan kelompok, memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Tahap II : Tahap Timbulnya Konflik (storming stage) Tahap kedua dalam perkembangan kelompok adalah tahap timbulnya konflik yang dikarakteristikan oleh konflik intrakelompok Tahap III : Tahap Normalisasi (norming stage) Merupakan tahap ketiga dalam perkembangan kelompok yang dikarakteristikan oleh hubungan yang dekat dan kekohesifan Tahap IV : Tahap Berkinerja (performing) Merupakan tahap keempat dalam perkembangan kelompok yang dikarektiristikan kelompok yang telah sepenuhnya fungsional Tahap V : Tahap Pembubaran (adjourning stage) Merupakan tahap terakhir dalam perkembangan kelompok untuk kelompok-kelompok sementara yang dikarakteristikan oleh perhatian untuk menyelesaikan aktiivitas-aktivitas dibandingkan penampilan tugas
Hal-hal Mengenai Kelompok adalah sekumpulan orang yang terorganisasi (kelompok kerja), memili ki hal-hal yang membentuk perilaku anggota. Hal-hal yang dimaksud meliputi antara lain: 1. Peran Merupakan serangkaian pola perilaku yang diharapkan dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial. a. Dalam meyandang sejumlah peran, maka perilakunya akan bervariasi sesuai peran yang disandangnya, yaitu : b. Identitas Peran adalah sikap-sikap dan prilaku-perilaku tertentu yang konsisten dengan sebuah peran c. Persepsi Peran adalah pandangan seseorang individu atas bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu d. Ekspektasi Peran adalah apa yang diyakini orang lain mengenai bagaimana Anda harus bertindak dalam sebuah situasi tertentu. e. Kontrak Psikologis adalah sebuah perjanjian tidak tetulis yang menentukan apa yang diharapkan oleh manajemen dari karyawan dan sebaliknya f. Konflik Peran adalah sebuah situasi dimana seorang individu dihadapkan dengan ekspektasi-ekspektasi peran yang berlainan
2. Norma Merupakan standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut oleh para anggota kelompok. Norma yang ditetapkan kelompok biasanya meliputi sejumlah larangan : a. Norma Kelas Umum Terdapat sejumlah norma kelas umum dalam kebanyakan kelompok kerja yang dapat dikategorikan sebagai berikut : • Norma Kinerja adalah petunjuk-petunjuk eksplisit mengenai seberapa keras harus bekerja, bagaimana menyelesaikan pekerjaan, tingkat hasil kerja, tingkat kelambanan yang pantas, dan sebagainya yang sangat kuat mempengaruhi kinerja karyawan secara individual • Norma Penampilan adalah ketentuan yang dapat meliputi pakaian yang pantas dipakai, loyalitas terhadap kelompok kerja, kapan harus terlihat sibuk, dan kapan waktu yang pantas untuk bersantai. Norma Pengaturan Sosial adalah merupakan norma yang datang dari kelompok kerja informal dan terutama mereka mengatur interaksi sosial dalam kelompok • Norma Alokasi Sumberdaya adalah norma-norma yang dapat berasal dari dalam kelompok/organisasi dan mencakup hal-hal seperti bayaran, penugasan pada pekerjaan-pekerjaan sulit, serta alokasi peralatan dan perlengkapan baru
b. Konformitas Menyesuaikan perilaku seseorang agar selaras dengan norma-norma kelompok c. Perilaku menyimpang di Tempat Kerja Perilaku disengaja yang melanggar norma-norma organisasional signifikan, dan dengan melakukannya, . mengancam kesejahteraan organisasi, atau anggota-anggotanya 3. Status Merupakan sebuah posisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain 4. Ukuran dari sebuah kelompok mempengaruhi perilaku kelompok secara keseluruhan. 5. Kekohesifan Merupakan tingkat dimana para anggota kelompok saling tertarik dan termotivasi untuk tinggal di dalam kelompok tersebut
FAKTOR EKSTERNAL PENENTU PRESTASI KELOMPOK 1. Strategi Organisasi, menentukan bagaimana dan kemana organisasi dibawa ditantukn manajemen puncak, ditetapkan bersama-sama dengan manajemen tingkat menengah untuk merumuskan sasaran yang hendak dicapai porganisasi 2. Struktur wewenang, menentukan kepada siapa seseorang melapor, siapa yang membuat keputusan, dan bagaimana wewenang yang diberikan kepada kelompok dlam mengambil siatu keputusan. 3. Peraturan, Organisasi menciptakan peraturan, prosedur, kebijaksanaan, dan berbagai peraturan lainnya yang menentukan standar perilakudari pekerja. 4. Sumber-sumber organisasi, Organisasi yang besar memiliki sumber-sumber yang besar pekerjanya dilengkapi dengan peralatan yang canggih untuk melksanakan tugasnya 5. Proses selesksi, Kriteria dalam proses seleksi akan menentukan tenaga kerja yang akan diterima sebagai kelompok kerja dalam organisasi 6. Penilaian prestasi dan sistem imbalan, Adanya sistem imbalan yang mengkaitkannya dengan prestasi dari kelompok kerja akan mempengaruhi perilaku kelompok tersebut. 6. Budaya Organisasi, Organisasi pada umumnya memiliki kultur dan subkultur organisasi yang akan menentukan perikalu kelompok dalam organisasi tersebut. 7. Faktor lingkungan fisik, tata ruang, suhu dan udara dalam ruangan, dll berpengaruh terhadap perilaku dan prestasi kelompok.
FAKTOR INTERNAL PENENTU PRESTASI KELOMPOK 1. Kemampuan merupakan parameter tentang apa yang dapat dilakukan dan seberapa efektif mereka melakuykannya dalam kelompok. 2. Karakteristik kepribadian para anggota kelompok menentukan perilaku kelompok tersebut KOHESIVITAS (KEPADUAN) DALAM KELOMPOK Kohesivitas merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu kelompok, ditunjukkan dalam bentuk keramahtamahan antaranggota kelompok (senang untuk bersama-sama), adanya kesatuan, keeratan , dan saling menarik dari anggota kelompok. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan Kohesivitas (Keterpaduan) 1. Kesamaan Nilai dan tujuan 2. Keberhasilan dalam mencapai tujuan 3. Status kelompok 4. Penyelesaiaan perbedaan 5. Kecocokan terhadap norma-norma 6. Daya tarik pribadi 7. Persaingan antarkelompok 8. Pengakuan dan penghargaan
Faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat Kohesivitas : 1. Ketidaksamaan tentang tujuan 2. Besarnya anggota kelompok 3. Pengalaman yang tidak menyenangkan dngan kelompok 4. Persaingan interen antaranggota kelompok 5. Dominasi
- Slides: 24