PERILAKU KONSUMEN ELASTISITAS EKSTERNALITAS Pendekatan Perilaku Konsumen Dalam

  • Slides: 27
Download presentation
PERILAKU KONSUMEN, ELASTISITAS, EKSTERNALITAS

PERILAKU KONSUMEN, ELASTISITAS, EKSTERNALITAS

Pendekatan Perilaku Konsumen � Dalam dunia bisnis, para produsen dan perusahan akan menyusun rencana

Pendekatan Perilaku Konsumen � Dalam dunia bisnis, para produsen dan perusahan akan menyusun rencana dagang dan sebuah strategi pemasaran, banyak cara yang digunakan oleh perusahan untuk memasarkan bidang usaha mereka, salah satunya adalah melalui internet, di era globalisasi dan hi-tech ini tak dipungkiri bahwa semua kalangan masyarakat sebagian besar kegiatan sehari-hari didukung hampir 100% dengan koneksi internet, � oleh karena itu perusahan dengan alat pemasaran melalui internet ini mempunyai kesempatan besar untuk mendapatkan konsumen.

Calon konsumen akan dengan sengaja atau bahkan tidak sengaja melihat iklan suatu produk jasa

Calon konsumen akan dengan sengaja atau bahkan tidak sengaja melihat iklan suatu produk jasa maupun barang yang ditawarkan oleh berbagai macam perusahaan, bahkan calon konsumen dengan mudah dapat hanya mengunjungi situs website dari perusahaan utuk melihat barang dan jasa apa saja yang ditawarkan, pengetahuan konsumen tentang visi dan misi perusahan tersebut juga tidak dibatasi walau tidak melihat langsung ke lokasi. � Di jaman sekarang ini konsumen pun mempunyai kepercayaan besar untuk melakukan transaksi online kepada perusahaan yang visi dan misinya jelas. �

� Untuk memulai suatu usaha, bagi perusahaan yang tidak kalah pentingnya juga adalah melihat

� Untuk memulai suatu usaha, bagi perusahaan yang tidak kalah pentingnya juga adalah melihat perilaku konsumen yang menjadi target pasar dari jasa dan barang yang akan ditawarkan

� Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian,

� Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. � Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

� Untuk barang berharga jual rendah ( lowinvolement ) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan

� Untuk barang berharga jual rendah ( lowinvolement ) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi ( highinvolvement ) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

TEORI PERILAKU KONSUMEN Menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya, yaitu

TEORI PERILAKU KONSUMEN Menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya, yaitu : • Alasan para pembeli / konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada harga yang tinggi. • Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.

� Kepuasan dan perilaku konsumen di pengaruhi oleh hal-hal berikut: a. Nilai Guna (Utility)

� Kepuasan dan perilaku konsumen di pengaruhi oleh hal-hal berikut: a. Nilai Guna (Utility) b. Kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa c. Kecenderungan konsumen dalam menentukan pilihan konsumsi

� Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang-barang.

� Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Jika kepuasan itu makin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya)

Teori Pendekatan � Pendekatan Kardinal Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal atau sering disebut dengan

Teori Pendekatan � Pendekatan Kardinal Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal atau sering disebut dengan teori nilai subyektif : dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif / dapat diukur, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya. Oleh karena itu keseimbangan konsumen dapat dicari dengan pendekatan kuantitatif.

� Para ahli ekonomi mempercayai bahwa utility merupakan ukuran kebahagian. Utility dianggap bahwa ukuraan

� Para ahli ekonomi mempercayai bahwa utility merupakan ukuran kebahagian. Utility dianggap bahwa ukuraan kemampauan barang / jasa untuk memuaskan kabutuhan. � Besar kecilnya utility yang dicapai konsumen tergantung dari jenis barang atau jasa dan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Sehingga dapat ditunjukan oleh fungsi sebagai berikut :

� U = f ( X 1, X 2, X 3………, Xn ) U

� U = f ( X 1, X 2, X 3………, Xn ) U : besar kecilnya kepuasan: X : jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi � Besar kecilnya kepuasan yang diperoleh konsumen tergantung pada jenis dan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.

Pendekatan Ordinal Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis Kurva indeference :

Pendekatan Ordinal Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis Kurva indeference : manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif / tidak dapat diukur. � Pendakatan ini muncul karena adanya keterbatasan – keterbatasan yang ada pendekatan cardinal, meskipun bukan berarti pendekatan cardinal tidak memiliki kelebihan. � �

Pengertian Elastisitas � Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah

Pengertian Elastisitas � Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. � Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya

1. Elastisitas Permintaan � Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur

1. Elastisitas Permintaan � Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi. � Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu:

� Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand) � Permintaan yang elastis sempurna

� Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand) � Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic) � Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic

� Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer

� Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan : � Tersedia atau tidaknya barang

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan : � Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar � Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut � Jenis barang dan pola preferensi konsumen � Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut. � Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

Elastisitas akan besar bilamana : � terdapat banyak barang subsitusi yang baik � harga

Elastisitas akan besar bilamana : � terdapat banyak barang subsitusi yang baik � harga relatif tinggi � ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana : � benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana : � benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain � barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah. � Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.

Contoh Elastisitas � Bila fungsi permintaan (Qd) terhadap suatu barang adalah : P=50 -2

Contoh Elastisitas � Bila fungsi permintaan (Qd) terhadap suatu barang adalah : P=50 -2 Q. Saudara ditanya: Berapa elastisitas permintaan (Edp) terhadap barang tersebut.

� Bila di ketahui fungsi permintaan (demand) dari suatu produk adalah: Qd=84 –P² dan

� Bila di ketahui fungsi permintaan (demand) dari suatu produk adalah: Qd=84 –P² dan fungsi penawaran Qs=P+4 P² saudara di tanya: � A. Elastisitas permintaan dan penawaran � B. Kenaikan harga maksimum � C. Komentar atas hasilnya

3. Di bawah ini disajikan informasi mengenai hubungan antara harga (P) barang ABC, jumlah

3. Di bawah ini disajikan informasi mengenai hubungan antara harga (P) barang ABC, jumlah penjualan (Q) barang tersebut, sebagai berikut: Saudara diminta: a. Melengkapi isi tabel yang kosong dan menyusun permintaan serta grafiknya b. Menghitung elastisitas busur (art elasticity) antara harga (P)=35 dan P=30, serta (P)=15 dan P=10. Mana diantara keduanya yang lebih elastis?

P (Rp. 1000) Q (unit) 40 0 35 5 30 10 25 15 20

P (Rp. 1000) Q (unit) 40 0 35 5 30 10 25 15 20 20 15 25 10 30 5 35 0 40 TR (Rp) MR (Rp)

Eksternalitas � Bila suatu perusahaan melakukan aktivitas bisnisnya, maka dia akan menghasilkan berbagai barang

Eksternalitas � Bila suatu perusahaan melakukan aktivitas bisnisnya, maka dia akan menghasilkan berbagai barang dan jasa beserta dampak ikutannya bagi masyarakat luas. � Sebagian dari dampak tersebut akan memberikan:

Manfaat bagi masyarakat 2. Beban atau biaya bagi masyarakat 1.

Manfaat bagi masyarakat 2. Beban atau biaya bagi masyarakat 1.

Jenis Eksternalitas � Eksternalitas Positif atau dampak positif � Eksternalitas Negatif atau dampak negatif

Jenis Eksternalitas � Eksternalitas Positif atau dampak positif � Eksternalitas Negatif atau dampak negatif