peri sandi huizche Pembaca Puisi Seniman Teater dan
peri sandi huizche Pembaca Puisi, Seniman Teater, dan Pengajar
KECENDERUNGAN MEMBACA PUISI MEMBACA DEKLAMASI Puisi dianggap sudah sangat indah, memiliki nada dan irama, sehingga tidak perlu dibubuhi intonasi bahkan ekspresi dan gestur Puisi dianggap sebagai teks yang perlu dibubuhi, intonasi, ekspresi, gestikulasi. Karena ada kesadaran didengar dan dilihat. PERTUNJUKA N dianggap Teks Puisi sebagai teks yang bisa dikembangkan dengan pendekatan performative dan dipertontonkan
Proses Membaca Deklamasi Pertunjukan Pembaca puisi hanya membacakan biasa Teks, puisi dikuasai secara presisi bahkan kerap dihafal, Bebrapa bentuknya terinspirasi dari saritilawah, MC, dan Orator Bukan hanya dihafal, tapi dimamah sehingga teks menjadi bagian dari tubuhnya
Penonton Tubuh Teks Puisi Tiga Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membaca Puisi
tubuh
stratifikasi virtual acaranya penonton idem live idem
Menjadi Pembaca yang Berbahay a Menjadi Pembaca Puisi adalah upaya menghayati kembali makna Homoluden (manusia bermain)
TAHAPAN READING, ANALISIS, OBSERVASI, INTERNALISASI (LATIHAN), AKTUALISASI (PENTAS)
ANALISIS MEMBACA PUISI Psikologis? --------Sosiologis? --------Fisikis? -----------
ANALISIS STRUKTUR DRAMATIK PUISI Struktur Dramatik (Eksposisi, Ricing Action, Konflikasi, Klimaks, Resolusi) Suspen, Spektakel, Gimik, latar-setting
Observasi Tokoh yang akan dimainkan tidak hanya sekedar awang-awang yang hanya ada di kepala, tapi dia ada
INTERNALIS ASI/LATIHAN Seni Membaca bertolak dari Process is Art bukan Product is Art
AKTUALISASI (PENTAS)
- Slides: 17