Perencanaan Pembelajaran PAKEM Agustinus Heri Nugroho Pendidikan Akuntansi

Perencanaan Pembelajaran PAKEM Agustinus Heri Nugroho Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hery_usd@yahoo. com CP: 08122762592

PENDAHULUAN Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) adalah suatu strategi pembelajaran terpadu yang menggunakan strategi, metode, pendekatan dan teknik pengajaran terpadu sedemikian rupa baik prosedur maupun tujuan pembelajarannya dapat terlaksana dan tercapai dengan baik.

1. Pembelajaran AKTIF Pembelajaran aktif atau yang akrab kita kenal dengan istilah CBSA atau Student Active Learning (SAL). Keaktifan dalam pembelajaran AKTIF adalah lebih banyak berupa KEAKTIFAN MENTAL meskipun beberapa hal ada juga yang diujudkan dengan KEAKTIFAN FISIK

2. Pembelajaran KREATIF Pembelajaran kreatif berkenaan bagaimana guru sebagai fasilitator mampu menfasilitasi proses pembelajaran sehingga memberi suasana yang kondusif untuk siswa belajar. Dengan bermodal pada pengalaman dan pengetahuannya serta mau terus belajar dan mengamati dan berkreasi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, sehingga tercapailah tujuan pembelajaran dengan baik.

Saran-saran yang diajukan oleh Stice, antara lain sebagai berikut: 1. Famahilah apa yang sedang anda bicarakan 2. Ajarilah dan kedepankan dengan contoh 3. Hargai siswa anda 4. Berilah selalu motivasi siswa anda 5. Konstruksikan selalu tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan 6. Ajarilah siswa anda dengan problem solving skill 7. Katakanlah dan Perlihatkan 8. Baca dan baca terus model-model pembelajaran 9. Ajarkan siswa anda tentang belajar 10. Konstruksikan test yang valid

3. Pembelajaran EFEKTIF Berikut ini resep pembelajaran yang efektif, yang meliputi: perencanaan, penyajian dan penutupan. a) Perencanaan ü Memulai pertemuan dengan tinjauan singkat atau dengan masalah pembuka selera; ü Memulai pelajaran dengan pemberitahuan tujuan dan alasan secara singkat;

ü Menyajikan bahan pelajaran yang baru sedikit demi sedikit dan di antara bagian penyajian yang sedikit memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami, mencoba, bertanya dan sebagainya; ü Memberikan petunjuk yang rinci untuk setiap tugas bagi siswa; ü Memeriksa pemahaman siswa dengan jalan mengajukan banyak pertanyaan dan memberikan latihan yang cukup banyak;

ü Membolehkan siswa bekerjasama sampai pada tingkat siswa dapat mengerjakan tugas secara mandiri; b) Penyajian ü Pemeriksaan pemahaman oleh siswa dilakukan dengan pemberian tugas kepada siswa. Guru memberikan penjelasan pembuka jalan, kemudian siswa menyelesaiakan tugas itu, lalu guru berkeliling memeriksa hasil pembelajaran, memberikan bantuan, siswa membuat ringkasan proses langkah-langkah penyelesaian tugas tersebut.

ü Pertanyaan diajukan kepada seluruh siswa, siswa diberi waktu cukup untuk menemukan jawaban, baru kemudian salah seorang siswa ditunjuk secara acak untuk menjawab pertanyaan tadi, akhirnya jawaban ditawarkan kepada siswa lain untuk menilai kebenaran atau ketepatannya. ü Pada pembelajaran tentang konsep atau prosedur, siswa mengerjakan latihan terbimbing.

c) Penutupan Pertemuan ü Jika sisa waktu tinggal sedikit, digunakan untuk membuat ringkasan dari pelajaran yang baru saja selesai; ü Jika sisa waktu agak banyak, digunakan untuk membicarakan langkah awal dari penyelesaian tugas yang harus dikerjakan di rumah.

4. Pembelajaran MENYENANGKAN a) Pembangkitan motivasi menuju pembelajaran yang menyenangkan. Yang dapat dimanfaatkan untuk menjadikan siswa menyenangi dan termotivasi: ü Pemberian nilai; ü Persaingan; ü Kerjasama; ü Keterlibatan harga diri; ü Tugas atau pertanyaan menantang;

ü ü Pujian; Penampilan; Suasana yang menyenangkan; Pengertian, ia akan berusaha untuk mencapainya; ü Variasi kegiatan belajar, dengan digunakannya bermacam-macam alat bantu pembelajaran; ü Rekreasi

Membangkitkan motivasi sungguh tidak mudah, berikut resep dalam membangkitkan motivasi; ü Usahakan setiap tujuan pembelajaran jelas dan menarik; ü Usahakan memotivasi dengan contoh; ü Guru harus antusias; ü Ciptakan suasana yang menyenangkan; ü Usahakan agar siswa sebanyak mungkin terlibat dalam proses pembelajaran; ü Hubungkanlah bahan pelajaran dengan kebutuhan siswa;

ü Pujian dan hadiah lebih berhasil untuk menimbulkan motivasi daripada hukuman dan celaan; ü Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan siswa; ü Hargailah pekerjaan yang telah dilakukan siswa; ü Berikan kritik dengan senyuman.

Motivasi adalah kunci dari pembelajaran yang efektif, resep lain untuk membangkitkan motivasi; ü Memotivasi siswa melalui kebiasaan dalam mengajar; memulai belajar tepat waktu; berkeliling kelas; menentukan bahwa pada setiap pelajaran alat tulis dan buku sudah di atas meja; menjawab dengan tidak berteriak.

ü Memotivasi siswa dengan jalan menggunakan teknik bertanya yang baik; gunakan “seni bertanya”; tujukan pertanyaan ke seluruh kelas; memberi kesempatan kepada siswa; memotivasi siswa dengan tugas dan tes; membantu siswa memahami semua bahan pelajaran yang “abstrak”; .

a) Pendekatan SANI menuju ke Pembelajaran yang Menyenangkan. SANI adalah Santun Terbuka dan Komunikatif adalah suatu pendekatan kultural yang sangat baik dalam membangkitkan motivasi. Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu aktivitas sosial antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa, terjadi interaksi dan negosiasi.

Dalam pembelajaran tidak seharusnya masih dijumpainya anggapan bahwa hukuman adalah bagian dari proses pembelajaran, justru sebaliknya hukuman harus dihindarkan tetapi suasana yang hangat, menyenangkan dan terbuka harus diciptakan agar siswa senang untuk belajar.

Go different and the best. . . .