Perencanaan dan Pengendalian UnsurUnsur Biaya Produksi 2 2
Perencanaan dan Pengendalian Unsur-Unsur Biaya Produksi (2) 2. BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik adalah biaya bahan, tenaga kerja, dan fasilitas produksi lainnya, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Seperti: biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik pabrik, biaya sewa gedung pabrik, penyusutan aktiva tetap pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik. BOP berdasarkan perilakunya terhadap perubahan volume produksi, dibedakan menjadi: - BOP variabel; BOP yang totalnya mengalami perubahan secara proporsional sesuai perubahan volume produksi. Makin besar volume produksi maka makin besar BOP variabel total. Sedang BOP per unit jumlahnya tetap konstan. - BOP tetap; BOP dalam kapasitas relevan, totalnya tetap konstan meskipun volume produksi berubah-ubah. Makin besar volume produksi maka makin besar BOP tetap per unit akan makin kecil. Kapasitas relevan adalah berbagai tingkat produksi yang tidak mengakibatkan bertambahnya kapasitas produksi (BOP tetap konstan). - BOP semi-variabel; BOP yang totalnya berubah secara tidak proporsional dengan perubahan volume produksi. Jadi mengandung BOP variabel dan BOP tetap. Tahap pembebanan BOP kepada produk: � Penyusunan anggaran BOP per departemen (departemen produksi dan departemen pembantu). � Alokasi anggaran BOP departemen pembantu ke departemen produksi. � Perhitungan tarif BOP setiap departemen produksi. � Pembebanan BOP dengan tarif yang ditentukan dimuka. Penyusunan Anggaran BOP per Departemen Jumlah departemen produksi suatu pabrik beragam, tapi paling tidak ada tiga yaitu departemen pabrikasi, perakitan, dan pengecatan atau penyelesaian. Sedang departemen pembantu biasanya ada departemen listrik pabrik, departemen reparasi dan pemeliharaan. http: //www. mercubuana. ac. id
Tata Hitung Ongkos Perencanaan dan Pengendalian Unsur-Unsur Biaya Produksi Contoh: Industri tekstil PT TEXMACO mendistribusikan budget BOP tidak langsung departemen dengan ketentuan sbb: Elemen Biaya Jumlah Dasar Distribusi Biaya penyusutan pabrik Rp. 1. 800. 000, - Luas Biaya listrik pabrik Rp. Kwh lantai (m 2) 600. 000, Biaya asuransi kebakaran Rp. 4. 200. 000, - Luas lantai (m 2) Biaya perawatan mesin Rp. Nilai mesin Gaji pegawai Rp. 2. 400. 000, - 750. 000, - Jumlah karyawan Berdasarkan penelitian pabrik tahun 2006, diperoleh data sbb: Departemen Produksi A Luas Lantai (m 2) 10. 500 Kwh Nilai Mesin 240. 000 Rp. 45. 000, - Jumlah Karyawan 40 Produksi B 7. 500 240. 000 Rp. 30. 000, - 40 Pembantu X 4. 500 60. 000 Rp. 30. 000, - 24 Pembantu Y 3. 000 30. 000 Rp. 22. 500. 000, - 24 Pembantu Z 4. 500 30. 000 Rp. 22. 500. 000, - 32 30. 000 600. 000 Rp. 150. 000, - 160 Dari data yang ada dapat ditentukan: Jumlah budget BOP tidak langsung departemen untuk departemen: Elemen biaya yang didis- Jumlah Dept. produksi Dept. pembantu tribusikan Rp. Biaya penyusutan pabrik Biaya listrik pabrik Biaya asuransi kebakaran Biaya perawatan mesin Gaji pegawai 1. 800. 000 600. 000 4. 200. 000 750. 000 2. 400. 000 9. 750. 000 A B X Y Z Rp. Rp. 180. 000 270. 000 630. 000 450. 000 270. 000 240. 000 60. 000 1. 470. 000 225. 000 600. 000 3. 165. 000 1. 050. 000 30. 000 630. 000 420. 000 630. 000 150. 000 112. 500 600. 000 360. 000 480. 000 1. 470. 000 1. 102. 500 1. 522. 500 2. 490. 000 Alokasi anggaran BOP departemen pembantu ke departemen produksi. - 30. 000 Metoda alokasi langsung; umumnya digunakan jika jasa yang dihasilkan departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi. http: //www. mercubuana. ac. id Aifrid 98
Tata Hitung Ongkos Perencanaan dan Pengendalian Unsur-Unsur Biaya Produksi 1. Membuat tabel alokasi budget BOP dari Departemen Pembantu ke Depatemen Produksi 2. Menghitung tarif BOP untuk masing-masing departemen bila pembebanan tarif BOP berdasarkan kapasitas normal yaitu: Departemen Produksi Kapasitas Normal No. 2 450. 000 jam No. 4 640. 000 jam 500. 000 jam No. 6 400. 000 jam No. 8 400. 000 jam No. 10 - Metoda alokasi bertahap tidak timbal balik; dilakukan bertahap tapi o tidak memperhitungkan jasa secara timbale balik diantara departemen pembantu. Transfer jasa dengan metoda ini diperhitungkan secara alokasi yang diatur berdasarkan kebijaksanaan manajemen. Dalam metoda ini, departemen pembantu yang anggaran BOP-nya telah dialokasikan, tidak menerima alokasi dari departemen pembantu yang lain. Ket Sebelum alokasi Departemen Pembantu Departemen Produksi X Y Z A B BOP (1) (1) BOP BOP XXX XXX + Proses alokasi XXX (2) XXX + (3) XXX (2) XXX (3) XXX Setelah + alokasi Contoh: BOP Gambar 8. 2. Proses Alokasi Metoda Tidak Timbal Balik + BOP http: //www. mercubuana. ac. id Aifrid 100
- Slides: 3