PERBEDAAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN PENDEKATAN KUALITATIF CREATED BY
PERBEDAAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN PENDEKATAN KUALITATIF CREATED BY : Dr. UMMANAH S. Sos. M, Si UNIVERSITAS ESA UNGGUL
A. PERBANDINGAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Brannen ( 1997 ) mengidentifikasi beberapa hal yang menjadi pembeda diantara keduanya, yaitu : 1. Secara Teori Peneliti kuantitatif menyisihkan dan menetukan ubahan-ubahan dan kategori-kategori variabel. Sedangkan kualitatif dimulai dengan cara mendefinisikan konsep yang sangat umum, yang mengalami perubahan karena hasil penelitian.
2. Dalam Hal Pengamatan 3. Dalam Hal Pengumpumpulan Data Pada pendekatan kuantitatif dilakukan melalui lensa yang sempit pada serangkaian variabel yang telah didesain sebelumnya. Sedangkan pendekatan kualitatif melakukan pengamatan dengan lensa yang lebih lebar dan mencoba untuk mencari pola hubungan antar konsep. Pendekatan kuantitatif instrumen yang terwujud dari hasil penderivasian teori yang diajukan, yang dilakukan dengan menggunakan tahapan yang ketat. Sedangkan pendekataan kualitatif peneliti sendiri yang bertindak selaku instrumen sehingga dikenal dengan istilah Human Instrumen , artinya peneliti yang bertindak selaku instrumen itu sendiri.
B. KARAKTERIS PENELITIAN KUANTITATIF 1. Rinci; memiliki prosedur yang terinci dan jelas, hipotesis dari sejak awal sudah dirumuskan ditulis secara lengkap sebelum penelitian. 2. Melihat Hubungan Antarvariabel, menguji Teori, dan mencari Generalisasi Bernilai Prediktif 3. Desain Spesifik, Jelas, Rinci, dan Ditentukan Sejak Awal; kejelasannya mencakup (desain, subjek, variabel, data, teknik analisis yang akan digunakan. 4. Menggunakan Logika Eksperimen; Mencari hubungan antarvariabel yang sedang diteliti.
5. Data Berupa Angka 6. Subyek Banyak 7. Menggunakan Alat Pengumpul Data; Angket, tes, wawancara, questionnare’s guide, check list 8. Netralitas Dalam Pelaksanaaan Penelitian; Dengan cara memfokuskan pada variabel yang akan diteliti gejalanya, dan yang telah dirumuskan dalam instrumen atau skala peneitian. 9. Bersifat Atomistis; memecah kenyataan dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan mencari hubungan antar variabel. 10. Bersifat Reduksi
11. Bersifat Deterministik 12. Ada intervensi Terhadap Subyek 13. Menguji Hipotesis 14. Generalisasi Berdasarkan sampel 15. Interaksi Peneliti dengan Subyek Penelitian Jauh 16. Analisis Data Setelah Data Terkumpul 17. Kebenaran Bersifat Etik
C. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF 1. Bersifat Alamiah; Peneliti tidak berusaha memanipulasi situs (setting) penelitian. 2. Bersifat Dinamis Dan Berkembang 3. Fokus Penelitian; Diturunkan beberapa pertanyaan penelitian 4. Bersifat Deskriptif; Melakukan penggambaran secra mendalam tentang situasi atau proses yang diteliti. 5. Sasaran Penelitian Berlaku sebagai Subyek Penelitian; Informan dan Key Informan 6. Data Penelitian Bersifat Deskriptif
7. Berfokus Pada Proses Dan Interaksi Subjek 8. Subjek Terbatas 9. Pemilihan Subyek Dilakukan Secara Purposive 10. Kontak Personal Secara Langsung 11. Human Instrumen; Pengumpulan Data Dilakukan oleh peneliti sendiri 12. Mengutamakan Data Langsung (First Hand); Peneliti berusaha mendapatkan data secara langsung dari sumber asli.
13. Pengumpulan Data Observasi Terlibat 14. Hubungan Antara Peneliti Dengan Informan Terjalin Akrab 15. Persfektif Holistik 16. Berorientasi Pada kasus yang Unik 17. Keabsahan Data; Peneliti harus dapat menunjukkan bahwa datanya valid dan reliabel. 18. Analisi Data Dilakukan Secara Induktif 19. Kebenaran Emik; Pemahaman yang mendalam terhadap fenomena kehidupan masyarakat yang diteliti.
D. KETERBATASAN PENELITIAN KUANTITATIF 1. Lama Dalam Proses Perencanaan 2. Sulit Memperdalam Data 3. Kelemahan Angket/Skala/Tes. Beberapa kelemahan angket sbb; a. Responden tidak dapat mengkomunikasikan hal-hal yang mungkin menjadi informasi penting yang tidak ditanyakan di dalam angket. b. Peneliti menjaga jarak dengan responden, sehingga hubungan antara peneliti dan responden berlangsung kaku. c. Responden menjawab sekedar hanya untuk menyenangkan orang yang memberi angket, sehingga terjadi bias data. d. Jika menggunakan angket yang berasal dari luar, harus melelui penerjemahan berulang kali dan disesuaikan engan budaya lokal tempat lokasi penelitian akan dilakukan.
E. KETERBATASAN PENELITIAN KUALITATIF 1. 2. 3. 4. 5. Kualitas tergantung Pengalaman Peneliti Subjektifitas Tinggi Perubahan perilaku informan Waktu pengumpulan data lama Tidak ada prosedur standar
6. 7. 8. 9. 10. Kesulitan mendapatkan informan kunci Interpretasi beda antar peneliti Sulit menggenaralisasi Sulit mengabaikan teori yang dimiliki peneliti Keterbatasan peneliti
• Lebih lanjut perbedaan paradigma kedua jenis penelitian ini dapat dielaborasi sebagai berikut: Paradigma Kuantitatif Paradigma Kualitatif 1. Cenderung menggunakan metode kuantitatif, dalam 1. Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam pengumpulan dan analisa data, termasuk dalam penarikan sampel. 2. Lebih menenkankan pada proses berpikir positivisme-logis, yaitu suatu cara berpikir yang ingin menemukan fakta atau sebab dari sesuatu kejadian dengan mengesampingkan keadaan subyektif dari individu di dalamnya. 3. Peneliti cenderung ingin menegakkan obyektifitas yang tinggi, sehingga dalam pendekatannya menggunakan pengaturan secara ketat (obstrusive) dan berusaha mengendalikan stuasi (controlled). 2. Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam menangkap gejala (fenomenologis). 3. Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang bebas (tanpa pengaturan yang ketat). 4. Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir dari sudut pandang “orang dalam”. 5. Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara deskriptif dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi bukan untuk menguji teori atau hipotesis.
4. Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi yang diteliti, sehingga peneliti tetap berposisi sebagai orang “luar” dari obyek penelitiannya. 5. Bertujuan untuk menguji suatu teori/pendapat untuk mendapatkan kesimpulan umum (generasilisasi) dari sampel yang ditetapkan. 6. Berorientasi pada hasil, yang berarti juga kegiatan pengumpulan data lebih dipercayakan pada intrumen (termasuk pengumpul data lapangan). 7. Keriteria data/informasi lebih ditekankan pada segi realibilitas dan biasanya cenderung mengambil data konkrit (hard fact). 8. Walaupun data diambil dari wakil populasi (sampel), namun selalu ditekankan pada pembuatan generalisasi. 9. Fokus yang diteliti sangat spesifik (particularistik) berupa variabel-variabel tertentu saja. Jadi tidak bersifat holistik. 6. Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti sebagai instrumen utama. Hal ini dinilai cukup penting karena dalam proses itu sendiri dapat sekaligus terjadi kegiatan analisis, dan pengambilan keputusan. 7. Keriteria data/informasi lebih menekankan pada segi validitasnya, yang tidak saja mencakup fakta konkrit saja melainkan juga informasi simbolik atau abstrak. 8. Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus singular, sehingga tekannya bukan pada segi generalisasinya melainkan pada segi otensitasnya. 9. Fokus penelitian bersifat holistik, meliputi aspek yang cukup luas (tidak dibatasi pada variabel tertentu).
Ada beberapa Sisi yang sama-sama dimiliki oleh kedua desain penelitian ini sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, yaitu: 1. Meneliti satu tema yang masih bersifat umum 2. Membuat pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk studi pendahuluan. 3. Masing-masing desain memiliki asumsi yang mendasari pelaksanaan penelitian tersebut.
4. Dalam pelacakan informasi awal, terkadang digunakan metode yang sama (observasi, wawancara, dan dokumentasi) 5. Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya masing-masing. 6. Data yang diperoleh, diolah dan dibuatlah laporan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA • Hamidi. 2007. Metode Penelitian Dan Teori Komunikasi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang • Idrus Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Penerbit Erlangga.
- Slides: 17