PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DAN SCRAMBLE TERHADAP
PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DAN SCRAMBLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS SDN SALEMBARAN 3 KECAMATAN KOSAMBI Sidang Seminar Proposal Nama Siska Hayatul Jannah 1686206219 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2020
BAB I A. Latar Belakang IPS merupakan integrasi berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora seperti Sosiologi, Geografis, Ekonomi, politik, Hukum dan budaya. Tetapi, proses pembelajaran IPS khususnya di sekolah dasar masih banyak menggunakan metode konvensional dalam penyampaian materi, yang mana metode ini dalam pembelajarannya masih berpusat pada guru, dan akibatnya siswa kurang aktif dan kurang mendapatkan kesempatan kemampuan berpikirnya.
BAB I B. Identifikasi Masalah 1. Model pembelajaran yang kurang bervariasi diduga berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. 2. Kurangnya pemahaman siswa terhadap isi materi sehingga kemampun berpikir kritis siswa rendah. 3. Alat dan media yang digunakan oleh guru masih kurang bervariatif sehingga siswa kurang termotivasi. 4. Penggunaan model pembelajaran Word Square diduga berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS. 5. Penggunaan model pembelajaran Scramble diduga berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS.
BAB I C. Perumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis IPS Siswa kelas V SD Negeri Salembaran 3 Kecamatan kosambi antara siswa yang diberi model pembelajaran Word Square dan Scramble dengan siswa yang diberi model pembelajaran Scramble? D. Tujuan Penelitian Mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS antara model pembelajaran Word Square dan Scramble.
BAB II Syah (2011) Kemampuan berpikir kritis Ennis (1989) Paul (1993) Kemampuan berpikir kritis adalah merupakan keterampilan berpikir sistematis yang dilakukan untuk memecahkan masalah dan membuat pendapat mereka sendiri dengan masuk akal.
BAB II Aqib (2016) Model Word Square Sukandheni (2014) Karniasih (2015) Model pembelajaran Word Square adalah model pembelajaran yang didalamnya berisi permainan acak kata huruf menjadi kata dalam bingkai kotak siswa diminta untuk menghubungkan huruf dengan cepat dan baik secara mendatar dan menurun.
BAB II Shoimin (2014) Model Scramble Karniasih (2015) Huda (2014) Model pembelajaran Scramble adalah suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa dengan menjawab soal dengan cepat yang sudah tersedia tetapi masih dalam kondisi acak.
BAB II Fase anak sekolah ( Usia sekolah Dasar) Karakteristik siswa kelas V Tugas anak usia sekolah dasar
BAB III A. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salembaran 3 Kabupaten Tangerang. B. Metode Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif desain Quasi Eksperiment teknik pengumpulan datanya dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes.
BAB III C. Populasi dan Sampel Populasi : 2 Kelas (67 Siswa) Sampel : 2 Kelas (kelas 5 A dan kelas 5 B berjumlah 67 siswa)
BAB III D. Validitas Instrumen Penelitian Menggunakan rumus korelasi product moment jenis tes subjectif/essai
BAB III E. Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif a. Uji penyajian data 1. Distribusi frekuensi 2. Histogram 3. Poligon Frekuensi 4. Ogive b. Ukuran pemusatan data (Central Tedency) 1. Mean 3. Modus 2. Median 4. Mencari Standar devisi c. Uji prasyarat data (uji penyebaran data) 1. Range 3. Simpangan Baku 2. Varians
BAB III 2. Uji Persyaratan Data a. Uji normalitas = untuk mengetahui data itu normal atau tidak distribusi data b. Uji homogenitas = untuk mengetahui data yang berasal dari populasi dari varian homogen c. Uji hipotesis = ketika data telah diketahui normal dan homogenitas lalu dilakukan uji “t”
- Slides: 14