PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK DAN TAKE AND
PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK DAN TAKE AND GIVE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS 4 SDN DOYONG 2 KOTA TANGERANG PARVILIA LARASATI 1686206278 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Materi Pembahasan Pendahuluan Kerangka Teoritis, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis Metodelogi Penelitian
Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Peneliti melakukan uji coba dengan menggunakan anak sejumlah 45 siswa dengan siswa kelas 4 A sebanyak 23 siswa dan kelas 4 B sebanyak 22 siswa. No Ketika peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa kelas IV SD Negeri Doyong 2, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh siswa pada mata pelajaran IPA terutama pada kemampuan siswa dalam berpikir kritis. Siswa cenderung kesulitan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka karena guru masih menggunakan metode konvensional atau ceramah selama pembelajaran IPA berlangsung. Siswa hanya duduk, diam, mendengarkan, mencatat, dan menghafal sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi tidak menyenangkan dan kurang menarik perhatian siswa. 1 Indikator Berpikir Kritis Mengidentifikasi unsur-unsur dalam kasus Persentase Keberhasilan Kelas 4 A Kelas 4 B 30 % 26, 7 % 31, 3 % 30, 7 % 26 % 21, 3 % beralasan, terutama alasan-alasan dan kesimpulan-kesimpulan. 2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi 3. Menganalisis, mengevaluasi, dan membuat keputusan-keputusan 4. Menyimpulkan 26 % 24, 6 % 5. Menghasilkan argumen-argumen 28 % 16, 7 %
E. Tujuan Penelitian C. Pembatasan Masalah B. Identifikasi Masalah 1. Siswa cenderung kesulitan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. 2. Guru masih menggunakan metode konvensional atau ceramah selama pembelajaran IPA. 3. Kegiatan KBM tidak menyenangkan dan kurang menarik. 4. Siswa kesulitan dalam menarik kesimpulan. Peneliti akan meneliti masalah pata pelajaran IPA di SDN Doyong 2, dan model yang akan dipakai adalah Model Pair Check dengan Model Take and Give. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan model pembelajaran Pair Check dengan model pembelajaran Take and Give terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA siswa kelas 4 di SDN Doyong 2. D. Rumusan Masalah F. Manfaat Penelitian Apakah terdapat perbedaan model pembelajaran Pair Check dengan model pembelajaran Take and Give terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA siswa kelas 4 SDN Doyong 2 1. Manfaat Teoritis 2. Manfaat Praktis
Bab 2 Kerangka Teoritis, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kemampuan Berpikir Kritis a. Pengertian Kemampuan Menurut Robins (2017) (h. 35) “Kemampuan adalah kapasitas individu saat ini untuk melakukan berbagai tugas dalam sebuah pekerjaan. Kemampuan keseluruhan esensinya dibangun oleh dua sektor yaitu intelektual dan fisik”. Berdasarkan teori diatas kemampuan adalah kemampuan individu dalam melakukan berbagai aktivitas atau tugas yang terbagi menjadi dua yaitu kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir maupun kemampuan fisik seseorang. b. Pengertian Berpikir Kritis Menurut Facione, (2011) (h. 15 ) berpendapat bahwa “Berpikir kritis adalah proses untuk menentukan apa yang harus diyakini dan dilakukan”. Berpikir kritis memerlukan proses yang matang dan memerlukan proses yang panjang. Setelah melalui proses yang matang dan panjang maka kita memiliki keyakinan untuk melakukan hal-hal yang kita yakini.
c. Tujuan Berpikir Kritis d. Indikator Berpikir Kritis Menurut Sapriya (2011) (h. 87), tujuan berpikir kritis ialah untuk menguji suatu pendapat atau ide, termasuk di dalamnya melakukan pertimbangan atau pemikiran yang didasarkan pada pendapat yang diajukan. Peneliti hanya berfokus untuk mengambil 3 indikator saja yaitu : 1) mengidentifikasi unsur-unsur dalam kasus beralasan, terutama alasan-alasan dan kesimpulan-kesimpulan, 2) Menganalisis, mengevaluasi, dan membuat keputusan-keputusan dan 3) Menyimpulkan.
2. Tinjauan tentang IPA a. Pengertian IPA Menurut Usman Samatowa (2011) (h. 3) berpendapat bahwa “Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam ( IPA). Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. b. Tujuan Pembelajaran IPA di sekolah Tujuan pembelajaran IPA disekolah adalah dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan dapat mengembangkan siswa untuk observasi dilingkungan sekitar, dapat menghargai alam yang telah Allah ciptakan.
• 4 3. Materi Sumber Energi • 4. Pendekatan Pembelajaran
Penelitian Relevan 1. Tia Amaliah Soleha (2017) dalam skripsi yang berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Pair Check dengan model pembelajaran Take and Give terhadap hasil belajar IPA kelas III di SDN Doyong 3 Kota Tangerang”. 3. Rahmawati, Ade Dini (2018) Pengaruh Model 2. Ni Md. Yantiani , I Wyn Wiarta , Pembelajaran Experiental Md. Putra (2013) dalam skripsi yang Learning terhadap Kemampuan berjudul “Pembelajaran Kooperatif Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pair Check Berpengaruh terhadap Pelajaran IPA di Sekolah Dasar : Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Penelitian Kuasi Eksperimen pada dan Bangun Datar Siswa Kelas IV Siswa Kelas V di SD Negeri Gugus IV Semarapura” Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.
Kerangka Berpikir Model Pembelajaran Pair Check Model Pembelajaran Take and Give Rendahnya Kemampuan Berpikir Kritis Siswa IPA kelas IV di SD Negeri Doyong 2 Kota Tangerang Perbedaan Model Pembelajaran Pair Check dan Take and Give Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA Siswa Kelas 4 SDN Doyong 2 Kota Tangerang
Hipotesis Penelitian Pretest Hipotesis Penelitian Post Test
3. Metodelogi Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Di kelas IV SDN Doyong 2 Tangerang pada bulan Jan-Des 2020 Populasi dan Sample Metode Penelitian “Nonequivalent Control Group Desain”. Di dalam desain ini, penelitian menggunakan satu kelompok eksperimen dengan kelompok pembanding dengan diawali dengan sebuah tes awal (pretest) yang diberikan kepada kedua kelompok, kemudian diberi perlakuan (treatment). Penelitian kemudian diakhiri dengan tes akhir (posttest) yang diberikan kepada kedua kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV berjumlah 45 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV berjumlah 45 yang terdiri dari siswa kelas IV A 23 dan siswa kelas IV B 22.
rxy Teknik Pengumpulan Data Kisi-Kisi Instrumen TES berupa Uraian Singkat Soal terdiri dari 15 soal berupa uraian Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Instrumen Variabel Terikat Uji Reliabilitas 1. Definisi Konseptual 2. Definisi Operasional
Instrumen Variabel Bebas Definisi Konseptual a. Model Pembelajaran Pair Check b. Model Pembelajaran Take and Give Definisi Operasional a. Model Pembelajaran Pair Check b. Model Pembelajaran Take and Give Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptive 2. Statistik Inferensial
TERIMAKASIH
- Slides: 15