PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN OPENENDED DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS 4 SDN PAKUALAM 1 KOTA TANGERANG SELATAN ATIKA NINGSIH 1686206161 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2020

B B A II B A B I I I

BAB I PENDAHULUAN PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS 4 SDN PAKUALAM 1 KOTA TANGERANG SELATAN ng a k ar t a la e B L i s a ik f i t en ah l a as M Id h m u R n a us la a s a M Tu an u j P l e en n a iti

Latar Belakang Masalah Metode pembelajaran kurang bervariatif Standar Kelulusan pada mata pelajaran IPA khususnya pada jenjang sekolah dasar masih jauh dari apa yang diharapkan. Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa

Identifikasi Masalah 1. Siswa cenderung kesulitan dalam meningkatkan keterampilan menganalisis permasalahan. 2. Ilmu Pengetahuan Alam dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami. 3. Rendahnya kemampuan berpikir kritis IPA siswa. 4. Siswa kesulitan dalam menarik kesimpulan. 5. Metode pembelajaran yang digunakan masih kurang variatif sehingga membuat siswa kurang termotivasi.

Rumusan Masalah “Apakah terdapat perbedaan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA materi Selalu Berhemat Energi antara siswa yang diberi model pembelajaran openended dengan siswa yang diberi model pembelajaran berbasis masalah? ”.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA materi Selalu Berhemat Energi siswa yang diberi model pembelajaran openended dengan siswa yang diberi model pembelajaran berbasis masalah.

p am PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS 4 SDN PAKUALAM 1 KOTA TANGERANG SELATAN n m e K tia r e ng e P n ge n e P n a i t r e g n Pe ng e P ti r e an A IP l de Mo n a i t Pe r K r ki KAJIAN TEORITIK tis i i rp e B a rti er g n BAB II n a u l be M n tia P ar j a l e b m e l. P er g en aj m Pe e od n a ar el d Mo an en Op a ar j la e b em P n Pe el a iti n E n Ya ng d e d n h la a s si a b r Be a M s n a ev el R Hi t o p e P s i s e en l n a i it

Pengertian Kemampuan Munandar (1992) Stephen P. Robbins (2006) Stephen P. Robbins (1996) Kemampuan ialah daya untuk melakukan sesuatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan kemampuan adalah kapasitas individu untuk melakukan berbagai tugas dalam sebuah pekerjaan ability refers to an individual’s capacity to perform the various tasks in job.

Pengertian Berpikir Kritis Susanto (2006) Berpikir kritis adalah suatu kegiatan melalui cara berpikir tentang idea atau gagasan yang berhubung dengan konsep yang diberikan atau masalah yang dipaparkan. Wowo Sunaryo K (2013) Paul, dkk (1993) berpikir kritis merupakan cara mengambil keputusan dalam kehidupan berpikir kritis adalah mode berpikir–mengenai hal, substansi atau masalah apa saja–di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya.

Pengertian IPA Susanto (2016) IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Asih dan Eka (2013) Suminto (2010) konsep IPA untuk sebagian besar peserta didik merupakan konsep yang sulit. pengajaran sains sebagai mata pelajaran di sekolah akan mempunyai dampak yang penting.

Pengertian Model Pembelajaran Joyce & Weil Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain Asih dan Eka (2017) Knapp (Gunter et. Al, (1996)) an instructional model is a step -by-step procedure that leads to specific learning outcomes. model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengamalan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran

Pengertian Model Pembelajaran Open Ended Hannafin, Hall, Land, & Hill (1994) Shoimin (2014) Sawada (dalam Nurhayanti, 2013) • Open ended Learning atau biasa disebut dengan pembelajaran terbuka merupakan proses pembelajaran yang di dalamnya tujuan dan keinginan individu atau siswa dibangun dan dicapai secara terbuka. • Open Ended merupakan problem yang diformulasikan memiliki banyak jawaban yang benar. • open-ended merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran di mana guru memberikan suatu situasi masalah pada siswa yang solusi atau jawaban masalah tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara

Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah Tan (2000) Duch (1995) Barr dan Tagg (1995) • Pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. • Problem Based Learning (PBL) adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan • PBL merupakan salah satu bentuk peralihan dari paradigma pengajaran menuju paradigma pembelajaran

Penelitian Yang Relevan Maharani Ayu Astuti (2019) Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas IV Pada Materi Pecahan”. Suhirman Zohdi (2018) Program Pascasarjana Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran IPA Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Motivasi Belajar Kelas 5 MIN 2 Lombok Tengah NTB” Khapsul Khaerobi (2017) Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan Self Regulated Learning Peserta Didik Kelas IV Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Di MI Ismariah Al-Qur’aniyyah Rajabasa Bandar Lampung”.

Hipotesis Penelitian Hipotesis Pretes H 0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA antara kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2. H 1 : Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA antara kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2. Hipotesis Posttes H 0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA antara siswa yang diberikan model pembelajaran open ended dengan siswa yang diberikan model pembelajaran berbasis masalah. H 1 : Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis IPA antara siswa yang diberikan model pembelajaran open ended dengan siswa yang diberikan model pembelajaran berbasis masalah.

BAB III Metodologi Penelitian PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS 4 SDN PAKUALAM 1 KOTA TANGERANG SELATAN W an td a p tu k a ne e P an i t li m Te n ia lit e e Me d to n Pe P i as l u op d an l pe am S I i s i m ru t ns K -k i s i en

Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di SDN Paku Alam 01 dari bulan Juli 2019 sampai dengan September 2020. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen bentuk Quasi Experimental Design jenis Non. Equivalent Comparison Group Design. Populasi dan Sampel Populasi Siswa kelas IV A dan IV B SDN Paku Alam 01 Sampel dalam penelitian ini ada dua kelas yaitu kelas IV A berjumlah 30 siswa dan kelas IV B berjumlah 30 siswa. Sampel

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

- Slides: 21