PERAN PMIK DALAM IMPLEMENTASI SNARS DI RUMAH SAKIT
- Slides: 72
PERAN PMIK DALAM IMPLEMENTASI SNARS DI RUMAH SAKIT ELISE GARMELIA
Akreditasi RS UU RS No 44 Safety & Quality 2
TATA KELOLA RS MUTLAK (SE. KARS NO. 864/KARS/VIII/2017) 1. RS DIPIMPIN OLEH TENAGA MEDIS (DR/DRG) 2. RS MEMILIKI IJIN OPERASIONAL DAN IJIN IPAL YANG VALID 3. RS MENGADAKAN OBAT 2 AN DARI JALUR DISTRIBUTOR RESMI 4. BILA RS MELAKSANAKAN PELAYANAN KEMOTERAPI, HARUS SESUAI STANDAR DAN PERPU 5. SELURUH STAF MEDIS YANG MELAKUKAN ASUHAN KEPADA PASIEN DI RS MEMPUNYAI STR DAN SIP YANG VALID
DASAR HUKUM UU. RI No. 36 TH. 2014 Bab. IX Pasal. 58 BAB. X • Tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik wajib memberikan Yankes sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan profesi dan etika profesi. ( Bab. III, Pasal 18, KMK No. 42 th. 2016 ) • Tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik harus sesuai dengan kewenangan yang didasarkan pada kompetensi yang dimiliki. Pasal. 62 ayat. 1 • Pemerintah dan pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan dan pengawasan kpd Nakes dg melibatkan konsil” masing” Nakes dan Organisasi Profesi sesuai kewenangannya. Bab. XII Pasal. 80 XII Pasal. 81 Pembinaan dan pengawasan sebagaimana di maksud pd pasal 80, di tujukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, melindungi penerima pelayanan kesehatan serta memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan Nakes.
NAKES menjalankan praktik wajib memenuhi standar: (UU 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan: Pasal 66) 1. Standar Profesi 2. Standar Pelayanan Profesi 3. Standar Prosedur Operasional • batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan, keterampilan, & perilaku profesional yg harus dikuasai & dimiliki oleh seorang individu utk dpt melakukan kegiatan profesionalnya pd masy secara mandiri yg dibuat oleh OP bidang kesehatan • pedoman yang diikuti oleh Tenaga Kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan. • suatu perangkat instruksi/langkah 2 yg dibakukan utk menyelesaikan proses kerja rutin ttt dgn memberikan langkah yg benar & terbaik berdasarkan konsensus bersama utk melaksanakan berbagai kegiatan & fungsi pely yg dibuat oleh Fasyankes berdasarkan Stan. Pro.
SNARS Ed. 1 TAHUN 2017
TATA KELOLA RS MUTLAK (SE. KARS NO. 864/KARS/VIII/2017) 1. RS DIPIMPIN OLEH TENAGA MEDIS (DR/DRG) 2. RS MEMILIKI IJIN OPERASIONAL DAN IJIN IPAL YANG VALID 3. RS MENGADAKAN OBAT 2 AN DARI JALUR DISTRIBUTOR RESMI 4. BILA RS MELAKSANAKAN PELAYANAN KEMOTERAPI, HARUS SESUAI STANDAR DAN PERPU 5. SELURUH STAF MEDIS YANG MELAKUKAN ASUHAN KEPADA PASIEN DI RS MEMPUNYAI STR DAN SIP YANG VALID
SASARAN KESELAMATAN PASIEN 1 • IDENTIFIKASI PASIEN 2 • KOMUNIKASI YANG EFEKTIF 3 • HIGH ALERT MEDICATION 4 • LOKASI PEMBEDAHAN 5 • RISIKO INFEKSI 6 • RISIKO CIDERA
KELOMPOK STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN 1 • ARK ( Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas ) 2 • HPK ( Hak Pasien dan Keluarga) 3 • AP ( Asesmen Pasien) 4 • PAP (Pelayanan Asuhan Pasien ) 5 • PAB (Pelayanan Anestesi dan Bedah ) 6 • PKPO (Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat ) 7 • MKE (Manajemen Komunikasi dan Edukasi )
KELOMPOK STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT 1 • PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien 2 • PPI ( Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ) 3 • TKRS ( Tata Kelola Rumah Sakit ) 4 • MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan) 5 • KKS ( Kompetensi dan Kewenangan Staf) 6 • MIRM (Manajemen Informasi dan Rekam Medis )
PROGRAM NASIONAL 1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi dan meningkatkan angka kesehatan ibu dan bayi, 2. Menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS, 3. Menurunkan angka kesakitan tuberkulosis, 4. Pengendalian resistensi antimikroba dan 5. Pelayanan Geriatri INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RS (IPKP)
Management of Communication and Information Management of Medical Record and Information
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI ( MKI) • Bab ini Fokus pada komunikasi dan informasi untuk keselamatan pasien dan kualitas pelayanan • Bab ini berisi 20 standar terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Komunikasi dengan komunitas Komunikasi dengan pasien dan keluarganya Komunikasi antara pengelola dengan organisasi lain Kepemimpinan dan perencanaan Rekam Medis Data agregat dan informasi
Jumlah Standard MIRM No KRITERIA Standard MANAJEMEN INFORMASI 1 2 3 4 5 6 7 STD. 1 STD. 2 STD. 3 STD. 4 STD. 5 STD. 6 STD. 7 Jumlah EP MANAJEMEN REKAM MEDIS 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 STD. 8 STD. 9 STD. 10 STD. 11 STD. 12 STD. 13. 1. 1 STD. 13. 2 STD. 13. 3 STD. 13. 4 STD. 15 1 1 4 4 4 16 3 4 2 5 5 4 3 2 7 3 6 51 Total EP MKI = 109 khusus RM 28 EP
MIRM STANDAR KE 14 sakit harus lebih efektif dalam: § mengidentifikasi kebutuhan informasi; § merancang suatu sistem manajemen informasi; § mendefinisikan serta mendapatkan data dan informasi; § menganalisis data dan mengolahnya menjadi informasi; § mengirim serta melaporkan data dan informasi; juga § mengintegrasikan & menggunakan informasi.
REKAM MEDIS
Penyelenggaraan rekam medis • merupakan proses kegiatan yang dimulai saat pasien diterima di rumah sakit sampai dengan pencatatan data medis, keperawatan, manajer pelayanan pasien (MPP), serta PPA lainnya selama pasien mendapat asuhan. • Kegiatan dilanjutkan dengan penanganan rekam medis yang meliputi penyimpanan dan penggunaan untuk kepentingan pasien atau keperluan lainnya.
RUANG LINGKUP PELAYANAN �Mengumpulkan, mengintegrasikan, menganalisis data pelayanan kesehatan primer dan sekunder, menyajikan dan mendesiminasi, menata sumber informasi kesehatan bagi kepentingan riset, perencanaan, monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan; �Membuat standar dan pedoman manajemen informasi kesehatan meliputi aspek legal dengan unsur keamanan (safety), kerahasiaan (confidential), sekuritas, privasi serta integritas data; �Manajemen operasional unit kerja manajemen informasi kesehatan, dibagi berdasarkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam menjalankan manajemen informasi kesehatannya.
REKAM MEDIS • bukti tertulis (kertas/eletronik) yang merekam berbagai informasi kesehatan pasien seperti temuan hasil asesmen, rencana asuhan, rincian pelaksanaan asuhan dan pengobatan, catatan perkembangan pasien terintegrasi, serta ringkasan kepulangan pasien yang dibuat oleh profesional pemberi asuhan (PPA).
Tenaga Kesehatan Profesional Pemberi Asuhan Pasien (TKPPAP) 1. Tenaga kesehatan adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan langsung kepada pasien (Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014). – Tenaga Kesehatan Profesional Pemberi Asuhan Pasien diposisikan mengelilingi pasien – Kompetensi yang memadai – Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya – Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja sebagai satu kesatuan memberikan asuhan yang terintegrasi 2. Interprofesional (Interprofessionality) – Kolaborasi interprofesional (Interprofessional Collaboration) – Edukasi Interprofesional (Interprofessional Education – Kolaborasi Kompetensi Praktis Interprofesional (Interprofessional Collaborative Practice Competency) 3. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah Pemimpin Klinis (Clinical Leader) – DPJP melakukan koordinasi, sintesis, review dan mengintegrasikan asuhan pasien 4. Personalisasi Asuhan (Personalized Care) & BPIS (Bila Pasien Itu Saya) – Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai pasien – Setiap Dr memperlakukan pasiennya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
Rekam medis memiliki aspek-aspek yang sangat penting. ADM DOKU MENTA SI PENDI DIKAN MEDIS REKAM MEDIS HUKUM PENELI TIAN KEUAN GAN
Standar MIRM 1 Penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM RS) harus mengacu PERPU-Standar MIRM 1. 1 DATA DAN INFORMASI KLINIK MANAJERIAL SIM RS
Elemen Penilaian MIRM 1 1. Terdapat unit kerja yang mengelola SIMRS. (R) 2. Sumber daya manusia dalam unit kerja SIMRS yang memiliki kompetensi dan sudah terlatih. (D, W)
Elemen Penilaian MIRM 1. 1 1. Terdapat regulasi tentang pengelolaan data dan informasi. (R) – SIMRS Permenkes 1171/2015 2. Data serta informasi klinik dan manajerial diintegrasikan sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung pengambilan keputusan. (D, W)
Standar MIRM 2 Elemen Penilaian MIRM 2 1. Proses perencanaan kebutuhan informasi melibatkan: a) para profesional pemberi asuhan (PPA); b) para kepala bidang/divisi dan kepala unit pelayanan; c) badan/pihak lain di luar rumah sakit yang membutuhkan data atau informasi tentang operasional dan pelayanan rumah sakit. 2. Proses perencanaan kebutuhan informasi mengacu pada peraturan perundang-undangan. (D, W) 3. Perencanaan disesuaikan dengan besar dan kompleksitas rumah sakit. (D, W)
Standar MIRM 3 Elemen Penilaian MIRM 3 1. Dalam membangun sistem informasi rumah sakit melibatkan profesional pemberi asuhan (PPA). (D, W) 2. Dalam membangun sistem informasi rumah sakit melibatkan kepala bidang/divisi dan kepala unit pelayanan. (D, W)
Computerized Patient Record dan Electronic Health Record dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
STANDAR MIRM 4 No Elemen Penilaian 1 Rumah sakit menyediakan kumpulan data : a) data mutu dan insiden keselamatan pasien b) data surveilans infeksi; c) data kecelakaan kerja. untuk PPA, kepala bidang/divisi, dan kepala unit pelayanan 2 MFK. 10 Rumah sakit memberikan data yang dibutuhkan oleh badan/pihak lain di luar rumah sakit sesuai PERPU. PMKP 6 dan TKRS 5 R D O/S W V V
Standar MIRM 5 No Elemen Penilaian R D O/S W 1 Terdapat bukti bahwa data dianalisis diubah menjadi informasi mendukung asuhan pasien. v v 2 Terdapat bukti bahwa data dianalisis diubah menjadi informasi mendukung manajemen rumah sakit. v v 3 Terdapat bukti bahwa data dianalisis diubah menjadi informasi mendukung program manajemen mutu. v v 4 Terdapat bukti bahwa data dianalisis diubah menjadi informasi mendukung pendidikan dan penelitian. v v
Standar MIRM 6 No Elemen Penilaian R D O W 1 Data dan informasi disampaikan sesuai kebutuhan pengguna. v v 2 Pengguna menerima data dan informasi dalam format yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Pengguna menerima data dan informasi tepat waktu. v v Staf pengolah data memiliki hak akses ke data dan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tanggung jawabnya. v v 3 4
Standar MIRM 7 No Elemen Penilaian R D O W 1 Rumah sakit menyediakan fasilitas utk mendapat kan informasi ilmiah terkini & informasi lain secara tepat waktu utk mendukung asuhan pasien. v v v 2 Rumah sakit menyediakan fasilitas untuk mendapatkan Informasi ilmiah terkini & informasi lain secara tepat waktu utk mendukung pendidikan klinik. v v v 3 Rumah sakit menyediakan fasilitas untuk mendapat kan informasi ilmiah terkini dan informasi lain secara tepat waktu untuk mendukung penelitian. v v v 4 Rumah sakit menyediakan fasilitas internet untuk mendapatkan informasi ilmiah terkini dan informasi lain secara tepat waktu untuk mendukung manajemen v v v
Computerized Patient Record dan Electronic Health Record dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Standar MIRM 8 Elemen Penilaian MIRM 8 1. Terdapat unit kerja yang mengelola rekam medis yang memiliki regulasi dan program untuk mengelola rekam medis sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. (R) UU No. 44/2009 dan Perpres 77/2015 2. Organisasi pengelola rekam medis dipimpin tenaga rekam medis yang memiliki kompetensi dan kewenangan mengelola rekam medis sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. (D, W) Ø Stanpro, Permenkes 377/2007, Kewenangan PMIK, Permenkes 55/2013 Ø Jabfung PM, Permenpan 30/2013
Kewenangan PMIK – Permenkes 55/2013 D 3 • Pelaksana, Mengelola UKRM • Pengelolaan RM Manual D 4 • Identifikasi, validasi, evaluasi, Analisa • Pengelolaan RM Manual/elektronik S 1 • Identifikasi, Validasi, Evaluasi, Analisa • Merancang dan mengembangkan • Pengelolaan RM manual / elektronik S 2 • Mengembang Design RMIK, Modul Riset • Evaluasi, Analisis Trend
Standar MIRM 8 Elemen Penilaian MIRM 8 3. Tersedia tempat penyimpanan rekam medis yang menjamin keamanan dan kerahasiaan rekam medis. (D, O, W)
HAK AKSES -MIRM 9 1. Tenaga kesehatan adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan langsung kepada pasien (Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014). – Tenaga Kesehatan Profesional Pemberi Asuhan Pasien diposisikan mengelilingi pasien – Kompetensi yang memadai – Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya – Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja sebagai satu kesatuan memberikan asuhan yang terintegrasi 2. Interprofesional (Interprofessionality) – Kolaborasi interprofesional (Interprofessional Collaboration) – Edukasi Interprofesional (Interprofessional Education – Kolaborasi Kompetensi Praktis Interprofesional (Interprofessional Collaborative Practice Competency) 3. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah Pemimpin Klinis (Clinical Leader) – DPJP melakukan koordinasi, sintesis, review dan mengintegrasikan asuhan pasien 4. Personalisasi Asuhan (Personalized Care) & BPIS (Bila Pasien Itu Saya) – Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilai-nilai pasien – Setiap Dr memperlakukan pasiennya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan
Identifikasi dan Level Akses No Nama Dokter Spesialisasi NIP Contoh paraf Contoh TTD Contoh Stampel 1. Dr. Andi Sp. A 197003262981 021002 No Nama Dokter Spesialisasi Login Level Akses Hak Akses Otorisasi 1 Dr. Andi Sp. A Ada PPAP Pasien Rajal Ranap
Permenkes 269 tahun 2008 (MIRM 10)
Sistem Manajemen Dokumen (MIRM 11) • RM non elektronik – Dokumen kertas dialihmediakan ke bentuk digital, kemudian disimpan di dalam server, dikelola oleh alat penyimpan. • RM Elektronik – Dapat mengakses dokumen yang sama secara bersamaan dengan hak akses yang berbeda
Alih Media rekam medis
Regulasi MIRM 12 1. Standardisasi kode diagnosis 2. Standardisasi Prosedur/Tindakan Kedokteran 3. Definisi dan simbol yang digunakan & yang tidak boleh digunakan 4. Daftar singkatan yang digunakan dan yang tidak boleh digunakan
Pengelolaan RM – MIRM 13 • Sub Sistem Penyimpanan: – Penyimpanan – Pengambilan – Penomoran – Penjajaran – Pengendalian / telusur RM – Retensi dan Pemusnahan • Asembling / Penataan RM ( RJ, RI dan GD danhasil pemeriksaan penunjang) • Monitoring pengisiannya ( AKPLRM)
Informasi dalam RM – MIRM 13. 1 Identifikasi pasien (semua Formulir) Diagnosis ( RMK, CPPT, Ringkasan Plg) Justifikasi asuhan dan pengobatan ( CPPT) Pemberian dan hasil pengobatan ( Lembar Tindakan, Lembar Pengobatan, hasil penunjang) • Monitoring MPP Case Manajer dan atau Ka. Ru • •
PROSES ASUHAN PASIEN RAWAT JALAN Pengumpulan data klinis APK 1. 1 Skrining Lab, Rad Asesmen Analisis data --> Dx HPK 5 • Hak Pasien AP 1. 3 • General consent AP 3 • Rencana APK 1. 1. 2 Informasi asuhan Registrasi AP 1. . 1 AP 4. SPO Yandok Askep AP 1. 2 HPK 2. 1 APK 4. 3 Transfer Ke ruangan APK 1. 3 Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN – EDUKASI AP Asesmen Risiko nyeri jatuh 1. 7 Risiko malnutrisi Rawat inap Rawat jalan Resep obat Surat rujuk Surat kontrol APK Skrining APK 3. 1 1. 2 prioritas 1. 1. 2 APK AP 1. 6 HPK PPK SKP MRM -3. 2 3. 3, PPI APK 5
Standar MIRM 13. 1 Elemen Penilaian MIRM 13. 1 Ada regulasi tentang isi spesifik dari rekam medis pasien yang ditentukan oleh RS untuk kesinambungan asuhan oleh PPA. (R)
Standar MIRM 13. 1 No Elemen Penilaian R D O/S 1 Ada regulasi tentang isi spesifik dari rekam medis pasien yang ditentukan oleh RS untuk kesinambungan asuhan oleh PPA. (R) 2 Rekam Medis berisi informasi yang memadai untuk mengidentifikasi pasien 3 Rekam Medis berisi informasi yang memadai untuk mendukung Diagnosis v v 4 Rekam Medis berisi informasi yang memadai untuk memberi justifikasi asuhan dan pengobatan v v 5 Rekam Medis berisi informasi yang memadai untuk mendokumentasikan pemberian dan hasil pengobatan v v 6 Aktifitas Manajer Pelayanan Pasien (MPP) dicatat dalam RM v v W v v
Standar MIRM 13. 1. 1 No Elemen Penilaian R D O/S 1 Terdapat regulasi tentang RM pasien gawat darurat yang memuat waktu kedatangan dan keluar pasien, ringkasan kondisi pasien saat keluar dari gawat darurat, dan instruksi tindak lanjut asuhan. v 2 Rekam medis pasien gawat darurat memuat waktu kedatangan dan keluar dari unit pelayanan gawat darurat. v v 3 Rekam medis pasien gawat darurat memuat ringkasan kondisi pasien saat keluar dari unit pelayanan gawat darurat. v v 4 Rekam medis pasien gawat darurat memuat instruksi tindak lanjut asuhan. v v W
Standar MIRM 13. 2 No Elemen Penilaian 1 Terdapat regulasi yang menetapkan individu yang berwenang mengisi rekam medis dan memahami cara melakukan koreksi. 2 Terdapat bukti yang mengisi RM hanya individu yang mendapat otoritas untuk mengisi rekam medis. 3 Terdapat bukti individu yang berwenang mengisi rekam medis dan memahami cara melakukan koreksi. R D O/S W v v v
Standar MIRM 13. 3 Setiap profesional pemberi asuhan (PPA) yang mengisi rekam medis menulis identitas setelah pencatatan dibuat. Maksud dan Tujuan MIRM 13. 3 Terdapat proses untuk menjamin bahwa hanya profesional pemberi asuhan (PPA) yang diberi kewenangan yang mengisi rekam medis pasien dan bahwa setiap pengisian ditulis tanggal dan jam, serta identifikasi profesional pemberi asuhan (PPA) berupa nama jelas dan tandatangan/paraf. Elemen Penilaian MIRM 13. 3 1. Pada setiap pengisian rekam medis dapat diidentifikasi dengan jelas PA yang mengisi. (D, O) 2. Tanggal dan jam pengisian rekam medis dapat diidentifikasi. (D, O)
Standar MIRM 13. 4 Elemen Penilaian MIRM 13. 4 1. Rumah sakit menetapkan individu atau tim yang melakukan review rekam medis secara berkala. (R) 2. Rekam medis pasien di-review secara berkala. (D, W) 3. Review menggunakan sampel yang mewakili. (D, W) 4. Fokus review adalah pada ketepatan waktu, keterbacaan, dan kelengkapan rekam medis. (D, W) 5. Proses review termasuk isi rekam medis harus sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. (D, W) 6. Proses review termasuk rekam medis pasien yang masih dirawat dan pasien yang sudah pulang. (D, W) 7. Hasil review dilaporkan secara berkala kepada direktur rumah sakit. (D, W)
ASUHAN PASIEN IGD
REVIEW MR • • • Closelanjuti Medical Record Review Open Medical Record Review AKPLRM Temuan Review Medical Record yang ditindak 4 Indikator sesuai SPM
MIRM 14 Elemen Penilaian MIRM 14 1. Terdapat regulasi mengenai privasi dan kerahasiaan informasi terkait data pasien dan hak akses terhadap isi rekam medis berdasar atas peraturan perundang-undangan. (R) 2. Terdapat bukti regulasi dilaksanakan. (D, W) 3. Kepatuhan pelaksanaan regulasi dimonitor. (D, W)
ISI RINGKASAN PULANG -MIRM 15 1. riwayat kesehatan, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan diagnostik 2. indikasi pasien dirawat inap, diagnosis, dan komorbiditas lain 3. Prosedur terapi dan tindakan yang telah dikerjakan. 4. Obat yang diberikan, termasuk obat setelah pasien keluar rumah sakit. 5. Kondisi kesehatan pasien (status present) saat akan pulang rumah sakit 6. Instruksi tindak lanjut, serta dijelaskan di TTD oleh pasien dan keluarga
REGULASI PANITIA/KOMITE/TIM Tugas : Pedoman Kerja, Program, Laporan Komite Medik Komite Keperawata n Komite Etik Komite Mutu & KP Komite K 3 Komite. PPI Komite Rekam Medis Tim Farmasi dan. Terapi Komite PKRS Tim MDGs 57
REVIEW MR • • • Closelanjuti Medical Record Review Open Medical Record Review AKPLRM Temuan Review Medical Record yang ditindak 4 Indikator sesuai SPM
KEWENANGAN DAN KOMPETENSI STAF - PMIK
SDM TENAGA KESEHATAN Structure Standar ARK HPK AP Process PAP MKE PAB PKPO SKP Outcome l KKS 9 12 15 a Standar Profesi i s n e d re K Kompetensi Kewenangan KKS 10 13 16 SPK RKK KKS 3 KKS 4 Djoti Atmodjo OPPE KKS 11 KKS 8
Berkas Kepala Instalasi Rekam Medik dan Staf Rekam Medik dilengkapi dengan: • SK Jabatan dengan melampirkan uraian tugas {KKS 2. 3 -EP (1), (2) dan(3) dan. TKRS 3 –EP (1) dan(2)} • Ijazah, STR, SIP, Sertifikat Pelatihan {KKS 16 -EP (2)} • Bukti verifikasi ijazah {KKS 16 -EP (3)} • Sertifikat Bantuan Hidup Dasar dan Hand Hygyene dan K 3 {KKS 8. 1 -EP (3)}
Tujuan Kredensialin g a. Peningkatan kualitas SDM sbg jaminan trhdp keselamatan pasien b. Memberikan kejelasan terhadap kewenangan Klinis yg bisa dilakukan. c. Bukti fisik pendelegasian kewenangan sesuai kompetensi dari pimpinan fayankes. d. Legalitas dan perlindungan hukum
KESIMPULAN
Kebijakan pelayanan Manajemen IT Pedoman pengorganisasian Pedoman Pelayanan Kode diagnosis SPO Kode prosedur/tindakan Simbol dan singkatan Rekam Medis Pasien § § PMK 269/2008
Setiap EP (R), (D), (W), (O), (S) (R) Regulasi, yang dimaksud dengan regulasi adalah dokumen pengaturan yang disusun oleh rumah sakit yang dapat berupa kebijakan, prosedur (SPO), pedoman, panduan, peraturan Direktur rumah sakit, keputusan Direktur rumah sakit dan atau program. (D) Dokumen, yang dimaksud dengan dokumen adalah bukti proses kegiatan atau pelayanan yang dapat berbentuk berkas rekam medis, laporan dan atau notulen rapat dan atau hasil audit dan atau ijazah dan bukti dokumen pelaksanaan kegiatan lainnya. (O) Observasi, yang dimaksud dengan observasi adalah bukti kegiatan yang didapatkan berdasarkan hasil penglihatan/observasi yang dilakukan oleh surveior. (S) Simulasi, yang dimaksud dengan simulasi adalah peragaaan kegiatan yang dilakukan oleh staf rumah sakit yang diminta oleh surveior. (W) Wawancara, yang dimaksud dengan wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh surveior yang ditujukan kepada pemilik/representasi pemilik, direktur rumah sakit, pimpinan rumah sakit, profesional pemberi asuhan (PPA), staf klinis, staf non klinis, pasien, keluarga, tenaga kontrak dan lain-lain.
RINGKASAN MIRM > STD 1 - 7 Standard EP 1 1 PERPU √ Regulasi Dokumen Obs/ Wawancara √ √ √ √ 2. 3 √ √ 3 3. 1 - 2 √ √ 4 4. 1 – 2 √ √ 5 5. 1 - 4 √ √ 6 6. 1 - 4 √ √ 7 7. 1 - 4 √ √ 1. 1. 2 2. 1 2. 2 √
RINGKASAN MIRM > STD 8 -12 Standard EP 8 PERPU 8. 1 √ 8. 2 √ Regulasi 9. 1 10. 1 11. 1 12. 2 √ √ √ 11. 2 -4 12 √ √ 10. 2 -3 11 √ √ 9. 2 -4 10 Obs/Wawancara √ 8. 3 9 Dokumen √
RINGKASAN MIRM > STD 13 -15 Standard EP 13 13. PERPU Regulasi √ √ 13. 2 2 -3 √ √ 13. 3 1 -2 √ √ 14. 2 -3 √ √ 15 1 -6 √ √ 13. 1. 1 2 -4 13. 2 13. 4 1 √ √ 13. 4 2 -7 15 Obs/Wawancara √ 13. 1 1/5 14 Dokumen 14. 1 √
Standar terkait dengan MIRM ARK 2/7 TKRS PMKP 6 HPK MIRM MFK 10 AP 1, 2 PAP 2, 3 MKE 5 PAB 7. 1
http: //goo. gl/n. Kd. B 3 c http: //www. kars. or. id
- Implementasi css menggunakan tag merupakan implementasi
- Hpk dalam akreditasi rumah sakit
- Prognas hiv
- Tata kelola klinis rumah sakit
- Silabus sistem informasi manajemen
- Rumah sakit indonesia kelas dunia
- Proforsi
- Contoh kasus quality assurance di rumah sakit
- Erd james martin
- Siklus manajemen logistik rumah sakit
- Pkpo 5
- Poster pelayanan informasi obat
- Manajemen mutu rumah sakit
- Mfk rumah sakit
- Laporan magang rekam medis di rumah sakit
- Fmea rumah sakit
- Fita rahmawati
- Rumus alos
- Contoh er diagram
- Budaya kerja rumah sakit
- Makanan lumat rumah sakit
- Alur cssd rumah sakit
- Contoh penerapan sistem informasi manajemen di rumah sakit
- Panitia rekam medis
- Produk bni life
- Contoh soal perhitungan unit cost rumah sakit
- Materi farmasi rumah sakit
- Makalah akreditasi rumah sakit
- Sik rumah sakit
- Unit kerja di rumah sakit
- Sebuah rumah sakit mempunyai pasien sebanyak 53 orang
- Manajemen piutang rumah sakit
- Lingkungan eksternal rumah sakit
- Semielemental
- Materi akuntansi rumah sakit
- Tugas administrasi rumah sakit
- Skp sasaran keselamatan pasien
- Pelaporan eksternal rumah sakit
- Contoh kasus pelayanan prima di rumah sakit
- Binatang rumah sakit
- Tugas sarjana kesehatan masyarakat di rumah sakit
- Data dasar rumah sakit
- Konsultan rumah sakit
- Standart pkpo 5
- Pap 1
- Rumus bor rumah sakit
- Stakeholder rumah sakit
- Keselamatan pasien
- Faktor eksternal rumah sakit
- Struktur organisasi instalasi farmasi rumah sakit
- Indikator keselamatan pasien
- Pengertian hukum rumah sakit
- Pengertian administrasi rumah sakit
- Rumus bor, los, toi menurut barber johnson
- Skripsi rumah sakit
- Tugas pft
- Denah rumah sakit sederhana
- "komisi akreditasi rumah sakit"
- Jarak rumah rina ke rumah dewi adalah 27 km
- Kekurangan dari unit kontrol termikroprogram adalah
- Knowing how you think
- Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
- Implementasi iman dan taqwa
- Implementasi proyek dalam proposal berisi….
- Forma sakramen tobat
- Bagaimana peran antropologi dalam gizi masyarakat
- Bagaimana peran perawat dalam promosi kesehatan
- Strategic forecasting
- Salah satu peran pelajar dalam mengisi
- Leadership management topics
- Peran dalam mewujudkan profil pelajar pancasila
- Bagaimana cara guru mengembangkan potensi peserta didik
- Peran perawat komunitas yang berorientasi pada klien adalah