PERAN PERAWAT DALAM PROSES KEPERAWATAN PERTEMUAN 5 Diah

  • Slides: 31
Download presentation
PERAN PERAWAT DALAM PROSES KEPERAWATAN PERTEMUAN : 5 Diah Sukaesti, M. Kep, Sp. Kep

PERAN PERAWAT DALAM PROSES KEPERAWATAN PERTEMUAN : 5 Diah Sukaesti, M. Kep, Sp. Kep J PRODI KEPERAWATAN, FAKULTAS ILMU KESEHATAN

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang proses keperawatan 2. Mahasiswa mampu

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang proses keperawatan 2. Mahasiswa mampu melakukan proses keperawatan a. Pengkajian b. Penetuan diagnosa keperawatan c. Tujuan tindakan keperawatan d. Melakukan asuhan keperawatan e. melakukan pendokumentasian hasil asuhan keperawatan

KEPERAWATAN JIWA • “A specialized area of nursing practice, employing the wide range of

KEPERAWATAN JIWA • “A specialized area of nursing practice, employing the wide range of explanatory theories of human behavior as its science and purposeful use of self as its art” (ANA, 2000)

ELEMEN PERAN KEPERAWATAN • Klinikus: mampu memberikan asuhan dan pelayanan di tatanan klinik. •

ELEMEN PERAN KEPERAWATAN • Klinikus: mampu memberikan asuhan dan pelayanan di tatanan klinik. • Advokasi: memberikan perlindungan kepada klien dan keluarga. • Legal dan etis: mentaati kode etik dan hukum yang berlaku. • Tanggung jawab sosial: mampu mempertanggungjawabkan terhadap masyarakat.

PERAN PERAWAT Kolaborasi Askep lgs Komunikasi Delegasi Manajemen Koordinasi Pen. Kes

PERAN PERAWAT Kolaborasi Askep lgs Komunikasi Delegasi Manajemen Koordinasi Pen. Kes

ELEMEN PERAN KEPERAWATAN • Kolaborasi antar disiplin: bisa bekerja sama dengan disiplin ilmu lain

ELEMEN PERAN KEPERAWATAN • Kolaborasi antar disiplin: bisa bekerja sama dengan disiplin ilmu lain (profesi kesehatan lain) demi pelayanan yang komprehensif dan profesional. • Tanggung jawab fiskal: mampu memberikan pelayanan yang efektif dan efisien secara keuangan.

FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA Individu memiliki harkat dan martabat Tujuan individu adl tumbuh dan berkembang

FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA Individu memiliki harkat dan martabat Tujuan individu adl tumbuh dan berkembang Setiap individu memiliki potensi berubah Setiap orang berfungsi holistik (berinteraksi dan bereaksi thd lingkungan) • Semua org memiliki kebutuhan dasar • Semua perilaku bermakna • Perilaku terdiri dari: persepsi, pikiran, perasaan, dan tindakan. • •

FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA • Kapasitas koping individu bervariasi • Sakit menjadi pengalaman bertumbuh bagi

FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA • Kapasitas koping individu bervariasi • Sakit menjadi pengalaman bertumbuh bagi individu • Semua org berhak mendapatkan pelayanan kesehatan • Kesehatan jiwa mpk komponen penting • Setiap org berhak menentukan diri sendiri

FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA • Tujuan askep: meningkatkan kesehatan, memaksimalkan fungsi, dan meningkatkan aktualisasi diri

FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA • Tujuan askep: meningkatkan kesehatan, memaksimalkan fungsi, dan meningkatkan aktualisasi diri • Hub interpersonal dpt menghasilkan perubahan dan pertumbuhan bagi individu

FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA • Tujuan askep: meningkatkan kesehatan, memaksimalkan fungsi, dan meningkatkan aktualisasi diri

FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA • Tujuan askep: meningkatkan kesehatan, memaksimalkan fungsi, dan meningkatkan aktualisasi diri • Hub interpersonal dpt menghasilkan perubahan dan pertumbuhan bagi individu

SETTING PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA • Inpatient: di rumah sakit, rawat inap. • Partial:

SETTING PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA • Inpatient: di rumah sakit, rawat inap. • Partial: perawatan paroh hari. Daycare atau night care. • Outpatient: rawat jalan • Residential: kunjungan ke panti-panti rehabilitasi mental. • Home: memberikan perawatan di rumah, melalui home visit dan home care.

BENTUK PELAYANAN KESWA Prevensi Primer: promotif dan preventif. Prevensi Sekunder: kuratif Prevesi Tertiary: rehabilitatif

BENTUK PELAYANAN KESWA Prevensi Primer: promotif dan preventif. Prevensi Sekunder: kuratif Prevesi Tertiary: rehabilitatif Keperawatan berperan di ketiga tatanan ini

MODEL KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN • Model Psikoanalisa (Sigmund Freud) • Model Interpersonal (H. S.

MODEL KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN • Model Psikoanalisa (Sigmund Freud) • Model Interpersonal (H. S. Sullivan, G. Klerman, H. Peplau) • Model Sosial (T. Szasz, G. Caplan) • Model Eksistensial (A. Ellis, V. E. Franki, W. Glasser, F. S. Peris, C. Rogers) • Model T. Suportif (Rockland) • Model Medikal (Kandel) • Model Stress-Adaptasi (Gail W. Stuart)

MODEL STRES-ADAPTASI STUART F. Predisposisi Stresor Presipitasi Penilaian Stresor Sumber Koping Mekanisme Koping Konstruktif

MODEL STRES-ADAPTASI STUART F. Predisposisi Stresor Presipitasi Penilaian Stresor Sumber Koping Mekanisme Koping Konstruktif Respon Adaptif Destruktif Respon Maladaptif

FAKTOR PREDISPOSISI • Biologi: genetik, status nutrisi, kesehatan umum, pemaparan toksin. • Psikologi: integensi,

FAKTOR PREDISPOSISI • Biologi: genetik, status nutrisi, kesehatan umum, pemaparan toksin. • Psikologi: integensi, keterampilan verbal, moral, kepribadian, pengalaman masa lalu, konsep diri, motivasi, pertahanan psikologis, lokus kontrol dan kemampuan kontrol. • Sosiokultural: Usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, pekerjaan, posisi sosial, latar blk budaya, agama dan keyakinan, pengalaman sosialisasi, integrasi sosial.

STRESOR PRESIPITASI • Adl stimulus yg dipersepsikan individu sbg tantangan, ancaman, kebutuhan. Membutuhkan energi

STRESOR PRESIPITASI • Adl stimulus yg dipersepsikan individu sbg tantangan, ancaman, kebutuhan. Membutuhkan energi banyak, menimbulkan ketegangan. • Nature: bio-psiko-sosial • Origin: Lingkungan internal atau eksternal • Timing: kapan terjadi, lama, frekuensi • Number: jumlah pada saat sama

STRESOR PRESIPITASI • Adl stimulus yg dipersepsikan individu sbg tantangan, ancaman, kebutuhan. Membutuhkan energi

STRESOR PRESIPITASI • Adl stimulus yg dipersepsikan individu sbg tantangan, ancaman, kebutuhan. Membutuhkan energi banyak, menimbulkan ketegangan. • Nature: bio-psiko-sosial • Origin: Lingkungan internal atau eksternal • Timing: kapan terjadi, lama, frekuensi • Number: jumlah pada saat sama

PENILAIAN THD STRESOR • Penilaian kognitif: harm/loss, threath, challenge • Afektif: reaksi kecemasan umum:

PENILAIAN THD STRESOR • Penilaian kognitif: harm/loss, threath, challenge • Afektif: reaksi kecemasan umum: senang, susah, takut, marah, menerima, curiga, antisipasi, surprise. • Fisiologis: aktivasi hormon

SUMBER KOPING • • • Aset ekonomi Keterampilan dan Teknik pertahanan Dukungan sosial Motivasi

SUMBER KOPING • • • Aset ekonomi Keterampilan dan Teknik pertahanan Dukungan sosial Motivasi kemampuan

MEKANISME KOPING • Berfokus kepada masalah: tasks and direct efforts to cope with the

MEKANISME KOPING • Berfokus kepada masalah: tasks and direct efforts to cope with the threath ~ negosiasi, konfrontasi, dan mencari nasihat. • Berfokus pada kognitif: attempts to control the meaning of the problem and thus neutralize it. ~ pembandingan positif, mengabaikan scr selektif, substitusi reward, devaluasi obyek yg diinginkan. • Berfokus pada emosi: moderating emotional distress ~ penggunaan mekanisme pertahanan diri.

POLA RESPON • Adaptif: Support integrated functioning. Lead to growth, learning, and goal achievement.

POLA RESPON • Adaptif: Support integrated functioning. Lead to growth, learning, and goal achievement. • Maladaptif: block integrated functioning. Prevent growth, decrease otonomy, intervere with mastery of the environment.

SIKLUS PROSES KEPERAWATAN Pengkajian/Evaluasi Dx Keperawatan Implementasi Perencanaan

SIKLUS PROSES KEPERAWATAN Pengkajian/Evaluasi Dx Keperawatan Implementasi Perencanaan

PENGKAJIAN • Proses mengidentifikasi data. • Metode: wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik. •

PENGKAJIAN • Proses mengidentifikasi data. • Metode: wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik. • Data: obyektif dan subyektif.

 • PERUMUSAN DX Data dianalisa untuk mengidentifikasi masalah KEPERAWATAN keperawatan. • Masalah keperawatan

• PERUMUSAN DX Data dianalisa untuk mengidentifikasi masalah KEPERAWATAN keperawatan. • Masalah keperawatan dianalisa ~ pohon masalah ~ dx keperawatan. • Standar: PES. • Pembakuan rumusan: menurut NANDA.

PERENCANAAN Unsur NCP: • Diagnosa keperawatan • Data penunjang • Tujuan umum: goal •

PERENCANAAN Unsur NCP: • Diagnosa keperawatan • Data penunjang • Tujuan umum: goal • Tujuan khusus: objectives • Intervensi • Rasional

IMPLEMENTASI • Penerapan tindakan yang telah direncanakan dalam NCP. • Media: komunikasi terapeutik ~

IMPLEMENTASI • Penerapan tindakan yang telah direncanakan dalam NCP. • Media: komunikasi terapeutik ~ fase pra interaksi, orientasi, kerja, dan terminasi. • Penerapan terapi modalitas keperawatan: T individual, T. perilaku, T. Kognitif, T. Kelompok (TAK). • Didokumentasikan disertai dg tanda tangan perawat.

EVALUASI • Proses mengkaji setelah tindakan keperawatan dilaksanakan. • Evaluasi formatif dan sumatif. •

EVALUASI • Proses mengkaji setelah tindakan keperawatan dilaksanakan. • Evaluasi formatif dan sumatif. • Dengan menggunakan format SOAP ( Subyektif data, Obyektif data, Assesment, Planning) • Planning: utk perawat dan utk klien.

Laporan Pendahuluan • Definisi ( Definisi dari kasus yangdibuat terdiri dari beberapa Refensi )

Laporan Pendahuluan • Definisi ( Definisi dari kasus yangdibuat terdiri dari beberapa Refensi ) • Faktor Predisposis • Fakor Presipitasi • Rentang Respon • Mekanisme Koping • Masalah Keperawatan • Pohon Diagnosa

Pohon diagnosa Akibat Masalah Utama Penyebab

Pohon diagnosa Akibat Masalah Utama Penyebab

KESIMPULAN • Keperawatan jiwa: mandiri. • Jelas kerangka ilmunya. • Proses keperawatan dapat membuktikan

KESIMPULAN • Keperawatan jiwa: mandiri. • Jelas kerangka ilmunya. • Proses keperawatan dapat membuktikan kemandirian perawat. • Perlu diterapkan tidak sekedar diajarkan. • Menimbulkan dampak yang dapat dirasakan oleh klien/keluarga.

 • Selamat Berkarya

• Selamat Berkarya