Peran hormon penentuan ciriciri seks sekunder Erkadius Penentuan

  • Slides: 16
Download presentation
Peran hormon penentuan ciri-ciri seks sekunder Erkadius

Peran hormon penentuan ciri-ciri seks sekunder Erkadius

Penentuan jenis kelamin n Setiap sel bernukleus (selain sel benih) punya 46 kromosom 22

Penentuan jenis kelamin n Setiap sel bernukleus (selain sel benih) punya 46 kromosom 22 pasang autosom n 1 pasang kromosom seks, XX atau XY n n Sel benih memiliki 23 kromosom n Sperma: 22 + X atau 22 + Y kromosom n Ovum: 22 + X kromosom n Perkembangan butuh X: n YO mati; XO female, Turner’s syndrome

Struktur bipotensial n Jaringan embryo <7 mg, belum diferensiasi n dianggap bipotensial, jenis sex

Struktur bipotensial n Jaringan embryo <7 mg, belum diferensiasi n dianggap bipotensial, jenis sex tak jelas n Genital eksterna: n Genital tubercle: glans / klitoris n Urethral folds: batang penis / labia minora n Urethral groove: batang penis / muara vagina dan uretra n Labioscrotal swellings: btg penis, skrotum / labia mayora

n Genitalia interna n Gonad (cortex): --regresi-- / ovarium n Gonad (medulla): testes /

n Genitalia interna n Gonad (cortex): --regresi-- / ovarium n Gonad (medulla): testes / --regresi— n Saluran Wolff: epididymis, vas deferens, vesikula seminalis / --regresi-n Saluran Mueller: --regresi-- / tuba, uterus, serviks, 2/3 atas vagina n Kromosom Y gen SRY mengaktifkan ‘testis-determining factor’ (TDF) n Testis berkembang dari gonad bipotensial

Hormon dari testis embrionik n Mullerian inhibiting substance (MIS) n = hormon anti-Muller, dari

Hormon dari testis embrionik n Mullerian inhibiting substance (MIS) n = hormon anti-Muller, dari sel Sertoli n Regresi saluran Muller n Testosterone + dihydrotestosterone (DHT) n Dari sel Leydig (interstitium) n Saluran Wolff struktur aksesorius laki-laki: epididymis, vas deferens, vesikula seminalis n Pembentukan genitalia eksterna n Migrasi testis ke skrotum

Tanpa SRY. . n Saluran Muller berkembang menjadi n 2/3 atas vagina, uterus, tuba

Tanpa SRY. . n Saluran Muller berkembang menjadi n 2/3 atas vagina, uterus, tuba n Saluran Wolff degenerasi n Jaringan bipotensial berpola perempuan n 1/3 bawah vagina dan uretra n Labia minora n Labia mayora n Klitoris

Pseudohermaphrodite n Testosteron DHT butuh 5 -α reductase n Tanpa 5 -α reductase, DHT

Pseudohermaphrodite n Testosteron DHT butuh 5 -α reductase n Tanpa 5 -α reductase, DHT tak terbentuk walau pun testosteron cukup: n Eksternal genital dan prostat gagal berkembang penuh dianggap perempuan n Pubertas: testosteron dihasilkan kembali n Maskulinisasi genital eksterna n Rambut pubis tumbuh (muka/badan jarang) n Suara bass

Efek testosteron pubertas n Pembesaran penis, skrotum dan testes 8 x sebelum mencapai usia

Efek testosteron pubertas n Pembesaran penis, skrotum dan testes 8 x sebelum mencapai usia 20 tahun n Timbulnya ciri-ciri seks sekunder mulai dari pubertas sampai usia matang n Pembedaan pria dari wanita dewasa n Distribusi rambut tubuh n Pubis, linea alba abdomen umbilikus/> n Muka, dada (kdg 2 di punggung) n Rambut lain jadi lebih banyak

n Botak di puncak kepala n ‘testis tak berfungsi orangnya takkan botak’ n Botak

n Botak di puncak kepala n ‘testis tak berfungsi orangnya takkan botak’ n Botak dipengaruhi oleh (1) genetik dan (2) jumlah hormon androgen n Wanita bisa botak oleh genetik dan tumor androgenik n Suara n Hipertrofi mukosa larings n Pembesaran larings

n Kulit makin tebal, jerawat mudah tumbuh n Seluruh tubuh tebal n Jaringan subkutis

n Kulit makin tebal, jerawat mudah tumbuh n Seluruh tubuh tebal n Jaringan subkutis makin kasar n Peningkatan sekresi kelenjar sebasea jerawat di muka n Adaptasi kulitsetelah beberapa tahun n Pembentukan protein & perkembangan otot n Fungsi anabolik 50% penambahan otot n Waspadai doping atlet

n Matriks tulang meningkat, retensi kalium n Tulang tebal, kalsium lebih banyak n Pelvis

n Matriks tulang meningkat, retensi kalium n Tulang tebal, kalsium lebih banyak n Pelvis sempit, memanjang, bentuk funnel n Pelvis lebih kuat menyangga beban n Sering untuk melawan osteoporosis orangtua n Metabolisme basal meningkat n Hasil tak langsung dari efek anabolik n Jumlah eritrosit meningkat n Reabsorbsi sodium di tubuli ginjal meningkat

Fungsi estrogens n Pubertas: n Ukuran ovarium, tuba, uterus, vagina meningkat beberapa kali lipat

Fungsi estrogens n Pubertas: n Ukuran ovarium, tuba, uterus, vagina meningkat beberapa kali lipat n Uterus: lebih meningkat karena penebalan endometrium Penumpukan lemak mons pubis dan labia mayora n Pembesaran labia minora n Epitel vagina: kuboid berlapis n

n Tuba Fallopii n Jaringan kelenjar dinding tuba proliferasi n Sel-sel bersilia meningkat n

n Tuba Fallopii n Jaringan kelenjar dinding tuba proliferasi n Sel-sel bersilia meningkat n Mammae n Perkembangan jaringan stroma n Pertumbuhan sistem saluran yang luas n Penumpukan lemak subkutis n (lobulus, alveolus: tu progesteron & prolaktin)

n Skeleton n Menghambat aktifitas osteoklas stimulasi pertumbuhan tulang n Lebih cepat bertambah tinggi,

n Skeleton n Menghambat aktifitas osteoklas stimulasi pertumbuhan tulang n Lebih cepat bertambah tinggi, tapi penyatuan epiphyses juga lebih cepat n Menopause: estrogen amat sedikit n n Aktifitas osteoklast meningkat Matriks tulang berkurang Deposit kalsium dan fosfat berkurang Kalau ekstrim osteoporosis

n Deposit protein: protein total naik sedikit n Metabolisme tubuh: meningkat < testosteron n

n Deposit protein: protein total naik sedikit n Metabolisme tubuh: meningkat < testosteron n Deposit lemak subkutis, panggul dan paha n Distribusi rambut: n pubis dan aksila waktu pubertas n Kulit: soft, smooth, lebih vaskuler n Keseimbangan elektrolit: n retensi air dan Na di tubuli ginjal

Progesteron n Pembentukan di korpus luteum n Fungsi pada uterus dan tuba n sekresi

Progesteron n Pembentukan di korpus luteum n Fungsi pada uterus dan tuba n sekresi endometrium persiapan implantasi. n sekresi tuba untuk nutrisi ovum. n Terhadap mammae n perkembangan lobuli dan alveoli proliferasi, membesar, dan sekretori. n peningkatan cairan di bawah kulit