Penyusunan Anggaran Bahan Baku 4 TH LECTURE Kompetensi
Penyusunan Anggaran Bahan Baku 4 TH LECTURE
Kompetensi Dasar Mahasiswa diharapkan mampu memahami bagaimana menyusun anggaran bahan baku/mentah, yang terdiri atas: 1. Penyusunan anggaran pembelian bahan baku/mentah 2. Penyusunan anggaran persediaan bahan baku/mentah 3. Penyusunan anggaran biaya bahan baku/mentah habis digunakan
Pengertian Bahan Baku Bahan baku / bahan langsung (direct material), yaitu bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk. Bahan pembantu (indirect material), yaitu bahan pelengkap yang melekat pada suatu produk. Biasanya ini akan masuk ke dalam Anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP). Anggaran Biaya Bahan Baku (BBB) adalah Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai (KSt) dikalikan dengan Harga Standar Bahan Baku per unit (HSt). Anggaran BBB = KSt x HSt
Pengertian Bahan Baku Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai (KSt) adalah Unit Ekuivalen Produk (P) dikalikan Kuantitas Standar Bahan Baku per unit produk (KSBB). Jika tidak ada sediaan produk dalam prosesnya, maka P sama dengan produk jadi yang harus dihasilkan untuk periode ini. Jika ada sediaan produk awal dan akhir, maka: Produk Jadi xxxx Sediaan Produk Akhir xxxx Produk Dihasilkan / Diproses xxxx Sediaan Produk Awal xxxx Unit Ekuivalen Produk xxxx KSt = P x KSBB
Pengertian Bahan Baku CONTOH 1: Anggaran produk 2016 PT Bangau Derek ditentukan sebesar 182 botol (P), dan KSBB nya terdiri dari 2 ons kedelai & 2 ons gula merah. Harga per ons kedelai (HSt) adalah Rp 100, dan per ons gula merah adalah Rp 60 Maka, KSt = 182 x 2 ons = 364 ons untuk setiap bahan bakunya (karena sama-sama 2 ons) BBB = (KSt Kedelai x HSt Kedelai) + (KSt Gula Merah x HSt Gula Merah) BBB = (364 ons x Rp 100) + (364 ons x Rp 60) = Rp 36. 400 + Rp 21. 840 = Rp 58. 240
Pengertian Bahan Baku CONTOH 2 (Alternatif Contoh 1) Terdapat sediaan produk dalam proses awalnya 10 botol dengan tingkat penyelesaian BBB-nya 80%, dan terdapat sediaan produk dalam proses akhir 18 botol dengan tingkat penyelesaian BBBnya 100%. KSBB-nya gula merah berubah menjadi 0, 5 ons & HSt-nya berubah menjadi Rp 240 Unit Ekuivalen Produk = 182 botol + (18 botol x 100%) – (10 botol x 80%) = 192 botol KSt = (192 botol x 2 ons kedelai) & (192 botol x 0, 5 ons gula merah) = 384 ons & 96 ons BBB = (384 ons x Rp 100) + (96 ons x Rp 240) BBB = Rp 38. 400 + Rp 23. 040 = Rp 61. 440 Lihat halaman 204 -205
Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku a) Pedoman penentuan jumlah pembelian dan pemakaian bahan baku b) Pedoman penentuan harga beli bahan baku c) Pedoman penentuan kas yang harus disediakan untuk membeli bahan baku d) Pedoman penentuan biaya pabrik dan biaya produksi keseluruhan, karena bahan baku merupakan salah satu elemen biaya utama e) Pedoman penentuan control atas kelancaran proses dan output produksi
Penyusunan Anggaran Bahan Baku Sumber: Anggaran Produk + Sediaan Bahan Baku + Harga Standar Bahan Baku (HSt) Belian bahan baku xx unit @ Rp xxx = Rp xxxxx Sediaan bahan baku awal xx unit @ Rp xxx = Rp xxxxx Bahan baku tersedia Sediaan bahan baku akhir Bahan baku dipakai (BBB) xx unit @ Rp xxx = Rp xxxxx
Penyusunan Anggaran Bahan Baku Contoh: PT Bangau Derek pada tahun 2016 bermaksud menyusun Anggaran Bahan Baku dengan data sebagai berikut: a) Anggaran produk setahun adalah 182 unit produk jadi P b) Kuantitas standar bahan baku dipakai per unit produk adalah 2 ons KSBB c) Harga standar bahan baku adalah Rp 160 per ons HSt d) Anggaran sediaan bahan baku akhir adalah 65 ons e) Sediaan bahan baku awal 26 ons
Penyusunan Anggaran Bahan Baku 1) KSt = P x KSBB KSt = 182 unit x 2 ons = 364 ons 2) Penyusunan anggaran bahan bakunya adalah sebagai berikut: Keterangan A ra h Dalam Ons Harga per Ons Total Belian bahan baku 403 ons Rp 64. 480 Sediaan bahan baku awal (+) 26 ons Rp 4. 160 Bahan baku tersedia 429 ons Sediaan bahan baku akhir (-) 65 ons Rp 10. 400 Bahan Baku Dipakai (BBB) 364 ons Rp 58. 240 KSt Rp 160 HSt Rp 68. 640 BBB
A. Biaya Bahan Baku Standar per unit Produk (BBBSP) Anggaran Bahan Baku Dipakai (BBB) disusun berdasarkan anggaran produk dan biaya bahan baku standar per unit produk (BBBSP) BBBSP terdiri dari kuantitas standar bahan baku (KSBB) dan harga standar bahan baku (HSt) BBBSP = KSBB x HSt Contoh lihat ke File Excel: Step 1 - BBBSP
B. Anggaran Bahan baku Dipakai (ABBD) Terdiri dari 2 langkah pengerjaan: menghitung Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai (KSBB) dan menyusun Anggaran Biaya Bahan Baku (ABBB) yang didapat dengan rumus: P x BBBSP Contoh lihat ke File Excel: Step 2 - ABBD
C. Anggaran Sediaan Bahan Baku (ASBB)
D. Anggaran Belian Bahan Baku (ABBB) ABBB = SBBX + Biaya Bahan Baku – SBBA Contoh lihat ke File Excel: Step 4 - ABBB
E. Laporan Belian Bahan Baku Contoh lihat ke File Excel: Step Extra – Laporan BBB
F. Anggaran Kas Keluar untuk Beli Bahan Baku Contoh lihat ke File Excel: Step 6 – AKKBBB
TUGAS / LATIHAN – part 1 PT Yura Pharmaceutical memproduksi satu jenis obat dengan data dari Anggaran Produk Jadi pada Q 1 2019 adalah Januari 10. 000 unit, Februari 12. 000 unit, dan Maret 13. 000 unit Biaya bahan baku standar per unit produk jadi terdiri dari: Bahan baku A 0, 25 kg @ Rp 200 Bahan baku B 0, 15 kg @ Rp 150 Sediaan bahan baku awal Januari 2019 adalah 150 kg (A) dan 120 kg (B) Sediaan bahan baku akhir adalah: Januari Bahan baku A = 150 kg & Bahan baku B = 100 kg Februari Bahan baku A = 125 kg & Bahan baku B = 125 kg Maret Bahan baku A = 140 kg & Bahan baku B = 110 kg
TUGAS / LATIHAN – part 2 PT Yura Pharmaceutical tidak memiliki utang usaha pada awal Januari 2019 Syarat bayar beli bahan baku dibagi menjadi 40% tunai & 60% kredit. Dari jumlah 60% kredit tersebut, ditargetkan 70%-nya diangsur dalam jangka waktu sebulan dan 30%-nya diangsur dalam jangka waktu dua bulan. Berdasarkan data-data tersebut buatlah (pada Kuartal 1 tahun 2019 tersebut, dalam tiap bulan) anggaran bahan baku, anggaran kas keluar untuk belian bahan baku, dan anggaran utang usaha!
- Slides: 18