Penyuntingan Naskah Latar Belakang Sebelum tahun 1980 perhatian
Penyuntingan Naskah
Latar Belakang • Sebelum tahun 1980 perhatian orang di Indonesia terhadap dunia penyuntingan (editing) naskah masih sedikit. Orang menganggap bahwa penyuntingan naskah dapat dipelajari secara amatiran. Bersamaan dengan munculnya banyaknya penerbit baru dan bersamaan dengan semakin suburnya dunia perbukuan di Tanah air, orang pun mulai merasakan perlunya diselenggarakan pelatihan penyuntingan, seiring pula dengan semakin banyaknya orang yang bekerja di dunia sunting-menyunting naskah.
• Sampai dengan tahun 1979, belum ada “sekolah” atau kursus di bidang penyuntingan naskah. Mata kuliah penyuntingan naskah juga belum ada di perguruan tinggi. Dengan kata lain, orang-orang yang bekerja di bidang penyuntingan naskah (editor, kopieditor atau penyunting naskah, dan korektor) selama ini dianggap “belajar sendiri”. Sejak tahun 1980 orang mulai sadar bahwa penyuntingan naskah tidak dapat ditangani / dipelajari secara otodidak.
• Tuntutan profesionalisme bagi orang-orang yang bekerja di bidang penyuntingan naskah membuat mereka harus mengikuti semacam pelatihan atau ‘pendidikan’ penyuntingan naskah. Pergurugan tinggi pun mengukuhkan dunia penyuntingan naskah ‘masuk kampus’ sejak tahun 1988. fakultas sastra Universitas Padjadjaran membuka program D-3 untik editing. Universitas Indonesia-melalui politekniknya juga membuka Jurusan Penerbitan.
Naskah, Penyuntingan Naskah, Penyunting Naskah, dan Editor
• Di dunia penerbitan buku di Indonesia dikenal istilah editor dan copyeditor. • Istilah yang kedua ini lazim dipadankan dengan istilah penyunting naskah. • Apa tugas seorang editor? • Apa tugas seorang penyunting naskah atau copyeditor?
Naskah dan Sumber Naskah • Menurut KBBI, ada empat pengertian naskah, yaitu (1) karangan yang masih ditulis dengan tangan, (2) karangan seseorang yang belum diterbitkan, (3) bahan-bahan berita yang siap untuk diset, dan (4) rancangan (2001: 776). • Naskah berasal dari bahasa Arab: nuskhatum (potongan kertas) • Karangan atau tulisan yang hendak diterbitkan atau publikasi kepada khalayak/pembaca (Rahardi, 2009: 2)
Naskah dan Sumber Naskah • Ada bermacarm-macam sumber naskah bagi penerbit, diantaranya: • Naskah spontan • Naskah pesanan • Naskah yang dicari editor • Naskah terjemahan • Naskah hasil sayembara • Naskah kerja sama
Penyuntingan Naskah • Kata dasar sunting melahirkan bentuk turunan menyunting (verba), penyunting (nomina), dan penyuntingan (nomina) (KBBI, 2001: 1106). • Kata menyunting bermakna (1) “menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi dan bahasa (ejaan, diksi dan struktur kalimat); mengedit”; (2) “merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah)”; (3) “menyusun atau merakit (film, pita rekaman) dengan cara memotong-motong dan memasang kembali” (KBBI, 2001: 1106)
• Orang yang melakukan pekerjaan menyunting disebut penyunting, yaitu ‘orang yang bertugas menyiapkan naskah’ (KBBI, 2001: 1106). • Dengan dmikian, penyuntingan naskah adalah proses, cara atau perbuatan menyunting naskah. • Penyunting naskah= copyeditor • Dasar-dasar penyuntingan naskah mencakup kode etik penyuntingan naskah, pra-penyuntingan naskah, ruang lingkup penyuntingan nasakah, dan pascapenyuntingan naskah.
Tujuan Penyuntingan • Menjadikan transkrip sebagai karya yang sempurna yang dapat dibaca dan dihayati dengan mudah oleh pembaca ketika telah diterbitkan • Untuk memastikan pengaliran atau penyebaran ide dari penulis kepada pembaca disampaikan dengan bahasa yang gramatis, jelas, indah dan menarik • Untuk memastikan pengaliran dan fakta berkenaan disampaikan dengan jelas, tepat dan tidak menyalahi undang-undang, norma masyarakat, agama.
Penyunting Naskah dan Tugasnya • Menyunting naskah dari segi kebahasaan (ejaan, diksi struktur kalimat); • Memperbaiki naskah dengan persetujuan penulis/pengarang; • Membuat naskah enak dibaca dan tidak membuat pembaca bingung (keterbacaan naskah); • Membaa dan mengoreksi cetak coba (proof)
Editor dan Tugasnya • Kata editor mulanya berasal dari bahasa Inggris. • Menurut kamus Inggris-Indonesia (Echols & Shadily), kata editor bermakna ; redaktur, pemeriksa naskah untuk penerbitan’. Kata edit sendiri bermakna ‘membaca dan memperbaiki (naskah), mempersiapkan (naskah) untuk diterbitkan’ (1975 : 207).
Editor dan Tugasnya • Merencanakan naskah yang akan diterbitkan oleh penerbit; • Mencari naskah yang akan diterbitkan; • Mempertimbangkan naskah yang masuk ke penerbit • Menyunting naskah dari segi isi/materi; • Menyetujui naskah untuk dicetak; • Memberi saran terhadap rancangan cover depan • Menyetujui rancangan cover depan
Sources • Eneste, P. (2012). Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. • http: //abasawatawalla 01. blogspot. co. id/20 12/12/penyuntingan-naskah. html
- Slides: 15