PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SPAM DR Ir ALEX ABDI CHALIK
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SPAM DR. Ir. ALEX ABDI CHALIK, MM, MT
KEBIJAKAN DALAM PENYELENGGARAAN SPAM Peraturan Terkait UU 11/1974 UU 23/2014 Tentang Pemerintahan Daerah Tentang Pengairan PP 35/1991 Tentang Sungai PP 22/1982 Tata Pengaturan Air PP 121/2015 Pengusahaan SDA PP 122/2015 SPAM Peraturan Pemerintah Ra. Per. Pres tentang BPPSPAM Rapermen amanat PP No. 122 Tahun 2015 Tentang SPAM Peraturan Presiden Peraturan Menteri
Outline PP No. 122 tahun 2015 BAB V Wewenang dan Tanggung Jawab BAB I Ketentuan Umum BAB II Jenis Sistem Penyediaan Air Minum Bagian Kesatu Umum Bagian Kedua Wewenang dan Tanggung Jawab Pemerintah Pusat Bagian Kedua SPAM Jaringan Perpipaan Bagian Ketiga Wewenang dan Tanggung Jawab Pemerintah Provinsi Paragraf 1 Umum Bagian Keempat Wewenang dan Tanggung Jawab Pemerintah Kab/Kota Paragraf 2 Unit Air Baku Paragraf 3 Unit Produksi Bagian Kelima Wewenang dan Tanggung Jawab Pemerintah Desa Paragraf 4 Unit Dsitribusi Paragraf 5 Unit Pelayanan Bagian Ketiga BAB III BAB IV BAB VI SPAM Bukan Jaringan Perpipaan Pelaksanaan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Bagian Kesatu Umum Bagian Kedua Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM oleh BUMN/BUMD Bagian Ketiga Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM oleh UPT dan UPTD Bagian Keempat Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM oleh Kelompok Masyarakat Bagian Kelima Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM oleh Badan Usaha Paragraf 1 Umum Paragraf 2 Sumur Dangkal Paragraf 3 Sumur Pompa Paragraf 4 Bak Penampungan Air Hujan BAB VII Hak dan Kewajiban Pelanggan Paragraf 5 Terminal Air BAB VIII Pembiayaan, Tarif, Retribusi dan Iuran Paragraf 6 Bangunan Penangkap Mata Air Penyelenggaraan SPAM Bagian Kesatu Pembiayaan Bagian Kedua Tarif, Retribusi dan iuran Bagian Kesatu Umum Bagian Kedua Pengembangan Bagian Kesatu Pembinaan Bagian Ketiga Pengelolaan Bagian Kedua Pengawasan Pencegahan Terhadap Pencemaran Air BAB IX Pembinaan dan Pengawasan BAB X Ketentuan Peralihan BAB XI Ketentuan Penutup
PENYELENGGARAAN SPAM (PP NO : 122/2015 TTG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM) Penyelenggaraan SPAM adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang mengikuti proses dasar manajemen untuk penyediaan Air Minum kepada Masyarakat Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang dilakukan terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana SPAM dalam rangka memenuhi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas Air Minum yang meliputi pembangunan baru, peningkatan, dan perluasan. Pengelolaan SPAM adalah kegiatan yang dilakukan terkait dengan kemanfaatan fungsi sarana dan prasarana SPAM terbangun yang meliputi operasi dan pemeliharaan, perbaikan, peningkatan sumber daya manusia, serta kelembagaan
Penyelenggaraan SPAM Sumber dana • • Pasal 54 APBN dan/atau APBD BUMN atau BUMD Dana masyarakat Sumber dana lain Pasal 56 ayat 1 Kerjasama dengan badan usaha swasta Pasal 19 Berlandaskan: Jakstra dan RISPAM Pasal 25 ayat 1 Pasal 25 ayat 2, 3 dan 4 1. Pembangunan Baru; 2. Peningkatan; dan 3. Perluasan Pasal 42 Pasal 26 Pasal 27 1. 2. 3. 4. Operasi dan Pemeliharaan; Perbaikan; Pengembangan SDM; dan Pengembangan Kelembagaan
Landasan Penyelenggaraan SPAM Pasal 20 ayat 1 Jenis Pasal 19 a Kebijakan dan Strategi Pasal 20 ayat 2, 4 dan 5 Wewenang Nasional Menteri Provinsi Gubernur Kabupaten/Kota Bupati/Walikota Pasal 19 Landasan Penyelenggaraan SPAM Pasal 21 ayat 1 Jenis Pasal 19 b Rencana Induk SPAM Pasal 21 ayat 2, 3 dan 4 Wewenang Lintas Provinsi Menteri Lintas Kab/Kota Gubernur Kabupaten/Kota Bupati/Walikot a
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERENCANAAN RENCANA INDUK PELAKSANAAN KONSTRUKSI STUDI KELAYAKAN Perpipaan dan bukan jaringan Pentahapan pembangunan perpipaan Komponen utama & dimensi Teknis teknologis Lingkungan Sosial & Ekonomi budaya & finansial Sistem Kelembaga terpilih an PERENCANAAN TEKNIS PENGELOLAAN Unit Air Baku Unit Produksi PEMELIHARAAN & REHABILITASI PEMANTAUAN & EVALUASI Unit Distribusi Unit Pelayanan Bangunan penunjang Bangunan pelengkap
Jenis Sistem Penyediaan Air Minum 1 SPAM Jaringan Perpipaan Unit Air Baku Pasal 5 Ayat 1 2 Unit Produksi Pasal 7 Ayat 1 Unit Distribusi Unit Pelayanan Pasal 8 Ayat 1 Pasal 9 Ayat 1 SPAM Bukan Jaringan Perpipaan SUMUR DANGKAL, SUMUR POMPA TANGAN BAK PENAMPUNG AIR HUJAN TERMINAL AIR BANGUNAN PERLINDUNGAN MATA AIR
Hal yang perlu diperhatikan dalam Penyusunan JAKSTRA dan RISPAM Pasal 20 JAKSTRA Pasal 22 RISPAM 1 Kondisi Sosekbud masyarakat setempat 2 Kondisi Lingkungan daerah sekitarnya 1 Rencana pengelolaan SDA 2 Rencana Tata Ruang wilayah; 3 Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan SPAM; 4 Kondisi, Sosekbud Masyarakat di daerah/wilayah setempat dan sekitarnya 5 Kondisi kota dan rencana pengembangannya.
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SPAM (SIDLACOM) NSPK LOKASI PROSES PERENCANAAN NSPK DOKUMEN (MP, FS, DED, RPIJM) PROSES PEMBANGUNAN PEMBANGUNA N SPAM - DANA (APBN/APBD) - PEMBEBASAN TANAH PEMDA MASY/ SWASTA OPERATOR/ KARYAWAN NSP K COMMIS. TEST PROSES OPERASIONAL PELAYANAN AIR MINUM MONEV SPAM FASILITASI KELEMBAGAA N LEMBAGA PENGELOLA PELATIHAN OPERATOR/ KARYAWAN TERLATIH
SKEMA SPAM IPA SR HU Res Unit Air Baku Unit Produksi APBN Unit Distribusi Unit Pelayanan APBD Prov/Kab/Kota APBD Kab/Kota SDA/CK CK JDU : APBD Prov / APBN CK (Prov. ) JDB : APBD Prov / APBD Kab. JDL : APBD Kab/Kota
SR JDB SR IPA RES JDU SR SR INTAKE SR SR JDL SR SR JDU JDB SR SR SR JDL SR
Skematik SPAM dgn Sumber Air Baku Air Sungai (Prasedimentasi)
SKEMATIK SPAM DENGAN SUMBER AIR BAKU AIR SUNGAI (NON PRASEDIMENTASI)
SKEMATIK SPAM DENGAN SUMBER AIR BAKU AIR DANAU
SKEMATIK SPAM DENGAN SUMBER AIR BAKU MATA AIR
SKEMATIK SPAM DENGAN SUMBER AIR BAKU MATA AIR (PENANGKAP)
SKEMATIK SPAM DENGAN SUMBER AIR BAKU AIR TANAH DALAM
PERENCANAAN Rencana Induk Studi Kelayakan Rencana Teknis (DED)
PENGERTIAN RENCANA INDUK-SPAM Rencana induk pengembangan SPAM adalah suatu rencana jangka panjang (15 -20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen dimensinya. utama sistem beserta dimensi-
PENGERTIAN STUDY KELAYAKAN - SPAM Studi kelayakan pengembangan SPAM adalah suatu studi untuk mengetahui tingkat kelayakan usulan pembangunan SPAM di suatu wilayah pelayanan ditinjau dari aspek kelayakan teknis teknologis, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, kelembagaan, dan finansial. Studi kelayakan pengembangan SPAM wajib disusun berdasarkan: RI-SPAM yang telah ditetapkan; Hasil kajian kelayakan teknis teknologis, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, kelembagaan, dan finansial; serta Kajian sumber pembiayaan. Studi kelayakan disusun dengan menggunakan data hasil
PENGERTIAN RENCANA TEKNIS - SPAM ü Perencanaan teknis terinci pengembangan SPAM yang selanjutnya disebut sebagai perencanaan teknis adalah suatu rencana rinci pembangunan SPAM di suatu kota atau kawasan meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan. ü Perencanaan teknis disusun berdasarkan Rencana Induk Pengembangan SPAM yang telah ditetapkan, hasil studi kelayakan, jadwal pelaksanaan konstruksi, dan kepastian sumber pembiayaan serta hasil konsultasi teknis dengan
RENCANA INDUK SPAM
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN Kota Kabupaten Desa Kota Kecamatan
RI-SPAM Jenis-jenis RI-SPAM A. RI-SPAM di Dalam Satu Wilayah Administrasi Kab/Kota B. RI-SPAM Lintas Kabupaten dan/atau Kota C. RI-SPAM Lintas Propinsi Penyusun Penetapan Disusun oleh penyelenggara. n Dalam hal belum ada penyelenggara maka RI-SPAM dapat disusun oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya. n Dapat dilaksanakan sendiri atau melalui penyedia jasa yang ditunjuk. oleh kepala daerah bersangkutan melalui Surat Keputusan n oleh Gubernur dengan didukung oleh Surat Keputusan Bersama kepala daerah masing-masing oleh Menteri dan didukung oleh Surat Keputusan Bersama kabupaten dan/atau kota terkait dengan diketahui masing propinsi
PERIODE PERENCANAAN RISPAM Periode perencanaan RI-SPAM adalah 15 -20 tahun. RI-SPAM harus dikaji ulang setiap 5 tahun atau dapat dirubah bila ada hal-hal khusus dengan memperhatikan perkembangan penataan ruang wilayah nasional, provinsi, dan/atau kabupaten atau kota.
TATA CARA KONSULTASI PUBLIK RI-SPAM ini wajib disosialisasikan oleh penyelenggara bersama dengan pemerintah terkait melalui konsultasi publik untuk menjaring masukan dan tanggapan masyarakat sebelum ditetapkan oleh kepala daerah bersangkutan. Konsultasi publik harus dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali dalam kurun waktu 12 bulan. Dihadiri oleh masyarakat di wilayah layanan dan masyarakat di wilayah yang diperkirakan terkena dampak. Mengundang tokoh masyarakat, LSM, perguruan tinggi.
MUATAN RI-SPAM Rencana umum, meliputi: o Evaluasi kondisi kota/kawasan o Evaluasi kondisi eksisting SPAM Rencana jaringan meliputi perencanaan sistem transmisi air minum dan distribusi (reservoir, jaringan pipa distribusi dan tata letak). Program dan kegiatan pengembangan meliputi identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan, perkiraan kebutuhan air dan identifkasi air baku. Kriteria dan standar pelayanan, mencakup kriteria teknis yang umum digunakan atau jika ada data hasil survei. Standar pelayanan ditentukan sejak awal seperti tingkat pelayanan yang diinginkan, cakupan pelayanan, dan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan ini direalisasikan. Rencana sumber dan alokasi air baku. Dibuat skala prioritas penggunaan sumber air dan harus sudah mendapat ijin tertulis dari instansi terkait. Kebutuhan kapasitas air baku disusun untuk menentukan rencana alokasi air baku yang dibutuhkan untuk SPAM yang direncanakan.
MUATAN RI-SPAM lanjutan Rencana keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana (PS) Sanitasi, meliputi: o identifikasi potensi pencemar air baku; o identifikasi area perlindungan air baku; o proses pengolahan buangan dari IPA. Rencana pembiayaan dan pola investasi, berupa: o indikasi besar biaya tingkat awal, mencakup seluruh komponen pekerjaan perencanaan, pekerjaan konstruksi, pajak, pembebasan tanah, dan perizinan. o sumber dan pola pembiayaan. Rencana pengembangan kelembagaan. Kelembagaan penyelenggara meliputi struktur organisasi dan penempatan tenaga kerja sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
MUATAN RI-SPAM q Daerah pelayanan q Proyeksi penduduk q Proyeksi kebutuhan air q Unit sumber air baku q Unit produksi q Unit distribusi q Rencana pendanaan q Rencana kelembagaan
PERSYARATAN TEKNIS (KRITERIA UMUM) Matrik Kriteria Utama Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum untuk Berbagai Klasifikasi Kota No Kriteria Perencanaan Jenis Kota Metro Besar Sedang Kecil I Jenis Perencanaan Rencana Induk - II Horison Perencanaan 20 tahun 15 -20 tahun III Sumber Air Baku Investigasi Identifikasi IV Pelaksana Penyedia jasa/ penyelenggara/ pemerintah daerah V Peninjauan Ulang Per 5 tahun VI Pengelola Penyelenggara/ Pemerintah Daerah VII Sumber Pendanaan - Hibah LN - Pinjaman DN - Hibah LN - Pinjaman DN - Pinjaman LN - APBD
PERSYARATAN TEKNIS (KRITERIA TEKNIS) Sasaran dan prioritas penanganan q Tahap awal: daerah yang belum mendapatkan pelayanan air minum, berkepadatan tinggi, kawasan strategis q Selanjutnya: daerah pengembangan (sesuai perencanaan induk kota) Strategi penanganan q Pemanfaatan air tanah dangkal yang baik q Pemanfaatan kapasitas belum terpakai atau idle capacity q Pengurangan jumlah air tak berekening (ATR) q Pembangunan baru (peningkatan produksi dan perluasan sistem) Kebutuhan air, ditentukan berdasarkan: q Proyeksi penduduk, untuk interval 5 tahun selama periode perencanaan q Pemakaian air (L/o/h), diproyeksikan meningkat setiap interval 5 tahun. q Ketersediaan air Kapasitas sistem Komponen utama sistem air minum harus mampu untuk mengalirkan air pada kebutuhan air maksimum, dan untuk jaringan distribusi harus disesuaikan dengan kebutuhan jam puncak.
DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM EVALUASI KOTA/KAWASAN • RTRW KOTA • RENCANA INDUK KAWASAN • RENCANA DETIL PERKIRAAN KEBUTUHAN AIR KOTA/KAWASAN SURVEY PRIMER • WIL. . STUDI & KERANGKA ACUAN PELAYANAN SUMBER DAYA AIR BAKU GEOKLMATOGRAFI TOPOGRAFI DEMOGRAFI & TATA KOTA • BIAYA, SUMBER DANA & KEUANGAN • KELEMBAGAAN SPAM • • EVALUASI SISTEM EKSISTING IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN IDENTIFIKASI SUMBER AIR BAKU POTENSIAL • PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN SDM • KETERPADUAN DENGAN PS SANITASI • RENCANA PEMBIAYAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN (SELEKSI ALTERNATIF) RENCANA INDUK SISTEM AIR MINUM
EVALUASI KONDISI KOTA/KAWASAN Tujuan: Mengetahui karakter, fungsi strategis, dan konteks kota/kawasan bersangkutan Data dasar perencanaan yang diperlukan, antara lain: • Fungsi strategis kota/kawasan (RTRW) • Peta topografi/foto udara citra satelit • Data dan peta gambaran umum hidrologi sumber air • Data curah hujan dan tangkapan air • Tata guna lahan dan rencana tata guna lahan • Data demografi 10 tahun terakhir, penyebaran penduduk, dan kepadatan • Data sosial ekonomi (pendidikan, mata pencaharian/pendapatan, dll) • Data kesehatan • Sarana dan prasarana kota yang ada (infrastruktur)
EVALUASI KONDISI SPAM EKSISTING Tujuan: Mengetahui kinerja SPAM yang ada, permasalahan yang dihadapi, dan tantangan dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat Kinerja Teknis: • Sumber Air Baku • Unit transmisi, produksi dan distribusi • Jaringan perpipaan • Jangkauan pelayanan • Tingkat kebocoran Kinerja Non Teknis: • Kondisi dan performa keuangan • Kinerja kelembagaan dan manajemen
SURVEY DAN PENGKAJIAN WILAYAH STUDI DAN WILAYAH PELAYANAN • Penetapan wilayah studi • Penetapan wilayah proyek • Pengkajian sumber air baku • Alternatif jalur transmisi air baku • Penetapan wilayah pelayanan • Penetapan lokasi unit-unit produksi
SURVEY DAN PENGKAJIAN SUMBER DAYA AIR BAKU Sumber Air Baku Mata Air Pengkajian n Debit mata air Lokasi mata air terhadap daerah pelayanan Kualitas air, kontinuitas air, dan perlindungan n Jarak sumur terhadap pelayanan n Muka air tanah pada musim kemarau n Kualitas air, kontinuitas air, dan perlindungan n n Air Tanah Dangkal catchment area Air Tanah Dalam (Tes geolistrik diikuti pembuatan sumur percobaan untuk mendapat data letak akuifer dan perkiraan debit) n Analisa akuifer sesuai peta hidrologi n Konfirmasi besar debit sumur bor n Kualitas air tanah n Penentuan sumber air tanah dalam yang layak Air Permukaan n Kualitas air sungai Lokasi sumber n
SURVEY DAN PENGKAJIAN GEOKLIMATOGRAFI DAN TOPOGRAFI • Data dan peta: ü Peta topografi skala 1: 50. 000 atau 1: 5. 000 ü Data curah hujan dan tangkapan air ü Data temperatur ü Data kelembaban udara ü Kecepatan dan arah angin • Pengkajian: ü Mendapatkan data iklim rata-rata di daerah studi ü Menghitung ketinggian rata-rata dan jarak lokasi sumber air baku dan daerah pelayanan ü Menghitung luas daerah studi dan daerah pelayanan berdasarkan peta topografi ü Hubungan ketinggian dengan suhu dan tekanan udara
SURVEY DAN PENGKAJIAN DEMOGRAFI DAN KETATAKOTAAN Pengkajian Demografi: q Pengkajian data jumlah penduduk q Persentase pertambahan jumlah penduduk rata-rata per tahun, q Gunakan metode yang memperlihatkan standar deviasi terkecil untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk Pengkajian Ketatakotaan: q Evaluasi RUTR dengan peta tata guna lahan, q Peninjauan kembali RTRW bila ada penyimpangan dari peta tata guna lahan, meliputi: ü Peruntukan tanah & luasnya ü Kepemilikan tanah ü Jenis bangunan ü Konsentrasi daerah niaga ü Penyebaran daerah permukiman ü Peruntukan daerah industri ü Peruntukan daerah perkantoran
SURVEY DAN PENGKAJIAN BIAYA, SUMBER PENDANAAN, DAN KEUANGAN q Evaluasi data laporan keuangan. q Mengidentifikasi kemungkinan sumber pembiayaan, dengan melihat kemampuan sumber pendanaan daerah, peluang adanya KPS, kemampuan masyarakat. q Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan (melalui bank komersial, lembaga non-bank, obligasi daerah dan obligasi perusahaan, PHLN, pengembangan pola pembiayaan melalui skema Water Fund, dll.
SURVEY DAN PENGKAJIAN KELEMBAGAAN SPAM q Kelembagaan penyelenggara SPAM dibentuk sebelum SPAM selesai dibangun agar dapat langsung beroperasi. q Kelembagaan dapat berdiri sendiri/bekerjasama dengan lembaga terkait.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN, Pengembangan SPAM: Pengembangan cakupan pelayanan SPAM dengan jaringan perpipaan eksisting Pengembangan SPAM bukan jaringan perpipaan terlindungi menjadi SPAM dengan jaringan perpipaan Pengembangan SPAM bukan jaringan perpipaan tidak terlindungi menjadi terlindungi Hal-hal yang perlu diidentifikasi: Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada Performa pelayanan Tingkat kebocoran Jumlah langganan tunggu/potensial Terdapat kapasitas belum dimanfaatkan (Idle Capasity) Kebutuhan pengembangan jaringan distribusi/kapasitas pengolahan Performa kelembagaan, SDM, dan keuangan
PERKIRAAN KEBUTUHAN AIR Merupakan dasar penentuan biaya investasi Berdasarkan data sekunder sosial ekonomi Kebutuhan air: Ø Domestik (RT dan sosial) Ø Nondomestik (komersial, perkotaan, fasum, industri, pelabuhan, dll) q Standar pemakaian air dalam liter/orang/hari berdasarkan data sekunder kebutuhan rata-rata q Dipengaruhi oleh air tak berekening (ATR)
IDENTIFIKASI AIR BAKU Tujuan: untuk mendapatkan informasi mengenai: - Jarak dan beda tinggi sumber-sumber air - Debit optimum (safe yield) sumber air - Kualitas air dan pemakaian sumber air saat ini (bila ada) Analisis Pemilihan Alternatif Sumber Air sungai lebih dipilih daripada mata air bila lokasi penyadapan (intake) terletak dekat dengan daerah pelayanan Danau/rawa lebih dipilih daripada air sungai bila volume air danau >> air sungai Mata air sering mengandung CO 2 agresif yang tinggi, proses menghilangkannya harus sedekat mungkin ke lokasi sumber Bila air sungai terkontaminasi berat, sumber air tanah dalam dapat dijadikan pilihan Pertimbangan lain sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah Daerah mengenai peruntukan sumber air baku Prosedur Pemilihan Sumber • Identifikasi termasuk aspek perijinan • Evaluasi sumber • Evaluasi finansial • Analisa dampak lingkungan Studi Hidrologi Untuk menilai kehandalan sumber air ditinjau dari siklus hidrologi: curah hujan, evaporasi, run off, infiltrasi, dan perkolasi
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN Rencana pengembangan kelembagaan melalui: q review perundang-undangan terkait terhadap kelembagaan q kajian terhadap batas wilayah administrasi pemerintahan, tugas dan kewenangan instansi tertentu, mekanisme pendanaan, kebiasaan atau adat masyarakat q kajian terhadap struktur organisasi yang ada q membuat rencana pengembangan kelembagaan yang mampu untuk mengelola SPAM yang direncanakan Dalam pengolahan sistem penyediaan air minum yang perlu diperhatikan adalah: q Sumber daya manusia (SDM) q Struktur organisasi pengelola
RENCANA KETERPADUAN DENGAN PS SANITTASI Keterpaduan pengembangan SPAM dengan PS sanitasi terkait dengan perlindungan air baku terhadap pencemaran. q identifikasi potensi pencemar air baku dilakukan terhadap limbah q q cair dan padat yang dihasilkan dari kegiatan domestik dan industri identifikasi pencemaran disekitar air baku dilakukan dengan pengamatan visual dan uji laboraturium identifikasi potensi pencemar daerah sekitar air baku paling sedikit memiliki jarak sejauh radius 10 meter dari sumber air baku identifikasi karakteristik buangan dari IPA melakukan upaya penanganan terhadap seluruh potensi pencemar air baku
RENCANA PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI Indikasi biaya dan pola investasi dihitung dalam bentuk nilai sekarang (present value) dan harus dikonversikan menjadi nilai masa datang (future value) berdasarkan metode analisis finansial, Sudah menghitung kebutuhan biaya untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Hal yang perlu diperhatikan dalam rencana keuangan atau pendanaan: Sumber dana Kemampuan dan kemauan masyarakat Kemampuan keuangan daerah
SUMBER PEMBIAYAAN 1. KONVENSIONAL APBN/ APBD 2. INTERNAL CASH PDAM 3. PINJAMAN LUAR NEGERI (IBRD, ADB, OECF, IDB, DLL) 4. PINJAMAN PERBANKAN NASIONAL 5. TRADE CREDIT 6. OBLIGASI 7. GABUNGAN ANTARA SUMBER PEMBIAYAAN
PENGEMBANGAN DAN PEMILIHAN ALTERNATIF SISTEM Pengembangan Alternatif didasarkan pada prakiraan kebutuhan air dan ketersediaan air baku. Setiap alternatif dikaji aspek teknis, ekonomis, dan lingkungannya Pemilihan Alternatif Sistem adalah sistem “terbaik” dari segala aspek dengan harga “termurah” melalui analisa ekonomi
STUDY KELAYAKAN SPAM
JENIS-JENIS STUDI KELAYAKAN Studi Kelayakan Lengkap adalah kajian kelayakan terhadap suatu kegiatan pengembangan sebagian atau seluruh SPAM yang mempunyai pengaruh atau dipengaruhi oleh perkembangan finansial, ekonomi, teknis, dan lingkungan pada area kajian. Perkiraan besaran cakupan layanan > 10. 000 jiwa. Studi Kelayakan Sederhana adalah kajian kelayakan terhadap suatu kegiatan pengembangan sebagian SPAM yang mempunyai pengaruh atau dipengaruhi oleh perkembangan finansial, ekonomi, teknis, dan lingkungan pada area kajian. Perkiraan besaran cakupan layanan ≤ 10. 000 jiwa. Justifikasi Teknis dan Biaya adalah kajian kelayakan teknis dan biaya terhadap suatu kegiatan peningkatan sebagian SPAM.
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN SPAM Penyusun • • Disusun oleh penyelenggara Penetapan oleh penyelenggara Dapat dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah dan/atau Dalam hal belum ada atau Pemerintah Daerah sesuai penyelenggara maka melalui kewenangannya SK-SPAM dapat penyedia jasa disusun oleh Pemerintah dan/atau yang ditunjuk Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya
CAKUPAN STUDI KELAYAKAN Hasil kajian untuk studi kelayakan terdiri dari beberapa aspek, yaitu: § Aspek teknis teknologis, meliputi aspek kemudahan dan kehandalan konstruksi, kualitas bahan yang baik, kemudahan operasi dan pemeliharaan, kemudahan suku cadang, jaminan kinerja alat/bahan sesuai spesifikasi teknis. § Aspek lingkungan, meliputi dampak negatif dan positif pada lingkungan, dilakukan pada tahap pra-konstruksi, saat pelaksanaan konstruksi, pasca konstruksi dan terhadap keterkaitan lainnya. § Aspek sosial, meliputi penerimaan masyarakat dan potensi konflik air baku serta penggunaan lahan. § Aspek budaya, meliputi dinamika budaya setempat. § Aspek ekonomi, meliputi Economic Internal Rate of Return (EIRR) dan Economic Benefit Cost Ratio (EBCR). § Aspek finansial, meliputi kelayakan proyek dengan parameter Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Payback Period serta kelayakan pendanaan dengan parameter Debt Coverage Ratio (DCR) dan saldo kas akhir. § Aspek kelembagaan, meliputi rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan SPAM.
MUATAN STUDI KELAYAKAN LENGKAP q perencanaan SPAM yang ada; q perkiraan kebutuhan air minum; q kondisi sosial, budaya, ekonomi (berdasarkan survei kebutuhan nyata); q kelembagaan; q data sumber air baku; q program pengembangan dan strategi pelaksanaan; q analisis dampak lingkungan; q rencana operasi dan pemeliharaan; q perkiraan biaya proyek dan pemeliharaan; q analisis keuangan dan ekonomi;
MUATAN STUDI KELAYAKAN SEDERHANA q SPAM yang ada, q perkiraan kebutuhan air minum, q kondisi sosial, budaya, dan ekonomi q data sumber air baku, q rencana kelola lingkungan/rencana pemantauan lingkungan (RKL/RPL), q rencana operasi dan pemeliharaan, q perkiraan biaya proyek dan pemeliharaan, q analisis keuangan dan ekonomi, serta q kajian sumber pembiayaan.
MUATAN JUSTIFIKASI TEKNIS DAN BIAYA q SPAM yang ada, q rencana operasi dan pemeliharaan, q perkiraan biaya proyek dan pemeliharaan, serta q kajian sumber pembiayaan.
KETENTUAN UMUM q Tersedia rencana induk pengembangan SPAM, meliputi: ü Daerah pelayanan ü Proyeksi penduduk ü Proyeksi kebutuhan air ü Unit sumber air baku ü Unit produksi ü Unit distribusi ü Rencana pendanaan ü Rencana kelembagaan
ANALISA KELAYAKAN TEKNIS TEKNOLOGIS v Pengkajian kelayakan teknis biasa dibuat dari beberapa alternatif yang dikembangkan, yang disajikan secara jelas dan akan dipilih kriteria altenatif yang terbaik oleh tim teknik. v Alternatif terpilih adalah alternatif yang terbaik ditinjau dari beberapa aspek yang mempengaruhi lokasi daerah perencanaan, meliputi potensi, demografi, sosio ekonomi, kebutuhan air, operasional dan pelayanan, sistem dan kebutuhan lainnya.
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI Analisis biaya dan manfaat proyek mempertimbangkan hal-hal seperti: pola pekerjaan; pendapatan masyarakat; kemampuan masyarakat membayar tarif; kemampuan keuangan daerah; keinginan SR dan HU; kemauan membayar tarif; dan jumlah pelayanan yang layak. Kelayakan ekonomi ditentukan dengan cara analisis ekonomi untuk mengidentifikasi alternatif terbaik dalam hal harga termurah yang memenuhi prinsip-prinsip ekonomi. Metode analisa ekonomi yang sering digunakan: Discounting Technique/Present Value menentukan pilihan dari beberapa alternatif sistem Benefit Cost Ratio menentukan menjadi sistem yang
ANALISA KELAYAKAN KEUANGAN Pengkajian kelayakan keuangan dilakukan terhadap aspek: • Analisis keuangan meliputi: – Proyeksi rugi laba jangka waktu proyeksi; – Proyeksi neraca nilai investasi; – Proyeksi arus kas tingkat inflasi; tahun dasar proyeksi; kebutuhan modal kerja; rencana sumber pembiayaan; persyaratan pinjaman; biaya OP; biaya penyusutan/amortisasi; pajak; proyeksi tambahan pelanggan; tarif air; proyeksi pendapatan.
ANALISA KELAYAKAN KEUANGAN lanjutan… Analisa kelayakan keuangan meliputi: 1. Analisa Kelayakan Pendanaan Rasio keuangan yang biasa digunakan: v Kemampuan laba (profitability) untuk mengetahui kemampuan penyelenggara untuk menghasilkan laba. v Kemampuan likuiditas berkaitan dengan aktivitas keuangan untuk mengetahui kemampuan penyelenggara dalam memenuhi kewajiban jangka pendek v Efektifitas penggunaan dana dikaitkan erat dengan perputaran dana secara keseluruhan, makin cepat dana berputar semakin efektif. 2. Analisa Kelayakan Proyek Dasar kriteria investasi: v Analisa payback period v Analisa Net Present Value (NPV) v Analisa Internal Rate of Return (IRR) v Analisa Benefit Cost Ratio 3. Analisa Kepekaan/Sentifitas v Analisa kepekaan ini menguji bagaimana kepekaan NPV proyek atau FIRR atau rasio manfaat/biaya lainnya terhadap kenaikan konstruksi, perpanjangan/penundaan periode pelaksanaan, atau penurunan harga.
ANALISA KELAYAKAN KELEMBAGAAN Pengkajian kelayakan kelembagaan dilakukan terhadap: - Sumber daya manusia (tingkat & jenis pendidikan, kualitas) - Struktur organisasi & penempatan tenaga kerja sesuai latar belakang pendidikannya - Keterkaitan dengan pihak swasta
ANALISA KELAYAKAN LINGKUNGAN v v v Pengkajian kelayakan lingkungan dilakukan pada tahap pra-konstruksi, paska konstruksi, & terhadap keterkaitan dengan kegiatan lain. Pengkajian lingkungan dilakukan dengan menetapkan komponen-komponen lingkungan atau kegiatan-kegiatan yang diperkirakan terkena dampak penting akibat kegiatan proyek air minum, serta meninjau dampak langsung dan dampak lanjutan terhadap komponen atau kegiatan tersebut. Pengkajian kelayakan lingkungan dilaksanakan melalui penyusunan AMDAL atau RKL dan RPL sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
KRITERIA KELAYAKAN Teknis teknologis Ekonomi Keuangan Kelembagaan Lingkungan KRITERIA KELAYAKAN Apabila terdapat teknologi yang tersedia untuk membangun SPAM Apabila tambahan manfaat yang diterima oleh masyarakat akibat adanya suatu kegiatan lebih besar dari biaya proyek • Kelayakan proyek: – FIRR > rata-rata tertimbang dari biaya modal ditambah alokasi resiko – NPV > 0 – BCR > 1 • Kelayakan pendanaan: – DSCR Pemda ≥ 2, 5; DSCR penyelenggara ≥ 1, 3 – Saldo kas akhir sekurang-kurangnya mencukupi untuk dua bulan operasi • SDM dengan tingkat pendidikan dan kualitas yang sesuai, • Struktur organisasi dan penempatan kerja sesuai latar belakang pendidikan • Alternatif kelembagaan kerjasama pemerintah dan swasta Tidak memberikan pengaruh negatif terhadap kondisi lingkungan setempat dan kegiatan masyarakat sekitar
PERENCANAAN TEKNIS SPAM
PERENCANAAN TEKNIS Penyusun • • Disusun oleh penyelenggara Penetapan oleh penyelenggara Dapat dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah dan/atau Dalam hal belum ada atau Pemerintah Daerah sesuai penyelenggara maka melalui kewenangannya RI-SPAM dapat penyedia jasa disusun oleh Pemerintah dan/atau yang ditunjuk Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya
MUATAN PERENCANAAN TEKNIS q Perencanaan teknis memuat rancangan teknis sistem rinci yang meliputi: rancangan detail kegiatan, perhitungan dan gambar teknis, spesifikasi teknis, rencana anggaran biaya, analisis harga satuan, tahapan dan jadwal pelaksanaan, dan dokumen pelaksanaan kegiatan (dokumen lelang, jadwal pelelangan, pemaketan). q Perencanaan teknis disusun dengan menggunakan data hasil survei.
KEGIATAN PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS SURVEY LAPANGAN PENGUJIAN PERHITUNGAN BIAYA GAMBAR TEKNIS PEMAKAIAN STANDAR PERHITUNGAN TEKNIS Keterangan: PENYUSUNAN DOKUMEN • • Penyusunan perencanaan teknis ini diterapkan pada unit sumber air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, bangunan penunjang & bangunan pelengkap Penyusunan dokumen terdiri dari dokulen lelang dan laporan pertanggungjawaban
DATA YANG DIBUTUHKAN DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS q q Data Sekunder: ü Peta dasar, topografi, hidrologi, morfologi, tata guna lahan ü Data cuaca/iklim ü Data kependudukan, sosioekonomi, kepadatan penduduk ü Kondisi SPAM eksisting ü Peraturan perundangan yang berlaku Data Primer (berdasarkan survei): q Geomorfologi dan geohidrologi q Hidrolika air permukaan q Topografi q Penyelidikan tanah q Lokasi sistem q Sumber air (kapasitas/kontinuitas) q Ketersediaan bahan konstruksi, elektro mekanikal, bahan kimia, sumber daya energi q Ketersediaan dan kemampuan kontraktor q Harga satuan
PERENCANAAN TEKNIS UNIT AIR BAKU • Sumber air baku: mata air, air tanah, air permukaan, dan air hujan. • Debit pengambilan minimal 130% kebutuhan rata-rata air minum. • Harus memperhatikan keandalan bangunan, pengamanan sumber air baku dari bahan pencemar, keselamatan, biaya OP yang optimal. • Ada perijinan pemanfaatan sumber air baku kepada instansi yang berwenang. • Terpadu dengan pemanfaatan sumber air baku untuk keperluan lain. • Terpadu dengan pengelolaan sanitasi dalam rangka perlindungan air baku. • Keberadaan bangunan pengambilan air baku tidak menimbulkan masalah pada lingkungan sekitarnya.
PERENCANAAN TEKNIS UNIT AIR BAKU Lingkup : Bangunan pengambilan air dan unit transmisi air baku Survei dan Pengkajian Perhitungan Design dan Gambar Hidrolika air permukaan Penyelidikan tanah Topografi Geomorfologi dan geohidrologi Potensi air baku Lokasi sistem Kebutuhan air Debit sumber air baku Konstruksi bangunan pengambil Hidrolis pipa dan dimensi pipa Kebutuhan pompa Denah & potongan bangunan pengambil Konstruksi bangunan pengambil Mekanikal & Elektrikal Detail jar. transmisi air baku
PERENCANAAN TEKNIS UNIT PRODUKSI v Disusun berdasarkan kajian kualitas air yang akan diolah (kualitas rata-rata dan terburuk) yang dikaitkan dengan standar kualitas air minum yang akan dicapai. v Terdiri dari satuan operasi dan satuan proses. v Unit produksi dapat terdiri dari: ü Unit koagulasi ü Unit flokulasi ü Unit sedimentasi ü Unit filtrasi ü Unit netralisasi ü Unit desinfeksi
PERENCANAAN TEKNIS UNIT PRODUKSI Lingkup : IPA (broncaptering, sumur, SPL, IPA konvensional) Survey dan Pengkajian Perhitungan Design dan Gambar Kualitas air baku Penyelidikan tanah Lokasi IPA Topografi Ketersediaan bahan konstruksi & bahan kimia Ketersediaan peralatan elektro Sumber daya energi Dimensi unit produksi Kebutuhan daya Lokasi/tata letak IPA Detail konstruksi IPA
PERENCANAAN TEKNIS UNIT DISTRIBUSI v Jaringan perpipaan distribusi dapat berupa: ü Jaringan perpipaan yang terkoneksi satu dengan lainnya membentuk jaringan tertutup (loop) ü Sistem jaringan distribusi bercabang (dead-end distribution system) ü Kombinasi dari kedua sistem di atas (grade system) v Denah dan tipe jaringan distribusi ditentukan berdasarkan topografi wilayah pelayanan dan lokasi IPA. v Jika topografi tidak memungkinkan untuk sistem gravitasi seluruhnya, maka dapat menggunakan kombinasi sistem gravitasi dan pompa. v Jika terdapat perbedaan elevasi wilayah pelayanan > 40 meter, maka dapat dibagi dalam beberapa zone untuk memenuhi tekanan minimum atau menggunakan pompa penguat.
PERENCANAAN TEKNIS UNIT DISTRIBUSI Lingkup : Reservoir, perpipaan transmisi air minum & distribusi, pompa distribusi Survey dan Pengkajian Perhitungan Daerah Pelayanan Sambungan Langganan Penyelidikan Tanah Jaringan Pipa Distribusi Topografi Debit & daya pompa distribusi Lokasi & kapasitas reservoir Dimensi pipa transmisi air minum dan pipa distribusi Denah jaringan pipa distribusi Design dan Gambar jaringan sambungan pelanggan Detail jaringan distribusi dan perlengkapannya Mekanikal & elektrikal
PERENCANAAN TEKNIS UNIT PELAYANAN v v Unit pelayanan terdiri dari: ü Sambungan Rumah (SR) pipa dan perlengkapannya, dimulai dari titik penyadapan s/d meter air ü Hidran/Kran Umum (HU/KU) perpipaan, pemasangan meter air, konstruksi sipil ü Terminal Air (TA) pelayanan melalui mobil tangki air ü Hidran kebakaran dipasang setiap interval 300 meter atau tergantung kondisi daerah/peruntukan dan kepadatan bangunan ü Meter air Perlengkapan jaringan pipa distribusi: ü Katup untuk membuka/menutup aliran air dalam pipa ü Katup penguras (wash out/blow off) ü Katup udara (air valve)
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENUNJANG Jenis Bangunan Penunjang Bak Pelepas Tekan (BPT) Fungsi menghilangkan tekanan lebih yang terdapat pada aliran pipa yang mengakibatkan pipa pecah Booster Station menambah tekanan air dalam pipa dengan menggunakan pemompaan atau menggunakan reservoir penampungan Jembatan Pipa Bagian dari pipa transmisi/distribusi yang menyeberang sungai/saluran di atas permukaan tanah/sungai Syphon Bagian dari pipa transmisi/distribusi yang menyeberang di bawah dasar sungai/saluran Perlintasan Melindungi pipa yang Kereta Api menyeberang/melalui rel kereta api Manhole Untuk inspeksi dan perbaikan terhadap perlengkapan tertentu pada jaringan distribusi Sump Well Sebagai sumur pengumpul air baku Penempatan Pipa transmisi/distribusi Di atas sungai/saluran Di bawah dasar sungai/saluran Di bawah rel kereta api Pada tempat-tempat pemasangan meter air, katup, dll Dekat IPA
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PELENGKAP Jenis Bangunan Pelengkap Rumah Pompa Persyaratan • Penyangga/pond asi pompa dan generator • Ventilasi • Struktur bangunan • Perlengkapan Rumah Kimia • Ruang unit koagulasi • Ruang unit desinfeksi • Ruang unit netralisasi • Ruang unit floridasi • Ruang unit pelunak Jenis Persyaratan Bangunan Pelengkap Laboratorium • Ruang tes fisiokimia • Ruang tes bakteria (ruang pembiakan bakteri & persiapan untuk tes bakteri) • Ruang tes biologi • Ruang pertemuan • Ruang gelap • Kamar gas • Tempat penyimpanan bahan kimia • Tempat perkakas Gudang • Gudang kimia (tempat penyimpanan koagulan, desinfektan, netralisan, fluoridan, bahan pelunak kesadahan, bahan penghilang Fe dan Mn)
PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA RAB (Pelelangan Nasional) RAB (Pelelangan Internasional) Pelajari gambar rencana detail, rencana kerja, RKS Susun uraian pekerjaan & barang yang dibutuhkan menurut kelompok sejenis Hitung BOQ / Volume Pekerjaan Susun analisis harga satuan untuk setiap jenis pekerjaan Jumlahkan harga dan tambahkan PPN Pisahkan jenis barang yang diimpor yang diproduksi di Indonesia Susun harga satuan survei harga pabrik untuk barang yang barang diimpor & barang diproduksi di impor yang sudah sampai Indonesia pelabuhan Indonesia) Hitung harga transportasi barang (pabrik-gudang) Jumlahkan harga dan tambahkan PPN
KELUARAN PERENCANAAN TEKNIS Laporan perencanaan teknis pengembangan SPAM adalah dokumen-dokumen yang terdiri dari: Dokumen laporan perencanaan teknis antara lain memuat perhitungan struktur bangunan dan pondasi, perhitungan dan gambar garis hidrolis SPAM Proses diagram alir atau diagram massa, diagram perpipaan dan instrumentasi Analisis jaringan untuk sistem distribusi Dokumen gambar teknis rinci yang antara lain memuat gambar teknis rinci bangunan SPAM, gambar teknis rinci sistem pondasi, gambar teknis rinci sistem elektrikal dan mekanikal Dokumen pengadaan barang dan jasa memuat instruksi kepada peserta pelelangan, persyaratan umum dan khusus kontrak, spesifikasi teknis dan syarat-syarat, daftar dan jadwal rencana pelaksanaan pembangunan SPAM, dan RAB (Bill of Quantity)
LEMBAGA PENGELOLA SPAM KABUPATEN/KOTA • BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Kab/Kota • UPTD-BLUD (Unit Pengelola Teknis Daerah Air Minum berbasis Badan Layanan Umum Daerah) Kab/Kota. § HIPAM (Himpunan Pengelola Air Minum) § Koperasi 82
SPAM REGIONAL INTAKE IPA METER AIR CURAH EKSISTING PDAM A EKSISTING PDAM B EKSISTING PDAM C
SPAM REGIONAL BANJAR BAKULA Daerah Layanan : Kota Palu dan Sekitarnya Sumber Air : Sungai Saluki
SKEMA PENGEMBANGAN SPAM REGIONAL BANJAR BAKULA
LEMBAGA PENGELOLA SPAM REGIONAL • Unit Air Baku, Unit Produksi, Jaringan Distribusi Utama sampai dengan Meter Air Curah (off take) : Dikelola oleh Pemerintah Provinsi melalui BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Provinsi, atau UPTDBLUD (Unit Pengelola Teknis Daerah Air Minum berbasis Badan Layanan Umum Daerah) Provinsi. • Unit Distribusi, Unit Pelayanan : Dikelola oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan melalui BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Kab/Kota, atau UPTD-BLUD (Unit Pengelola Teknis Daerah Air Minum berbasis Badan Layanan Umum Daerah) Kab/Kota. 86
- Slides: 87