Penilaian Tingkat Risiko Lereng Jalan Balai Litbang Geoteknik
Penilaian Tingkat Risiko Lereng Jalan Balai Litbang Geoteknik Jalan Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PENDAHULUAN Inventarisasi Lereng Jalan Basis Data Lereng Jalan Inspeksi Lereng Jalan Sistem Manajemen Lereng Jalan metode kuantitatif dengan melakukan analisis bahaya dan analisis konsekuensi Pemeliharaan Lereng Jalan Mitigasi tingkat risiko Lereng Jalan Penilaian Tingkat Risiko Lereng Jalan
ACUAN
KOMPILASI PANDUAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG JALAN Deskripsi Metode Indonesia Hongkong Nepal Kuantitatif Kualitatif dan semi kualitatif Memberikan nilai/bobot indeks indikator bahaya, keterpaparan, kerentanan, konteks eksternal Memberikan bobot ketidakstabilan, bobot konsekuensi Mengkombinasikan tabel tingkat bahaya dan konsekuensi Klasifikasi jenis keruntuhan lereng Longsor pada lereng buatan(tanah dan batuan), lereng timbunan dinding penahan tanah Parameter ketidakstabilan (bahaya) Panjang jalan, posisi jalan pada peta rawan bencana, jenis tanah dasar, jenis perkerasan, ketersediaan rute alternatif Elemen risiko Volume lalu lintas, PDRB kota, fungsi kota, ketersediaan sumber daya, aksebilitas alat berat dan waktu tempuh Tingkat risiko Tinggi, sedang, rendah Hearn Malaysia Kuantitatif Memberikan bobot ketidakstabilan, bobot konsekuensi Kualitatif dan semi kualitatif Mengkombinasikan tabel tingkat bahaya dan konsekuensi Longsor, debris flow dan keruntuhan timbunan Collapse, jatuhan batuan, rock mas failure, longsor, debris flow, keruntuhan timbunan Longsor, debris flow, keruntuhan timbunan dan kerusakan dinding penahan tanah Tahun pelaksanaan konstruksi lereng galian, level input geoteknik, geometri (tinggi lereng, sudut lereng) proteksi drainase, geologi, karakterisasi tapak, instabiliti tanah setelah dikonstruksi Tanda-tanda scraps, bulges, side crack, subsidence, upheaval dan toe erotion, tention crack dan settlement Tinggi lereng, sudut lereng, bentuk lereng, plan profile, cutting topography, bangunan rekayasa, tipe vegetasi, persentase batuan yang terbuka, kondisi profil batuan, saturasi tanah, corestone boulder Tanda-tanda scraps, bulges, side crack, subsidence, upheaval dan toe erotion, tention crack dan settlement LHR, kerentanan, fasilitas di lereng dan bawah lereng LHR, aset publik, Jumlah rumah penduduk di lokasi kajian, waktu pembukaan jalan jika tertutup longsor Aset publik, kerawanan perumahan, LHR, , Angle β(road at center-line to crest or embankment toe, waktu pembukaan jalan jika tertutup longsor, panjang jalan alternatif Aset jalan, akses jalan terhadap fasilitas strategis, komersil dan ocial, kondisi bangunan/rekayasa lereng dan travelling public Sangat tinggi, sedang dan rendah
RUANG LINGKUP Ketentuan dan prosedur penilaian tingkat risiko terhadap lereng jalan yang telah dilakukan inventarisasi lereng jalan, inspeksi lereng jalan dan atau lereng jalan yang telah direkam dalam basis data lereng jalan
KETENTUAN 02 Menghasilkan tingkat risiko suatu lereng jalan yang diklasifikasikan dalam empat tingkat risiko, 04 Data tersebut dihasilkan dari inventarisasi dan inspeksi lereng jalan dapat diunduh dari basis data lereng jalan. 01 Penilaian tingkat risiko lereng jalan dilakukan menggunakan formulir sesuai dengan jenis keruntuhan atau formulir aplikasi yang dapat dipasang di dalam komputer tablet atau telepon pintar. 03 Setiap penilaian tingkat risiko lereng jalan harus direkam dan disimpan ke dalam basis data lereng jalan.
ANALISIS BAHAYA karakterisasi bahaya longsor yang dilakukan dengan identifikasi lereng dan bangunan rekayasa lereng terhadap tingkat bahaya lereng Identifikasi lereng dan bangunan rekayasa lereng berdasarkan kondisi lereng dan bangunan rekayasa lereng eksisting menggunakan data hasil inventarisasi lereng jalan dan inspeksi yang disimpan dalam basis data lereng jalan.
KERUNTUHAN DAN JATUHAN BATUAN Parameter bahaya 4. 1. 100. Topografi Lereng aluvium Ada Tidak ada a > 45 derajat Jejak keruntuhan Garis lekuk atau overhang Lereng cekung atau lereng debris 4. 1. 101. Geometri 4. 1. 102. Material A. Lereng tanah H : tinggi lereng tanah a : sudut lereng tanah B. Lereng Batuan H : tinggi lereng batuan A. Karakter tanah B. Kualitas Batuan Keberadaan hancuran dan pelapukan batuan H > 30 m H 30 m 15 m H < 30 m H< 15 m H > 50 m 15 m H < 30 m H < 15 m Mengandung lempung swelling Tidak mengandung lempung swelling Hancuran dan pelapukan jelas terlihat Hancuran dan pelapukan sedikit terlihat Tidak ada hancuran dan pelapukan Data inventarisasi dan inspeksi 1. 206. 1 1. 206. 2 1. 206. 3 1. 206. 4 1. 202. 4, 1. 202. 5, 1. 203. 4, 1. 203. 5 a 45 derajat 1. 202. 4, 1. 203. 4 1. 302. 1 1. 302. 2 Nilai indeks 2 0 1 0 1 0 30 24 20 10 30 26 20 10 8 4 0
KERUNTUHAN DAN JATUHAN BATUAN (LANJUTAN) Data inventarisasi dan inspeksi 1. 303. 3 Parameter bahaya 4. 1. 103. Stuktur geologi. Struktur daylight (planar, baji) Tanah lunak di atas batuan dasar (Base rock) 4. 1. 104. Deformasi 4. 1. 105. Kondisi permukaan 4. 1. 106. Bangunan rekayasa lereng Batuan keras di atas batuan lunak lainnya Deformasi lereng (erosi parit, erosi alur, erosi permukaan, erosi fretting, jatuhan batuan, pengelupasan (exfoliation), pengembangan (swelling) Deformasi di lereng yang berdekatan Jatuhan batuan, keruntuhan, retak, swelling atau deformasi yang lain Kondisi permukaan Air tanah Permukaan lereng Drainase permukaan Efektif Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan Nilai indeks Ada Tidak ada 1. 302. 3 6 1. 302. 4 4 0 10 8 0 5 3 0 8 0 6 3 0 Terlihat jejaknya ditemukan Tidak ada Tidak stabil Mata air permanen Rembesan air Kering Tidak ada vegetasi, rumput Komplek (rumput dan struktur) Struktur Baik Perlu perbaikan Tidak ada 2. 2. 631 2. 2. 632 2. 2. 633 2. 2. 641 2. 2. 642 2. 2. 643 2. 2. 620 2. 2. 710 2. 2. 670 1. 114, 1. 401 2. 2. 310, 2. 2. 320, 2. 2. 330 2. 2. 790, 2. 2. 800, 2. 210, 2. 2. 820, 2. 2. 830 8 0 4 3 1 0 2 1 -20 -10 0
KERUNTUHAN MASSA BATUAN Kondisi Lereng 4. 2. 100. Tofografi Jenis Lereng cembung Sedimen debris Lereng cekung Lainnya Garis lekuk (Knick pont) Ada Samar terlihat Tidak ada 4. 2. 101. Geometri Sudut Lereng Menjorok (overhang) > 60⁰ < 60⁰ Tinggi Lereng > 100 m 50 < H < 100 m 30 < H < 50 m < 30 m 4. 2. 102. Kondisi Lebar retakan Besar geologi Kecil Tidak ada retakan Bagian atas : batuan keras / bagian bawah : batuan lunak Bagian atas : batuan lunak / bagian bawah : batuan keras Keseluruhan batuan lunak Keseluruhan batuan keras Lainnya > < < 20 mm, >5 mm Data inventarisasi dan inspeksi 1. 205 1. 206. 3, BF. 20 1. 202. 4, 1. 203. 4 1. 202. 3, 1. 203, 3 2. 2. 610 1. 302. 4 1. 302. 3 1. 302. 5 1. 302. 6 Nilai indeks 4 3 1 0 7 4 0 4 2 0 10 7 4 2 25 15 0 6 4 4 2 0
KERUNTUHAN MASSA BATUAN (LANJUTAN) Data inventarisasi dan inspeksi 2. 2. 1050 Kondisi Lereng 4. 2. 103. Struktur geologi Pola Retakan reguler : interval > 1 m Retakan reguler : interval < 1 m Tidak beraturan Struktur daylight atau non struktur daylight (planar, baji) pada lokasi patahan, kekar, retakan, bidang perlapisan 4. 2. 104. Deformasi Tanda runtuhan skala kecil atau runtuhan batuan skala kecil 4. 2. 105. Kondisi permukaan Mata air atau rembesan pada lereng Drainase Permukaan Baik Perlu perbaikan Tidak ada 4. 2. 106. Bangunan Efektif rekayasa lereng Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan Daylight Non - Daylight tidak ada bidang Ya Tidak BF. 12 2. 2. 670, 2. 2. 710 2. 2. 310, 2. 2. 320, 2. 2. 330 2. 2. 790, 2. 2. 800, 2. 210, 2. 2. 820, 2. 2. 830 Nilai indeks 18 12 6 15 5 0 7 0 2 0 0 2 1 -20 -10 0
KERUNTUHAN LONGSORAN Data inventarisasi dan inspeksi 2. 2. 940 Kondisi Lereng 4. 3. 100. Topografi 4. 3. 101. Struktur Geologi 4. 3. 102. Kondisi Geologi 4. 3. 103. Deformasi Sejarah longsoran Ya Tidak Keberadaan anomali topografi Garis kontur yang terganggu Fitur geografi Curam di puncak lereng Patahan, Zona Pergeseran Zona Alterasi Struktur planar dan baji (struktur daylight) Struktur selain planar dan baji (struktur non daylight) Struktur terobosan, struktur cap rock Lainnya Serpih atau Sekis Lainnya Penggelembungan pada kaki lereng Jelas Sebagian Tidak jelas Retakan permukaan (retak tekan diagonal, retak geser) Deformasi bangunan rekayasa lereng Mata air, jalur air alami Drainase permukaan 4. 3. 105. Bangunan rekayasa lereng Efektif Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan Baik Perlu perbaikan Tidak ada 2. 2. 760 1. 303. 1 1. 303. 2 1. 303. 3 1. 303. 4 1. 303. 5 1. 302. 7 2. 2. 770 Ada Tidak ada Ya Tidak Depresi atau penurunan 4. 3. 104. Kondisi Permukaan 2. 2. 610 2. 2. 790, 2. 2. 800, 2. 210, 2. 2. 820, 2. 2. 830 2. 2. 670 2. 2. 310, 2. 2. 320, 2. 2. 330 2. 2. 790, 2. 2. 800, 2. 210, 2. 2. 820, 2. 2. 830 Nilai indeks 10 0 40 30 10 10 10 6 3 3 0 3 2 8 0 8 0 8 0 0 2 1 -20 -10 0
KERUNTUHAN ALIRAN DEBRIS Data inventarisasi dan inspeksi Kondisi Lereng 4. 4. 101. Topografi Luas kemiringan aliran debris > 15° Kemiringan daerah rawan aliran debris Luas lereng keseluruhan dengan kemiringan lebih dari 30° 4. 4. 102. Penutup permukaan lereng Luas rumput dan semak Keberadaan pekerjaan tanah /kolam/penebangan pohon/rembesan 4. 4. 103. Deformasi Keberadaan retakan baru, lereng curam Riwayat keruntuhan 4. 4. 104. Rekam jejak aliran debris 4. 4. 105. Bangunan rekayasa lereng Efektif Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan ≥ 0, 50 km 2 0, 15 km 2 A < 0, 50 km 2 < 0, 15 km 2 ≥ 40° 30° q < 40° < 30 ° ≥ 0, 20 km 2 0, 08 km 2 A < 0, 20 km 2 < 0, 08 km 2 ≥ 0, 20 km 2 0, 02 km 2 A < 0, 20 km 2 < 0, 02 km 2 Ada Tidak ada 2. 2. 961 2. 2. 962 2. 2. 963 2. 2. 971 2. 2. 972. 2. 2973. 2. 2. 981. 2. 2982. 2. 2. 983. 2. 2. 991 2. 2. 992 2. 2. 993 2. 2. 670, 2. 2. 700, 2. 2. 710, 2. 2. 610 2. 2. 940 2. 2. 1000 2. 2. 790, 2. 2. 800, 2. 210, 2. 2. 820, 2. 2. 830 Nilai indeks 15 10 5 15 10 0 13 8 4 13 8 0 10 0 15 0 9 0 -20 -10 0
KERUNTUHANTIMBUNAN Parameter bahaya 4. 5. 100. Geometri Sudut lereng 4. 5. 101. Tanah dasar Kaki lereng tidak stabil Lapisan tanah (subsoil) buruk Aluvium Kaki lereng stabil Tidak pasti Tanah pasiran Tanah lempungan Kerikil Tidak diketahui Basah pada kaki lereng timbunan 4. 5. 102. Material timbunan 4. 5. 103. Air tanah dan air permukaan > 45 34 - 45 < 33 2. 2. 740 1. 304 Ada Tidak ada Jejak aliran air pada permukaan lereng Rembesan dari lereng timbunan Drainase permukaan Data inventarisasi dan inspeksi 1. 302. 5, 1. 303. 5 Perlu perbaikan Tidak ada Baik 2. 2. 720 2. 2. 730 2. 2. 750 2. 2. 310, 2. 2. 320, 2. 2. 330 Nilai indeks 10 5 0 8 5 5 0 3 5 0 0 3 8 0 8 0 5 3 0
KERUNTUHANTIMBUNAN Data inventarisasi dan inspeksi 2. 2. 310, 2. 2. 320, 2. 2. 330 Parameter bahaya 4. 5. 104. Pipa Tersumbat/air tidak mengalir atau tidak ada pipa Ujung pipa tidak dipelihara Pembengkokan (bending) atau kerusakan pipa 4. 5. 105. Deformasi Retakan, rayapan (creeping) Erosi permukaan Adanya bagian lereng yang diperbaiki Pengembungan (swelling) pada lereng 4. 5. 106. Bangunan rekayasa lereng Efektif Sebagian efektif Tidak efektif atau tidak ada penanganan Ada Tidak ada Ada Tidak ada 2. 2. 1000 2. 2. 620 2. 2. 1030 2. 2. 770 2. 2. 790, 2. 2. 800, 2. 210, 2. 2. 820, 2. 2. 830 Nilai indeks 10 0 7 0 5 0 10 0 8 0 5 0 3 0 -20 -10 0
ANALISIS KONSEKUENSI penilaian kerentanan berdasarkan parameter risiko lereng jalan yaitu layanan utilitas, bahaya terhadap penghuni bangunan, volume lalu lintas, sudut b (as jalan ke puncak lereng galian atau kaki timbunan), dimensi keruntuhan, Masa konstruksi untuk jalan sementara untuk pengalihan lalulintas, dan panjang jalan alternatif. Analisis konsekuensi dilakukan dengan pemeringkatan konsekuensi dilakukan dengan identifikasi lereng dan bangunan rekayasa lereng terhadap tingkat konsekuensi lereng
KONSEKUENSI Kondisi Lereng 4. 5. 107. Layanan, Utilitas 4. 5. 108. Bahaya terhadap penghuni bangunan Ya Tidak Ya 4. 5. 109. Volume lalulintas (LHR) Tidak 4. 5. 110. Sudut b (as jalan ke puncak lereng galian atau kaki timbunan) 4. 5. 111. Dimensi keruntuhan (a) Lereng galian (m 3) (b) Timbunan (m 3) 4. 5. 112. Masa konstruksi untuk jalan sementara untuk pengalihan lalulintas 4. 5. 113. Panjang jalan alternatif LHR: > 1000 LHR: 200 - 1000 LHR: < 200 > 30 O < 30 O (a) > 3000 atau (b) > 1000 (a) < 3000 atau (b) < 1000 > 1 hari < 1 hari > 50 km < 50 km Data inventarisas i dan inspeksi 1. 118 1. 119, 1. 120, 1. 121 1. 123 1. 124 1. 2. 850 1. 125 1. 126 Nilai indeks 2 0 2 1 0 1 0 1 0
PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG JALAN Tingkat risiko lereng (R) Analisis konsekuensi (C) Analisis bahaya (H) Data inventarisasi dan data inspeksi R = 0. 9 H+C Nilai risiko total Sangat tinggi Tingkat risiko lereng jalan R ≥ 75 Tinggi 65 R < 75 Sedang 50 R < 65 Rendah R < 50
PENILAIAN TINGKAT RISIKO LERENG JALAN Tingkat risiko lereng (R) Analisis konsekuensi (C) R = 0. 9 H+C Analisis bahaya (H) Data inventarisasi dan data inspeksi Nilai risiko total R ≥ 75 Tingkat risiko lereng jalan Sangat tinggi Mitigasi risiko lereng jalan Rekonstruksi 65 R < 75 Tinggi 50 R < 65 Sedang Rehabilitasi R < 50 Rendah Pemeliharaan rutin dan berkala Pemasangan instrumen dan rehabilitasi
PROSEDUR
FORMULIR
CONTOH
CONTOH (LANJUTAN)
CONTOH (LANJUTAN)
CONTOH (LANJUTAN)
CONTOH (LANJUTAN)
PETA RISIKO LERENG JALAN
TERIMA KASIH Visit us at lereng. pusjatan. pu. go. id
- Slides: 28