PENILAIAN HASIL BELAJAR Wawan Laksito YS S Si
PENILAIAN HASIL BELAJAR Wawan Laksito YS, S. Si, M. Kom Pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) Kerjasama KOPERTIS Wil. VI Jawa Tengah dengan AAK Nasional Surakarta, 14 – 18 Februari 2011 1
Tujuan Intruksional 1. Membedakan pengertian dan kegunaan tes, pengukuran dan penilaian hasil belajar 2. Menjelaskan etika melakukan tes, pengukuran dan penilaian 3. Menyusun perencanaan tes hasil belajar (dalam bentuk kisi-kisi) 4. Mengkonstruksi butir soal objektif dan uraian 5. Menyusun pedoman penskoran tes objektif dan uraian 6. Menjelaskan cara mengadministrasikan dan mengolah tes 7. Menjelaskan penggunaan berbagai pendekatan penilaian hasil belajar PEKERTI 2011 - 2
Tujuan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rokhani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. ( UU No. 20 Tahun 2003 Ps. 3) PEKERTI - 2011 3
Tujuan Pendidikan Nasional Kemampuan Berpikir (Cognitive) C 6 Evaluasi (evaluation) C 5 Sintesis (synthesis) Nilai dan Sikap (Affective) A 5 Menjadikan pola hidup (characterization) A 4 Mengatur diri (organization) A 3 Menghargai (valuing) P 3 Ketepatan (precision) A 2 Menanggapi (responding) P 2 Penggunaan (manipulation) C 3 Penerapan(application) C 1 Ingatan (knowledge) P 5 Naturalisasi (naturalization) P 4 Perangkaian (articulation) C 4 Analisis(analysis) C 2 Pemahaman (comprehension) Keterampilan (Psychomotor) A 1 Menerima (receiving) PEKERTI - 2011 P 1 Peniruan (imitation) 4
HUBUNGAN TUJUAN - a. TUJUAN b. PELAKSANAAN ( BELAJAR) PEKERTI - 2011 c. (EVALUASI HASIL BELAJAR) 5
PENGUKURAN & PENILAIAN JENIS PROFESI ALAT UKUR HASIL PENGUKURAN 1. Dokter umum Termometer, tensimeter, timbangan, meteran, dsb. 2. Guru Kebanyakan Tes hasil belajar, pertanyaan dapat pedoman, observasi, dijawab dengan skala sikap, angket, benar. Murid tidak dsb. pernah terlambat Suhu, tekanan darah, berat badan, tinggi badan HASIL PENILAIAN Pasien mengidap darah tinggi Murid termasuk 5 besar dalam kelasnya
TES - PENGUKURAN - PENILAIAN ISTILAH KONSEP SINONIM WUJUD Tes Alat ukur THB, Pedoman Observasi, Skala Penilaian Pengukuran Penampilan dalam bentuk simbol Sifat, karakter (skor) Penilaian Pertimbangan Nilai PEKERTI - 2011 7
Tes Uraian Terbuka Objektif Terbatas Pilihan Ganda PEKERTI - 2011 Menjodohkan Benar-Salah 8
PERBANDINGAN TES OBJEKTIF DENGAN TES URAIAN Taksonomi yang diukur Jumlah sampel materi Penyusunan pertanyaan Tes Objektif Tes Uraian Baik untuk mengukur C 1, C 2, C 3, dan C 4. Kurang tepat untuk mengukur C 5 dan C 6 Kurang baik untuk mengukur C 1. Baik untuk mengukur C 2, C 3, C 4, C 5, dan C 6 Dapat menanyakan lebih banyak sampel materi/bahan sehingga benar-benar mewakili bahan yang dipelajari Hanya dapat menanyakan beberapa pertanyaan sehingga kurang mewakili materi yang pernah diajarkan Menyusun pertanyaan yang baik, sukar dan memerlukan waktu Menyusun pertanyaan yang baik sukar tetapi mudah dari pertanyaan objektif, waktu yang diperlukan singkat PEKERTI - 2011 9
PERBANDINGAN BUTIR PERTANYAAN BENTUK OBJEKTIF DENGAN URAIAN Pertanyaan Objektif Pertanyaan Uraian Pengolahan objektif, sederhana dan ketepatannya tinggi Pengolahan sangat subjektif, sukar, dan ketepatannya kurang Faktor-faktor yang mengganggu hasil pengolahan Hasil kemampuan murid dapat terganggu oleh kemampuan membaca dan terkesan Hasil kemampuan murid dapat terganggu oleh kemampuan menulis dan mendongeng Pengaruh terhadap murid Mendorong murid untuk banyak mengingat, membuat interpretasi dan analisa ide orang lain Pengolahan PEKERTI - 2011 Mendorong murid untuk mengorganisir, menghubungkan, menyatakan idenya sendiri 10
ETIKA TES �Kerahasiaan hasil Tes �Keamanan Tes �Interpretasi hasil Tes �Pelaksanaan Tes Ada pemberitahuan Mengindari petunjuk yang bersifat menjebak Menghindari meningkatkan rasa cemas peserta tes dengan penjelasan yang tidak perlu. PEKERTI - 2011 11
PERENCANAAN TES � Pemilihan Butir Soal Ada keterwakilan soal untuk setiap pokok bahasan. Juml. Soal setiap pokok bahasan sebanding dengan luas dan pentingnya pokok bahasan tersebut. � Tipe tes yang digunakan Lebih banyak ditentukan oleh kemampuan dan waktu yang tersedia pada penyusun tes. � Aspek kemampuan yang diuji Cognitive (C 1, C 2, …, C 6) Affective (A 1, A 2, …, A 5) Psychomotor (P 1, P 2, …, P 5) � Format butir tes � Jumlah butir soal � Distribusi tingkat kesukaran Tes yang terlalu mudah/sukar tidak memberikan informasi yang banyak. � Kisi-kisi soal PEKERTI - 2011 12
Kisi – Kisi Objektif NO. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN JENJANG KEMAMPUAN DAN TINGKAT KESUKARAN C 1 M U D A H S E D A N G C 2 S U K A R M U D A H S E D A N G C 3 S U K A R M U D A H S E D A N G C 4, 5, 6 S U K A R M U D A H S E D A N G S U K A R JUMLAH BUTIR SOAL % JUMLAH BUTIR SOAL PROSENTASE 100 PEKERTI - 2011 13
Kisi – Kisi Tes Uraian NO. POKOK BAHASAN & SUB POKOK BAHASAN JUMLAH SOAL PROSES BERPIKIR MAKSIMAL C 2 C 3 C 4 C 5 C 6 JUMLAH BUTIR SOAL % BUTIR SOAL PROSENTASE PEKERTI - 2011 100 14
PRINSIP KONTRUKSI BUTIR SOAL TES URAIAN / ESSAY 1. Beritahu sebelumnya 2. Batasi ruang lingkup tes secara pasti 3. Pertanyaan hendaknya terutama untuk mengukur tujuan hasil belajar yang penting saja. 4. Kemampuan dan ketrampilan menulis harus menjadi pertimbangan. 5. Jangan memberikan butir soal yang dapat dipilih atau dapat tidak dikerjakan PEKERTI - 2011 15
PRINSIP KONTRUKSI BUTIR SOAL TES URAIAN / ESSAY �Hendaknya pertanyaan menuntut respon atau jawaban yang bersifat baru atau pemikiran peserta tes. �Pergunakan kata-kata diskriptif (difinisikan, berilah contoh, bandingkanlah, dll) �Jelaskan skor maksimal yang bisa diperoleh pada setiap butir soal. �Jangan memulai kalimat butir soal dengan kata yang menghasilkan jawaban singkat yang bersifat ingatan (seperti apa, siapa) PEKERTI - 2011 16
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 1. Saripati permasalahan harus ditempatkan pada pokok soal (Stem) 2. Hindari pengulangan kata-kata yang sama dalam pilihan 3. Hindari rumusan kata yang berlebihan 4. Bila pokok soal merupakan pernyataan yang belum lengkap, maka kata yang melengkapi harus diletakkan pada ujung pernyataan, bukan di tengah-tengah kalimat 5. Susunan alternatif jawaban dibuat teratur dan sederhana PEKERTI - 2011 17
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 6. Hindari kata-kata teknis, ilmiah atau istilah yang aneh atau mentereng 7. Semua pilihan jawaban harus homogen dan dimungkinkan sebagai jawaban yang benar 8. Hindari keadaan dimana jawaban yang benar selalu ditulis lebih panjang dari jawaban yang salah 9. Hindari adanya petunjuk / indikator pada jawaban yang benar PEKERTI - 2011 18
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR SOAL PILIHAN GANDA 11. Hindari menggunakan pilihan yang berbunyi “semua yang di atas benar” atau “tidak satu pun yang di atas benar” 12. Pokok soal diusahakan tidak menggunakan ungkapan atau kata-kata yang bermakna tidak tentu 13. Pokok soal sedapat mungkin dalam pernyataan atau pertanyaan positif PEKERTI - 2011 19
Pedoman Penilaian (marking scheme) PERTANYAAN: Hitunglah nilai X dari persamaan: X (X-5) = 4 X-14 Contoh Pedoman Penilaian NO. ASPEK / KONSEP YANG DINILAI 1. 2. 3. 4. 5. 6. X (X-5) = 4 X - 14 X. X - 5. X = 4 X - 14 X 2 - 5 X - 4 X = 4 X - 14 X 2 - 9 X = -14 X 2 - 9 X + 14 = 0 7. a. X 1, 2 = 8. 9. 10. 11. -b + b 2 - 4 ac 2 a 81 - 56 2 X 1, 2 = 9 + 25 X - 2 = 02 X 1 = 9 + 25 = 7 X 1 - 7 2 =0 9 5 X 2 = =2 2 SKOR (KONSEP DISTRIBUTIF) (KONSEP KOMUTATIF) (KONSEP ADITIF) atau b. (x - 7) (x - 2) = 0 X 1, 2 = 9 + PEKERTI - 2011 1 1 1 1 } 1 Skor Maksimum 10 X-7=0 X 2 - 2 = 0 20
Tujuan: • Menyeragamkan persepsi semua pemeriksa, khususnya terhadap Pedoman Penilaian • Memeriksa Kesesuaian Pedoman Penilaian dengan tingkat Kemampuan peserta ujian PEKERTI - 2011 21
Prosedur : 1. Memperbanyak pedoman penilaian sebanyak pemeriksa 2. Menelaah Pedoman Penilaian 3. Mengambil 5 sampel jawaban peserta ujian 4. Memperbanyak sampel tersebut sebanyak jumlah pemeriksa 5. Semua pemeriksa memeriksa jawaban peserta (sampel) mulai dengan butir No. 1 berurut hingga nomor terakhir 6. Mengidentifikasikan apakah Pedoman Penilaian sudah sesuai dengan kemampuan mahasiswa. Pedoman Penilaian bila perlu harus diperbaiki agar sesuai dengan kemampuan mahasiswa PEKERTI - 2011 22
1. Periksa nomor demi nomor untuk setiap mahasiswa (bukan memeriksa semua nomor untuk setiap mahasiswa) 2. Sewaktu-waktu secara acak ketua pemeriksa meminta hasil pemeriksaan anggota untuk mencek apakah pemeriksa sudah konsisten memeriksa sesuai dengan Pedoman Penilaian dan kesepakatan panitia 3. Lembar jawaban diperiksa oleh minimal 2 orang pemeriksa 4. Bilamana ditemukan perbedaan pemeriksaan (skoring) yang sangat mencolok, pemeriksa harus bertemu dan menentukan hasil penilaian PEKERTI - 2011 23
PEDOMAN PEMBERIAN NILAI Untuk Butir Soal Uraian Terbuka Bobot Skor Maks. 1 24 1/4 6 - Ketelitian 1/8 3 - Konsisten 1/8 3 - Keaslian 1/8 3 Kriteria 1. Materi 2. Organisasi Skor Pemeriksa 1 Pemeriksa 2 Rerata 3. Proses: 3. 1. Penyelesaian jawaban 3. 2. Argumentasi Jumlah Skor Maksimum Jumlah rerata : Presentase Skor = PEKERTI - 2011 48 Jumlah rerata skor yang dicapai Jumlah skor maksimum X 100 24
PENDEKATAN PENILAIAN �Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN) Nilai sekelompok mahasiswa dalam satu proses pembelajaran didasarkan pada tingkat penguasaan di kelompok tersebut. standar performan yang digunakan adalah standar relatif �Pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Nilai mahasiswa dalam suatu proses pembelajaran yang didasarkan pada pencapaian tujuan pembelajaran. standar performan yang digunakan adalah standar absolut PEKERTI - 2011 25
Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN) � Satu kelompok peserta tes terdiri dari 9 orang mendapat skor mentah: 50, 45, 40, 40, 35, 30 �Dengan menggunakan pendekatan PAN, maka peserta tes yang mendapat skor tertinggi (50) akan mendapat nilai tertinggi, misalnya 10, sedangkan mereka yang mendapat skor di bawahnya akan mendapat nilai secara proporsional, yaitu 9, 9, 8, 8, 8, 7, 7, 6 �Penentuan nilai dengan skor di atas dapat juga dihitung terlebih dahulu persentase jawaban benar. Kemudian kepada persentase tertinggi diberikan nilai tertinggi. PEKERTI - 2011 26
Pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Rentang % Penguasaan Nilai < 80 % E 80 % - 85 % D 85 , 5 % - 90 % C 90, 5 % - 95 % B > 95 % A PEKERTI - 2011 27
ANALISIS SOAL �Tujuan : Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan butir tes, sehingga dapat ditentukan butir yang baik atau yang harus direvisi. �Karakteristik Tingkat Kesukaran Daya Beda Berfungsi tidaknya pilihan PEKERTI - 2011 28
ANALISIS SOAL Butir Soal Jumlah yang menjawab benar Jumlah seluruh peserta tes P= Persentase Menjawab Benar Kategori Butir Soal < 30 % Sangat sukar (30 - 40) % Sukar (41 - 84) % Sedang (85 - 90) % Mudah > 90 % Sangat mudah PEKERTI - 2011 29
ANALISIS SOAL Naskah Soal P= Jumlah tingkat kesukaran butir soal Jumlah butir soal Nilai P Tingkat Kesukaran 0. 00 – 0. 25 Sukar 0. 26 – 0. 75 Sedang 0. 76 – 1. 00 Mudah Komposisi naskah ujian sebaiknya : Sukar = 25 % Sedang = 50 % Mudah = 25 % PEKERTI - 2011 30
ANALISIS SOAL Indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir soal membedakan kelompok yang berprestasi tinggi (atas) dan kelompok yang berprestasi rendah(bawah). Ba - B b D= 0. 5 T D : daya beda Ba : jumlah kelompok atas yang menjawab benar Bb : jumlah kelompok bawah yang menjawab benar T : Jumlah peserta tes INDEKS DAYA PEMBEDA KATEGORI BUTIR SOAL > 0, 40 Baik 0, 20 - 0, 39 Cukup < 0, 19 Sedang PEKERTI - 2011 31
ANALISIS SOAL Kelompok Pilihan A B* C D Atas 0 4 1 0 Bawah 1 2 1 1 Jumlah 1 6 2 1 Kelompok Pilihan A B C D* Atas 0 1 1 3 Bawah 0 1 2 2 Jumlah 0 2 3 5 Kelompok Semua pilihan sudah berfungsi Pilihan A tidak berfungsi perlu perbaikan Pilihan A* B C D Atas 1 2 2 0 Bawah 3 0 1 1 Jumlah 4 3 1 2 PEKERTI - 2011 Soal perlu diperbaiki atau diganti 32
Tugas �Buatlah Kisi-kisi Tes 5 Soal Tes objektif 3 Soal Tes uraian �Buatlah soal berdasarkan kisi-kisi tes �Buatlah jawaban berdasarkan soal. PEKERTI - 2011 33
- Slides: 33