PENILAIAN ACUAN PATOKAN DAN PENILAIAN ACUAN NORMA KELOMPOK

  • Slides: 16
Download presentation
PENILAIAN ACUAN PATOKAN DAN PENILAIAN ACUAN NORMA KELOMPOK 1: IRSYAD RADITYO NURIEKA AULIA F.

PENILAIAN ACUAN PATOKAN DAN PENILAIAN ACUAN NORMA KELOMPOK 1: IRSYAD RADITYO NURIEKA AULIA F. HABLANA ANTURIDA DZ

PAP & PAN DEFINISI CIRI-CIRI KARAKTERISTIK ACUAN NORMA PERSAMAAN PAP&PAN PERBEDAAN PAP&PAN CONTOH-CONTOH

PAP & PAN DEFINISI CIRI-CIRI KARAKTERISTIK ACUAN NORMA PERSAMAAN PAP&PAN PERBEDAAN PAP&PAN CONTOH-CONTOH

PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP) Pendekatan ini sering juga disebut penilaian norma absolut. Pendekatan ini

PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP) Pendekatan ini sering juga disebut penilaian norma absolut. Pendekatan ini membandingkan hasil yang diperoleh dengan sebuah patokan atau kriteria yang secara absolut atau mutlak telah ditetapkan.

Dalam menggunakan PAP terdapat langkah-langkah tertentu : • menentukan skor ideal • mencari rata

Dalam menggunakan PAP terdapat langkah-langkah tertentu : • menentukan skor ideal • mencari rata – rata dan simpangan baku ideal • kemudian menggunakan pedoman konversi skala nilai Pendekatan ini cocok digunakan dalam evaluasi atau penilaian formatif yang berfungsi untuk perbaikan proses pembelajaran. Umumnya, PAP digunakan untuk menyusun pedoman konversi skor menjadi skor standar sebelum

PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Pendekatan ini membandingkan skor individu dengan individu lain dalam kelompoknya.

PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) Pendekatan ini membandingkan skor individu dengan individu lain dalam kelompoknya. Makna nilai dalam bentuk angka maupun kualifikasi memiliki sifat relatif. Artinya, jika Anda sudah menyusun pedoman konversi skor untuk suatu kelompok, maka pedoman itu hanya berlaku untuk kelompok itu saja Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengukur atribut-atribut kognitif.

DASAR PENGUKURAN PAN Format kurva normal Subjek yang diukur representatif (memiliki karakteristik yang sesuai

DASAR PENGUKURAN PAN Format kurva normal Subjek yang diukur representatif (memiliki karakteristik yang sesuai dengan kelompoknya)

KARAKTERISTIK ACUAN NORMA DAN ACUAN KRITERIA Acuan Norma Acuan Kriteria Membandingkan seseorang dengan Membandingkan

KARAKTERISTIK ACUAN NORMA DAN ACUAN KRITERIA Acuan Norma Acuan Kriteria Membandingkan seseorang dengan Membandingkan kemampuan dalam kelompok, bersifat relatif seseorang dengan sesuatu tingkatan atau kreteria khusus, bersifat mutlak. Agar interpretasinya bermanfaat, diperlukan Agar interpretasinya bermanfaat maka suatu acuan kelompok yang relevan diperlukan definisi pengetahaun atau materi secara hati-hati Biasanya mencakup pengetahuan yang Biasanya menggunakan materi yang lebih luas sempit dan terbatas Memuat lebih sedikit butir tes untuk Memuat banyak butir tes dalam mengukur setiap tujuan tes mengukur Butir tes dipilih dari kesulitan menengah. Butir soal tes mencangkup materi, Butir soal yang mudah dan sulit dihilangkan tingkat kesulitan disesuaikan dengan materi Contoh: peringkat persentil. Suatu peringkat Contoh: persentasi skor jawaban benar. persentil 80 menunjukkan bahwa kelompok Persentasi jawaban benar 80 ada 80% peserta tes lainnya yang memiliki menunjukkan bahwa peserta tes kemampuan kurang atau sama dengan berhasil menjawab secara benar 80% kemampuan peserta tes tersebut dari butir tes yang diajukan

CIRI-CIRI PAP • Kelulusan seseorang ditentukan oleh satu patokan atau persyaratan tertentu, bukan ditentukan

CIRI-CIRI PAP • Kelulusan seseorang ditentukan oleh satu patokan atau persyaratan tertentu, bukan ditentukan oleh ranking dalam kelompok tertentu. • Satu bentuk penilaian berbasis kompetensi. • Digunakan dalam belajar tuntas, semua komponen standar/tujuan pembelajaran (learning objectives/outcomes)/tujuan instruksional dikuasai. • Individu dinilai dengan kriteria yang telah ditentukan. • Seringkali dihubungkan dengan penguasaan pembelajaran, misalnya lulus-gagal dalam test tertentu.

CIRI-CIRI PAN • Tidak untuk menentukan kelulusan seseorang, tetapi untuk menentukan ranking individu dalam

CIRI-CIRI PAN • Tidak untuk menentukan kelulusan seseorang, tetapi untuk menentukan ranking individu dalam kelompok tertentu. • Untuk memetakan perbandingan individu: Individu dinilai dan diberi ranking antara satu dengan lainnya. • Menggarisbawahi perbedaan prestasi antar individu. • Hanya mengandalkan nilai tunggal dan peringkat tunggal. • Penilaian didasarkan pada distribusi skor (kurva bel) dengan menggunakan satu rumus.

PERSAMAAN PAP & PAN • Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan

PERSAMAAN PAP & PAN • Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan tersebut termasuk tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional khusus • Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur mempresentasikan populasi individu yang hendak menjadi target akhir pengambilan keputusan. • Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tentang individu, kedua pengukuran sama-sama memerlukan item -item yang disusun dalam satu tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.

PERSAMAAN PAP & PAN • Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.

PERSAMAAN PAP & PAN • Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur. • Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes penampilan atau keterampilan. • Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya. • Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.

PERBEDAAN PAP & PAN • Sedikit butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan patokan

PERBEDAAN PAP & PAN • Sedikit butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku. • Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara relatif. Penilaian acuan patokan menekankan penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh setiap peserta tes. • Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit. Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa perduli dengan tingkat kesulitannya. • Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey. Penilaian acuan patokan digunakan terutama untuk penguasaan.

Kelebihan Penilaian Acuan Patokan dan Penilaian Acuan Kreteria Penilaian Acuan Patokan Penilaian Acuan Norma

Kelebihan Penilaian Acuan Patokan dan Penilaian Acuan Kreteria Penilaian Acuan Patokan Penilaian Acuan Norma Dapat membantu guru merancang Dapat digunakan untuk mendapatkan program remidial nilai maksimal Tidak memerlukan statistik yang Dapat membedakan siswa yang pintar rumit dan kurang pintar Dapat mengukur tujuan pembelajaran ketercapaian Dapat menyesuaikan dengan kondisi yang berbeda-beda Nilai bersifat tetap selama standar Mudah menilai masih digunakan patokan karena tidak ada Banyak digunakan untuk kelas Dapat menilai afektif, psikomotorik dan dengan materi pembelajaran berupa kognitif konsep Mudah menilai karena ada patokan

CONTOH PAP Misalkan untuk dapat diterima sebagai calon penerbangan disebuah lembaga penerbangan, setiap calon

CONTOH PAP Misalkan untuk dapat diterima sebagai calon penerbangan disebuah lembaga penerbangan, setiap calon harus memenuhi syarat antara lain tinggi badan sekurang – kurangnaya 165 cm dan memiliki tingkat kecerdasan (IQ) serendah-rendahnya 130 berdasarkan hasil tes yang diadakan oleh lembaga yang bersangkutan. Berdasarkan kriteria atau patokan itu, siapapun calon yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut dinyatakan gagal dalam tes atau tidak akan diterima sebagai siswa calon penerbang.

CONTOH PAN Penilaian acuan norma biasanya digunakan pada akhir unit pembelajaran untuk menentukan tingkat

CONTOH PAN Penilaian acuan norma biasanya digunakan pada akhir unit pembelajaran untuk menentukan tingkat hasil belajar peserta didik. Pedoman konversi yang digunakan dalam pendekatan PAN sama dengan pendekatan PAP. Perbedaannya hanya terletak dalam menghitung rata-rata dan simpangan baku. Dalam pendekatan PAN, rata-rata dan simpangan baku dihitung dengan rumus statistik sesuai dengan skor mentah yang diperoleh peserta didik.

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH