Pengukuran dan Kesalahan error v Pengukuran dilakukan untuk
- Slides: 16
Pengukuran dan Kesalahan (error) v Pengukuran dilakukan untuk menentukan nilai suatu besaran (kuantitas) atau variabel. v Dalam melakukan pengukuran mutlak dibutuhkan alat bantu (instrumen). v Instrumen didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai dari suatu besaran v Tidak ada instrumen yang sempurna (setiap pengukuran selalu disertai suatu kesalahan (error)). v Hasil pengukuran suatu besaran selalu diliputi ketidakpastian.
AB = 101 cm 100 cm CD = EF = 102 cm BERAPAKAH PANJANG MEJA ? ? TIDAK SAMA!! A B C E D SEMUA PENGUKURAN TIDAK PASTI F 2
SUMBER KETIDAKPASTIAN Standar atau acuan Benda ukur Peralatan Metode pengukuran Kondisi lingkungan Personil pelaku pengukuran
Pentingnya Analisis Kesalahan Memahami jenis-jenis kesalahan yang terjadi dalam melakukan pengukuran. 2. Memahami teknik meminimalisir kesalahan yang dilakukan dalam melakukan pengukuran 1.
Jenis- Jenis Kesalahan 1. Kesalahan umum (gross errors) Kesalahan umum didefinisikan sebagai kesalahan yang disebabkan kecerobohan. Sebagai contoh dalam membaca ampermeter analog dibaca 30, 5 A padahal range yang diggunakan adalah 300 m. A (nilai sebenarnya adalah 30, 5 m. A). Kesalahan lain yang termasuk dalam kesalahan umum adalah penyetelan instrumen yang tidak tepat dan pemakaian instrumen yang tidak sesuai. Selain itu kesalahan penafsiran termasuk jenis kesalahan ini juga
Kesalahan sistematis systematic errors) � Kesalahan sistematis adalah kesalahan yang secara konsisiten terulang apabila dilakukan pengulangan percobaan. � Contoh kesalahan sistematis antara lain kesalahan kalibrasi alat ukur atau perubahan dalam system yang menyebabkan kesalahan pembacaan alat ukur. Misalkan pada kasus perubahan kelenturan pegas atau penurunan kekuatan magnet karena faktor umur atau kesalahan dalam menggunakan skala pengukuran. � Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan sistematis ini adalah dengan mengkalibrasi alat ukur yang akan dipergunakan secara tepat jika masih memungkinkan.
Kesalahan acak adalah kesalahan yang terjadi secara kebetulan, besarnya berfluktuasi tanpa bisa diduga dengan menggunakan pengetahuan system pengukuran dan kondisi pengukuran. Kesalahan acak biasanya diakibatkan dari ketidakmampuan peneliti untuk melakukan pengukuran yang sama pada cara yang sama untuk memperoleh angka eksak yang sama. Misalkan Anda mengukur massa bola sebanyak tiga kali dengan timbangan yang sama sehingga anda peroleh hasil pembacaan yang agak berbeda yaitu 77, 46 g, 77, 43 g dan 77, 45 g. Cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan acak yang terjadi adalah dengan melakukan percobaan untuk memperoleh data yang lebih banyak. Kesalahan acak dapat dievaluasi dengan analisis statistik dan tingkat kesalahannya dapat dikurangi dengan merata-rata sejumlah besar data pengamatan.
Istilah-istilah Umum dalam Pengukuran 1. 2 Keterbacaan (Readability) Keterbacaan menunjukkan seberapa teliti skala suatu alat ukur dapat dibaca secara jelas. Voltmeter yang mempunyai skala 10 volt tentu saja memiliki keterbacaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan voltmeter yang memiliki skala 5 volt pada jangkauan (range ) yang sama Kepekaan (Sensibility) Kepekaan instrumen menyatakan perbandingan antara gerakan linear jarum penunjuk pada alat ukur dengan perubahan nilai besaran yang diukur yang menyebabkan gerakan itu. Misalkan suatu perekam 1 m. V memiliki skala yang panjangnya 25 cm maka kepekaan perekam ini adalah 25 cm/m. V, jika pengukuran itu linear sepanjang skala.
lanjutan 3. Ketelitian (Accuracy) Akurasi menyatakan seberapa dekat antara nilai hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya atau nilai yang dapat diterima dari suatu besaran yang diukur. 4. Presisi (ketepatan) menunjukkan tingkat kesamaan di dalam sekelompok pengukuran atau sejumlah instrumen. 5. Resolusi menyatakan perubahan terkecil dalam nilai yang diukur (instrumen akan memberi respon). Sebagai contoh voltmeter analog 10 V memiliki presisi 50 m. V, dengan demikian 50 m. V menyatakan perubahan tegangan terkecilnya sehinggga resolusi pengukurannya adalah 50 m. V. January 20, 2009
Perbedaan Antara Akurasi dan Presisi
Tugas Buatlah makalah yang membahas tentang cara pengukuran benda dengan : mistar, jangka sorong, mikrometer sekerup, termometer digital dan neraca ohauss. Berikan contoh hasil pengukuranya secara lengkap beserta hasil pengukuran dan satuannya. Makalah dibuat maksimal 3 lembar sj. . Gunakan kaidah pengukuran tunggal saja. January 20, 2009
Evaluasi 1. Betul atau salahkan pernyataan berikut: akurasi hanya dapat dikatakan benar pada pengukuran tunggal atau rerata beberapa pengukuran. 2. Betul atau salahkan pernyataan berikut: Presisi membutuhkan beberapa pengukuran sebelum dapat dikatakan tingkat presisinya. January 20, 2009
3. Jelaskan akurasi dan presisi dari gambar berikut. . January 20, 2009
4. Jelaskan akurasi dan presisi dari gambar berikut. January 20, 2009
5. Tiga mahasiswa mengukur volume sebuah benda sehingga diperoleh data 10. 2 ml, 10. 3 ml and 10. 4 ml. Jika nilai volume sebenarnya adalah 10. 5 ml. • Apakah pengukurannya presisi? • Bagaimanakah akurasi pengukurannya? 6. Massa sebuah bola diukur sebanyak lima kali dengan hasil berikut 2. 486 g, 2. 487 g dan 2. 487 g. Apakah hasil pengukuran tersebut presisi? January 20, 2009
January 20, 2009
- Hasil pengukuran tinggi badan dadan adalah 160 15 cm
- Jelaskan ruang lingkup dari kesalahan syntax error
- Elemen kerja maksimum
- Jalon adalah
- Type i error
- Type 1 error vs type 2 error example
- Can a dead man gyro error
- Hypothesis testing mean
- Top pan balance zero error
- Power series
- Error sistematico
- Error sistematico y error aleatorio
- Error sistematico
- Round off error and truncation error
- Error absolut i error relatiu
- Invertery
- During error reporting, icmp always reports error messages